Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar
rutinitas-perawatan-kulit-yang-ramah-lingkungan
Sumber: Unsplash.com


Aku sudah satu tahun lebih mencoba menerapkan gaya hidup minim sampah. Hal-hal yang aku lakukan juga terbilang masih aksi sederhana seperti selalu menggunakan tote bag saat sedang berbelanja, membawa tumblr saat berpergian, dan menggunakan wadah sendiri saat ingin membeli makanan di luar. 

Namun, seiring berjalannya waktu aku juga mencoba beberapa hal untuk mengurangi sampah sekali pakai. Misalnya saja, sejak September 2020 aku sudah tidak menggunakan pembalut sekali pakai sama sekali dan beralih ke pembalut kain. 

Aku pun juga berusaha untuk menerapkan kebiasaan minim sampah di bidang perskincare-an. Coba yuk ikuti cerita aku berikut ini. Siapa tahu bisa menginspirasi kamu untuk juga untuk melakukannya. 

Baca juga: Memulai Hidup Zero Waste, Karena Sampahku Tanggung Jawabku

Mengganti Kapas Sekali Pakai ke Reusable Cotton Pad dan Tisu ke Handuk yang Berbahan Lembut

reusable-cotton-pad-dan-handuk



Buat yang suka menggunakan skincare yang teksturnya cair, kapas menjadi benda yang biasanya sering dipakai untuk mengaplikasikan ke wajah. Memang sih menggunakan kapas sekali pakai akan membuat kita jadi lebih mudah meratakan skincare. 

Namun, dibalik keuntungan yang diberikan oleh kapas, ada hal yang perlu kamu ketahui. Jadi, berdasarkan informasi yang aku dapatkan dari Sustanation.id di sana dituliskan jika berdasarkan dari keterangan World Wide Fund (WWF) bahan pembuatan kapas itu terdiri dari air di mana jumlah air yang dimanfaatkan untuk membuat satu kilogram kapas saja, sebenarnya bisa membantu memenuhi kebutuhan air minum satu orang selama 3 tahun lho.  Kebayang nggak ada berapa banyak air yang harus terbuang untuk membuat kapas? 

Sebagai alternatifnya sekarang aku menggunakan  reusable cotton pad. Seperti namanya kapas yang terbuat dari kain ini bisa digunakan dicuci dan digunakan berulang kali. Aku sendiri membelinya di zerowaste.id. Ada banyak varian warna dan motif. yang dapat dipilih. 

Untuk mencucinya pun juga sangat mudah. Biasanya aku mencucinya dengan menggunakan sabun batang saja. Setelah dicuci tinggal dijemur. Selain ramah lingkungan, aku pun jadi lebih hemat karena tidak  perlu membeli kapas lagi.

Untuk mengeringkan wajah setelah cuci muka, mungkin ada sebagian dari kita yang suka membasuhnya atau mengeringkannya dengan menggunakan tisu wajah. Dulu aku punya kebiasaan begitu. Tapi sekarang tidak lagi. Aku sekarang lebih memilih dengan membasuh atau mengeringkannya dengan handuk kecil yang berbahan lembut. 

Tidak Lagi Membeli Sheet Mask

masker-wash-off



Rutinitas aku yang juga berubah yaitu tidak lagi membeli produk sheet mask. Sekarang aku lebih memilih umtuk menggunakan masker bilas atau wash off mask. Alasannya tentu saja aku tidak mau menambah sampah lagi dengan membuang bekas sheet mask yang aku gunakan. 

Gunakan Produk yang Ramah Lingkungan 

skincare-ramah-lingkungan



Ada banyak produk skincare di pasaran. Apalagi sekarang skincare lokal juga cukup banyak yang bermunculan dan kualitasnya tidak bisa dianggap sebelah mata. Namun, dari banyaknya produk skincare, sebisa mungkin pilih yang memang ramah lingkungan baik dari sisi komposisinya, proses pembuatannya, atau packaging-nya. 

Jika kamu ingin beralih ke produk perawatan kulit yang ramah lingkungan, coba perhatikan baik-baik beberapa istilah berikut ini: 
  • Cruelty Free atau No Animal Tested: Istilah yang artinya jika skincare atau kosmetik tersebut pada proses pembuatanya, baik komposisi maupun produk akhirnya, tidak melakukan uji coba pada binatang.
  • Organic. Artinya di dalamnya tidak menggunakan bahan tertentu seperti pupuk kimia, herbisida, dan pestisida serta tidak mengalami rekayasa genetis. 
  • Natural. Yang dimaksud dengan istilah natural adalah produk yang tidak memiliki kandungan  bahan tambahan sintetis apapun seperti zat pewarna, pemutih, atau pewangi. 
  • Vegetarian. Istilah di mana produk tersebut tidak memiliki kandungan binatang di dalamnya tetapi masih mengandung produk turunan dari hewan seperti telur, madu, susu, dan lainnya.
  • Vegan. Artinya skincare atau kosmetik tersebut sama sekai tidak mengandung material hewani maupun turunannya.
  • Sustainable dan Eco-Friendly. Dimaksudkan untuk produk skincare atau kosmetik yang memanfaatkan material, proses produksi, dan juga kemasan yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. 

Mengirimkan Produk Kemasan Skincare ke Bank Sampah

mengirim-sampah-kemasan-skincare-ke-bank-sampah



Tiap satu bulan sekali aku mengirimkan sampah kemasan skincare ke bank sampah langganan aku.   Jadi, biasanya, aku kumpulkan dulu produk kemasan skincare yang sudah habis, lalu aku cuci bersih dan dikeringkan. Setelah itu aku kirimkan ke bank sampah agar bisa diolah kembali menjadi produk yang punya nilai jual. 

Aku juga sangat mengapresiasi brand skincare lokal yang memproduksi kemasan ramah lingkungan atau yang memberlakukan kebijakan mengembalikan wadah produk tersebut ke brand yang bersangkutan. 

Beberapa produk skincare lokal yang aku tahu memberlakukan pengembalian kemasan yaitu Sensatia Botanicals, Love Beauty and Planets, dan Somethinc. 

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menciptakan rutinitas perawatan kulit yang lebih ramah lingkungan. Namun, menurutku jika 4 langkah di atas sudah kita terapkan secara konsisten, tentu akan sangat membantu alam kita. 

Apakah ada dari kamu yang sudah menerapkan 4 cara di atas? atau kamu punya rutinitas perawatan kulit ramah lingkungan yang lain? Coba dong share juga!

 
  • 40 Comments
Somethinc-5-persen-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum

                       

“Wah gue bisa irit skincare nih karena sekarang lagi pandemi jadi lebih banyak aktivitas di rumah. Pasti muka nggak bakal terlalu kotor dan minim masalah karena nggak kena polusi dan kotoran.” Itu sekelumit pikiran yang muncul di kepala saya, saat diberlakukan WFH oleh kantor.

Jujur awal WFH Maret tahun lalu hingga awal tahun 2021 saya tidak terlalu memikirkan kesehatan kulit, karena pikiran saya di atas. Jadi, saya jarang menggunakan skincare di rumah. Pakai kalau lagi ingat saja.

Kamu juga punya pikiran yang sama kayak saya nggak sih?

Benar sih saya jadi irit skincare. Namun, hasilnya ya sudah bisa ditebak, wajah saya jadi kusam, timbul banyak jerawat, dan bertekstur. Bikin saya jadi nggak pede kalau lagi meeting dan perlu on cam. Saya jadi sering izin off cam deh.

Untungnya rekan-rekan kerja termasuk atasan nggak suka maksa kayak mantan saya untuk selalu memunculkan wajah.   

Setelah cari tahu sana sini di internet, ternyata saya baru tahu meski di rumah saja, kulit tetap perlu dirawat seperti biasa dengan skincare. Hal yang tidak boleh dilupakan juga, tetap wajib pakai sunscreen!. Alasannya karena paparan sinar matahari bisa menembus kaca jendela rumah, lho.

Ya sudah, setelah tahu, saya pun jadi rajin lagi pakai skincare setiap hari. Nggak pernah skip. Namun, ternyata masalah kulit saya tidak segera membaik. Hiks. Meski rutin pakai skincare yang biasa dipakai sebelumnya, sepertinya saya butuh produk yang memang spesifik mengatasi masalah kulit yang saya alami. 

Jadi, dengan bantuan Google dan juga para beauty enthusiast yang sudah membagi pengalamannya, akhirnya saya menemukan satu produk cihuy yang bantu atasi masalah kulit yang sedang dialami. Produk tersebut yaitu Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum.

Namun, sebelum saya bahas soal Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum  secara lengkap, kita cari tahu dulu apa sih penyebab dari bekas jerawat dan tekstur wajah yang tidak merata tidak kunjung hilang? Cari tahu dulu informasinya, yuk!

Penyebab Bekas Jerawat Tidak Kunjung Hilang

  • Kebiasaan memencet jerawat 
  • Menggunakan kosmetik atau obat jerawat yang memiliki kandugan minyak dan alkohol 
  • Jenis kulit Asia memang mudah muncul flek hitam dan bekas jerawat. Alasannya karena struktur lapisan kulit  orangAsia yang tipis dan zat melanin pada kulit Asia cenderung mudah menerima atau terkena cahaya. Jadi, kalau kulit mengalami inflamasi, seperti jerawat atau efek buruk sinar matahari, noda hitam sering muncul dan bekasnya tahan lebih lama.

Penyebab Tekstur Wajah Tidak Kunjung Hilang

  • Sel kulit mati yang menumpuk
  • Tidak pakai sunscreen

Review Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum

Aroma, Tekstur, dan Warna

tekstur-somethinc-5-persen-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum




review-lengkap-somethinc-5-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum

  • Aroma: Tidak ada aroma sama sekali, which is good buat yang punya alergi sama parfum di skincare. 
  • Tekstur: Untuk tekturnya cair layaknya kayak air tapi agak sedikit kental. 
  • Warna: Bening 
  • Saat digunakan sangat mudah diratakan di kulit wajah.  

Kandungan Kunci Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum:

somethinc-5-persen-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum


Klaim Produk

5% Niacinamide (Pharmaceutical grade) + Sabi Beet Brightening Serum membantu kulit jadi lebih cerah, membuat skin texture jadi lebih baik, membantu membuat skin barrier jadi lebih meningkat, menyamarkan dark spots & hyperpigmentation, melembapkan, mengembalikan elastisitas, mengurangi kemerahan, mengatai jerawat, dan mengurangi kerusakan kulit.

Hasil di Kulit Saya Selama Satu Bulan


somethinc-5-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum-review
Hasil dua minggu pemakaian



hasil-somethinc-5-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum
Hasil 3 minggu pemakaian



somethinc-5-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum-hasil
Hasil 4 minggu pemakaian

Saat pertama kali memakainya, tidak ada reaksi apa-apa di kulit saya. Semua terlihat baik-baik saja hingga saat ini. 

Yang saya rasakan setelah menggunakan produk Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum selama satu bulan, tekstur wajah jadi lebih baik dan bekas jerawat lama kelamaan semakin memudar. 

Namun, untuk efek mencerahkannya, memang belum terasa. Sepertinya sih ini gara-gara saya pakai produk ini hanya pagi hari ya. Kenapa saya hanya menggunakannya di pagi hari? Karena di malam hari saya menggunakan skincare yang mengandung bahan aktif seperti retinol. Saya tidak berani jika mencampurkan banyak bahan aktif dipakai secara berbarengan, malah akan memunculkan reaksi di kulit saya

Saat digunakan pun juga serum ini tidak lengket, mudah diratakan dan menyerap ke kulit. Setelah menggunakan produk serum ini, saya juga tidak lupa untuk me-layer dengan pelembap dan sunscreen sesuai jenis kulit saya. 


Cara dan Tips Penggunaan Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum:

Cara Penggunaannya: 
Setelah membersihkan wajah dan menggunakan toner. Gunakan 5 - 10 drops dari serum. Ratakan ke seuruh wajah dan leher. Lalu setelah menunggu 2-3 menit bisa dilayer dengan skincare lainnya. 

Tips Penggunaannya: 

tips-menggunakan-somethinc-5-persen-niacinamide-sabi-beet-brightening-serum


Kemasan yang Travel Friendly 

Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum dikemas dalam botol kaca yang tebal berbahan doff namun tetap ringan. Untuk ukurannya sama seperti botol serum pada umumnya, yaitu kecil jadi gampang banget kalau dibawa saat bepergian. Bahannya juga cukup kuat. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena saya pernah menjatuhkannya beberapa kali tapi tidak pecah (untungnya).

Informasi terkait produk sudah lengkap ada di label kemasannya yang berwarna putih. Yang paling saya suka juga dari produknya Somethinc mereka hanya mengemas produk dengan plastik, tanpa ada kardus. Otomatis itu bisa mengurangi sampah juga kan. 

Hal-hal semacam ini penting bagi saya, karena sampai saat ini masih banyak produsen skincare lokal yang mengemas produknya dengan berlapis kemasan. Mulai dari kardus, plastik baik plastik biasa maupun bubble wrap. 

Sekarang kita bahas pipetnya. Pipetnya berasal dari kaca dan berwarna bening. Pipetnya sendiri mudah digunakan dan cairan yang terambil juga mudah keluar dari pipetnya.   

Bagaimana untuk ukurannya? Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum tersedia dalam dua ukuran yaitu 20ml dan 40ml. Saya sendiri membeli yang ukurannya 20ml. 

Harga dan Beli di Mana? 

Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum dibanderol dengan harga yang sangat terjangkau yaitu Rp89.000. Saya kemarin beli di Beauty Studio By Female Daily.

Kesimpulan Somethinc 5% Niacinamide + Sabi Beet Brightening Serum:

Somethinc 5% Niacinamide Moisture Sabi Beet Serum buat saya membantu sekali menyamarkan bekas jerawat dan mengatasi jerawat. Untuk efek mencerahkannya belum terasa di kulit saya. Mungkin untuk bisa lebih terasa perlu dipakai secara intens beberapa bulan ke depan ya. 

Selain itu, dengan harga Rp89.000 sangat ramah kantong. Jadi, siapa bilang serum wajah yang ampuh haruslah mahal dan buatan luar negeri?




  • 0 Comments
Source: Unsplash.com

Buat perempuan yang punya rambut pendek, misalnya kayak Ria SW (saya ngefan sama dia btw hahahha) atau yang suka dikuncir apalagi dicepol pasti tampilan leher jadi salah satu yang sering diperhatikan. Karena langsung terlihat gitu sama orang. Terus kita juga ngga bisa lihat tiap saat tampilan leher kan kecuali di foto atau pakai kaca. 

Nah, saya sebelum pakai hijab suka banget cepol rambut, karena paling nggak betah kalau udah gerah terus rambut nempel-nempel di kulit. Risih. Makanya cepol sering jadi andalan. Mau dipotong pendek, nggak boleh sama ibu saya. Hahaha.

Kalau dicepol gitu kan otomatis leher jadi mudah terpapar sinar matahari dong. Kulit berisiko jadi hitam, gampang keringatan, dan daki banyak nempel. Saya nggak mau nanti teman atau keluarga saya bilang "ih Ka, kulit leher lu hitam banget" Malu dong!

Sekarang saya memang sudah pakai hijab. Namun, bukan berarti saya mengabaikan perawatan leher. Meskipun tertutup dan nggak terkena paparan sinar matahari, tapi leher juga jadi gampang berkeringat apalagi kalau pakai bahan hijab yang bahannya agak panas. 

Tapi yang jadi masalah di leher bukan cuma bikin kulit hitam aja. Risiko kulit jadi mengendur pun perlu diwaspadai. Memang sih orang juga nggak bakal langsung memperhatikan tampilan leher kita, tapi pasti lama kelamaan bakal terlihat jelas kalau kita nggak merawat dengan baik. Kita pasti nggak mau kan kulit  mengendur sebelum waktunya?

Lalu untuk urusan mengendur, Alhamdulillah saya belum mengalaminya. Tapi, walaupun kayak gitu, saya berusaha biar si kulit kendur ini nggak cepat-cepat muncul di saya. 

Penyebab Leher Hitam dan Mengendur

Kalau penyebab dari kulit leher hitam, selain karena paparan sinar matahari, ada juga sebab lainnya, yaitu kurang menjaga kebersihan kulit leher. Misalnya lupa menggosok leher pas mandi. 

Untuk penyebab leher mengendur juga disebabkan paparan dari sinar matahari berlebihan, regenerasi kulit yang melambat, dan kebiasaan merokok. Di dalam rokok sendiri kan ada kandungan berbahaya seperti nikotin yang bisa bikin pembuluh darah di kulit jadi kurang lancar. Makanya bisa bikin kulit mengendur. 


Cara Merawat Kulit Leher yang Biasa Saya Terapkan

Eksfoliasi Tubuh 1-2 Kali Seminggu

Source: Pexels.com


Siapa sih yang suka lupa buat menggosok bagian leher kalau pas mandi? Saya ngacung deh. Tapi itu dulu. Paling saya sabunin doang area leher. Namun, ternyata itu belum cukup untuk menghilangkan daki-daki yang ada di kulit leher. 

Nah, sekarang cara merawat leher yang biasa saya lakukan itu dengan eksfoliasi tubuh termasuk leher 1-2 kali seminggu. Saya biasa pakai scrub badan dari Scarlett yang varian Romansa. Pakai produk ini membantu banget angkat sel kulit mati dan daki yang ada di tubuh dan leher. 

Buat review lengkapnya saya sudah pernah bikin postingan lengkap soal scrub Scarlett.

Lihat juga: Rawat Kulit Tubuh Agar Makin Sehat, Halus, dan Cerah Bersama Scarlett Whitening Body Care {Review}

Pakai Skincare Juga di Leher

Ada sih sekarang tuh krim khusus untuk leher dari brand lokal maupun luar negeri. Tapi jujur saya belum pernah coba sih, karena udah ngerasa works aja dengan kebiasaan yang saya lakukan, salah satunya juga mengoleskan skincare untuk wajah ke bagian leher. 

Jadi semua skincare dari pembersih sampai sunscreen (kecuali eye cream) pun saya pakaikan juga ke leher biar ternutrsi. Cara ini juga membantu merawat kulit leher bisa ikutan halus, cerah, dan nggak gampang kendur. Kebetulan juga saya udah pakai skincare yang anti-aging. Maklum udah di atas 25 tahun :) Jadi pas kan buat bantu memperlambat tanda-tanda penuaan termasuk di leher.  

Skincare yang saya pakai untuk anti-aging yaitu vitamin c dan retinol. Tapi nggak saya gabung ya. Biasanya vitamin c dipakai pagi hari dan ditutup dengan sunscreen ya. Malamnya baru pakai skincare retinol. 

Memakai Skincare Sambil Memijat Wajah dan Leher ke Arah Atas

Kalau kata para beauty expert baik dari dalam negeri seperti Affi Assegaf maupun yang dari luar negeri, bilang saat mengoleskan skincare baiknya kita juga sambil memijat halus (jangan terlalu ditekan) wajah kita ke arah atas biar membantu aliran darah berjalan lancar dan nggak cepat kendur. Kegiatan memijat ini juga saya lakukan untuk leher.

Mengaplikasikan Masker Wajah ke Leher

Kalau kamu beli masker wajah yang jenisnya wash off atau masker bilas, kebanyakan tata cara penggunannya disarankan dioleskan sampai ke leher juga. Nah, cara itu beneran saya ikuti lho. Apalagi kalau saya pakai masker yang punya efek untuk mencerahkan kulit. Saya nggak terlalu memperhatikan sih apakah kulit leher saya beneran ikutan jadi cerah juga. Tapi seenggaknya ngebantulah buat angkat sel kulit mati yang ada di leher. 

Makan Buah dan Sayur

Jujur ini saya nggak tahu sih beneran ngaruh apa nggak buat kulit leher. Tapi seperti yang udah kita tahu, di artikel mana pun yang bahas soal cara menjaga kesehatan kulit dan pakar pun juga bilang, kalau mau punya kulit sehat dan nggak cepet menua ya perlu makan banyak buah dan sayur. 

Saya bersyukur banget sih termasuk orang yang doyan sayur dan buah. Kalau buah cuma nggak suka salak aja, selebihnya suka. Kalau sayuran, semua saya suka kecuali pare. 

Sebenarnya nggak sulit ya menerapkan cara merawat leher. Soalnya sama saja kayak kita merawat kulit wajah. Cuma kadang kita suka lupa aja buat memperhatikan area ini. Jadi cuma mindset "yang penting udah disabunin, leher pasti udah bersih" hahaha. Padahal belum tentu. 

Kalau kamu mungkin ada treatment khusus buat merawat kulit leher, misalnya pakai bahan alami tertentu? atau mungkin ada yang pakai cream leher khusus? Coba yuk, share di kolom komentar ya. Semoga cara merawat kulit leher dari saya membantu ya!




  • 33 Comments
Harlette-Sleeping-Mask


Siapa di antara kamu yang memasukkan sleeping mask atau overnight mask ke dalam rutinitas skincare malamnya? Aku termasuk salah satunya. Sudah ada beberapa produk yang aku coba, tapi sekarang aku sedang pakai Harlette Oatmilk Sleeping Mask. Harlette merupakan produk lokal  yang dibuat oleh influencer Valencia Nathania. Namun sebelum membahas Harlette Oatmilk Sleeping Mask, aku mau bahas soal sleeping mask secara umum dulu.

Manfaat Sleeping Mask Secara Umum

Korea Selatan menjadi negara yang mempopulerkan sleeping mask. Sleeping mask merupakan masker yang bisa dibawa tidur atau dipakai semalaman, sehingga tidak perlu dibilas. Di pasaran, sleeping mask terdapat dalam dua varian tekstur. Ada yang teksturnya krim, tapi ada juga yang gel. 

Secara umum manfaat dari sleeping mask yang bisa dirasakan bila digunakan secara rutin yaitu: 

Regenerasi Kulit Jadi Lebih Baik

Proses regenerasi sel kulit bisa lebih terbantu dengan menggunakan sleeping mask. Biasanya proses regenerasi kulit terjadi setiap pukul 10 malam hingga 2 pagi dan saat kondisi tidur nyenyak. 


Membuat Kinerja Skincare Lainnya Lebih Optimal 

Memakai sleeping mask akan membantu kinerja dari produk skincare yang dipakai sebelumnya bekerja lebih optimal karena dia bisa me-lock seluruh rangkaian skincare. 


Melembapkan Kulit

Manfaat sleeping mask juga bisa bantu melembapkan kulit. Ketika tidur, cairan dalam tubuh dan kulit menjadi tidak seimbang, makanya saat bangun tidur enggak jarang kulit jadi kering. Tapi dengan menggunakan sleeping mask di malam hari bisa membantu kulit menjaga kelembapannya. 


Kulit Akan Lebih Kenyal

Biasanya di dalam sleeping mask mengandung bahan aktif yang gampang menyerap hingga lapisan terdalam kulit dan gentle. Itulah sebabnya biasanya sleeping mask tidak lengket saat maupun setelah digunakan. 


Cara Kerja dari Sleeping Mask 

Pada dasarnya kandungan nutrisi pada sleeping mask diformulasikan sedemikian rupa agar bisa menempel lebih lama pada wajah dan efektif menjadi pelindung wajah di malam hari. Hasilnya saat di pagi hari kulit jadi lebih cerah, lembap, dan kalau ada kemerahan biasanya akan lebih mereda. 

Apakah Kulit Berjerawat Boleh Memakai Sleeping Mask?

Ini tergantung sih. Maksudnya ada produk sleeping mask yang sudah mencantumkan informasi jika produknya bisa digunakan oleh orang yang berjenis kulit acne prone atau yang sedang berjerawat. Tapi ada produk yang tidak mencantumkan. 

Saranku sih sebelum membeli, cari tahu informasi sebanyak mungkin soal sleeping mask tersebut untuk menghindari salah beli produk atau terjadi masalah pada kulit.

Review Harlette Oatmilk Sleeping Mask


Komposisi Harlette Oatmilk Sleeping Mask

Aqua, Butylene Glycol, Isohexadecane, Polyacrylamide, Avena Sativa (Oat) Kernel Extract, Oryza Sativa (Rice) Bran Extract, Inositol, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Extract, Glycerin, Polysorbate 20, C13-14 Isoparaffin, C9-11 Pareth-6, Alumunium Starch Octenylsucinate, Ascorbyl Glucoside, Parfum, DMDM Hydantoin, Sodium Hyaluronate, Collagen, Sodium Lactate. 


Kandungan Kunci dari Harlette Oatmilk Sleeping Mask

5 Kandungan Utama Harlette Oatmilk Sleeping Mask
Sumber: https://harlettebeauty.com/



Seperti namanya, Harlette Oatmilk Sleeping Mask mengandung bahan utama oat. Memang apa sih manfaat oat buat kulit? Kirain cuma baik buat jantung dan menurunkan kolesterol aja :)

Oat mampu membersihkan dan melembapkan serta memiliki sifat anti-inflamasi.Oat juga bagus untuk menghilangkan minyak berlebih lho. Di dalamnya juga ada kandungan saponin yang memiliki efek antibakteri dan anti-inflamasi. Anti-bakteri di sini sebagai pembersih alami yang bantu menghilangkan minyak dan kotoran  yang menyumbat kulit serta memicu jerawat. 

Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Extract berguna untuk membantu mengontrol produksi minyak di kulit. Di dalamnya juga ada zat anti-inflamasi yang bantu mengurangi kemerahan dan mengatasi jerawat. 

Susu ternyata bisa bantu atasi jerawat. Soalnya susu memiliki kandungan asam laktat yang sudah dikenal bagus untuk bantu mengangkat bakteri yang sebabkan jerawat serta sel kulit mati. Makanya susu mampu membuat kulit jadi lebih cerah. Susu juga mampu membersihkan pori-pori dan  mengurangi peradangan akibat jerawat. 

Rice Bran Extract bekerja untuk menenangkan, menghaluskan, mencerahkan, mengenyalkan kulit berkat kandungan oleic acids (omega-9) di dalamnya.  Bisa melembapkan karena berasal dari linoleic acids (omega 6) dan vitamin B.

Sodium Hyaluronate bisa mengunci kelembapan dan membuat kulit jadi lebih lembut, mengurangi jerawat, dan termasuk bahan yang tidak menyumbat pori-pori.

Baca juga: Review Lacoco Watermelon Glow Mask, Sleeping Mask Buatan Lokal yang Banyak Disukai


Cara Menggunakan Harlette Oatmilk Sleeping Mask

Kalau udah pakai semua produk skincare malam, terakhir tutup dengan mengoleskan Harlette Oatmilk Sleeping Mask ke seluruh  wajah pada step terakhir skincare rutin. Kalau  produk ini sudah meresap dengan sempurna, diemin aja. Bilas baru dikeesokan paginya ya. Kamu bisa menggunakannya setiap malam. 


Warna, Aroma, dan Tekstur Harlette Oatmilk Sleeping Mask 

Sleeping Mask Harlette

Tekstur Harlette Oatmilk Sleeping Mask



  • Warna dari sleeping mask ini yaitu putih agak sedikit butek
  • Bagi kamu yang nggak terlalu suka dengan produk skincare yang memiliki aroma wangi atau parfum, mungkin aroma dari Harlette Oatmilk Sleeping Mask akan sedikit mengganggu. Kenapa? karena harumnya cukup strong. Aku udah beli dua kali produk ini. Pembelian yang pertama itu wanginya strong banget. Tapi pas pembelian kedua, wanginya enggak sekuat yang pertama. 
  • Teksturnya sendiri gel agak sedikit cair dan mudah diratakan ke seluruh wajah dan cepat menyerap. Pas dipakai juga nggak bikin greasy.  


Klaim Harlette Oatmilk Sleeping Mask 

Menenangkan kulit, membantu mendapatkan kulit yang sehat dan plumpy, mengurangi jerawat, melembapkan, menutrisi kulit  serta mengontrol minyak berlebih pada kulit, mengecilkan pori,  kulit lebih cerah dan halus, menenangkan, memperbaiki kulit, dan menghilangkan bekas jerawat.  Produk ini juga  alcohol free, cruelty free, dan paraben free. 

Dalam kemasannya juga ada peringatan nih. Konsumen dihimbau untuk menjauhkan dari sinar matahari atau suhu panas. Hentikan pemakaian bila timbul iritasi kulit. 


Kemasan Harlette Oatmilk Sleeping Mask 

Harlette Oatmilk Sleeping Mask

Harlette Oatmilk

Kemasan Harlette Oatmilk Sleeping Mask



Kemasan dari Harlette Oatmilk Sleeping Mask berupa jar berwarna biru muda dengan tutup putih. Bahannya sendiri terbuat dari plastik dengan tipe PP 5. 

Untuk memudahkan pengaplikasiannya dan agar lebih higienis, kita juga mendapat spatula kecil berwarna putih. Ukuran kemasannya nggak terlalu bulky dan ringan. Kalau mau dibawa travelling pun bisa karena nggak makan tempat dan berat juga.


Baca juga: Memulai Hidup Zero Waste, Karena Sampahku Tanggung Jawabku


Hasil di Kulitku

Hasil pemakaian Harlette Oatmilk Sleeping Mask

Setelah Memakai Harlette Oatmilk Sleeping Mask



Aku udah hampir 3 bulan pakai sleeping mask ini. Alhamdulillah nggak ada breakout di kulit. Efek yang paling kerasa selama pakai ini sih kalau ada jerawat yang merah-merah jadi lebih kalem besok paginya. Wajah juga terasa lembap pas bangun tidur, dan bekas jerawat juga sedikit memudar. 

Pas bangun pagi minyak di daerah t-zone nggak terlalu banyak. Setelah menggunakannya juga nggak merasa greasy maupun lengket. Terus emang kerasa lembap di kulit. 

Kebetulan aku juga lagi pakai produk retinol dari Avoskin Miraculous Retinol Toner dan Miraculous Retinol Ampoule. Alhamdulillah nggak ada reaksi negatif di kulitku. Tapi sebelum bener-bener pakai di wajah, aku memang patch test dulu sih selama beberapa hari.

Kalau klaim untuk mengurangi jerawat, mengecilkan pori,  kulit lebih cerah, dan memperbaiki kulit aku sendiri belum merasakannya. 

Baca juga: Jangan Buru-buru Pakai Produk Baru, Yuk Lakukan Patch Test Dulu

Harga dan Beli Harlette Oatmeal Sleeping Mask

Harga Harlette Oatmilk Sleeping Mask dijual berkisar Rp185.000 untuk isi 30 gram. Tapi saat aku membeli Harlette Oatmilk Sleeping Mask di Tokopedia sedang ada potongan sekitar 15-20%. Sehingga aku hanya perlu membayar Rp 157.250.  


Kesimpulan

Untuk yang memiliki kulit kering, berminyak bahkan sensitif sekalipun bisa pakai Harlette Oatmilk Sleeping Mask ini. Tapi yang perlu diingat di dalamnya masih ada fragrance. Jadi kalau yang mau coba produk ini mending patch test dulu ya. Apalagi kalau yang punya alergi terhadap suatu bahan. Dengan harga segitu menurutku worth to buy sih. 

Harlette Oatmilk Sleeping Mask juga bisa banget diandalkan untuk meredakan kemerahan di wajah akibat jerawat.


Baca juga: Review Laneige Water Sleeping Mask! Sebagus Apa?

Sumber bacaan:
https://www.halodoc.com/artikel/4-cara-menggunakan-sleeping-mask-yang-tepat

https://www.alodokter.com

https://www.newdirectionsaromatics.com/blog/products/all-about-rice-bran-carrier-oil.html

https://www.bebeautiful.in/all-things-skin/everyday/benefits-of-milk-for-skin-and-how-to-use-for-a-glowing-face

https://www.whitesoats.co.uk/blog/more-than-yourre-breakfast-staple-oats-can-boost-skin-health

  • 59 Comments


"Pakeeet"  Suara Mas-mas kurir Sociolla atau dari si Cepat saat membeli produk sikincare di Beauty Studio by Female Daily terdengar saat aku sedang bekerja di kamar. 

Itu suara yang memang ditunggu-tunggu kalau abis gajian :D. Biasanya aku memang mem-budget-kan nominal tertentu untuk membeli skincare yang emang biasa dipakai atau untuk mencoba produk baru. 

Kalau aku lagi mau coba produk skincare baru, satu hal yang nggak pernah aku lupa lakukan yaitu melakukan patch test. Sebenarnya apa itu patch test ? Tes ini dilakukan terhadap semua produk skincare, kosmetik, atau pewarnaan rambut dan pengeritingan agar bisa mengetahui apakah ada efek negatif di kulit dari kandungan produk tersebut. 

Patch test sangat penting dilakukan bukan hanya untuk produk yang baru kamu coba. Tapi jika kamu baru mencoba produk yang mengandung bahan yang belum pernah ada di rangkaian skincare atau kosmetik kamu sebelumnya.  

Mungkin kamu berpikir jika patch test dilakukan hanya pada orang yang memiliki kulit acne prone atau yang sensitif aja kan? Awalnya aku juga berpikir kayak gitu. Tapi, pas dicari tahu ternyata semua jenis kulit termasuk yang kulitnya normal juga perlu melakukan patch test, lho.Satu lagi, bukan hanya wanita yang perlu melakukan patch test, tapi pria pun juga perlu melakukannya.

Tujuan melakukan patch test ini untuk mencegah efek negatif dari pemakaian skincare atau yang kita pakai. Dampak negatifnya bisa macam-macam, misalnya alergi (bengkak, kemerahan,  rasa gatal, ruam,  sensasi terbakar/tersengat), iritasi, atau breakout.

Kandungan yang Dapat Memicu Reaksi Negatif di Kulit

Ada beberapa bahan yang biasanya menimbulkan reaksi negatif pada skincare, yaitu retinol, acid, parfum, vitamin C, hydroquinone, butter, coconut oil,  cocoa butter, isopropyl, lanolin dan  glycolic acid. dan pewarna. 

Namun, pada setiap orang berbeda-beda ya. Ada orang yang alergi sama retinol, ada yang alergi sama coconut oil, dan lain-lain. Jadi nggak bisa disamain. Makanya, perlu banget melakukan patch test biar kamu juga makin kenal sama kulit dan mengurangi kemungkinan terjadinya efek negatif di kulit. 

Cara Melakukan Patch Test 

Setelah paham apa itu patch test, sekarang kamu perlu tahu cara melakukannya. Jika kamu mau tahu apakah produk tersebut memberikan efek alergi atau tidak, maka patch test bisa dilakukan dengan mengoleskan produk skincare yang ingin dicoba pada bagian belakang telinga atau lengan bagian dalam.


Source: https://www.bdesupport.com/skin-test-before-new-face-products/



Biasanya, bagian kulit tersebut paling cepat memunculkan reaksi jika ada suatu zat yang tidak cocok dengan kulit kamu. Kemudian diamkan dan monitor selama satu hari apakah ada  reaksi di kulit kamu atau nggak. 

Sementara jika ingin tahu apakah terdapat reaksi iritasi atau tidak, coba oleskan pada bagian wajah yang biasanya paling sensitif, seperti belakang leher atau di area pipi. Perlu kamu ketahui nih,  setiap orang punya area sensitif yang berbeda satu sama lain. 

Nah, bagi kamu  yang kulitnya termasuk acne prone atau mudah berjerawat, patch test bisa dilakukan  dengam mengoleskan produk skincare pada bagian yang pori-porinya sering tersumbat atau mengakibatkan breakout, misalnya bagian kening dan pipi. Untuk mengecek breakout, disarankan untuk mencoba produk selama satu minggu secara rutin. 

Namun, sebelum melakukan patch test ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni: 
1. Pastikan bagian kulit yang  akan dilakukan patch test sudah bersih, sudah kering, sehat, dan tidak mengalami masalah
2. Oleskan satu tetes saja atau sedikit saja. Setelah itu, coba ratakan ke seluruh area yang menjadi patch test  untuk memastikan produk akan meresap dengan baik.


Berapa Lama Melakukan Patch Test? 

Dari berbagai artikel atau jurnal yang aku baca, waktu untuk melakukan patch test berbeda-beda. Ada yang bilang cukup 24 jam, ada juga yang bilang tiga-tujuh hari. Jika dalam waktu tersebut tidak ada  reaksi negatif yang muncul, maka kamu bisa menggunakan produk tersebut sesuai dengan aturan pemakaian yang tertera di produknya. 

Tapi jika dalam masa periode percobaan itu ternyata muncul jerawat di area wajah yang jarang jerawatan, itu namanya kita mengalami breakout. Sedangkan kalau munculnya di area yang sering jerawatan, itu namanya purging. Jadi kalau purging itu kulit lagi menyesuaikan dengan produk yang kita pakai. Bukan berarti kita nggak cocok, ya. 

Berdasarkan dari personal experience aku selama ini, biasanya aku melakukan patch test selama tiga hari (cari aman hehe). Jadi hari pertama aku cuma oles produknya di belakang telinga dan pipi. Kalau misalnya nggak ada reaksi apa-apa di kulit aku, di hari kedua dan ketiga bakal lanjut dengan melakukan layer bersama produk skincare yang biasa aku pakai.

Alhamdulillah, sampai saat ini aku nggak pernah ada efek atau reaksi negatif dari memakai produk skincare yang baru pertama kali aku coba. Mungkin ada dari kamu yang punya pengalaman saat patch test muncul reaksi negatif di kulit? Yuk, share di kolom komentar ya. 

Cara Mengatasi Reaksi Negatif Setelah Patch Test

Jika selama melakukan patch test itu ternyata muncul berbagai reaksi seperti merah, panas, perih,  dan gatal yang nggak kunjung hilang, segeralah membersihkan bagian tersebut dengan pembersih yang gentle  dan sesuai jenis kulit ya. Itu tandanya jika kamu tidak cocok dengan bahan aktif atau produk yang di patch test tersebut. Produk yang ngga cocok tersebut bisa diberikan pada orang lain seperti teman atau saudara. Siapa tahu mereka justru cocok pakai produk itu. 

Jika Skincare Menimbulkan Breakout Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Nah, kalau ternyata muncul breakout di kulit kamu, jangan buru-buru panik. Selain stop pemakaian produk yang membuat breakout, kamu lebih baik coba fokus dulu ke basic skincare. Kamu bisa pakai cleanser, pelembap, dan sunscreen yang emang beneran cocok sama kulit kamu. 

Untuk sunscreen pilih yang nggak berat, nggak terlalu creamy tapi sedikit cair. Tujuannya biar menormalkan atau me-reset lagi kondisi kulit yang rusak. Buat malam harinya juga better nggak pakai banyak produk. Cukup double cleansing dan pelembap yang sesuai jenis kulit. 

Cara ini nggak ada aturan bakunya. Kamu bisa lakukan back to basic ini selama seminggu, dua minggu, atau sebulan. Kamu yang paling tahu kondisi kulitmu seperti apa. Hehehe. Lalu hindari juga produk yang aktif ya, seperti vitamin C, retinol, AHA, dan BHA selama proses back to basic ini. 

Kesimpulan

Semoga dari tulisan ini bisa membantu kamu ya untuk jangan melupakan patch test saat mencoba produk baru. Meski memerlukan waktu untuk melihat reaksinya, tapi jangan pernah skip metode ini ya agar terhindar dari efek negatif di kulit. Saat melakukannya pun juga pastikan dilakukan dengan cara yang benar seperti yang sudah disampaikan di atas. 

Tenang aja, kalau emang beneran nggak cocok sama produknya, kamu bisa kok memberikan atau menjual lagi produk tersebut ke saudara, teman, atau di medsos. Hehehe. Kamu juga bisa coba jual produk yang nggak cocok itu di forum atau jasa jual beli kayak Carousell. 

Aku belum pernah coba sih, jual di Carousell, tapi teman aku ada yang pernah coba dan katanya ada aja yang beli produknya. Semoga informasi soal patch test ini bermanfaat ya. 
  • 36 Comments




Salah satu perawatan mingguan yang saya nggak pernah skip adalah menggunakan masker wajah yang jenisnya wash off. Karena saya merasakan manfaatnya dengan rutin menggunakan minimal satu kali seminggu. 

Nah, produk yang saya suka banget adalah masker clay atau mud. Keduanya punya kemampuan yang hampir sama menurut saya, yaitu bisa menyerap minyak berlebih di daerah t-zone. Karena memang jenis kulit wajah saya kombinasi cenderung berminyak. Selain itu, bisa membersihkan pori-pori, dan nggak bikin kulit kering. 

Pada dasarnya mud mask itu berfungsi untuk menghilangkan kotoran dari kulit, menyerap minyak berlebih, dan mengatasi pori-pori yang tersumbat.

Nah, sesuai judul postingan ini, saya bakal ulas dan meng-share pengalaman saya memakai mud mask dari produk lokal Luxcrime. Ikuti terus ya. 

Kemasan 

Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask dibalut dus karton dan botolnya dikemas dalam bentuk tube dengan warna yang unik, yaitu hijau tosca yang lebih muda. Dari segi ukuran juga nggak terlalu besar, jadi pas banget dibawa-bawa kalau lagi traveling. 

Baik pada dus maupun pada tube-nya sama-sama mencantumkan informasi seperti bahan yang menjadi kunci produk ini, klaim, komposisi, manfaat produk, dan cara menggunakannya. 

Dari segi kemasan, yang saya cukup concern adalah saat mengeluarkan produknya. Saya kebagian kemasan yang agak sulit untuk dikeluarkan isinya. Nggak bisa tinggal pencet aja. Kalau mau mengeluarkan isinya harus 'dikocok-kocok' dulu baru bisa keluar isinya. Jujur ini agak repot sih, soalnya kadang saya suka kebanyakan mengeluarkan isinya.

Tekstur, Warna, & Aroma

Kalau dari tekstur, mud mask yang isinya 50ml ini cenderung agak padat dan dilengkapi dengan butiran scrub yang sedikit besar, namun halus. Dari sisi warna, bisa terlihat di gambar abu-abu pekat. Sementara aromanya saya suka banget, karena seperti aroma peppermint yang lembut.  

Komposisi 

Aqua, Kaolin, A Natural Hydrous Magnesium Silicate/ Talc, Bentonite, Oryza Sativa Powder, Alcohol, Glycerin, Olive (Olea Europaea) Oil, Titanium dioxide, Butyrospermum Parkii (Shea Butter) Extract, Fragrance, Hamamelis Virginiana Leaf Extract, PVP, Phenoxyethanol, Tocopheryl Acetate, Xanthan Gum, Citric Acid, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Melaleuca Alternifolia Leaf Oil, Silica Silylate, Aluminum Hydroxide, Ethylhexylglycerin, Charcoal Powder, Menthol, Polyglycerin-10, Polyglyceryl-10 Myristate, Polyglyceryl-10 Stearate, Methylparaben, Sodium Dehydroacetate, Ethylparaben.

Bahan yang Paling Di-highlight (Berdasarkan Website Luxcrime)

  • Activated Charcoal Powder. Menyerap bakteri, bahan kimia, kotoran, racun,  dan partikel mikro lainnya di permukaan kulit
  • Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract: Kemampuan antiseptik dan anti-inflamasi yang membantu mencegah pori-pori tersumbat dan melawan jerawat
  • Peppermint (menthol) Essential Oil: Mengurangi munculnya minyak berlebih di wajah
  • Tea Tree Oil: Efektif  menangkal bakteri, jamur, dan inflamasi
  • Shea Butter: Membantu memperbaiki kulit dan mengatasi bintik-bintik gelap, keriput,  dan sengatan matahari
  • Olive oil: Kaya akan antioksidan dan vitamin

 Cara Menggunakan 

Anjuran dari Luxcrime sendiri  Charcoal Mint Mud Mask dilakukan 1-2 kali seminggu. Caranya juga mudah banget:

  1. Oleskan masker secara merata ke wajah dan leher yang sudah dibersihkan dengan facial wash. Pastikan mengoleskan masker ini saat kondisi kulit wajah masih lembap (tidak benar-benar kering). Pastikan tidak sampai terkena mata dan bibir ya
  2. Kemudian diamkan selama 20 menit dan bilas dengan air dingin 
  3. Keringkan dengan handuk bersih dan berbahan lembut
  4. Setelah itu, jangan lupa untuk menggunakan skincare yang biasa dipakai untuk mengembalikan kelembapannya. 
Kalau saya akan lanjut pakai toner, pelembap, dan sunscreen (kalau dipakai di siang hari).


Baca juga: The Body Shop Drops of Light Liquid Peel

Klaim 

Diambil dari keterangan yang ada di website resmi Luxcrime di luxcrime (dot) com. Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask mampu  membantu mengatasi masalah kulit seperti black /white head, breakout, mengangkat sel kulit mati, mendetoks kulit, dan mengurangi tampilan pori-pori yang terlalu besar serta bekas jerawat. 

Masker ini juga diklaim mampu membuat kulit jadi lebih lembut dan cerah. Di dalamnya juga terdapat Vitamin E untuk melembapkan kulit. Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask juga paraben-free, cruelty-free, dan SLS free.

Hasil di Kulit Saya 

Saat memakai produk ini saya biasanya merasakan sensasi hangat plus sedikit cekit-cekit. Tapi tenang nggak lama kok cuma beberapa detik aja. Saat mengaplikasikan ke wajah juga gampang diratakan dan cepat keringnya. Saat menggosok scrub-nya juga nggak sakit.  Begitu juga saat membilasnya, gampang banget dibersihin. 

Yang saya rasakan kalau habis pakai Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask, kulit wajah jadi lebih bersih, lembap, dan halus. Jadinya setelah menggunakan produk ini dan melanjutkannya dengan menggunakan skincare, skincare jadi lebih meresap di kulit. Terus yang bikin saya suka banget sama masker lumpur ini karena dia bisa menghilangkan black heads di hidung, minyak di wajah jadi berkurang. dan bisa ngempesin jerawat. Mantap kan?

Kalau untuk mengurangi bekas jerawat dan mencerahkan wajah, sayangnya saya belum belum dapat efek ini. 



Cocok untuk Siapa Saja?

Luxcrime Charcoal Mint Mud Mask cocok dipakai untuk pemilik wajah normal, berminyak, kombinasi, dan acne prone.

Harga dan Beli Di mana? 

Saya beli LUXCRIME Charcoal Mint Mud Mask di Tokopedia dengan harga Rp119.000. Harganya sangat terjangkau, kan?

Kelebihan LUXCRIME Charcoal Mint Mud Mask 
Menurut saya ada beberapa kelebihan dari produk ini di antaranya:

  1. Ukurannya yang tidak besar maupun kecil sehingga mudah utuk dibawa traveling
  2. Bisa mengangkat black heads di hidung & bikin jerawat jadi kempes
  3. Kulit jadi lebih lembut dan lembap
  4. Aromanya segar
  5. Mudah dioles dan dibersihkan
  6. Harganya terjangkau

Kekurangan LUXCRIME Charcoal Mint Mud Mask

- Sulit untuk mengeluarkan isinya. Jadi harus buka tutup yang kecilnya terlebih dulu untuk mengeluarkan isinya.

Kesimpulan

Kalau kamu si pemilik kulit berminyak dan kombinasi, saya rasa produk ini bisa menjadi salah satu pilihan. Apalagi masalah dari pemilik kulit berminyak atau kombinasi yang cenderung berminyak adalah sering banget muncul black heads di hidung. Harganya juga ramah banget di kantong. 

Baca juga: Review The Body Shop Seaweed Oil Balancing Clay Mask


  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top