Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar

Saya baru sempat menuliskan pengalaman outing kantor tahun ini ke Hong Kong, padahal sudah berlangsung dari tanggal 4 April -7 April 2019 lalu. Ini merupakan perjalanan kedua saya ke luar negeri, setelah sebelumnya kantor saya mengadakan outing ke Bangkok, Thailand pada 2018 lalu. 

Baca juga: First Time Go Abroad, First Time Visit Bangkok

Awalnya saya tidak mengira jika kantor akhirnya memutuskan untuk melancong ke Hong Kong tahun ini. Karena perkiraan saya adalah, Singapore sebagai negara tujuan. 

Namun, Tuhan memang sangat baik, kami bisa pergi outing empat hari tiga malam ke negara yang sedikit jauh dari Indonesia. Dari Jakarta Menuju Hong Kong sendiri memakan waktu sekitar lima jam. Ada beberapa hal yang saya pelajari saat berkunjung ke negara bekas jajahan Inggris ini.

Sangat Tertib dalam Menggunakan Eskalator

Baik saat di Bandara Hong Kong, stasiun MTR (MRT di Hong Kong), atau tempat yang menyediakan eskalator masyarakatnya sangat tertib dalam menggunakan  fasilitas umum ini. Di Hong Kong, berlaku aturan tidak tertulis jika tidak ingin mendahului antri-lah di sebelah kanan. Sementara bagi orang yang sedang terburu-buru terutama dijam-jam sibuk seperti pergi dan pulang kerja bisa jalan atau mendahului di sebelah kiri. 

Dilarang Buang Sampah dan Meludah Sembarangan 

Di Hong Kong aturan ini bukan cuma wacana saja. Ini terbukti dari adanya aturan denda HK$1500 atau sebesar Rp2.790.000 jika ada yang ketahuan buang sampah sembarangan. Saat itu, 1 dollar Hong Kong bernilai Rp1.860. Jujur saja, saat saya tiba di Hong Kong dan melihat kondisi jalanan-nya, yang ada di pikiran saya, "Kok bisa ya Hong Kong sebersih ini?" Karena selain peraturan denda yang sangat menguras kantong tadi, saya rasa alasan utamanya adalah karena wilayah dan penduduk dari mayarakat Hong Kong sendiri tidak sebanyak Indonesia. Jadi ya tidak terlalu sulit juga untuk menerapkan peraturan tersebut. 

Selain itu, di tempat-tempat umum disediakan tempat sampah. Jadi siapa pun tidak akan kesulitan untuk membuang sampah dan ngga perlu sampai menyimpan sampah dalam tas atau saku segala.

Sementara kalau meludah sembarangan info yang saya peroleh dari berbagai sumber, pengunjung bisa terkena denda  HK $1500 atau sebesar Rp2.790.000-.  Peraturan ini didasarkan pada kasus wabah SARS di tahun 2003 lalu yang sempat menyebar. Ya iyalah kalau pada buang ludah sembarangan kan jadinya bisa mengganggu kesehatan dan mencemari lingkungan. Saya juga paling sebel kalau ada orang yang meludah sembarangan. Apalagi kalau kita lagi makan di pinggir jalan.

Sumber: https://phinemo.com

Merokok Bukan pada Tempatnya, Uang Melayang 

Yang bikin saya makin kagum dengan kota ini adalah masyarakatnya juga diajarkan tertib untuk tidak merokok sembarangan. Saya bukan perokok dan tentunya sangat senang dengan peraturan ini. Hehehe. Akan ada banyak tanda larangan merokok yang bisa kamu temui, baik di  angkutan umum, MTR, bandara,  pusat berbelanjaan, dan tempat makan.

Di jalan-jalan biasanya akan disediakan tempat untuk merokok, yakni di lokasi-lokasi di pinggir jalan yang terdapat tempat sampah dengan asbak besar di atasnya. Hong Kong juga memberlakukan denda bagi siapa saja yang ketahuan merokok bukan pada tempat yang disediakan. 

Denda yang dikenakan, yakni bisa mencapai HK $5.000 atau sekitar Rp9.300.000. Pelancong asing yang mau masuk ke Hong Kong juga hanya diperbolehkan membawa rokok 19 batang.

Adanya peraturan ini tentu sangat baik buat para perokok biar ngga sembarangan merokok dan tidak mengganggu orang lain.



Hati-hati Kalau Menyebrang

Jangan coba-coba untuk menyebrang sembarangan kalau kamu lagi ada di Hong Kong, karena bisa-bisa kamu 'ditodong' denda sebesar HK$600 atau sekitar Rp1.116.000. Kalau mau menyebrang, kamu harus menunggu sampai lampu rambu untuk pejalan kaki menyala warna hijau, itu baru boleh menyebrang. Tapi, meski jalanan di Hong Kong sedang lengang, jangan coba-coba melanggar, karena jika ada petugas yang melihat itu, siapkan uang sebesar yang saya sebutkan di atas.

Saat di Hong Kong saya jarang sekali merasakan kemacetan. Jalanannya begitu lengang dan tertib. Transportasi di sana juga sudah cukup baik dari segi fasilitas dan ketepatan waktu.





Jangan Harap Bisa Berkali-kali Menawar 

Ini sebagai tambahan. Sempat diberitahu oleh teman saya, kalau saat melakukan pembelian di pasar tradisional di Hong Kong seperti Ladies Market, jangan menawar sampai berkali-kali. Maksudnya begini, biasanya kan kalau di Indonesia kita suka menawar dari harga A, ke harga B, bahkan ke harga C.

Terus kalau misalnya ngga jadi beli yaudah paling dijutekin sama penjualnya. Di sini, jangan harap kamu bisa melakukannya. Kalau kamu sampai menawar berkali-kali dan ujung-ujungnya ngga jadi beli, penjualnya bisa marah. Intinya, kalau kita menawar, si penjual akan menganggap kita ingin dan harus beli barang tersebut.

Salah satu tipsnya adalah jika penjual buka harga terlalu tinggi, baiknya langsung pergi saja. Namun kalau ditawarkan mulai dari dua kali harga wajar, bisa ditawar, 1/3 dari harga awal atau setengah harga awal.
Berbelanja di Ladies Market, Hong Kong


Kalau sampai melanggar aturan-aturan di atas (kecuali yang terakhir), siap-siap bakal ditagih sama petugas Imigrasi Hong Kong jika ingin keluar wilayah tersebut. 

Kalau baca pengalaman saya ke Hong Kong di atas, jadi makin tertarik ngga sih buat mengunjungi  Hong Kong? Jangan lihat aturannya yang begitu banyak, ya. Coba deh kalau aturan-aturan di atas itu diterapkan di Indonesia? Betapa rapi-nya negara kita tercinta ini kan?

Ya buat kamu yang mau berkunjung ke salah satu negara yang masih kental budaya Tiongkok-nya, Hong Kong bisa jadi salah satu alternatifnya. Kira-kira tahun depan kantor saya bakal ajak karyawannya ke mana lagi, ya? 


  • 5 Comments

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Pantai Pandawa Bali
Dari kiri ke kanan (Eva, Firdha, Titha, Nilta, Vika, saya, Kak Friska, dan Hani)

Tahun 2017 tepatnya tanggal 23-26 September yang lalu saya bersama 7 orang teman (Nilta, Hani, Eva, Vika, Frisca, Titha, Firdha, dan saya) mengunjungi Pulau Dewata untuk pertama kalinya. Rencana bepergian ini sudah kami rencanakan jauh-jauh hari, kalau tidak salah sejak bulan April 2017. Dengan waktu yang lumayan panjang, kami mengumpulkan uang terlebih dulu dengan sistem tabungan. Jadi salah satu dari teman saya, namanya Hani bertugas menjadi bendahara dalam rencana berpergian saat itu.

Awalnya kami tidak ingin menggunakan jasa travel, makanya diawal kami udah bagi-bagi tugas siapa yang nyari penginapan, pesawat, dan lain-lain. Tapi akhirnya diputuskan untuk menggunakan jasa travel aja karena kami semua belum pernah ke Bali.

Sebenarnya dalam perjalanan ke Bali ini saya dan teman-teman mengalami kejadian yang tidak mengenakan, yakni ditipu sama jasa travel yang kami gunakan. Well, di tulisan ini saya enggak akan jelasin panjang lebar apa kasus yang kami alami. Tapi, kalau kamu mau tahu gimana cerita lengkapnya, bisa baca cerita Pengalaman Berharga, Pertama Pakai Jasa Travel dan Pergi ke Bali.

Balik ke topik. Saya akan kasih tahu kamu tempat – tempat wisata di Bali yang saya kunjungi tahun lalu lebih detail dan lengkap. Saya juga bakal kasih tips buat kamu yang mau liburan ke Bali dengan banyak teman-teman agar perjalanan enggak banyak drama dan tetap asyik! Baca terus tulisan ini sampai habis ya.

Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri

Jadi, ditanggal 24 September 2017 saya mengunjungi Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri. Posisinya ada di kawasan Jalan Munduk Wanagiri, Desa Sukasada Kabupaten Buleleng. Di sini ada banyak tempat spot foto yang cakep-cakep deh kayak saya dan instagramable.

Kita juga bisa menikmati hamparan panorama alam indah Danau Tamblingan yang terlihat jelas di bawahnya. Ada juga beberapa bentuk anjungan yang ciamik buat jadi objek foto yang cantik mulai dari ayunan ujung dunia, anjungan berbentuk kupu-kupu, perahu, anjungan Menara Bambu Hitam, anjungan Helikopter yang siap terbang, dan ada pula sarang burung. Saat saya berkunjung ke sana, kondisinya hujan. Tapi tenang di sana tersedia gazebo bambu yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati makanan. Untuk tiket masuknya, terjangkau banget, cuma Rp10.000 perak per orang!

Di bawah ini hasil jepretan kami naik wahana di Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri
Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri Bali



Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman. Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri Bali

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri Bali


Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Taman Wisata Munduk Danu Desa Pakraman Wanagiri Bali


Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan

Masih ditanggal yang sama, saya dan teman-teman mengunjungi destinasi tempat wisata di Bali selanjutnya, yakni Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan. Gampangnya untuk tahu tempat ini, coba deh kamu lihat gambar di uang kertas Rp50.000 yang biru versi lama di bagian belakangnya. Di situ ada gambar pura kan? Nah, katanya sih terinspirasinya dari tempat wisata di Bali yang satu ini.  Berkunjung ke sini, kamu wajib banget buat ngambil gambar dari pura dengan sudut pandang yang berbeda baik selfie atau swafoto. Para wisatawan yang datang ke sini boleh ngambil dokumentasi sepuasnya asal sopan dan tidak merusak fasilitas dan bangunan pura.

Di Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan kamu juga dapat mengelilingi danau dengan perahu yang tersedia. Kalau ke sini, bukan cuma bisa menikmati pemandangannya aja, tapi kita bisa cuci mata ngeliatin para bule baik yang sendiri maupun sama pasangannya dan juga wisatawan Asia. Mayan dah ngeliat mas-mas bule wkwkwkw. Untuk lokasinya, terletak di jalan Bedugul-Singaraja, Candikuning, Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Tiket masuknya juga murah banget Rp20.000 per orang dan Rp5.000 per kendaraan.

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan Bali

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan Bali

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan Bali

Tanah Lot

Tempat yang satu ini juga enggak kalah terkenal nih. Jadi, dihari kedua (25 September 2017) kami berkunjung ke Tanah Lot yang lokasinya ada di Beraban, Kediri, Tabanan Regency, Bali . Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu ada di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Tanah Lot menjadi tempat ibadah umat Hindu yang terletak di atas sebuah batu karang besar. Pura ini cuma boleh dimasuki oleh umat Hindu yang ingin beribadah, jadi buat pengunjung yang non-Hindu cuma bisa berkeliling di sekitar pelataran pura aja. Terus pengunjung harus mengenakan pakaian yang sopan ketika hendak masuk ke sini.

Sebenarnya sih kalau datang ke sini, salah satu hal yang enggak boleh dilewatkan adalah melihat secara langsung berbagai upacara keagamaan umat Hindu. Salah satunya, upacara keagamaan Piodalan (hari jadi pura) yang selalu dilaksanakan setiap 210 hari sekali menurut kalender Saka atau empat hari setelah hari raya Kuningan.

Pada momen ini pengunjung dapat melihat iring-iringan umat Hindu membawa sesajen dengan teratur dan khidmat menuju pura, juga momen sembahyang bersama. Untuk bisa melihat keindahan Pura Luhur Tanah Lot, kamu bisa berjalan kaki saat air sedang surut. Namun, saat air pasang, jalan tersebut akan tertutup air sehingga membuat Tanah Lot terlihat seperti sebuah pulau karang yang indah di tengah laut dari kejauhan. Bila ingin melihat keindahan pura, sebaiknya datang di sore hari, saat air laut sedang surut. Oh iya, untuk harga tiket masuknya murah, kok, cuma Rp20.000 (WNI).

Diwaktu tersebut kamu bisa menyaksikan matahari terbenam. Sayangnya pas saya ke sana tuh pas siang hari dan lagi enggak ada perayaan apa-apa. Oh ya, memasuki area Tanah Lot, kamu pasti bakalan bisa tuh beli oleh-oleh. Soalnya di area masuk Tanah Lot banyak banget kios-kios pedagang suvenir yang bisa dijadiin oleh-oleh. Kamu bisa beli baju khas Bali, aksesoris, toko makanan, dan lain-lain. 


Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman Tanah Lot Bali

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Tanah Lot Bali


Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park

Ah saya yakin kamu pasti juga sudah familiar sama tempat wisata di Bali satu ini. Di sini kita bisa lihat 3 patung yaitu Garuda, Wisnu, dan Kencana. Berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Harga tiketnya untuk WNI dewasa Rp70.000 sementara untuk WNA Dewasa harga tiketnya Rp100.000 (ini pas tahun lalu ya). Info update-nya ternyata untuk WNI Rp80.000  dan Rp 60.000 untuk pelajar dan anak-anak. Sementara untuk turis mancanegara tarif masuk Rp 125.000 untuk dewasa dan Rp 100.000 untuk anak-anak. GWK Cultural Park buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 22.00 Wita.

Bukan cuma bisa lihat dan foto di 3 patung ikonik itu, di sini juga banyak acara kesenian dari pagi hari sampai malam hari. Pas saya ke sana waktu itu lagi ada pementasan seni orang pakai topeng gitu sambil diiringi musik. Enggak tahu namanya apa. Selain itu, di GWK kamu juga bisa melihat pertunjukkan budaya lain seperti Balinese Dance, Barong Keris Dance, Garuda Wisnu Ballet, Joged Bumbung, Kecak Garuda Wisnu, Legong Dance, Nusantara Dance, dan Rindik Instrument.

Oh iya, di GWK Culture Park kan sekarang ada obyek wisata baru. Jadi si Garuda Wisnu Kencana ini udah digabungin patungnya. Jadi enggak dipisah-pisah lagi. Patung setinggi 121 meter itu terbuat dari bahan tembaga, kuningan dan rangka baja. Si pembuatnya adalah pematung I Nyoman Nuarta. Proses pembangunannya itu lama banget, lho sampai 28 tahun. Buseettt saya belum lahir, ini rencana patung mau dibangun udah ada.

Terus ya, GWK itu kan luassssss buangeett. Kalau kamu enggak mau capek-capek buat mengelilingi tempat wisata di Bali ini, pihak pengelola juga nyediain shuttle bus yakni GWK Loop. Dengan membayar Rp20.000 pengunjung bisa puas berkeliling menuju patung-patung besar yang berada di sisi tengah GWK Cultural Park.

Mau beli oleh-oleh khas Bali dan GWK? bisa banget! Di sini ada banyak toko dan restoran yang bisa kamu singgahi. Ya, cuma harganya emang lebih mahal sih. Jadi sebelum beli oleh-oleh di sini coba cek dompet kira-kira cukup enggak buat beli oleh-oleh dan mungkin masih ada agenda lainnya yang bakal kamu lakukan di Bali.

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali


Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali


Pantai Jimbaran

Saya juga sempat mengunjungi pantai Jimbaran setelah pulang dari GWK Cultural Park pada sore harinya. Pantai ini posisinya ada di wilayah Kabupaten Badung. Pantai Jimbaran Bali termasuk ke dalam salah satu pantai pasir putih di pulau Bali. Seingat saya pasir pantai di sana cukup halus dan berwarna putih ke kuning – kuningan. Pantainya juga lumayan bersih. Di sana kita juga enggak bakal kesulitan menikmati makanan laut karena di sana ada banyak tempat makan yang menyediakan makanan laut.

Oh iya, Pantai Jimbaran juga sering dijadikan sebagai tempat untuk ngeliat sunset. Sayangnya, ketika saya di sana cuaca lagi mendung, jadi enggak begitu terlihat sunset-nya.  Terus kalau kamu pengin banget lihat wisata air, enggak bisa didapat dari pantai ini, karena ada larangan aktivitas water sport yang menggunakan mesin di tempat wisata Pantai Jimbaran Bali. Fyi, untuk masuk ke Pantai Jimbaran itu gratis. Jadi liburan ke sini bisa hemat budget tapi hati dan pikiran pun senang karena kita bisa terhibur main di pantai. 

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Pantai Jimbaran Bali

Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Pantai Jimbaran Bali


Baca juga: Romantis Banget! 9 Tempat di Bali Ini Jadi Favorit untuk Menikmati Sunset!


Pantai Pandawa

Jujur aja sih, Pantai Pandawa menurut saya lebih bagus daripada Pantai Jimbaran. Lokasinya ada di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Tiket masuknya untuk wisatawan domestik: Rp8.000,00 per orang. Sementara untuk mancanegara: Rp15.000,00/orang. Aktivitas yang bisa dilakukan di sini lumayan banyak, seperti berenang sambil menikmati air laut yang jernih,  pasir putih yang bersih, dan ombak yang relatif tenang atau duduk santai. Pas saya ke sana siang hari, pantai ini tergolong cukup sepi.

Bukan cuma itu, saya juga melihat ada kano yang bisa disewa untuk kapasitas 1 orang atau 2 orang. Biaya yang dikenakan juga tergolong murah, yakni Rp25.000 per satu jam. Untuk kano yang dimainkan dua orang, dihargai Rp50.000 per satu jam.

Kamu bisa mengelilingi pantai sambil melihat keindahan laut kebiruan dan kemegahan tebing kapur. Disediakan juga fasilitas jaket pelampung. Jadi kalau mau main kano, baiknya pakai jaket pelampung ya supaya kegiatan bermain kano lebih aman.

Saya masih ingat, di Pantai Pandawa banyak bule-bule laki-laki yang bertelanjang dada dan perempuan yang hanya memakai bikini. Mereka pada berjemur di tempat duduk yang beratap payung, ada juga bule yang sedang dipijat oleh orang lokal. Wahhh uenaak tenan yo hehehe. 



Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Pantai Pandawa Bali


Tips Mengunjungi Tempat Wisata di Bali Bersama Teman-teman, Pantai Pandawa Bali

Itu tadi tempat-tempat wisata di Bali yang saya kunjungi tahun lalu. Di sini saya enggak hanya mau share tempat aja, tapi juga tips nih buat kalian yang traveling sama teman-teman yang lumayan banyak. Kayak saya kan traveling sama 7 orang, cewek semua pula. Kebayang enggak gimana ribetnya kami? Hehehe. Berpergian jauh bersama teman yang lumayan banyak, itu ada senangnya tapi ada enggak enak juga.

Enggak jarang kami punya perbedaan pendapat soal perjalanan kami. Nah, supaya bisa mengurangi perbedaan-perbedaan tersebut, berikut tips yang dapat kamu ikuti.


Bagi tanggung jawab

Kalau dari pengalaman saya ke Bali kemarin, setelah sepakat menentukan Bali sebagai destinasi yang akan dikunjungi, kami bagi-bagi tugas. Siapa yang bertugas menyimpan uang tabungan buat ke Bali, siapa yang nyari tiket pesawat, siapa yang nyari destinasi wisata di Bali, dan penginapan (ini rencana awal sebelum menggunakan travel).

Terus teman saya yang lain ada yang ngasih ide buat pakai travel aja, karena saya dan teman-teman belum pernah sama sekali ke Bali. Jadi biar gampang. Hahaha. Terus pas sampai di Bali juga kita bagi tugas siapa yang baca peta Google saat mau mengunjungi tempat wisata di Bali.

Meskipun tugas-tugas tadi akhirnya terselesaikan dengan menggunakan travel, ini berguna bagi kamu yang enggak mau pakai jasa travel. Bagi tanggung jawab juga mencegah munculnya rasa cemburu atau ketimpangan kerja selama liburan. Pokoknya, jangan jadi orang yang ingin menangani semuanya. Soalnya bisa jadi beban buat diri kamu sendiri. Dengan membagi tugas maka tiap orang bisa berkontribusi dan merasa berguna bagi lainnya.


Menentukan tempat wisata di Bali

Ada banyak tempat wisata di Bali yang ciamik dan sayang banget kalau dilewatin gitu aja. Tapi, biasanya kan kalau traveling enggak bisa lama-lama ya, karena terhalang jatah cuti kantor yang enggak boleh diambil banyak-banyak sekaligus. Apalagi saya sama 7 orang teman punya pekerjaan yang beda-beda, jadi ada yang gampang ambil cuti ada juga yang agak susah. Pas saya ke Bali itu, cuma 4 hari 3 malam.

Pastinya sebelum kami berangkat ke Pulau Dewata, kami semua rembukan dulu bersama-sama menentukan tempat wisata di Bali yang ingin dituju. Cuma nih, jangan minta pendapat beberapa orang aja ya. Tapi tanyakan pendapat semua orang yang ikut berlibur. Soalnya buat menghindari liburan gagal karena beberapa orang tidak suka atau tidak setuju dengan tempat wisata di Bali yang sudah ditentukan. Bisa aja teman-teman kita punya trauma atau pengalaman buruk akan sesuatu kan? Jadi, harus diomongin bener ya!. Kalau ada nih, dari temen-temen kamu yang cuma iya-iya, aja, pastiin dia enggak keberatan sama keputusan yang diambil. Tanyakan langsung apakah dia setuju atau tidak. 

Perkirakan dana yang digunakan

Kalau udah tahu mau ngunjungin tempat wisata di Bali mana aja, jangan lupa buat ceki-ceki harga yang diperlukan untuk liburan bersama. Tentuin kemungkinan-kemungkinan di mana nantinya selama liburan membutuhkan uang. Kayak misalnya bayar parkir, tiket masuk tempat wisata, uang bensin, uang makan, dan lain-lain. Ini penting banget buat diomongin, soalnya buat mencegah adanya kerugian diri kita atau teman-teman kita karena ada kelebihan budget. Kondisi dan kebutuhan masing-masing dari saya dan teman-teman juga berbeda-beda.

Saling kompromi

Poin ini juga penting banget. Pas udah sampai tempat tujuan, kita perlu buat kesepakatan untuk beberapa hal seperti jam berapa kumpul, di mana titik berkumpul, berapa uang patungan, dan barang-barang apa aja yang akan dibawa. Usahakan jangan ada yang melanggar agar liburan bersama bisa lancar dan juga seru.

Tapi, jujur ini praktiknya susah banget. Misal, sebenarnya pas dihari terakhir kami mau lihat sunrise di Pantai. Malam sebelumnya saya dan teman-teman udah sepakat nih buat jalan jam setengah 5 pagi buat ke pantai, eh tapi apa mau dikata, kami semua pada bangun jam 6 pagi! Yaudahlah ya, gagal deh lihat sunrise. Terus ada beberapa destinasi yang gagal mau didatengin. Gara-gara ngaret, dan lain-lain.

Jangan bersikap egois dan kekanak-kanakan

Terkadang jika melakukan traveling dengan banyak teman ada aja masalah yang muncul. Sebenarnya, boleh-boleh aja tidak suka atau merasa tersinggung atas perkataan teman maupun sikapnya selama liburan. Tapi jangan sampai ngambek maupun diam-diaman ya. Sebisa mungkin jangan baper-an  dengan perkataan atau perilaku teman yang 'kelewatan'. Ya tanggapi aja dengan cara bercanda.

Pas diperjalanan menuju GWK ada kejadian, ada jalur yang menanjak yang cukup tajam. Nah, teman saya yang bisa nyetir ternyata kurang bisa nanjak dengan baik (karena jalurnya juga susah sih). Terus kita yang cuma tinggal duduk doang mulai panik, terus agak emosi juga karena mobilnya rada ngadat. Yaudah terus ada perdebatan kecil soal itu. Tapi untungnya berantem-berantemnya enggak lama.

Jangan membicarakan masalah-masalah yang sensitif

Selama perjalanan maupun di lokasi wisata, sebisa mungkin jangan membicarakan hal-hal yang sensitif seperti saling menjelekan, pertengkaran, masalah di masa lalu, dan sebagainya. Bila ada masalah pribadi, bicarakan baik-baik aja ya, jangan dengan emosi. Cari waktu yang tepat untuk membicarakan permasalahan dan menemukan solusinya.

Dokumentasikan momen

Ini salah satu kegiatan yang wajib dilakukan dong kalau lagi liburan, apalagi ketika mengunjungi tempat wisata di Bali. Agar agenda jeprat-jepret bersama teman-teman dan tetap update di medsos tentang perjalanan kita, ada baiknya cek dulu kelengkapan kamera seperti memori dan baterai cadangannya. Jika kamu dan teman-teman enggak punya kamera, coba pasti-in baterai smartphone cukup dan bawa power bank ya, biar bisa mengambil foto dan video sepuasnya.

Jaga barang masing-masing

Jangan berpikiran meski bepergian secara bersama-sama kita bisa main asal titip-titip-an barang ya.  Kalau enggak kepepet, kita harus jaga barang masing-masing. Selain urusan menitip barang, kita juga jangan asal pinjam barang teman kita tanpa persetujuan orang yang memilikinya. Jagalah barang bawaan masing-masing. Jangan sampai liburan  jadi enggak asyik karena salah satu dari kita kehilangan barang atau teman kita marah karena kita main minjam barang dia. hiiiihhh.

Semoga informasi di atas soal tempat wisata di Bali dan tips berpegian dengan teman-teman yang lumayan banyak juga dapat membantu.

Oh iya, kalau kamu mau beli barang-barang kebutuhan traveling sekarang enggak perlu pergi ke mall. Kamu bisa beli kebutuhan traveling kayak backpack, koper, kamera, tripot, dan kebutuhan liburan lainnya di e-commerce seperti Bukalapak. Di Bukalapak kamu bisa menemukan berbagai kebutuhan traveling yang diperlukan. Bahkan kamu juga bisa pesan tiket pesawat ke Bali melalui Bukalapak, lho. Terus kalau kamu mau merasakan pengalaman naik kapal laut ke Bali, tenang di Bukalapak juga nyedia-in nih tiketnya. Kamu tinggal buka aja situs resmi Bukalapak, terus ketik deh tiket ke Bali, bakal muncul, tuh berbagai pilihan promo dan tiket transportasi ke The Island Of God.

Oh iya, kalau kamu mau tahu informasi soal tempat wisata di Bali lainnya, bisa baca informasinya di blog BukaReview kepunyaan Bukalapak. Lumayan kan bisa nambah-nambah referensi soal wisata di Bali. 

Selamat liburan!

PS: Untuk informasi tiket masuk ada yang di-update sesuai dengan yang berlaku sekarang. Ada juga yang tidak, karena setelah dicari informasinya masih sama dengan pengalaman saya tahun lalu.

Sumber:

https://travel.kompas.com/read/2018/11/27/200600327/liburan-ke-gwk-bali-bisa-ngapain-aja-ya-
https://travel.detik.com/travel-tips/d-3593011/traveling-ramai-ramai-bareng-teman-simak-dulu-8-tipsnya
https://www.wanita.me/berlibur-bersama-dengan-teman-teman/
https://baliexpress.jawapos.com/read/2017/12/24/35507/puncak-wanagiri-tempat-cantik-yang-instagramable-ini-foto-fotonya
https://www.traveloka.com/en/packages/indonesia/landmark/ulun-danu-temple-6075009
https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot
https://travel.kompas.com/read/2018/05/17/192500627/selain-patung-ini-yang-bisa-dinikmati-wisatawan-di-gwk-bali
https://blog.traveloka.com/bali/8-aktivitas-seru-ini-bisa-kamu-lakukan-di-pantai-pandawa-bali/
  • 34 Comments


Di postingan kali ini saya masih ingin membagi pengalaman saya pulang kampung lebaran tahun ini ke Pacitan, Jawa Timur. Kalau di postingan sebelumnya saya cerita beberapa makanan khas Pacitan yang sempat saya coba, nah sekarang saya mau share pengalaman saya pergi wisata ke salah satu pantai yang menjadi favorit bagi banyak kalangan.

Baca juga: Kalau Kamu ke Pacitan, Jangan Lupa Cicip 4 Makanan Khas Ini

Mungkin yang ada dibenak banyak orang kalau mendengar kata Pacitan, yang diingat selain menjadi kampung halaman Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, juga menjadi kota yang dikenal akan tempat wisata gua-nya. Makanya, Pacitan dijuluki menjadi ‘Kota Seribu Satu Gua’.
Tapi, bukan cuma banyak Gua yang sebenarnya ada di Pacitan, tapi pantainya juga banyak. Jadi, satu hari setelah lebaran, tepatnya 16 Juni 2018 saya, kedua orang tua, sepupu saya beserta 2 anak dan suaminya, serta bude dan pakde saya pergi ke pantai Klayar yang katanya sering disebut-sebut mirip kawasan Pura di Tanah Lot Bali. Jadi sebelum ke kampung, saya dan orang tua saya memang berencana untuk pergi ke sana.

Dari rumah Mbah saya yang letaknya di desa Ploso, Punung, Pacitan jarak ke lokasi pantai Klayar yang letaknya ada di terletak di Kecamatan Donorojo, di desa Kalak, Kabupaten Pacitan sebenarnya cukup jauh. Kira-kira perjalanan saat itu memakan waktu sekitar 1.5 jam.

Jalan menuju Pantai Klayar tidaklah mudah. Kalau mau ke sana, harus melewati beberapa jalan yang cukup sempit dan ada sebagian rute pantai Klayar yang belum teraspal. Enggak cuma itu, dibeberapa bagian jalan ada juga jalanan yang berbelok tajam serta tanjakan dan turunan yang cukup bikn deg-deg ser buat orang yang belum bisa nyetir kayak saya hahahaha. Untungnya bapak saya emang udah jago nyetir jadi dia mah kayaknya santai-santai aja tuh meski jalurnya lumayan nyeremin. Eh, apa  bapak saya juga ngerasa takut juga ya, cuma dia enggak mau bilang aja? Hehehe.

Kalau kata pakde saya, untuk menuju lokasi pantai Klayar emang harus menggunakan kendaraan pribadi. Soalnya emang belum ada angkutan umum yang sampai ke sana. Saat berkunjung ke sana, cukup ramai pengunjung yang datang. Ya, apalagi alasannya kalau bukan karena libur lebaran.

Aneka Jajanan
Di sana juga banyak banget tersedia berbagai macam jajanan yang bisa mengganjal perut kalau lagi lapar. Jajanan yang tersedia saat saya berkunjung ke sana, ada sate bakso bakar, sate seafood bakar, soto ayam, telor gulung, gorengan, dan jajanan minuman.

Saya sempat beli bakso bakar buat ngemil selama di pantai. Enggak cuma makanan ringan aja, di Pantai Klayar juga ada tempat makan lho. Jadi, buat pengunjung yang mau makan berat bisa juga mampir ke beberapa tempat makan yang tersedia. Kalau yang saya lihat itu, ada tempat makan yang menjual makanan laut seperti ikan bakar maupun goreng, udang bakar dan goreng, dan aneka seafood lainnya, ada juga tempat makan lesehan yang jual soto mie, mie instan, kopi, teh, es kelapa, dan lain-lain.

Tiket Masuk Pantai Klayar, Pacitan
Harga tiket masuk ke Pantai Klayar itu murah banget, lho. Saat itu per orang cuma dikenakan harga Rp10.000 dan untuk anak-anak balita tidak dikenakan biaya. Jadi kemaren total ada 9 orang, tapi saya cuma disuruh bayar Rp80.000. Jadi, anak sepupu saya yang masih balita enggak dikenakan tarif tiket masuk. Kalau untuk hari biasa saya kurang tahu deh berapa harga tiket masuknya. Mungkin bisa lebih murah dari hari libur kayak lebaran kemarin. Untuk biaya parkir sendiri, juga cukup murah, kalau mobil dikenakan Rp10.000 per mobilnya.

Pemandangan Pantai Klayar
Nah, ini yang ditunggu-tunggu. Apa saja sih pemandangan yang ada di Pantai Klayar? Sejak keluarga saya mulai pulang kampung saat lebaran yang di mulai dari 3 tahun lalu, saya baru mengunjungi 3 pantai yang ada di Pacitan, pertama, di tahun 2016 saya mengunjungi pantai Teleng Ria. Terus di tahun 2017, kemarin saya berkunjung ke pantai Srau, dan tahun ini ke Pantai Klayar. Dari ketiga pantai yang sudah saya kunjungi, memang pantai Klayar lah juaranya.

Pantai Klayar memiliki batu karang raksasa yang menyerupai Sphinx, pasir putih, dan air mancur alami yang katanya sih setinggi 10 meter. Ombak di pantai Klayar cenderung cukup besar. Ketika itu, pengurus pantai beberapa kali mengumumkan atau memberi peringatan pada pengunjung agar tidak berenang.  Untuk warna air laut di Pantai Klayar menurut saya cenderung masih jernih dan jarang ada sampah yang berserakan di pinggir pantai. Selain bisa bermain di hamparan pasir putih dan deburan ombak. Pengunjung juga bisa menikmati keindahan Pantai Klayar yang indah dari atas bukit gardu pandang.

Di pantai Klayar juga tersedia ATV yang merupakan kendaraan roda empat yang bisa mengantarkan pengunjung ke tempat air mancur. Cuma sayangnya mahal. Kemarin ibu saya ditawari untuk naik ATV dikenakan tarif Rp50.000. Tapi memang sih satu ATV itu bisa dinaiki 2 sampai 3 orang. Tapi menurut saya itu kemahalan hahaha, jadi kami semua enggak ada yang naik deh.
Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur, Tempat Wisata


Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur, Tempat Wisata, Lokasi Pantai Klayar, Liburan Pacitan
Ini ATV-nya. Kalo saya mah, daripada naik ATV, mending jalan kaki lebih sehat juga :)

Pantai Klayar, Pacitan, Jawa Timur, Tempat Wisata, Lokasi Pantai Klayar, Liburan Pacitan



Tempat Oleh-oleh
Ada juga tempat oleh-oleh yang djual disekitar pantai Klayar. Kemarin saya melihat ada yang menjual makanan khas Pacitan seperti sale anggur yang sudah pernah saya bahas di postingan Makanan khas Pacitan sebelumnya. Lalu ada yang jual dodol atau yang lebih dikenal dengan jenang, keripik pisang, lanting, kolong, marning (jagung kering), dan lain-lain. Ada juga yang jual aksesoris kayak topi, kacamata, kaus-kaus yang bertuliskan Pacitan atau pantai Klayar, suvenir, dan lain-lain.

Di sana juga tersedia ikan-ikan seperti ikan tuna, teri, udang yang digoreng yag bisa dibeli secara kiloan dan diberi sambal terasi. Nah, ibu saya sebagai emak-emak yang sangat peduli dengan gizi anak dan suaminya dan kami bertiga pun pencinta seafood jadi ibu saya membeli makanan-makanan seafood tadi untuk dmakan di rumah Mbah saya. Harganya juga murah, ibu saya beli ¼ kilo ikan dan udang masing-masing dihargai Rp20.000 plus sama sambal kecapnya Rp.8000.

Nah, buat kamu yang penasaran sama pantai Klayar, enggak ada salahnya buat menjadikan pantai ini destinasi liburan kamu kalau lagi berkunjung ke Jawa Timur, khususnya Pacitan. Mungkin, ada juga dari kamu yang punya rekomendasi pantai di Pacitan yang bagus juga buat dikunjungi? Kalau ada, tolong share di kolom komentar ya.



  • 26 Comments


Kondisi jalanan di Bangkok
Sumber foto:www.sooperboy.com


Hari Jumat, tanggal 23 Maret 2018 adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu oleh saya dan juga seluruh teman kantor saya, karena kami semua akan outing ke Bangkok, Thailand (Ini pengalaman pertama saya pergi ke luar negeri). Sebenarnya saya dan teman-teman kantor sudah cukup pesimis dengan rencana outing ini, karena awalnya akan diadakan pada Januari 2018. Tapi ada alasan satu dan lain hal akhirnya diundur sampai Maret 2018.

Outing kali ini berlangsung 3 hari dua malam, (23-25/03/2018), singkat tapi harus tetap disyukuri karena semua yang bayarin kantor, jadi saya sama temen-temen cuma tinggal jajan aja. Pesawat kami menggunakan Thai Lion Air yang berangkat dari Bandara SOETTA jam setengah 7 pagi dan tiba di Bandara International Bangkok sekitar jam setengah 11 pagi. Perjalanan kali ini sudah diatur sama tim tour guide yang akan mengantarkan kami ke tempat tujuan selama di Bangkok.

Hari pertama, 23 Maret 2018
Setibanya kami di Bangkok kami langsung dijemput oleh 2 bus dan 2 orang tour guide asli orang Thailand yang fasih Bahasa Indonesianya. Tujuan pertama adalah berkunjung ke Show DC Shopping Mall. Ya, tempat ini mirip sama mall-mall besar yang ada di Jakarta pada umumnya lah.

Di sini kami mengunjungi 3D Art in Paradise. 3D Art in Paradise semacam galeri seni yang berisi banyak lukisan dan pengunjung bisa menjadi bagian dari lukisan tersebut. Jadi seolah-olah kita berada di lukisan tersebut. Beberapa gambar di sana ada gambar di tengah air terjun, karpet terbang, penobatan kaisar, gambar di akuarium, Majalah Times, National Geographic, dan lain-lain.  Oh ya, kalau datang ke sini, kamu harus lepas alas kaki. Karena ditakutkan bisa mengotori lukisan yang juga ada di di lantai.






Beberapa gambar di atas adalah lukisan yang ada di Art in Paradise


Sehabis dari 3D Art in Paradise saya dan teman-teman makan siang di BaanDee Buffet yang masih ada di dalam Show DC Shopping Mall. Konsep makan di sini adalah prasmanan. Jadi kita bisa bebas memilih makanan. Makanan yang ada di sini sebenarnya mirip makanan di Indonesia, ada sayur yang mirip kangkung, kwetiau, mie kuning, bahkan ada makanan sejenis oncom, tapi saya lupa namanya. Kata temen saya makanan sejenis oncom itu rasanya kurang enak.

Setelah makan siang, kami semua meluncur ke Chocolate Ville. Yang ada dibayangan saya, Chocolate Ville itu semacam pabrik cokelat, atau banyak hal-hal yang berkaitan dengan cokelat lah pokoknya. Tapi ternyata dugaan saya salah. Jadi Chocolate Ville itu adalah restoran yang dikemas seolah-olah pengunjungnya berada di sebuah kota ala-ala Eropa. Kalo kata temen-temen saya, Chocolate Ville semacam Farm House yang ada di Lembang (Maklum belum pernah ke Farm House) hehehe.

Perjalanan dari Show DC Shopping Mall ke Chocolate Ville kurang lebih 1 jam perjalanan, dan pada saat itu kondisi jalanan cukup padat (Jakarta dan Bangkok memiliki masalah yang sama, yakni sering banget macet).

Di sini saya dan teman-teman saya enggak makan di restorannya. Cuma foto-foto aja, karena emang di sini harga makanan katanya mahal. Tapi sempet sih curi-curi pandang ke orang-orang yang lagi makan, kebanyakan makanan yang ada di sini itu makanan ala-ala Western sama Asia. Di sini juga ada mercusuar buat pengunjung yang pengin ngambil foto dari ketinggian.

Oh ya, biaya masuk Chocolate Ville itu gratis dan kamu bisa foto-foto sepuasnya di sini. Di sini juga ada semacam penjual makanan di stan-stan di dalam Chocolate Ville. Makanan yang dijual ya makanan ringan kayak kentang goreng, donat goreng, ice cream, minuman, dan lain-lain.  Jadi kalau mau lebih irit tapi mau nyetok foto-foto bagus, sekadar berkunjung ke Chocolate Ville dan jajan makanan yang ada di stan-stan  cocok banget untuk kamu kunjungin.









Mohon maaf kalo fotonya beda-beda bentuk dan beda pencahayaan (ada yang lanscape, ada yang potrait. Ada yang rada gelap dan ada yang lumayan terang. Soalnya ada yang ambil sendiri, ada yang minta ambilin temen pake hpnya hehehe)


Setelah dari Chocolate Ville, rombongan menuju Royal Dragon Resto untuk makan malam, sekaligus ada games kecil-kecilan yang tujuannya katanya untuk makin mengenali teman-teman satu sama lain. Makanan yang ada di sini semuanya adalah makanan Chinese food dan dipastikan halal. Setelah dari Royal Dragon Resto kami semua menuju hotel untuk beristirahat di The Patra Rama 9.

Hari Kedua, 24 Maret 2018
Di hari kedua, kami berkunjung ke Chaopraya River + Wat Arun. Untuk bisa ke tempat wisata ini kita harus nyebrangin sungai Chao Phraya pake perahu motor. Oh iya, sungai di sini sangat terawat, enggak banyak sampah yang saya lihat. Yang menarik dari wisata perahu ini, kita bisa ngasih makan ikan pakai roti. Rotinya dari mana? Di dalam perahu ada satu orang (seperti kenek perahu) yang menawarkan roti pada pengunjung untuk diberikan pada ikan yang ada di sungai tersebut.

Satu bungkus roti saat itu, dijual 20 bath. Kalau dirupiah-in sekitar Rp8.890. Setelah itu, baru deh sampai di Wat Arun. Jadi Wat Arun atau nama lainnya adalah Temple of Dawn atau candi fajar itu tempat kuil Buddha yang terbuat dari porselin dan keramik dan didominasi warna putih dan emas. Wat Arun  sebenarnya menjadi salah satu tempat wisata favorit di Bangkok karena di sini banyak banget turis baik lokal maupun mancanegara yang datang ke sini. Di Wat Arun banyak banget candi-candi cantik dan artistik. Kalau kata tour guide-nya Wat Arun itu bagus di saat matahari terbit atau sore hari ketika mendekati matahari terbenam.

Berkeliling di Wat Arun harus hati-hati karena di sini tangganya cukup sempit dan agak curam atau nukik. Saya aja baik naik atau turun pegangan pinggir-pinggir candi karena takut jatoh atau kesandung. Kalau kita udah berhasil menaiki beberapa candi, kita bisa lihat pemandangan yang begitu indah.





Seluruh tim kantor saya. Foto ini diambil pake kamera DSLR, pantes bagus hehehe.

Abis dari Wat Arun, kami makan siang di Sophia Restaurant & Dining yang ada di Suan Luang, Bangkok. Restoran ini 100% halal. Saya bisa tahu dari slogan mereka yakni Halal, Happiness, and Tasty. Makanan-makanan di sini sama kayak makanan yang ada di Indonesia, kayak ikan bakar, sayuran seperti sup jamur, tumis jagung muda, tumis ayam. Seinget saya hidangan khas Thailand yang disediakan waktu itu adalah makanan sejenis Tom Yam.

Setelah makan siang, langsung saya dan rombongan meluncur ke Chatuchak Weekend Market. Sesuai namanya, tempat ini cuma dibuka pas weekend aja. Di sini kita bisa belanja oleh-oleh dengan harga yang relatif lebih murah dan bisa ditawar. Kalau berdasarkan informasi dari Mbah Google, Chatuchak Weekend Market menjadi tempat belanja yang cukup terkenal di Bangkok dan terbesar di Asia Tenggara.

Yang di jual di sini macam-macam, mulai dari produk fashion, furnitur, kain, cinderamata, perhiasan, makanan, minuman, sampai binatang peliharaan juga ada. Di sini saya beli oleh-oleh seperti kaos yang per-pieces-nya dijual 100 bath atau kalau dirupiah-in sekitar Rp44.450. Pouch 3 pieces 100 bath, gantungan kunci 6 pieces 100 bath, dan tote bag juga 100 bath satunya.

Oh iya, saat belanja di sini, kamu harus benar-benar menjaga barang bawaan kamu. Karena kata temen saya yang udah kesini sebelumnya, di sini banyak copet. Penjual-penjualnya pun kurang bisa bahasa Inggris. Jadi kalau mau tawar menawar harus nunjukkin harga yang kita ajuin pake kalkulator. hehehe. Tapi jangan khawatir, di sini penjualnya ramah-ramah, jadi enggak usah takut bakal dijutekkin kalau kita enggak jadi beli. 

Saat berbelanja di Chatuchak, saya belanja sama temen saya namanya Agung. Kalau jalan sama dia, itu pasti diajak kemana-mana. Bisa dibilang saya sama dia hampir ngunjungin semua area belanja di Chatucak yang gede dan banyak banget toko-tokonya. Hasilnya? Saya sama Agung menjadi segelintir orang yang paling telat nyampe di bis. Hahahaha. (Waktu itu cuma dikasih waktu belanja 1,5 jam dari jam setengah 4 sampai jam 5 sore). Bos saya aja sampe masang muka marah ke saya sama Agung, karena kami baru balik sekitar jam 5.15. hahaha. (Sekali-kalilah bikin bos marah hahaha).


Aksesoris yang dijual di Chatuchak.
Sumber foto: www.traveloista.com
Sumber foto: ifeisabook51.blogspot.co.id/

Setelah dari Chatuchak Weekend Market kami makan malam di Bung Terrace, kemudian lanjut ke Asiatique The Riverfront. Asiatique The Riverfront adalah sebuah mall terbuka yang di dalamnya ada banyak toko-toko mulai dari outlet barang lokal yang harganya murah-murah maupun branded yang pasti harganya lumayan mahal.

Di Asiatique The Riverfront banyak banget stan-stan makanan maupun restoran yang menyediakan makanan enak mulai dari makanan Asia sampai Western. Di sini saya juga beli barang lagi, gelas yang pegangannya belalai gajah. Tapi sayangnya, pas sampai rumah, gelas itu udah pecah belah (petugas yang ngatur barang dibagasi, kasar banget sampai gelas beling pecah. Padahal udah dibungkus koran dua lapis dan dialasin baju). Sedih L








Ini nih tempat kosmetik yang selalu diincer para perempuan kalo ke Asiatique




Hari Ketiga, 25 Maret 2018
Di hari terakhir kami di Bangkok, setelah check out dari hotel kami menuju Platinum Fashion Mall yang merupakan pusat perbelanjaan yang saya bilang mirip semacam ITC di Jakarta atau tempat perbelanjaan di Tanah Abang. Di sini banyak banget baju, tas, sepatu, aksesoris atau sovenir yang harganya murah dan kalo beli dalam jumlah banyak (grosir) bisa lebih murah lagi. Kebetulan di sini saya cuma beli oleh-oleh makanan buat orang rumah sama temen-temen deket aja. 

Sumber foto: www.kempinski.com
Sumber foto: http://www.livingincmajor.com

Saya juga nyobain mango sticky rice yang jadi makanan khas Thailand yang dijual disekitaran Platinim Fashion Mall. Makanan ini terbuat dari ketan putih yang bentuknya seperti beras atau nasi dan rasanya lebih manis dan teksturnya lebih lengket dari nasi. Terus sebagai lauknya (ibaratnya) adalah mangga, dan santan yang makin menambah nikmat makanan satu ini. Rasanya enaaaaaakkkk banget, manisnya juga pas. Satu bungkus harganya 50 bath, kalo dirupiahin sekitar Rp22.225.  Sayang saya cuma beli satu bungkus. Karena saya pikir kalau beli banyak dan mau dibawa ke Jakarta ribet. Bawaan saya yang ditaro di kabin pesawat aja udah lumayan banyak.



Setelah dari Platinum Fashion Mall, sebenarnya kita mau ke MBK (tempat belanja juga). Tapi enggak jadi karena, waktu yang udah mepet sama jam makan siang dan jam untuk ke Bandara. Jadi akhirnya destinasi ke MBK dibatalkan. Huhuhu. Alasannya kata tour guide-nya jalanan di Bangkok lagi macet banget, dan enggak keburu kalau mau belanja lagi. Ngerasa rugi sih enggak kesana. Tapi apa mau dikata, namanya juga udah diatur, ya kita peserta ngikut aja daripada enggak dapat makan siang sama telat nanti ke bandara hehehe.

Makan siang di hari ketiga ini kami makan di Bangkok Palace Hotel. Makanan di sini juga lebih beragam sih. Ada sushi ala-ala yang lumayanlah rasanya menurut saya terus banyak juga makanan sea food di sini dan rasanya lumayan oke. Waktu makan siang di sini ditentukan lumayan lama sekitar 2.5 jam. Lama ya? Tapi saya dan beberapa teman enggak makan selama itu kok. Setelah makan, sembari ngisi waktu untuk berangkat ke bandara, kami jalan-jalan aja di dekat-dekat restoran Bangkok Palace. Saya sempet mampir ke 7-Eleven buat beli Nestea dan Instan Thai Tea yang menjadi oleh-oleh minuman khas Bangkok. Setelah makan siang di sini kami langsung berangkat menuju air port.




Itulah sekelumit pengalaman saya pertama kali Bangkok. Semoga ada kesempatan lagi buat ngunjungin negara yang ramah ini untuk bisa eksplore lebih banyak tempat wisata yang lainnya, naik tuk tuk, sama nyobain naik MRT-nya. 

*Tambahan
Meskipun banyak orang yang bilang, Bangkok itu mirip banget sama Jakarta mulai dari bangunan-bangunannya dan lalu lintasnya yang sama-sama macet juga. Tapi saya kagum banget sama masyarakat Bangkok yang benar-benar menjaga kebersihan di mana pun. Salah satu contohnya, di jalan raya. Saya jarang banget lihat sampah berserakan, atau jaranglah ngeliat sampah di jalanan Bangkok. Bahkan pas di Chatuchak Weekend Market aja, pedagangnya diatur dengan rapi dan jarang banget ada sampah.

Kalau saya enggak salah inget, tour guide di bis yang saya tumpangi bilang, di Bangkok, kalau ada orang yang buang sampah sembarangan itu bisa kena denda berapa ribu bath gitu. Jadi, enggak heran kalau masyarakat Bangkok itu benar-benar menjaga kebersihan lingkungan mereka. Pelajaran bagus buat dicontoh, at least buat diri saya sendiri dulu. Hehehe.

  • 54 Comments
Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top