Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar


Saya tuh paling sedih kalau weekend harus kerja, meski di rumah. Sebagai content writer yang selalu diintilin sama deadline yang bisa datang kapan saja saya harus terima konsekuensi kalau harus kerja diwaktu libur. 

Tapi saya lagi suka nih beberapa minggu ini karena akhirnya weekend saya bisa lebih berfaedah dengan mengikuti beberapa talkshow yang pastinya bagus untuk menambah wawasan. Nah weekend tanggal 30 November dan 1 Desember kemarin saya datang ke acara dari Jenius bertempat di Food Society Kota Kasablanka. 

Tahu dong Jenius itu apa? itu loh tabungan digital punya bank BTPN. Meski namanya tabungan digital, tetap memiliki bentuk kartu fisik layaknya tabungan di bank konvensional lainnya.

Diacara tersebut, bekerjasama dengan aplikasi Safe Travel yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Jenius menyelenggarakan acara yang membahas soal traveling yang dikemas dalam workshop dan traveling. 

Saya tuh paling semangat kalau bahas soal traveling. Yaiyalah siapa juga ya enggak? hahaha. Nah beberapa waktu lalu teman kantor saya ngasih tahu soal acara dari Jenius yang membahas soal traveling dengan mengundang pembicara yang keren-keren. Ada dua talkshow yang saya hadiri. 

Seperti biasa saya bakal kasih tahu nih yang sekiranya penting dari acara talkshow yang sayang banget kalau saya enggak tulis di blog. 

Tips Nyaman ke Luar Negeri Bagi Perempuan

Di talkshow dengan tema seperti yang tertera di atas ada dua narasumber kece yang saya kagumi, yakni Kadek Karini dan Windy Ariestanti. Gak perlulah ya saya jelaskan mereka itu siapa. Kalau kamu demen jalan-jalan pasti familiar sama dua orang ini. 

Yang menarik, Mba Windy bercerita pengalamannya pertama kali traveling sendiri itu kelas 5 SD dengan misi liburan ke Sumatera (Palembang) dari Blitar. Memang sudah kebiasaan dari kecil di keluarganya Mba Windy selalu berpindah-pindah tempat karena pekerjaan orang tua. Menggunakan bus ekonomi dua hari dua malam. 

Sementara Mba Kadek mencoba memberanikan diri saat libur kuliah untuk naik gunung bersama teman-temannya, padahal pernah dilarang ibunya untuk naik gunung karena takut ada binatang buas. Sampai akhirnya, Mba Kadek bisa naik gunung dan tidak terjadi hal-hal yang ditakutkan.

Terus saya jadi mikir, intinya gaes salah satu hal penting kalau mau traveling adalah berani dan yakin sama diri sendiri.  Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Mba Kadek dan Mba Windy. Kira-kira kalau saya rangkum jadinya begini:
1. Perjalanan bukan hanya sekadar berlibur, tapi juga kelas untuk belajar banyak hal. 
2. Perjalanan bagi Mba Windy jadi membuatnya untuk ingin tahu dan perasaan itu bisa mengalahkan rasa takut. Rasa takut itu baik untuk dipelihara dengan begitu kita bisa jadi lebih waspada. Rasa ingin tahu itulah yang harusnya mengalahkan rasa takut. 
3. Tips dari Mba Kadek kalau misalnya kita pergi sendiri ke tempat tujuan yang belum familiar, yakni dengan mencari tahu terlebih dahulu informasi terkait tempat yang ingin dituju. Jadi kita ada bekal sebelum ke tempat tersebut. Karena terkadang apa yang diceritakan di media dengan kenyataannya itu berbeda, karena media sendiri melakukan framing
4. Mba Windy bilang, sebenarnya semua tempat itu bisa menjadi tempat aman bagi siapa pun asal kita semua berkontribusi untuk membuat tempat itu aman dengan cara membaca baik-baik aturan yang berlaku di sana. Mba Windy bilang negara seperti Israel dan Yordania itu negara yang aman dan tidak semenakutkan seperti yang ada di media, selama kita mengikuti aturan yang sudah ditetapkan 
5. Mba Kadek juga memberikan referensi nih negara mana yang menurutnya aman dikunjungi oleh perempuan, di antaranya Australia, Jepang, Korea Selatan, dan New Zealand
Salah satu hal yang bisa memastikan keamanan diri kita dalam perjalanan  adalah dengan 
6. Lupakan gender. Terkadang bila terlalu memikirkan gender, itu  malah membuat kita membatasi diri kita. Hal yang perlu diingat, yang namanya aman dan nyaman itu diciptakan untuk semua manusia
 7. Saat dalam perjalanan ada orang yang memerlukan bantuan, bingung, dan ketakutan jangan lupa untuk memberikan bantuan. Itu akan membuat perjalanan jadi aman bagi siapa saja
8. Setiap perjalanan bukanlah kompetisi tapi ini menjadi waktu yang tepat untuk menikmati waktu yang telah diluangkan untuk meihat tempat baru
9. Pesan Mba Kadek yang membuat saya jadi berpikir "kalau misalnya kita takut terus dengan misalnya kendala bahasa, makanan, atau lainnya kapan kita mau jalan dan kita gak akan kemana-mana"

Traveling Aman dan Nyaman versi Kak Kadek 
Adalah dari sisi transportasi, tidak membawa uang terlalu banyak, melakukan riset terkait negara tujuan, berpakaian sesuai dengan kondisi atau budaya termpat atau negara tersebut, jangan keluar malam-malam,  dan saat keluar dari bandara jangan memasang muka bingung, panik, takut, percaya diri aja. 

Traveling Aman dan Nyaman versi Mba Windy


1. Mengenali batas kemampuan diri kita jadi tidak memaksakan diri
2. Bertemanlah bukan hanya dengan orang lokal maupun orang yang kita temui di perjalanan saja tapi juga termasuk dengan diri sendiri. Dengan berteman dengan diri sendiri kita jadi tahu batas kita sampai mana, kita jadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan yang bisa dan tidak bisa kita lakukan. Sementara berteman dengan orang lokal kita bisa mendapatkan informasi yang tidak kita duga
3. Melindungi dirimu. Ini bukan hanya dengan asuransi dan uang yang cukup, tapi mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau diucapkan terkait tempat tersebut (informasi lokal). Itu membuat ketika berinteraksi dengan orang lokal khususnya tidak salah. Kalau kita salah ngomong bisa jadi boomerang. Galilah orang-orang lokal punya isu apa yang sebaiknya tidak kita korek agar kita bisa nyaman di tempat tersebut 
4. Perlu juga tahu soal budaya setempat. Cobalah berpikir dari kacamata orang lokal
5. Di dalam perjalanan adalah kelas yang mengajarkan kita bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa kontrol. Ingatlah bahwa setiap hal yang terjadi saat perjalanan itu menjadi seni dalam setiap perjalanan
6. Saya baru tahu kalau setiap negara itu ada polisi pariwisata yang bisa membantu para turis
7. Jika dalam imigrasi ada petugas yang menahan kita, saran dari Mba Windy adalah jawab pertanyaan sejujur-jujurnya, yakinkan mereka jika kita datang ke negara mereka itu dengan tujuan yang baik, tidak perlu berbohong, tidak perlu emosional dan memak-maki, jangan baperan. Karena pihak imigrasi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara mereka terhadap orang asing, mereka hanya ingin melindungi negara mereka




Content Creation in Traveling


Nah di talkshow dengan tema Content Creation in Traveling ada beberapa ilmu yang menurut saya penting sekali untuk dibagikan dalam blog.Narasumbernya adalah Takdos dan Febrian. Dua-duanya juga traveler yang sudah banyak pengalaman mengunjungi berbagai tempat baik dalam maupun luar negeri.

Dua orang ini punya gaya traveling yang berbeda. Takdos lebih senang eksplore yang murah-murah kalo travelling . Dia pernah ke Jepang 10 hari hanya menghabiskan tiga juta rupiah itu sudah masuk tiket pesawat. Gimana gak murah, untuk menghemat dia lebih memilih tidur di kios ramen, taman kota, dan tempat terbuka lainnya.

Ini dikarenakanTakdos lebih suka mencari pengalaman yang berbeda saat traveling. Meskipun katanya kalau ke Jepang itu aman, kalau menurut saya sih, ini jangan ditiru ya hahaha, apalagi buat perempuan. Senekat-nekat dan sehemat-hematnya perjalanan, jangan sampai mengesampingkan soal keamanan ya. hehehe.

Sekarang Takdos juga punya usaha travel namanya @Whattravel.  Di mana dia meminta orang lokal yang ada di tempat daerah itu untuk membantu bisnisnya agar orang-orang yang memakai jasa travel-nya bisa jalan-jalan murah ke daerah tersebut. Di usaha travel-nya juga menyediakan destinasi wisata ke negara-negara yang tidak banyak disediakan travel lainnya, seperti Kutub Utara, Korea Utara, dan Ethiopia. Saat dia masih aktif menjadi travel blogger, Takdos biasanya membuat tulisan  lebih ke travel comedy.

Kalo Febrian bilang persiapan yang dia lakukan biasanya menyiapkan 
1. gear apakah untuk memakai kamera handphone, kamera DSLR, mirrorless, atau go pro. Tergantung dari tempat yang mau didatengin dan kamera apa yang mau dibawa
2. Banyakin referensi seperti Pinterest
3. Menghidupkan konten yang dibuat. Jangan sampai konten yang kita buat itu konten palsu. Misalnya jangan pura-pura bahagia, padahal sebenarnya dalam hati sedang bersedih. Beri personal touch di foto yang kita buat. Contohnya kita lagi jalan ke luar negeri, terus kita bisa foto belakang badan kita yang menandakan jika kita orangnya pendiam. Tapi kalau orangnya ekstrovert bisa bikin foto dengan gaya yang lebih ekspresif seperti menjulurkan lidah dan lain-lain.  Lalu dari caption, juga perlu diberikan personal touch. 

Kak Febrian mencontohkan jika dia bikin caption bikin berdasarkan mind mapping. Misalnya lagi liburan ke Bali, terus bisa bikin caption tentang apa ya yang berhubungan sama Bali seperti misalnya Bali itu juga dikenal dengan Pulau Dewata, menjadi melting point banyak turis dari seluruh dunia, dan lain-lain. Jangan lupa kasih informasi apa yang mau share, terus baru deh kasih personal touch. Menurut Kak Febrian itu bisa bikin konten jadi lebih menarik. 
Lensa terbaik adalah mata kita sendiri dan memori terbaik adalah otak kita

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat Traveling 

1. Jangan traveling sendirian apalagi jika baru pertama kali pergi jauh, khususnya ke luar negeri. Karena itu bisa membuat anggaran traveling jadi membengkak. Kalau misalnya bareng sama teman juga sebaiknya 2-5 orang saja
2. Bawa uang pas 
3. Jangan malu bertanya. Percaya diri saja
4. Saat traveling itu apa yang kita dapatkan di sana cukup terima aja apa yang ada di depan mata kita, bersyukur aja. Kalau saat traveling kita mendapatkan hal yang buruk, selalu percaya aja kalau kita melakukan hal baik, kita dapatnya yang baik, tapi kalau melakukan hal buruk, kita dapatnya yang buruk.  

Gimana proses awalnya jadi content creator dan bisa dikenal banyak orang, apakah hanya karena konsisten bikin konten saja atau kah ada tips-tips lain?

Takdos jawab berdasarkan pengalamannya, jadilah yang berbeda, jadi lebih nyeleneh hingga menemukan market atau pembacanya sendiri. 

Kalau Febrian, bilang awalnya dari minta pendapat orang soal tulisannya dia, terus melakukan research kebanyakan orang itu sukanya konten seperti apa. Jangan pernah lupa untuk memasukkan personal touch dan keontektikan dari karya yang kita buat, perbanyak referensi, dan saat menyampaikan konten jangan hanya informatif saja tapi juga sertakan pengalaman atau apa yang kita rasakan selama traveling di sana.


  • 0 Comments
Di tengah-tengah mengerjakan deadline tulisan dari kantor, Selasa (3/12/2019) siang saya tiba-tiba dapat chat dari teman kantor saya, Ardan. "Untuk pencinta kuliner" katanya. Jadi, dia ngasih tahu saya soal acara Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional Jakarta, salah satunya adalah Master Class Food Storytelling bersama Ade Putri.

Saya yang melihat narasumber-nya, tanpa pikir panjang langsung daftar di website di Kelas Tempo Institute dan membayar HTM sebesar Rp150.000.  Dalam hati saya, sudah tidak sabar ingin cepat-cepat hari Sabtu, soalnya udah ngebet banget mau tahu rahasianya Mba Ade bikin konten story telling makanan.

Duh, kalau kamu lihat Instagramnya di @misshotrodqueen bukan cuma bikin ngiler sama mayoritas postingan makanannya, tapi bakal terhanyut deh baca caption-nya, meskipun agak panjang tapi benar-benar selalu saya baca sampai tuntas (biasanya kalo baca caption Instagram yang panjang, suka skip wkwkwkw). Apalagi sekarang Mba Ade juga jadi host untuk program Cerita Sebuah Rasa di Youtube Channel Grab Indonesia.

Nah, saya enggak mau ilmu yang didapat dari acara kemarin hilang begitu saja atau hanya ter-onggok di notes saya doang yang bisa saja hilang atau robek. Mending saya rangkum saja ya ilmu yang sudah saya 'curi' dari Mba nyentrik berambut pendek ini.

Master Class: Food Storytelling Bersama Ade Putri 

Mba Ade membuka kelas ini dengan menyampaikan kebiasaan orang-orang termasuk saya saat ingin membuat konten makanan. Mayoritas yang dilakukan adalah hanya mengambil foto makanannya  dan saat menuliskannya hanya fokus pada rasa dan tekstur seperti nasinya pulen, kuahnya gurih, dan lain sebagainya. Sebenarnya itu saja boleh, sah-sah saja, namun jadinya cerita soal makanan tidak terlalu dalam dan hanya penggambaran umum saja.

Hal-hal yang Biasa Ditulis pada Konten Makanan 

Kalau nulis makanan  hal apa saja sih yang bisa dituliskan? Beberapa komponennya, yakni rasa, bahan, aroma, tekstur, tampilan, porsi, lokasi, dan harga. Tapi kita juga bisa melengkapinya dengan  budaya, sejarah, minat, atau anggapan orang. Jika kita membahas soal budaya sebuah makanan tidak melulu makanan tradisional, tapi bisa juga makanan yang sedang tren. Mba Ade memberikan contoh, misalnya adalah boba. Kita bisa kasih tahu minat masyarakat tentang boba. 

Salah satu hal yang paling challenging ketika menyampaikan soal rasa makanan adalah mendeskripsikan rasa yang memiliki makna hampir mirip. Mba Ade mencontohkan tekstur makanan lunak, empuk, dan lembek. Ketiganya sering dianggap sama padahal berbeda persepsi. Kalau lunak dan empuk itu adalah tekstur yang mudah dikunyah dan dicerna, jadi maknanya hampir sama. Sementara lembek itu merupakan persepsi sebuah tekstur yang kelewatan atau sesuatu yang tidak nikmat. Namun kalau berbicara soal bubur, yang dikatakan nikmat yang memiliki tekstur lembek.

Perlu juga menceritakan soal rasa yang tidak umum agar orang lain bisa paham. Misalnya, masir. Masir sendiri adalah adanya tekstur pasir di lidah yang bisa kita rasakan kalau mengonsumsi telur asin. 

Mba Ade menyarankan saat ingin menceritakan makanan baiknya gunakan kalimat yang mengundang agar seseorang bisa membayangkan makanan apa yang kita sedang ceritakan. Perlu juga membandingkan antara makanan yang satu dengan makanan yang lain yang hampir mirip. Misalnya, aroma sop buntut dan sop iga biasa.

Saat mencontohkan perbandingan makanan ini, Mba Ade meminta kami para peserta untuk mencicipi rasa dan aroma dari lemon cui dan jeruk nipis. Kalau rasa dari lemon cui sangat asam tapi aromanya tidak terlalu mencolok. Sementara jeruk nipis tidak terlalu asam tapi wanginya cukup kuat. Begitu juga dengan rasa, aroma dan penggunaan dari cabe merah besar, cabe merah keriting, dan cabe rawit merah masing-masing memiliki perbedaan.
Mba Ade sedang memotong jeruk lemon cui dan jeruk nipis agar bisa dicoba oleh peserta

Ajak Teman saat Makan Agar Kita Bisa Diingatkan dan Menambah Isi untuk Konten yang Kita Buat

Saat kita sedang makan sesuatu khususnya makanan atau minuman yang baru saja kita cicipi sebaiknya ajak teman untuk mencobanya agar kita juga bisa tahu pendapat teman kita terhadap sajian tersebut. Memang kita bisa mencari tahu aspek - aspek soal makanan yang kita ingin bahas di Google. Tapi di Google kita tidak bisa mendapatkan informasi yang konkret terkait aroma dan rasa.

Tips Tambahan

Menurut saya bagian di bawah ini menjadi tips tambahan yang sebaiknya dilakukan jika ingin mendalami makanan sebagai konten.
  1. Mba Ade bercerita jika dia sedang pergi ke luar kota yang selalu ia cari dan kunjungi adalah pasar tradisional-nya untuk mengetahui bahan-bahan yang dipakai di lingkungan sekitar. Kalau misalnya kita tidak berbelanja di pasar tradisional, kita bisa hanya sekadar bertanya pada penjual pasar. Misalnya saat Mba Ade ke Makassar, ia pergi ke pasar tradisionalnya dan ternyata di sana ada jagung putih. Selain itu, di Papua juga ada jagung yang memiliki beberapa warna dalam satu batang yang bersamaan. Namun sayangnya jagungnya tidak manis, makanya kurang laku. Di daerah Jawa Barat ada juga namanya cabe gendot. Bentukya kecil seperti cabe rawit tapi bentuk cabai ini mengembung, sekilas mirip paprika. Ada sebagian orang yang mengolah cabe gendot dengan menumisnya karena ada rasa pahit, gurih, dan manis. 
Jagung Putih di Makassar. Sumber: https://fanirestudiani.files.wordpress.com/
Cabe gendot. Sumber gambar: Shoppe.co.id
2. Jika ingin menyebutkan harga itu tidak masalah dan jangan dibilang suatu makanan atau minuman itu mahal atau murah karena tolak ukur setiap orang berbeda
3. Untuk aroma sendiri bukan hanya menceritakan soal aroma makanan dan minuman saja tapi bisa juga dari pertama kali kita masuk tempat makan tersebut ternyata sudah bisa menimbulkan aroma tersendiri. Misalnya baru datang ke sebuah tempat makan, tapi kita sudah bisa mencium aroma terasi. Mungkin untuk sebagian orang, aroma terasi itu mengganggu, tapi buat sebagian orang lagi itu bisa menggugah selera makannya. 
4. Porsi juga penting untuk diceritakan. Kalau harga makanan dengan harga Rp.30.000 itu sudah dapat apa saja, contohnya sudah dapat nasi, sate, sop, kerupuk, sambal, atau jika ada tambahan lain juga harus disampaikan.
5. Presentasi (Tampilan) lebih menjelaskan apa yang kita tampilkan di foto. Apakah tampilannya cantik atau tidak
6. Jika berbicara tekstur iga sapi misalnya, tidak hanya dagingnya tapi juga kuah. Kuah tidak hanya encer, tapi bisa juga pekat, kental, dan warnanya seperti apa. Kalau membicarakan tektur dan warna kuah pembaca akan membayangkan terbuat dari apa. 
7. Satu lagi,  jangan pernah menaruh tambahan apapun sebelum kita makan makanan tersebut. Contoh nih, kalau kita makan soto, jangan pernah tambahin apa-apa dulu kayak jeruk limau, sambal, atau kecap sebelum kita icip soto aslinya. 
8. Mba Ade juga memberikan tips, agar kita juga banyak pengetahuan soal rasa dan makanan dengan banyak membaca hal-hal yang berkaitan dengan kuliner serta sering mencoba makanan. Dengan banyak membaca dan mencicipi makanan, kita akan banyak mendapatkan kosa kata baru dan mengasah kepekaan lidah sehingga berguna untuk memperkaya tulisan kita.
9. Jangan sampai lupa juga untuk selalu mencatat hal-hal yang kita rasakan, lihat, dan lainnya (gunakan 5 indera tubuh) saat berkunjung ke tempat makan dan makan makanannya. Bisa juga kita menceritakan hal-hal apa yang tersedia di meja, apakah sudah ada sambalnya yang bisa kita ambil sendiri sesuai selera, ada acarnya, dan lain-lain.  

Mba Ade memberikan contoh soto betawi dan sop kaki. Apakah dua-duanya rasa dan teksturnya sama karena warnanya sama-sama putih, pekat, dan gurih? Apakah keduanya terbuat dari susu atau santan? Aslinya kuah soto betawi terbuat dari santan. Hal seperti ini haruslah ditanya sama yang buat, karena biasanya mereka punya racikan bumbu sendiri agar tidak ditiru orang lain. 


Baca juga:  Icip Soto Betawi Afung dan Jajanan Halal Lain di Glodok


Mba Ade juga membagi cerita soal sate kere yang menjadi ciri khas kota Solo. Dibuat sate kere karena pada saat itu orang-orangnya tidak sanggup membeli daging, sehingga dibuatlah sate yang terbuat dari tempe dan tahu tapi ini sate kere versi modern. Dulunya sate kere terbuat dari tempe gembus yang dibacem. Tempe gembus sendiri terbuat dari ampas kedelai.  

Proses Kreatif Teknik Penulisan 

Nah ini bagian yang tidak kalah penting. Gimana sih caranya proses menulis food storytelling?

1. Menentukan Topik dan Angle-nya 

Topik adalah tema besar terkait tulisan yang ingin kita tulis. Cara menentukan angle adalah dengan membuat pertanyaan. Dengan membuat pertanyaan bisa menjadi panduan kita saat menulis. Setelah membuat pertanyaan kita bisa menentukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus bertanya pada siapa dan kemana. 

Lalu saat ingin bertanya pada orang yang punya tempat makan atau restoran untuk menggali informasi lebih jauh, kita perlu pendekatan personal. Misalnya kita bisa memuji masakannya, dan ucapkan terima kasih dari situ kita bisa gali informasi lebih dalam lagi soal makanan tersebut. 

Dikasih contoh, topiknya adalah ayam goreng. Gimana caranya kalau kita mau bahas ayam goreng di mana semua orang sudah pasti tahu dan pernah makan, tapi bisa dibuat jadi lebih menarik. Nah, menurut Mba Ade kita bisa bahas dari sejarah munculnya ayam goreng, perkembangan olahan ayam goreng sendiri di mana sekarang sudah banyak varian ayam goreng mulai dari ayam goreng biasa, atau ayam goreng tepung seperti yang ada di restoran cepat saja, atau ayam goreng kremes, dan lain-lain.  

2. Penulisan Konten di Instagram

Menurut Mba Ade ada beberapa trik yang bisa dilakukan saat ingin menarik perhatian orang untuk melihat konten makanan di Instagram kita. 

  1. Kalimat pertama pada sebuah caption adalah kunci. Biasakan untuk membuat judul dengan jelas dan menggunakan huruf kapital semua agar mencuri perhatian pembaca. 
  2. Jika makanan yang dibahas tidak terlalu dikenal atau tidak semua orang tahu, kita bisa  memulai dengan menuliskan kalimat pembuka, dengan menggunakan pertanyaan atau menyebutkan nama makanannya. Contoh yang diberikan Mba Ade, "ada yang sudah pernah makan ulat sagu gak?" Tapi yang perlu diingat, dalam membuat konten di Instagram, kita juga harus membuat foto yang baik dan menarik. Misalnya soal ulat sagu, tadi, cobalah tampilkan foto ulat yang sudah ditusuk sate.

Pertanyaan dari Peserta Lain

Di acara ini ada sesi tanya jawab. Tentu pertanyaan yang diajukan tidak akan saya lewatkan untuk disampaikan pada tulisan ini.

Bagaimana caranya kita mendeskripsikan kata-kata yang sudah umum seperti pedas, gurih, dan lain-lain agar memiliki makna yang tidak biasa dan orang lain juga paham dengan rasa yang kita maksud?

Mba Ade bilang, jika kita ingin menceritakan rasa pedas, kita harus jelaskan pedasnya seperti apa dan asalnya dari bahan apa. Pedasnya cabe rawit dan pedasnya lada itu memiliki rasa yang berbeda. 
Kita juga bisa menjelaskan rasa dengan membandingkan. Misanya rasanya itu sepedas kayak kita makan makanan tertentu, misalnya mie samyang. 

Jujur saja, saya banyak sekali mendapatkan ilmu baru soal food storytelling. Sungguh weekend saya sabtu kemarin sangat berfaedah wwkwkkwkw.


Terakhir, sebagai penutup dari tulisan sharing saya kali ini satu pesan dari Mba Ade yang saya ingat dari kelas kemarin

Kita yang merupakan orang Indonesia harusnya yang menyampaikan kepada masyarakat luar soal kuliner Indonesia, karena kita yang punya akses cukup mudah untuk mencicipi makanan Indonesia, kita yang tahu kenapa makanannya seperti itu. 


  • 1 Comments


Beberapa bulan ini saya lagi suka banget posting tulisan soal makanan. Alasannya selain karena emang hobi makan, sekalian saja biar memacu diri saya untuk terus nulis di blog kesayangan saya ini. Kadang suka sedih gitu kalau dalam satu bulan saya ngga nulis apa-apa, sementara teman bloger saya yang lain udah mosting banyak tulisan.

Saya sebenarnya belum tahu apakah blog saya ini akan saya fokuskan saja ke niche makanan atau tetap campur-campur saja postingannya. Menurut saya mengangkat tema soal makanan itu cenderung tidak terlalu sulit dan dengan tujuan membuat tulisan, kita jadi ada alasan buat keluar rumah atau jalan-jalan kan? hehehehe.

Jujur saja saya juga masih belajar-belajar soal menulis review makanan dan juga pastinya fotografi makanan. Di luar sana ada banyak banget food blogger yang keren banget. Kalau lihat postingannya bikin iri hehehe.

Nah, untuk nambah skill saya mendalami konten yang berkaitan sama makanan, saya juga ikut kelas fotografi yang diadakan, salah satunya dari kelas Fimela Fest 2019 minggu lalu. Masih melanjutkan sesi sharing yang saya peroleh dari acara Fimela Fest 2019 Sabtu (16/11/2019) yang sudah saya tulis dipostingan sebelumnya. Kali ini tema yang saya akan sampaikan, yakni Photography Class: Mobile Food Photography - Komunitas Jangkrik Kuliner yang dibawakan oleh dua anggotanya, yakni Mba Christina S (@nanakoot) dan William (@jktfoodead).

Tapi sebelum saya kasih intisari dari materi mobile photography yuk kenalan sama Komunitas Jangkrik Kuliner dulu.

Jangkrik Kuliner 

Jangkrik Kuliner merupakan komunitas foodies yang dibentuk tahun 2017 yang beranggotakan para pencinta makanan dari berbagai latar belakang. Kegiatan yang dilakukan adalah me-review makanan dan tempat makan. Kamu bisa kepo-in Instagram mereka di @JangkrikKuliner

Sebagai pembuka, di awal kelas, sang host bertanya pada Christina dan William, apakah jika ingin memulai sebagai food photographer harus selalu memakai kamera? ternyata jawabannya tidak juga. Bisa dimulai dari handphone asalkan kita tahu teknik foto, angle yang tepat, dan food styling-nya seperti apa. Tidak ada patokan juga handphone-nya harus memiliki kamera berapa megapixel. Intinya kalau semakin hape-nya bagus maka foto yang dihasilkan juga makin bagus. Baru setelah terbiasa mengambil foto makanan yang bagus, bisa beralih ke kamera. 

Jika mengambil foto dengan memakai kamera, dalam fotografi ada namanya Exposure Triangle yang terdiri dari tiga hal, yakni Aperture, ISO, dan Shutter Speed.

Aperture 

adalah ukuran besar atau kecil terbuka-nya iris/diafragma lensa yang biasanya ditandai  dengan f-angka. Patokannya, semakin kecil angka f-stop yang tertera, semakin besar pula bukaannya.

Bila ukuran bukaan lensa makin besar (f angka semakin kecil), makin banyak pula cahaya yang masuk. Analoginya coba bayangkan seperti jendela bila dibuka semakin lebar maka cahaya akan semakin banyak yang masuk. Contohnya, aperture f/1.4 bukaan lensanya lebih besar daripada f/1.8.

Lantas apa pengaruhnya untuk hasil foto? Intinya, semakin besar bukaan lensa (f-angka semakin kecil) akan membuat foto yang dihasilkan semakin terang karena jumlah cahaya yang masuk banyak. Selain itu, depth of field  atau ruang tajam semakin sempit sehingga membuat bagian belakang foto (background) foto lebih bokeh / blur, dan sebaliknya.

ISO

ISO adalah ukuran jumlah sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Jika semakin tinggi setting ISO maka akan membuat sensor kamera semakin sensitif terhadap cahaya. 

ISO perlu dinaikkan jika dalam kondisi di bawah ini tapi tidak bisa menghasilkan eksposur yang normal: 
1. Kondisi yang kurang cahaya
2. Memakai aperture dengan bukaan terbesar
3. Mengatur shutter speed pada kecepatan yang wajar

Tujuan dari menaikkan ISO adalah untuk memperoleh shutter speed yang sesuai dan mengurangi hasil foto yang shake (goyang) atau blur. Sayangnya jika ISO dinaikkan, berpengaruh pada kualitas gambar sehingga muncul noise atau bintik pada foto.

Shutter Speed

Shutter speed merupakan kecepatan buka tutup jendela sensor atau lamanya sensor menerima cahaya.
Biasanya kecepatan shutter diukur dalam satuan detik. Bila semakin cepat shutter speed maka akan semakin cepat pula sensor dalam menerima cahaya, dan sebaliknya. Contoh: Shutter speed 1/25s lebih lambat 5 kali dibanding 1/125s. Intinya, semakin lama shutter speed yang dipasang, akan membuat foto semakin terang. Alasannya cahaya yang masuk ke sensor semakin banyak. Kegunaan shutter speed biar gambar yang dihasilkan itu jernih tidak ada goyang atau blur. 

Dengan memperhatikan 3 hal ini saja, kita sudah bisa menghasilkan foto yang baik.  Sementara bagaimana jika mengambil foto dengan memakai handphone? Sebenarnya di handphone juga ada 3 fitur tersebut. Hanya saja jika di handphone setting-annya berbeda-beda.

Baca juga: Fimela Fest 2019, Ajak Wanita untuk Mencintai Dirinya dan Grow Fearless

 Komposisi 

Yang dimaksud komposisi dalam fotografi adalah dalam satu frame apa saja komponen di dalamnya. Ada beberapa aturan di dalam komposisi fotografi. 

Rule of Third: Dalam satu frame terbagi dalam sembilan atau 16 kotak sehingga dalam satu frame. Tujuannya itu biar ada keseimbangan, apakah kanan dan kirinya sudah balance atau belum. 
Dalam memfoto makanan pastikan depan dan belakang (foreground dan background) makanan yang kita ingin ambil gambarnya jelas. Makanan utamanya apa, jangan sampai semua yang ada frame itu dianggap penting. Jadi fokus pada makanan yang ingin ditonjolkan. 

Saat mengambil foto makanan juga pastikan posisi kamera atau handphone 45 derajat ya agar makanan yang diambil fotonya bisa terlihat semua dengan jelas tanpa ada blur.

Mba Christina dan Mas William sedang men-demokan pengambilan gambar bakmi dengan posisi 45 derajat. 
Dalam fotografi makanan juga ada istilahnya, food porn. Itu adalah foto yang menampilkan gambar yang sangat detail (close up) yang hanya menonjolkan makanannya saja sehingga setiap orang yang melihat foto tersebut bisa membayangkan makanan tersebut. 

Kebanyakan para fotografer makanan mengambil angle foto dengan posisi flatray. Flatray itu kebalikan dari foto 45 derajat. Jadi kalau flatray diambil 90 derajat dari atas. Kebanyakan orang foto pakai kamera itu pasti foto flatray harus ditata secantik mungkin jadi semua kelihatan bagus.



Lightning 

Lightning menjadi hal yang paling penting dalam fotografi karena cahaya itu bisa membantu merefleksikan makanan itu sendiri. Cahaya bisa memberikan gambaran apakah makanan tersebut dingin atau panas dan bisa menggugah siapa pun yang melihat jadi laper. Yang paling baik itu sinar alami dari sinar matahari. Sementara kalau dari lampu kurang begitu bagus, karena akan menimbulkan bayangan. Tips dalam fotografi makanan itu cari jendela. Jadi foto makanan di dekat jendela. Saat di tempat makan jangan cari tempat duduk yang di pojok jauh dari jendela. 


Choose your Hero 

Makanan yang ingin difoto tentu harus ditata sedemikian rupa. Kita harus menentukan, mau fokus sama makanannya saja atau mau mengikutsertakan bagian lain seperti piring, sendok, garpu, sumpit, dan lain-lain.  

Platting your Food 

Jika kita mau mengikutsertakan elemen lain seperti piring, gelas, dan alat makan juga dalam foto makanan, tata secantik mungkin. Jangan sampai ada ruang kosong. Dalam foto makanan juga ambil-lah dalam posisi portrait.

 Food Stylist 

Penataan makanan sangat penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Fresh Food

Pastikan makanan yang difoto adalah makanan yang segar agar warna dari makanan terlihat alami dan tampilan makanannya juga menggugah selera. 

Editing 

Mba Christina dan Mas William biasanya menggunakan 3 aplikasi edit foto, yakni Snapsheet, Snapsheet, Lightroom, dan VSCO. Mereka menyarankan sebagai pemula, baiknya gunakan Snapsheet terlebih dulu karena lebih ringan dan mudah.



Tips Fotografi Lainnya

Jika ingin melakukan cropping, lakukanlah cropping (4x5) potrait, naikkan sedikit kontras, shadow, highlight, tenprature (warm naikin sedikit jangan sampai biru). 

Nah jika kamu bertanya apakah dalam foto makanan resolusi tinggi itu perlu? Jawabannya iya, karena untuk mencegah agar fotonya pecah. Tapi tergantung kebutuhan. Kalau untuk Instagram cukup 500-600 kb. Tapi kalau untuk cetak poster atau spanduk, dan lain-lain itu perlu resolusi tinggi sama berapa megapixel. Mas William sendiri saat memfoto makanan dengan kamera, pasti akan di-resize lagi sebelum di upload. Kalau punya waktu sedikit untuk foto makanan, fokus pada makanan dan bawa keluar cari matahari.

Saat kelas, Mba Christina juga mencontohkan foto bakmi yang menggugah selera seperti apa. Biasanya ia akan mengangkat bakminya agar terlihat banyak porsi bakminya dan diberikan sambal yang banyak, karena menurutnya masyarakat Indonesia suka pedas. 

Audience ada yang bertanya bagaimana kalau foto di siang hari? Karena cahaya bisa banyak sekali masuk. Jawabannya cari cahaya yang merata dan tidak kena matahari langsung. Jam 9 sampai jam 10 masih oke. Namun, jangan benar-benar saat matahari terik. Misalnya di jam 12 siang. Cari tempat yang teduh.

Ada juga nih audience yang bertanya, bagaimana cara mengatasi rasa malu saat memfoto makanan di tempat umum? Karena terkadang saat kita mengambil foto makanan ada saja pengunjung lain yang memperhatikan atau nyinyir yang bilang kita norak.

Jawaban dari Mba Christina dan Mas William seragam, intinya tidak perlu malu karena kita juga secara tidak langsung mempromosikan makanan dan tempat makan tersebut. Bahkan dari pengalaman Mas William, ia pernah ditanya oleh pihak restoran nama Instagramnya. Jadi secara tidak langsung, kita selain mempromosikan usaha mereka, kita juga jadi lebih dikenal oleh pemilik tempat makan tersebut.

Wahhh jadi banyak insght nih soal food photography. Saya juga jadi termotivasi nih buat mem-foto makanan jadi lebih bagus lagi. Pastinya kita harus sering banyak berlatih, cari ilmu-ilmu soal food photography dari teman, komunitas, seminar atau workshop kalau mau menekuni bidang ini.

Baca juga: Tips Membuat Infografis Untuk Pemula Biar Enggak Ketinggalan Sama Bloger Lainnya
  • 23 Comments

Saya sudah lama nih enggak nulis soal tips atau membagi materi yang saya peroleh sehabis datang ke sebuah acara. Senangnya saya hari ini mau membagi ilmu yang sudah saya peroleh dari acara yang sangat inspiring, yakni Fimela Fest 2019. 

Kamu pasti familiarkan sama Fimela.com yang merupakan media portal yang menyediakan berbagai informasi seperti fashion, beauty, entertainment, family & relationship, dan work & Lifestyle khusus wanita Indonesia yang modern dan memiliki mobilitas tinggi. 

Nah, demi memperkaya pengetahuan bagi wanita, Fimela lagi mengadakan Fimela Fest 2019 di Gandaria City, Jakarta pada 16-17 November 2019 (rangkaian keseluruhan acaranya 12-17 November 2019). Fimela Fest 2019 sendiri diadakan bertujuan untuk menyebarkan inspirasi bagi kaum hawa agar lebih berani dalam berbagai hal dalam hidup untuk memberantas stigma konstruksi sosial yang selama ini ada. 

Kebanyakan wanita dianggap sebagai sosok yang lemah dan needy. Kebanyakan wanita juga dipaksa patuh karena mereka dianggap memiliki peran terbatas dalam hidup. Dengan mengusung tema #GrowFearless, Fimela ingin mengajak wanita untuk menjadi apa saja yang diinginkan dan saling mendukung untuk menemukan kekuatan mereka sendiri. 

Sabtu (16/11/2019) ada 6 kelas yang diadakan. Tapi saya hanya ikut 3 kelasnya saja. Saya  akan bagi ilmu apa aja sih yang saya dapatkan saat acara Fimela Fest 2019 kemarin? Nih saya kasih ya!

Talkshow: "Brave Bold Beauty" with Affi Assegaf & POND'S




Kalau kamu ngaku pencinta banget skin care, pastu sudah ngga asing sama Mba Affi Assegaf. Ia merupakan beauty enthusiast yang sudah bekerja di dunia kecantikan selama 15 tahun. Dalam sesi ini, Mba Affi memberikan pandangannya. Dari zaman dulu bahkan hingga sekarang sayangnya beauty masih dipandang hanya sebatas fisik saja, misalnya harus putih, tinggi rambut panjang, lurus, wajah mulus, dan lain-lain.

Padahal faktanya tidak ada orang yang memiliki kecantikan sempurna. Mba Affi sendiri sering mengalami masalah kemerahan di wajahnya. Tapi dengan adanya kekurangan tersebut, Mba Affi jadi ingin berbagi pengalaman pada orang lain, misalnya dengan membuat Youtube channel.

Mindset-mindset soal kecantikan tersebut sebenarnya karena pengaruh dari media-media yang selama ini menampilkan sisi cantik yang seperti itu. Padahal wanita Indonesia sendiri memiliki beragam karakteristik kulit mulai dari skin tone, jenis rambut, tinggi badan,  dan lain-lain yang beragam. Namun untungnya dengan era media sosial saat ini definisi cantik juga beragam. 

Beauty itu harus dilihat secara holistik, tidak hanya dilihat dari penampilan luar saja tapi perlu juga dilihat dari dalam diri seseorang. Kriteria cantik menurut Mba Affi Assegaf, yakni bukan hanya fisik tapi juga memiliki karakter personality, tidak takut untuk mengekspresikan diri, berani mengemukan pendapat, peduli akan sesama,  dan tidak hanya menginginkan dirinya sendiri saja yang maju, tapi orang lain juga. 

Lalu sang MC bertanya apa yang dilakukan Mba Affi jika sedang mengalami stres atau tekanan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari? Mba Affi mengatakan jika setiap orang harus punya support system baik itu saudara, orang tua, sahabat siapapun yang sekiranya bisa membantu memberikan saran dan selalu memberikan dorongan bagi kita untuk lebih maju. Perlu juga untuk selalu berdoa, lakukan apa yang membuat kita senang, misalnya dengan memakai skincare. 

Sementara tips menghadapi tekanan yang frontal dari lingkungan sekitar maupun media sosial, yakni harus dilihat dulu konteksnya apakah kritikan dari orang lain terhadap kita itu bagus untuk perkembangan diri atau tidak. Karena ada juga orang yang punya maksud baik mau memberikan masukan, tapi cara penyampainnya cenderung blak-blakan atau tidak tahu cara menyampaikan kritikan dengan cara yang enak. Bila kritikan tersebut baik untuk diri kita, ambil dan lakukan jangan baper :). Perlu juga nyaman sama diri sendiri dengan menerima kekurangan yang dimiliki dan yakin sama potensi diri.

Jaga Kecantikan dengan Merawat Diri 

Mba Affi juga cerita nih kalau disela-sela kesibukannya yang cukup padat, ia tidak pernah melewatkan rutinitas skin care. Menurut Mba Affi pemakaian skin care itu tidak perlu yang ribet, tapi sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kondisi kulit. Dalam merawat kulit jangan sampai hanya karena mengikuti tren saja, karena membeli skin care itu juga menguras kantong, belum lagi membeli makeup dan lainnya.

Tak lupa juga Mba Affi memberikan rekomendasi untuk menggunakan produk anti aging yang bisa digunakan sehari-hari, yakni Pond's Age Miracle Whip Cream yang bisa meminimalisir tanda-tanda penuaan.

Diingatkan juga oleh Mba Affi, dalam melakukan perawatan diri khususnya skin care juga jangan dijadikan beban dan perlu dilakukan dari sekarang dengan memakai skin care yang tepat dan sesuai kebutuhan serta kondisi kulit.

Audience ada yang bertanya dengan keibukan Mba Affi yang cukup padat, bagaimana caranya untuk wajah selalu terlihat segar? Ternyata resep dari Mba Affi adalah:
1. Perhatikan asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Mba Affi sendiri sudah sedikit mengonsumsi gula, mengurangi konsumsi karbohidrat, memperbanyak sayur, dan protein 
2. Rajin olahraga
3. Lebih mendengarkan diri kita

Mba Affi juga memberikan tips nih dalam memilih skin care. Yang paling penting lihat komposisi dari produk tersebut dan sesuaikan dengan kondisi kulit. Cari tahu apa saja bahan-bahan yang bisa membantu mengatasi masalah kulit kita. Ini berguna agar tidak termakan iklan dan menghindari salah memilih skin care. 

Lalu jangan sampai memakai skin care khususnya yang memiliki kemampuan anti aging saat tanda-tanda penuaan sudah muncul. Tapi gunakanlah saat tanda-tanda penuaan tersebut belum muncul. Sebaiknya dalam memulai pemakaian skin care anti aging disarankan saat usia di atas 25 tahun.

Sebagai penutup dari Mba Affi untuk bisa menunjukkan sisi Brave Bold Beauty perlu memaksimalkan cantik dari luar dengan memakai skin care yang tepat dan juga dari dalam seperti menggali potensi, memupuk rasa percaya diri, bangun good personality, dan peduli terhadap sesama. 

Talkshow: "Self Love and Be Good to Your Self" with Andra Alodita & Tara de Thouars


Ini merupakan sesi kelas terakhir di Fimela Fest 2019 (Sabtu, 16 November 2019). Di sesi ini para narasumber, yakni Mba Andra Alodita (influencer dan seorang blogger) dan Tara de Thouars (psikolog) membagi tips tentang pentingnya mencintai diri sendiri (self love) dan berbuat baik terhadap diri sendiri (Be Good to Your Self)

Menurut Kak Andra Alodita self love bagi dirinya merupakan bagian dari seni karena tidak pasti dan tidak ada urusan dengan orang lain. Namun menurut Kak Andra setiap orang memiliki perjalanannya masing-masing karena berbeda satu sama lain dan tidak bisa instan dalam melakukan proses self love. 

Masih banyak yang menganggap jika seseorang pergi ke terapis (psikolog) pasti ada masalah dengan kejiwaannya. Padahal kenyataanya tidak selalu demikian. Pergi ke terapis bisa saja karena ingin bercerita soal apapun hanya untuk berbagi maupun mencintai diri sendiri. Pergi ke terapis juga bisa memelihara diri agar terhindar dari stres berlebihan.

Mencintai diri sendiri ala Mba Andra Alodita juga perlu bersyukur terhadap apa yang dilakukan dan sudah diperoleh. Tidak ada yang lebih mengerti diri kita selain diri kita sendiri dan kalau kita bisa menyayangi diri kita sendiri, orang lain juga akan menyayangi kita.      

Seberapa Penting Melakukan Self Love?

Apakah self love itu penting? Menurut Kak Tara super penting. Self love itu bisa menjadi fondasi dalam diri. Kalau kita tidak self love yang ada malah membuat kita terus mengeluh, ngedumel, komentar soal apa saja, melihat sesuatu secara negatif terus menerus.  Siapapun perlu melakukan self love untuk bisa menikmati hidup, menghindari stres, dan jadi manusia yang lebih bersyukur.

Tara De Thouars mengatakan sudah sewajarnya setiap orang mencintai diri sendiri karena kalau bukan kita yang mencintai diri sendiri, siapa lagi? Biasanya orang jadi tidak mencintai dirinya karena sering melihat kehidupan orang lain di media sosial yang lebih sempurna darinya. Imbasnya kita jadi membandingkan dan melihat kekurangan diri sendiri. Hal ini lama kelamaan bisa memicu depresi. Orang yang depresi adalah orang yang membenci dirinya sendiri.

Menurut Kak Andra jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, mau jadi apa kita? karena setiap tahun ujian hidup semakin berat. Kak Andra juga masih suka keterapi untuk me-maintain, apakah tindakan yang dilakukan sudah benar dan sesuai dengan path Kak Andra.

Menurut Kak Tara cara self love terbaik yang bisa dilakukan, yakni dengan memberikan apresiasi dan memuji diri sendiri secara wajar serta mengangkat diri sendiri saat mengalami kegagalan, serta jika di dalam diri muncul rasa ragu, kita perlu segera bangkit dan sadar bahwa kita bisa melakukannya.

Hal paling sederhana yang pernah dilakukan Mba Andra untuk self love adalah dengan melihat dirinya dicermin dan bilang sama diri sendiri jika
 "I'm enough. Saya cukup, meski tidak sempurna saya punya kelebihan dan sadar akan kekurangan yang dimiliki tapi saya bisa melakukan hal lain." 
Pesan lain yang saya ingat dari sesi ini adalah
"Kalau kita bisa mencintai diri kita sendiri sama seperti kita mencintai orang lain maka kita bisa hidup lebih bahagia dan tidak terpengaruh dengan tanggapan negatif orang lain terhadap kita".  kata Tara de Thouars

Be Good to Your Self 

Be good to your self ala Andra Alodita adalah dengan membatasi diri untuk bermain media sosial. Biasanya Andra Alodita akan membuka media sosial antara jam 8 atau 9 pagi dan biasanya sebelum bermain medsos ibu satu anak ini melakukan meditasi atau olahraga, dan menulis jurnal terkait hal yang disyukurinya di hari itu. Bagi Kak Andra membuat sarapan yang berisi makanan-makanan sehat saja itu termasuk berbuat baik terhadapa diri sendiri. Karena memberikan asupan yang baik juga sangat perlu untuk pikiran dan tubuh.

Apakah Self Love itu Sama dengan Selfish?

Terkadang ada saja orang yang berpikir jika self love sama saja dengan selfish. Contoh kejadian sehari-hari misalnya, ibu rumah tangga yang tidak tega jika harus meninggalkan anak-nya dengan nenek atau pengasuhnya sebentar untuk melakukan perawatan diri di salon? Ibu akan merasa bersalah karena telah meninggalkan anaknya lalu berpikir jika dirinya egois.

Jadi ternyata, self love dan selfish adalah dua hal yang berbeda. Kalau selfish tidak memikirkan orang lain dan cenderung merugikan orang lain. Sementara self love artinya kita melakukan sesuatu untuk kebaikan diri kita sendiri. Jadi dari contoh kejadian di atas, sebenarnya ibu tersebut bukan egois, tapi perlu melakukan self love misalnya dengan melaukan perawatan diri agar saat kembali ke rumah, sang ibu juga bisa kembali menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dengan semangat dan lebih baik lagi.

Pesan dari Mba Andra terkait self love adalah hargai prosesnya. Karena setiap orang punya jalan self love masing-masing. Sementara Mba Tara menganggap perlu menerima kekurangan, karena ada beberapa hal dalam diri kita yang tidak bisa dirubah dan kita harus terima. Tapi ingat juga bahwa di dalam diri setiap orang pasti ada kelebihan.  

Gimana banyak inspirasi kan dari acara Fimela Fest 2019 di atas? Saya juga ikut yang sesi Photography Class: Mobile Food Photography - Komunitas Jangkrik Kuliner, tapi saya rasa saya akan sharing ilmunya di tulisan terpisah saja ya.

Baca juga: Belajar Mobile Food Photography With Komunitas JangkrikKuliner di Fimela Fest 2019

Saya berharap acara Fimela Fest tahun depan bisa lebih meriah dan mengangkat tema lain yang tidak kalah serunya :) 
  • 0 Comments


Glodok buat saya menjadi salah satu daerah yang menarik untuk dikunjungi beberapa kali. Tempat yang satu ini bukan cuma kaya akan budaya Tionghoa tapi juga surga kuliner. hmmmmmm. Saya sendiri sudah dua kali ke sini berkat ajakan dari teman kuliner dan kantor saya, namanya Vice. Kalau kamu sering baca tulisan postingan-postingan saya sebelumnya, pasti sudah familiar dengan namanya, kan? hehehe.

Memang kalau kamu mendengar kata Glodok, pasti yang ada di kepala bukan cuma "wilayah Cina saja yang jadi khas, tapi juga terkenal makanan tidak halal-nya. Eiitts, jangan salah, di sini ada juga lho makanan halal-nya. 

Sabtu (2 /11/2019) saya dan Vice datang ke Glodok untuk mencoba beberapa makanan yang halal pastinya, salah satunya adalah Soto Betawi Afung. Hmmm jika mendengar namanya jadi ingat sama bakso Afung ya hehehe. 

Saat pertama kali ke Glodok tahun lalu saya memang sudah penasaran sama makanan yang satu ini. Nah, saat ada kesempatan ke Glodok lagi, tentu ini tidak boleh terlewat. 

Soto Betawi Afung 




Soto Betawi Afung Glodok ini ada di Gang Gloria yang memang sudah terkenal menjadi tempat yang menjual banyak makanan. Tempat soto betawi Afung ini cukup sederhana, tapi tidak sepi pembeli. Bahkan saat saya ke sana ada lho dua perempuan yang sedang membuat vlog. hehehe. 

Ternyata benar apa yang disampaikan di blog-blog maupun vlog jika soto betawi Afung ini memang maknyus. Saya pesan soto betawi Afung campur yang isinya ada daging, babat, kikil, paru, urat,  emping, bawang goreng, kentang, tomat, daun bawang, kuah santan yang tidak terlalu kental berwarna putih agak kecokelatan. 

Saya pikir kuah soto-nya akan terasa berat, ternyata saat diicip tidak sama sekali. Saya juga menyangka, kuah yang dihasilkan ada campuran susu, ternyata saya salah. Usut punya usut ternyata kuahnya berasal dari  rebusan sumsum tulang sapi namun tetap memakai santan. Pantas saja, rasa kuahnya begitu nendang di lidah saya :)  

Saat menghirup aromanya, alamak sedap kaliiii. Dari segi rasa kuahnya sangat gurih, manis dan asinnya pas. Daging dan jeroannya juga empuk, bener-bener mudah dikunyah. Selain itu isinya juga ngga pelit. Kalau kata Vice jika ditambah jeruk limau justru rasanya kurang sedap. Tapi karena saya juga kurang suka kalau makan soto pakai jeruk limau, jadi dari awal tidak saya pakai.

Semua perpaduan rasa di atas sangat masuk ke lidah saya. Benar-benar suka sama soto betawi Afung ini. Harga soto betawi Afung Rp45.000 (tanpa nasi). Meski sedikit lebih mahal, tapi menurut saya tetap worth it. Kamu tidak perlu khawatir, semua menu yang ada di Soto Betawi Afung ini halal dan bahan utamanya terbuat dari daging sapi, jeroan sapi, serta daging ayam. 

Oh iya ingin menambahkan, ternyata soto Afung Glodok ini dibuat oleh orang asli China Betawi. dan Soto betawi Afung Glodok ini sudah berdiri sejak 1982. Lokasi tempat makan ini bukan cuma Soto Betawi Nyonya Afung Glodok saja. Kamu juga bisa menemui Soto Betawi Nyonya Afung di Cabang Puri Kembangan, Soto Betawi Nyonya Afung pasar MOI Kelapa Gading, dan Soto Betawi Nyonya Afung Pesanggrahan. 

Tempat makan yang satu ini bukan cuma menjual soto betawi saja, tapi juga soto mie juga yang katanya juga ngga kalah nikmat. 

Kopi Tak Kie 



Nah, kalau yang ini siapa sih, yang ngga tahu? Ini juga salah satu legenda di Gang Gloria Glodok. Saat pertama kali ke Glodok tahun lalu, Kopi Tak Kie sudah menjadi list saya. Tapi sayang saat saya ke sana, sudah tutup. 

Sejarah Kopi Tak Kie sudah ada sejak 1927. Arti dari nama Tak Kie, yakni "Tak" yang bermakna orang yang bijaksana dan sederhana. Kata "Kie" maknanya mudah diingat orang. jadi Kedai Kopi Tak Kie dimaknakan sebagai kedai kopi sederhana yang menyimpan kebijaksanaan dan mudah diingat orang.

Saya sendiri memesan es kopi susu. Aroma  harum kopi yang sangat kuat sangat menyeruak saat minuman ini dihidangkan di meja saya dan Vice. Rasanya masih ada sedikit rasa pahit namun tidak mengganggu sama sekali. Dan yang membuat saya suka dengan kopi ini, saya tidak merasakan mulas setelah menandaskan minuman ini sampai habis. 

Soalnya biasanya sehabis minum kopi susu saya sering merasakan mulas hehehe. Jadi luvvv deh sama es kopi susu Tak Kie ini. Harga yang dikenakan juga relatif murah, yakni Rp.22.000.  

Kue Tau Sa Pia





Kalau kata Vice, ini makanan yang serupa dengan bakpia. Bedanya ukurannya lebih besar. Tau sa pia memiliki isi yang beragam, yakni ada rasa coklat, durian, keju, kacang hijau, kacang merah, dan ubi ungu. Saat saya datang, sayangnya hanya rasa kacang hijau dan durian saja yang tersisa. 

Lalu saya pilih saja yang rasa kacang hijau karena saya tidak suka durian. Per buah tau sa pia kacang hijau dihargai Rp5 ribu. Sementara yang rasa durian dihargai Rp6 ribu per buah. 

Saya sudah pernah membeli rasa cokelat, keju, dan kacang hijau dikujungan saya ke Glodok sebelumnya. Yang saya suka dari tau sa pia ini rasanya sangat gurih, makin nikmat karena ada taburan biji wijen. Saat digigit juga renyah, dan untuk bagian dalamnya sangat lembut.

Cempedak Goreng Cik Lina 


Minyak banget sih, tapi rasanya maknyus hehehe

Kelihatan sedikitkan cempedaknya yang sedikit lumer

Saus gula, yang kata Cik Lina terbuat dari gula aren

Pernah dengar makanan Cempedak? Jujur saya baru tahu makanan ini dari Vice hahahaha. Ternyata sekilas bentuk buah cempedak mirip nangka. Hal yang membedakan antara namgka dan cempedak, yakni cempedak memiliki aroma yang lebih kuat daripada nangka.

Dari daging juga terdapat perbedaan, cempedak memiliki isi daging yang bertekstur lebih lumer atau lembut, seperti buah durian. Untuk nangka, tekstur dagingnya cenderung berserat dan lebih keras daripada cempedak.

Cempedak Cik Lina ini bukan seperti di tempat makan atau gerobak. Tapi ini dijual di depan rumahnya. Lokasinya sendiri ada di gang kecil di Glodok (Tidak terlalu jauh dari gang Gloria). Ternyata cempedak Cik Lina sudah lama ada, yakni sejak tahun 90an. Sebenarnya  sama seperti pisang goreng,  cara membuat buah cempedak Cik Lina, tinggal mencelupkan cempedak yang sudah matang (berwarna orange) ke dalam adonan tepung terigu lalu digoreng hingga garing. 

Rasanya? Perpaduan rasa legit, renyah krenyes-krenyes, dan manis sungguh nikmat. Lupa deh, kalau harus kontrol makanan manis wkwkwkwkwk. Dijamin ngga bisa nolak deh makan Cempedek Cik Lina. Kalau yang ingin lebih manis lagi bisa beri tambahan saus gula merah. Cempedak goreng Cik Lina dihargai Rp15 ribu perbuah. 

Gimana nih, dari 4 sajian makanan halal di Glodok di atas mana yang bikin kamu ngiler? Enaknya kalau mau eksplor makanan halal di Glodok jangan sendirian. Ajak aja keluarga, teman, atau si dia biar wisata kuliner di daerah pecinan ini makin seru. 

Kalau kamu punya rekomendasi makanan halal di Glodok yang ciamik juga, boleh lho dibagi di kolom komentar. Bisa juga nih share tulisan saya ini di sosmed kamu, kali aja ada yang belum tahu jajanan halal di atas hehehe. Saya tunggu ya!.

Baca juga: Jangan Ngaku Pencinta Bubur Ayam Kalau Belum Coba Bubur CapTiger
  • 0 Comments



"Yah masa kita ngga jadi jalan-jalan sih?" Tanya saya ke teman-teman saat sedang membicarakan rencana untuk liburan ke Singapore di bulan Oktober ini. 
"Iya nih, gue udah lama banget gak jalan-jalan. Bosen banget. Terakhir jalan-jalan pas kita ke Yogya April kemarin." timpal Vika. 
"Eh apa kita ke Cirebon aja? Yang deket-deket ajalah. Lagi mau musim hujan juga kan?" Tambah saya. 
Vika bilang "gue sih bebas yang penting jalan"

Baca juga: Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan

Jadi singkat cerita tanggal Jumat tanggal 18-20 Oktober 2019 saya dan Vika akhirnya pergi liburan ke Cirebon. 

Nah selama saya dan Vika di sana ada beberapa makanan yang sempat kami coba. Berbekal informasi dari Mbah Google, akhirnya inilah 6 makanan khas Cirebon yang berhasil kami lahap. 

Docang 


Kesan pertama saya saat pertama kali melihat makanan yang satu ini, seperti urap yang dikasih lontong dan disiram kuah santan. Isinya ada daun singkong, toge, lontong, parutan kelapa yang telah dibumbui, oncom, bawang goreng, ditaburi kerupuk putih dan disiram kuah santan. Jujur saja rasanya aneh di lidah saya hehehe. Docang yang saya makan itu, kuahnya agak sedikit asin. 

Vika sendiri kurang suka dengan makanan yang banyak sayurannya. Jadi dia hanya icip sedikit docang punya saya. Biasanya memang docang disantap saat sarapan pagi atau untuk menu makan siang. Per porsinya dihargai Rp6.000

Saat saya mau berangkat ke destinasi wisata lainnya, ada ibu dan bapak yang merekomendasikan untuk makan docang. Lalu saya jawab " Sudah coba Pak yang dekat Pasar Pagi" Lalu si bapak bilang, "Biasanya kalau orang dari luar Cirebon nyobain docang, akan terasa aneh, gak masuk ke lidah mereka." Dalam hati saya berkata "Emang kurang masuk ke lidah saya. Hehehe"

Tempat docang yang saya dan Vika kunjungi kebetulan dekat sekali dengan penginapan kami. Hanya jalan kaki dua menit dari penginapan, sudah bisa deh makan docang. 

Empal Gentong Cirebon

Makanan yang satu ini pasti sering dengar atau lihat kalau lagi diacara nikahan kan? Saya suka sih sama makanan yang satu ini. Kalau ke acara kondangan ini jadi menu wajib saya. heheheh. Nah pas ke Cirebon sendiri sempat nyobain empal gentong di restoran Batik Kitchen yang sampingan dengan toko Batik Trusmi. 

Dari segi penyaijiannya udah pasti disajikan di wadah yang mirip gentong gitu ya cuma ukuran mini. Rasa dagingnya empuk banget dan ngga pelit sih. Dagingnya banyak. Kuah kuningnya juga gurih, segar, pas deh ngga asin banget. Paling enak makan empal gentong saat kuahnya masih panas. Mantap deh! Tapi monmaap nih pembaca, saya ngga sempet fotoin empal gentongnya, karena udah keburu saya dan Vika lahap saking laparnya :D

Kupat Tahu 


Nah makanan Cirebon yang satu ini agak berbeda dengan kupat tahu yang pernah saya coba di Pacitan dulu. Kalau di Pacitan, kupat tahu-nya berisi potongan-potongan ketupat atau lontong dan juga tahu. Sebagai pelengkap, ada tambahan taburan kacang goreng, seledri dan toge serta disiram dengan kuah bumbu yang rasanya manis dan gurih. Makin nikmat ada kerupuk udangnya. 

Sementara kalau kupat tahu di Cirebon sama sih isi utamanya ketupat dan tahu. Tapi yang bikin beda dia ngga pake kuah, tapi bumbu kacang. Saya bilang sih mirip sama ketoprak atau somay jadinya, cuma kurang soun putih atau batagor aja hehehe. Kupat tahu yang saya makan saat itu dihargai Rp8.000 aja. 

Baca juga: Kalau Kamu Ke Pacitan, Jangan Lupa Cicip 4 Makanan Khas Ini

Mie Koclok 




Selain empal gentong, saya juga suka mie koclok. Sumpah ini enak dan rasanya unik banget. Uniknya gimana? perpaduan rasa antara bubur yang sedikit lebih encer dari bubur kebanyakan dicampur dengan mie telur yang lembut. Di dalamnya ada suiran ayam rebus, telur rebus, daun bawang, dan bawang goreng. Pokoknya ya, kalau kamu ke Cirebon, jangan sampai lupa icip makanan khas Cirebon yang satu ini ya.

Kemarin saya makan di Mie Koclok Cirebon Panjunan Jl. Pekarungan, Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Satu porsi Rp17.000.

Nasi Jamblang




Ketika sampai di Cirebon, saya dan Vika bertemu dengan orang sewa motor yang sudah kami hubungi sebelumnya. Dia merekomendasikan untuk makan siang di nasi jamblang Ibu Nur. Kata mas yang saya tidak tahu namanya, bilang kalau nasi jamblang Ibu Nur itu termasuk makanan yang terkenal di Cirebon. 

Menu makanan yang ada di Nasi Jamblang Ibu Nur bermacam-macam kayak warteg cuma lebih rapi dan gede aja. Konsepnya prasmanan gitu. Jadi kita bisa milih sendiri makanan yang dimau. Terus langsung bayar sebelum makan. 

Kemarin saya pesan nasi setengah, sate udang satu tusuk (satu tusuk isi 3 udang gede), pepes kepiting, otak sapi,  perkedel udang kelapa, dan sambal. Makanan segitu banyak cuma dihargai Rp35.000. Ini tanpa minum ya, karena saya bawa minum sendiri. Murah banget kan!

Sementara Vika memesan satu nasi, sate telur puyuh, perkedel udang kelapa, dan pepes tahu serta es teh manis. Semua dihargai Rp22.000.

Lokasinya tidak terlalu jauh dari stasiun Prujakan. Kira-kira 10 menit kalau naik motor. Tempat makan di Cirebon ini posisinya ada di Jl. Cangkring 2 No.34, Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon. Coba saja kamu cari di Youtube, Nasi Jamblang Ibu Nur sudah banyak diulas oleh para vlogger Indonesia dan juga stasiun TV.

Nasi Lengko 



Kuliner Cirebon terakhir adalah nasi lengko. Di bayangan saya saat mendengar nama ini, "wah kayakknya nasinya beda nih. Unik namanya." Batin saya. Ternyata pas saya melihat dan merasakan sendiri, nasi lengko Cirebon mirip dengan gado-gado Jakarta atau nasi pecel. Cuma kalau gado-gado itu pakai lontong, sementara nasi lengko, lontongnya diganti nasi. 

Isi dari nasi lengko Cirebon ini ada potongan tahu, tempe, tauge, timun, daun bawang, dan bawang goreng. Kemudian disiram dengan bumbu kacang. Yang membedakan dengan gado-gado dan nasi pecel adalah adanya taburan daun kucai. Saya makan nasi lengko ini deket sama penginapan. Tinggal jalan kaki 5 menit juga sampai. 

Selain makanan khas Cirebon di atas, sebenarnya saya juga melewatkan beberapa makanan yang sebenarnya sudah ada di list saya seperti bubur toha, bubur sop ayam, gado-gado ayam. Tapi karena waktu yang sempit juga jadinya makanan yang dicicip juga terbatas hehe.

Nah bukan cuma kuliner Cirebon di atas yang menarik. Oleh-oleh  khas Cirebon juga perlu diulas nih. Tenang, saya ngga bakal ulas semua kok, tapi ada beberapa yang saya beli dan kira perlu kamu tahu nih.

Oleh-oleh Khas Cirebon

Bolu Banana







Dari namanya saja sudah jelas ini merupakan bolu pisang yang bisa kita jumpai di mana-mana. Jujur saja saya ngga tahu bedanya apa sama bolu banana lain tapi pas saya lihat makanan ini di jual di toko Butik Trusmi saya langsung kepincut aroma pisangnya yang harum banget. Ada 3 varian rasa, Authentic Banana, Chocky Banana, dan Cheezy Delight Banana. 

Saya sudah nyobain yang rasa Chocky Banana dan Cheezy Delight Banana. Pisangnya terasa banget, aromanya juga nendang banget, ada taburan kacangnya. Terus baik taburan cokelat dan kejunya juga banyak. Dari sisi bolunya ngga terlalu lembut. Pas dimakan masih kerasa ada ada sediikit serat pisangnya. Pokoknya yummy deh. 

Cirebon Kelana 




Kue ini punya Ussy Sulistyawati dan Andika Pratama. Cirebon Kelana itu bolu berlapis pastry rasa dengan topping. Ada tujuh varian rasa yang bisa dipilih, di antaranya cheese lovers, choco vanilla,  double choco crunchy, duren puff, gedong kaya, hazelnut oreo, green tea redbean, red velvet, dan salty caramel. Saya sendiri memesan yang rasa vanila dengan Rp55.000.

Yang saya suka kejunya gede-gede dan terasa banget. Terus ada pastry-nya di tengahnya. woooww enak banget sih. Bolunya lebih lembut dari si bolu banana.

Sultana Cirebon






Jujur saya baru tahu kalau kue kekinian ini milik Indra Bekti. Saya dikasih tahu Vika dan dia bilang, dia mau beli buat oleh-oleh. Lokasinya cukup strategis ada di Jl. Kartini No.5, Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon. Tepatnya dekat Masjid At-Taqwa. 

Ada berbagai varian rasa yang bisa dicoba, yakni banana cheese, cheese, mangga gedong gincu, double chocolate, dan banana chocochip. Masing-masing varian berbeda harganya. Tapi dibanderol dari harga Rp55.000. Saya beli yang rasa Mangga karena kata mas-nya itu salah satu yang best seller. Sultana Cirebon Mangga sendiri dibanderol dengan harga Rp.60.000. Manis cake-nya pas, bau mangga-nya jangan ditanya, pas dibuka kotaknya, semerbak harum mewangi cuyyyy. Pastry-nya juga renyah.

Kira-kira dari list makanan khas Cirebon dan oleh-oleh dari Cirebon di atas mana yang pengin banget kamu coba? Atau setelah baca tulisan ini kamu jadi makin penasaran sama Cirebon? 

  • 25 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top