Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar

Sebagai orang awam yang tidak memahami tentang ilmu kesehatan, di kepala saya jika mendengar kata diet langsung berpikiran tentang mengurangi asupan makanan. 

Namun, pemahaman saya tentang diet berubah setelah datang ke acara Brunch Date with dr. Yovi Bedah Buku Conscious Diet yang bekerjasama dengan Female Digest selaku media perempuan yang mengulas gaya hidup dan pemberdayaan perempuan. Di event yang diadakan hari Minggu (9 Juni), saya dan para blogger yang tergabung dalam komunitas Indonesian Social Blogpreuner  (ISB) diajak lebih memahami apa itu diet yang berhubungan dengan wellness. 

Diet Bukan Mengurangi Konsumsi Makanan



Diet yang biasa dikenal orang adalah kurangi makan atau tidak makan makanan tertentu. Padahal definisi diet sendiri adalah mengatur ulang apa sih yang mau kita masukkan ke dalam badan. Diet sendiri juga memiliki hubungan dengan mental seperti stres dan mental block.  

dr. Yovi Yoanita adalah dokter yang memiliki keahlian beragam. Bukan hanya praktisi nutrisi, tapi beliau juga memiliki spesialisasi di bidang wellness, anti aging, dan slimming. 

Untuk mempraktekkan ilmu yang beliau punya, maka berdirilah Y Clinic. Klinik ini berdiri sejak tahun 2022 dan fokus sebagai tempat pusat Kesehatan yang mendukung konsep “Wellness” berbasis self love. 

Beliau juga adalah seorang dosen yang sekarang aktif mengajar di Universitas Parahyangan Bandung di fakultas kedokteran. Karya sendiri, beliau  menulis buku yang berjudul Conscious Diet #KenaliTubuhmuSebelumDiet yang diterbitkan di tahun ini di bawah naungan PT. Elex Media Komputindo. 

Dalam bukunya yang terdiri dari 101 halaman ini, dr Yovi ingin menekankan sehat itu berawal dari diri kita sendiri, termasuk diet ada keterkaitannya juga dengan personality kita, wellness, bagaimana kita harus bersikap, jadi bukan soal nutrisi yang seimbang saja. Jadi, mindset-nya perlu mengedepankan harmoni antara body, mind, and soul. 

Karena antara body, mind, and soul ini terpisah. Tubuh, pikiran, dan jiwa kita punya maunya sendiri. Dari kecil pikiran kita sudah dibentuk dari lingkungan. Kalo kita sadar dengan pilihan kita sendiri, kita bisa mengatur hidup kita akan seperti apa. 

Cycling Diet 

Orang gak seneng sama badannya, gak nyaman sama badannya, misalnya karena habis melahirkan, sakit, atau mau ada acara tertentu, sehingga berpikir untuk melakukan diet tertentu. Diet yang biasa dikenal orang adalah kurangi makan atau tidak makan makanan tertentu. Akhirnya karena merasa kelaparan banget atau merasa frustasi, orang tersebut tidak kuat, kembali ke habit lama dan itulah yang membuat berat badannya naik lagi dan gak happy. 

Salah satu sebabnya karena di otak tidak ada goal dan start. Makanya sangat disarankan saat ingin memulai diet lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau ahli untuk tahu kondisi tubuh kita sekarang seperti apa dan diet yang cocok seperti apa. Gunanya agar tidak cepat menyerah dalam menjalani proses penurunan badan dan tahu apa saja goal serta berat badan idealnya. 


Dr. Yovi pernah berat badannya mencapai hampir 80kg. Nah, dengan berat yang sudah normal sekarang ini, ternyata bisa lho mengubah orang mulai dari cara berpikir, bicara, bersikap. Karena ini adalah ttg habit dan diri kita. Jadi bukan hanya tentang apa yang kita makan. Ingatlah selalu ungkapan, you are what you it artinya apa yang kita makan, itulah cerminan diri kita.

Stres dan Tubuh

Saat stres tubuh kita mengeluarkan hormon kortisol. Kortisol itu sebenarnya diperlukan tubuh untuk pembakaran lemak, tapi kalo jumlahnya berlebih atau kurang pun malah jstru menghambat pembakaran lemak. Selain kortisol, saat stres, insulin juga muncul. Kortisol berpengaruh ke jantung, liver, sistem imun, dan lain-lainnya. 

Kalo tubuh gemuk, bukan cuma soal estetika, tetapi tanda ada gangguan di metabolisme tubuh. Tubuh kita ini investasi dan harus dijaga dengan mementingkan kepentingan diri kita dulu. Jadi, daripada langsung menasheati atau menyuruh orang untuk memperhatikan kesehatan, lebih baik mulai dari diri sendiri dulu. Kalo ada perubahan di diri kita bisa jadi inspirasi buat orang lain. 

Kenapa Kita Harus Punya Berat Badan Normal?

Karena ada penelitian, ternyata otak orang yang overweight itu banyak masalah. Baik di badannya, otaknya, maupun mentalnya.  Gemuk bukan berarti sehat, tapi banyak masalah. Jadi, dengan berat badan yang normal tubuh, pikiran, dan jiwa kita bisa bekerja secara harmoni dan kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik. 

Ternyata saat kita merasa lapar belum tentu artinya kita perlu makan dengan jumlah besar atau bahkan belum tentu artinya kita perlu beneran makan. 

Jenis-jenis lapar ada beberapa macam. Beberapa di antaranya lapar fisik cirinya dikasih makanan apa saja mau. Tapi kalo emotional eating, dia spesifik pengennya apa. Practice hanger itu coba aja minum dulu. Jadi belum tentu beneran laper, tapi bisa jadi cuma haus.

Di Conscious Diet nanti ajarkan gimana caranya kita mulai mengenali apa sih sumber emosi ini. Karena jangan sampe karena menutupi emosi kita, larinya ke makan yang nggak terkontrol dan bisa bikin kita gak sehat dan stres. 

Apakah Diet Itu Diperlukan Bagi Orang yang Kurus? 

Tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk tandanya ada masalah di metabolisme. Laki-laki biasanya cenderung kurus karena testoteronnya tinggi. Testoteron itu lebih membakar lemak. Tapi, ada kondisi tertentu yang bikin insulinnya terlalu senstif sehingga setiap ada karbo yang masuk cepat ke serap dan dibakar lagi atau ada masalah pencernaan yang membuatnya tidak bisa gemuk. 

Itulah sebabnya kalo kita merasa tubuh terlalu kurus atau sudah berusaha menaikkan berat badan tapi tidak kunjung naik berat badannya takutnya ada hipotiroid. Hipotiroid cenderung cepat gemuk. Kalo hipertiroid kebalikan, mau makan sebanyak apa juga tetep kurus. Jadi, harus tetep cek kondisinya.

Dorongan Kuat untuk Makan Atasi dengan 4D

Ketika ada keinginan makan berlebih apalagi ada pilihan makanan yang berlebih, coba gunakan 4D. 

Delay

Setelah makan, coba delay dulu 25-30 menit. Dan perlu diketahui, rangsangan kenyang itu baru datang 20 menit setelah makan. Jadi, jangan makan terus hingga nunggu kenyang baru berhenti. Lebih baik makan ditakar sesuai porsi kita. 

Lalu kalo sudah habis, berhenti dulu dan alihkan dengan nunggu 25-30 menit. Kalo masih lapar coba konsumsi kalori kosong kayak sayuran yang direbus atau dikukus, biasanya itu bikin kenyang. 

Distrak

Selama waktu delay tersebut, coba alihkan pikiran kita ke hal lain untuk menciptakan distraksi. Kita bisa melakukan sesuatu. Jadi, setelah selesai makan, kita bangun dulu jangan berlama-lama di meja makan, agar nggak ada keinginan untuk makan lagi. 

Kita bisa melakukan aktivitas seperti pekerjaan rumah, bermain gim, jalan kaki di sekitar rumah, dan lainnya. 

Decide 

Setelah 30 menit melakukan aktivitas tadi ternyata masih lapar, kita perlu memutuskan apakah benar lapar atau tidak, karena biasanya keinginan mengonsumsi sesuatu akan reda. Jika mau makan lagi, tentukan mau makan apa. 

dr. Yovi menyarankan sebaiknya saat makan besar, pastikan di piring sehat itu porsinya cukup dan beragam isinya. Dengan begitu kita bisa kenyang lebih lama. Sebaiknya di dalam piring ada 1/4 karbohidrat, 1/4 adalah protein, dan 1/4 sayur. Paling bagus itu makannya sayur dan protein dulu dikonsumsi, baru karbohidrat. Sebenarnya ini cara yang bagusnya. Ingat makan itu bukan untuk enak, tapi untuk sehat. 

Menu sarapan juga mulai dibiasakan untuk mengonsumsi banyak sayur dan protein. Kalo kebiasaan dr. Yovi, beliau hanya mengonsumsi karbo di siang hari dan malam harinya mengonsumsi sayur dan protein. 

Karena menurutnya orang yang tidak bekerja berat, seperti atlet, tukang bangunan, atau becak tidak perlu karbo yang banyak. Jadi, makanan untuk kita fungsinya meregenerasi. Itulah sebabnya sangat disarankan memperbanyak sayur dan protein. 

Drink Water

Air putih sendiri bukan cuma membantu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh saja, tapi juga membantu tubuh maupun pikiran jadi lebih rileks dan mendistraksi rasa lapar kita. Karena bisa saja rasa lapar yang dirasakan, ternyata adalah rasa haus. 

Yang saya baru tahu juga, ternyata  kalo kita sehabis bangun tidur, langsung terasa lapar, itu biasanya makan malam terakhirnya kurang bagus atau metabolisme kita tidak bagus. Orang yang tidurnya kurang juga cenderung lebih cepat lapar. 


Kalo kita mengonsumsi sesuatu yang berkalori di tubuh kita, artinya kita memasukkan inflamasi di tubuh kita. Infamasi di tubuh kita membuat tubuh kita jadi lebih cepat tua dan merusak sel lain. 

Gim Point of  You 



Setelah sesi bedah buku Conscious Diet dari dr Yovi, dilanjutkan dengan sesi games point of you. Point of you adalah tools atau metode permainan kartu untuk membantu proses menggali lebih jauh informasi tentang sudut pandang seseorang.

Biasanya, dr. Yovi menggunakan tools ini untuk mencari tahu apa sudut pandang pasiennya, karena setiap orang itu sudut pandangnya berbeda tergantung dari mindset-nya. Lewat cara ini biasanya dr. Yovi bisa tahu cerita dari riwayat kesehatan dan kebiasaan pasiennya. Jadi, satu gambar dengan pancingan pertanyaan bisa membuka sudut pandang terdalam kita. 

Cara mainnya, ambil satu kartu yang sudah disediakan. Kartu diambil secara bebas. Di kartu tersebut ada gambar dan tulisan. Dan kita diminta mengartikan gambar dan tulisan berdasarkan dari pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan saat itu adalah masalah emosi apa yang mempengaruhi nafsu makan saya?




Saya sendiri mendapatkan kartu di atas. Bingung menafsirkannya. Tapi, yang muncul di kepala saya adalah, mungkin dulu saya termasuk orang yang suka khawatir dengan pendapat orang terhadap tubuh saya. 

Dulu saya sempat kurus memang dan sering dibilang cacingan. Dan kondisi itu sempat membuat saya stres. Tapi seiring usia bertambah sepertinya saya makin dewasa menanggapi ucapan orang. Tidak terlalu memusingkan lagi, selama saya enjoy menjalaninya!

Mengenal Lebih Dekat Y Clinic 



Kalo melihat dr. Yovi, rasanya paket komplit. Gak perlu diragukan pasti cerdas dan cantik, serta banyak sekali karya dan jasa yang sudah dihasilkan. Y Clinic salah satunya. Klinik kecantikan yang sudah berdiri sejak 2022 ini merupakan tempat pusat kecantikan yang mendukung konsep “Wellness” berbasis “SELF LOVE”. Di sini bukan hanya menyediakan layanan kecantikan untuk mencapai berat badan yang sehat dan langsing serta penampilan wajah (estetik), tapi juga mencakup mental health. 


Layanan Y Clinic

Facial Treatment
  • Detox Facial 
  • Facial Dermabrasi 
  • RF Face 
  • Dermaglow
  • Oxygeneo

Skin Treatment 

  • Hifu Face 
  • PRP Hair/Face
  • Pure white Scartherapy
  • PDRN Salmon DNA 
  • Peeling Acne 
  • Peeling Brightening 
  • V Line Inject 
  • Juvilent Inject
  • Botox 
  • IPL Face & Hair Remove
Personal Design 
  • Scio Test 
  • Bars
  • Hypnotherapy 
  • Fingerprint 
  • Conscious Life Design 
  • Food Sensitivity
Personal Life Design 
  • Consultation Cartomancy 
  • Human Design 
  • Brain Wave
Dan masih banyak yang lainnya. 


Di klinik yang berlokasi di Bintaro ini juga menggunakan teknologi masa kini bernama Bio Feedback. Alat ini semacam scan test yang bisa mengecek secara cepat untuk memperkirakan problem kesehatan dari lifestyle kita. Misalnya, lifestyle apa yang cocok? vitamin apa yang kurang? Sedang stres apa? Bagian organ mana yang sedang menurun? dan lainnya. 

Juga ada fingerprint untuk mendeteksi minat-bakat, kekuatan kita apakah di otak kanan/kiri, dan lainnya. Brain wave untuk membantu meningkatkan fokus otak. 

Saya dan 23 blogger lainnya berkesempatan berkeliling ke semua area Y Clinic. Salah satu kelebihan dari Y Clinic adalah menerapkan metode non medis dan pengobatan modern. 


Eat Alinea




dr. Yovi juga memiliki healthy diet cathering bernama Eat Alinea. Usaha yang dibangun bersama temannya ini fokus menghadirkan menu diet yang sehat, bernutrisi, tapi tetap rendah kalori dan juga nikmat. 

Rezeki kami mendapat kesempatan mencoba salah satu menu dari Eat Alinea. Katering sehat ini selalu menghadirkan menu yang dimasak dari bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi dan pastinya harga terjangkau.

Kesan-Kesan Saya di Bedah Buku Conscious Diet with dr. Yovi Yoanita


Suasana acara bedah buku kali ini berbeda dari yang pernah ada, di mana biasanya hanya satu arah saja yaitu si penulis yang banyak berbicara. Tapi di acara kali ini lain. Peserta diajak untuk aktif sharing pengalamannya menurunkan berat badan dan sekaligus konsultasi colongan hehe. Teh Ani sebagai MC pun juga aktif mendorong kami untuk curious terhadap topiknya. 

Keseruan makin asyik karena ada sesi gim point of view, sehingga suasana tidak membosankan. Kami pun juga diajak refleksi diri dari kartu yang kami peroleh. 

Baru kali ini saya datang ke sebuah bedah buku, tapi banyak sekali bonus yang didapatkan. Gimana tidak, selain saya mendapat ilmu langsung dari pakarnya yaitu dr. Yovi dan bisa menambah networking. Buku pun kami peroleh karena tadinya buku Conscious Diet dijadikan hadiah untuk 3 peserta teraktif saja, eh dr Yovi baik hati banget ngasih ke semua peserta. 

Makanya, kalo mau tahu isi bukunya dan kesan saya setelah membaca bukunya, kamu harus tungguin postingan saya berikutnya ya. 

Kami juga diberikan voucher treatment. Saya sendiri mendapat facial treatment. Allah emang tahu aja, wajah saya lagi perlu perawatan ekstra :)

Saya juga berkesempatan nyobain vitamin penghancur lemak DBD Slender yang diracik langsung oleh dr. Yovi. 

Intinya dari acara ini saya belajar, jika urusan diet itu tidak bisa langsung praktek cap cip cup, ikut-ikutan saja. Tapi harus mengenali diri dan mempertimbangkan dengan matang sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Terima kasih dr. Yovi dan Teh Ani untuk kesempatannya!





  • 0 Comments


Kalo kita denger kata sustainable home, apa sih yang ada di benak lo? apakah rumah dengan atap panel surya, bangunan dari bahan yang sustainable, penuh dengan tanaman hjiau dan organik? Ya gak salah sih. Ada benarnya juga, cuma kalo patokannya itu, kayaknya bakal susah ya dimiliki sama semua orang. 

Gue sendiri termasuk orang yang sempet berpikir seperti itu. Tapi, pemahaman tersebut berubah setelah datang ke acara LWL Talk (Lyfe with Less) Talk yang diadakan di acara Bersaling-Silang hari Sabtu tanggal 1 Juni 2024.  

Di acara tersebut ada 3 Narasumber yang didatangkan yaitu Mbak Denia Isetianti founder dari Cleanomic dan pasangan Novia Arifin (@CeritaNupi) dan Yobel. Ketiganya memang concern terhadap gaya hidup ramah lingkungan. 

Yang menarik dari tema ini adalah pembahasannya lebih banyak ngomongin tentang gimana caranya menciptakan sustainable home dan bisa hidup selaras dengan alam, tapi dengan versi yang kita bisa dan berbeda-beda.

Yobel sendiri bilang jika realitanya nggak semua orang punya akses, privillage rumah yang hijau dan lahan besar. Itulah sebabnya bayangan sempurna tentang sustainable home jangan dijadikan patokan. 

Justru idenya membuat satu model yang works buat sebanyak mungkin rumah dan gak masalah kalo caranya beda-beda yang penting tujuannya sama yaitu bagaimana kita bisa menghilangkan ketergantungan dari sumber eksternal seperti makanan dan energi. 

Buat sebagian orang mau ngompos aja mikir, mau beli solar panel aja duitnya dari mana. Tapi ini harus ada model sehingga orang punya kepercayaan this is global. Tapi masalahnya orang-orang kalo lihat rumah yang terlalu perfect tuh jadi takut. 

Ceritanya bagaimana orang-orang punya visi bersama melihat model rumah-rumah yang tidak sempurna sehingga ada semangat bersama sebagai masyarakat. Karena daripada punya rumah 1 yang perfect, buat mencapai perubahan. Lebih baik punya 10 juta rumah imperfect tapi sebagian ngompos, sebagian daur ulang, dll. 


Sustainable Home ala Nupi dan Yobel

Ada beberapa hal yang biasa mereka lakukan yaitu:

1. Kalo bisa biasakan untuk membeli segala keperluan rumah tangga dengan cara refill atau isi ulang, sehingga bisa mencegah sampah kemasannya!

2. Kebiasaan membawa wadah untuk berbelanja makanan, sayur &  buah, bahkan minuman.

3. Tahu mana skala prioritas dan saat perlu membeli produk online diskusi serta memikirkan banyak hal seperti apakah harus beli baru? Kalo beli preloved ada gak? Kualitasnya dll. lumayan banyak dan discuss. 

4. Mengutamakan beli sesuatu seperti elektronik atau furniture itu cari yang secondhand atau prelovednya di Carousel. Jadi, sebelum kita langsung beli baru, tapi kita cari yang udah ada dulu yang udah diproduksi tapi nggak dipake sama orang yang sebelumnya atau nilainya udah berubah. 


Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Sustainable and Minimalist, Why Not?


Sustainable Generation

Topik ini juga menarik, khususnya buat gue yang belum punya anak. Pengen juga belajar parenting-nya seperti apa untuk mengenalkan nilai ramah lingkungan ke anak-anak. 

Dari Mbak Denia yang sudah punya anak 2 yang paling utama adalah lead by example dan learning by doing  dengan memulai dari yang paling kita bisa. Mbak Denia pengen anak-anaknya juga paham dan terbiasa dengan aktivitas-aktivitas ramah lingkungan seperti mengompos dan pilah sampah serta menjadikan hal tersebut normal. 

 Mbak Denia dan keluarganya memang memiliki rumah yang sangat minimalist and sustainable. Kita bisa lihat dari postingan di Instagram @minisponsiblehouse di mana Mbak Denia dan suaminya membuat rumah yang unik tapi tetap ramah lingkungan. 

Beberapa di antaranya seperti memasang panel surya, ada sistem grey water (air bekas  cucian piring digunakan lagi untuk flush toilet), edible garden landscape, recycled wood floor, dan rain water harvest. 

Itu semua kan belum bisa diterapin dibanyak keluarga di Indonesia, tapi tenang aja nggak harus punya rumah kayak Mbak Denia. Karena nggak semua orang punya privillage kayak mbak Denia. 

Semua orang punya kapasitas yang berbeda. Sama kayak solar panel ditanya mahal gak sih? jelas mahal. Tapi solar panel kalo dihitung secara matematika itu pasti akan lebih murah daripada PLN. 

Dulu saat Mbak Denia membeli solar panel diharga Rp75 juta. Tapi kalo secara hitung-hitungannya, tetep dalam jangka waktu 7 tahun akan balik modal dan selebihnya gratis atau tidak perlu membayar listrik lagi. 

Makanya kalo bisa jalan-jalan ke luar negeri seperti Eropa atau Jepang, atau bahkan beli tas branded seperti Channel kamu sebenarnya bisa beli solar panel, cuma tergantung dari prioritasnya aja. 

Gimana Sih Komunikasi dengan Pasangan untuk Membuild Sustainable Home Supaya Nanti Anaknya Bisa Lebih Sustainable?

Nupi dan Yobel sering sekali ngobrolin tentang fenomena yang ada dan nilai di baliknya. Karena kalau berkutat pada response, kita bisa gelut. Contoh Nupi pernah bikin #hiduptanpagengsi karena menurutnya gengsi menjadi satu hal yang sangat memicu kita untuk menyampah. 

Kadang keputusan konsumsi kita bukan karena kebutuhan, tapi lebih ke budaya yang mengharuskan beli di hari perayaan tertentu, terus lihat tetangga yang udah punya banyak a, b, c, tapi kita belum dan biasanya 80% keputusan kita dipicunya bukan kebutuhan kita tapi keinginan atau orang lain. Itu contoh yang sering didiskusikan. 

Enaknya kalo punya pasangan yang satu visi tentang hidup yang ramah lingkungan, jadi lebih mudah. Karena ketika punya mindset yang sama, proses setelahnya kayak mau beli ini beli itu udah nggak jadi masalah lagi. Jadi harus banyak ngobrol, harus punya prinsip dan mindset yang sama dan cari titik tengahnya.

Tapi, permasalahannya, kita hidup di masyarakat yang tidak terbiasa memahami nilai. Jadi sebaiknya yang diobrolin tuh nilai. Buat Nupi dan Yobel yang penting adalah rumah yang minim dari input eksternal. Tindakannya bisa berbeda, tapi selama nilainya sama bisa membangun gerakan yang baik dari unit terkecil yaitu rumah. 

Kalo dari Mbak Denia sendiri merasa beruntung karena memiliki pasangan yang berasal dari lulusan teknik lingkungan dan pekerjaannya di bidang persampahan +  sanitasi. Jadi, suami Mbak Denia sudah lebih advanced di dunia lingkungan, justru Mbak Denia yang belajar belakangan. 

Salah satu alasan kenapa Mbak Denia akhirnya merenovasi rumah karena suaminya bekerja menangani air. Gue baru tahu kalo sebenarnya secara aturan grey water atau air bekas cucian piring itu nggak boleh dibuang ke badan jalan, nggak boleh dibuang ke selokan. Itu secara peraturan nggak boleh. 

Mbak Denia juga menyampaikan tiap rumah seharusnya punya sumber resapan sendiri yang sesuai standart SNI. Makanya Mbak Denia ingin memiliki rumah dengan standart yang baik. Jadi, jangan sampe punya rapi dan bagus dari luar, tapi di dalamnya nggak sesuai sama standart. 

Jadi tips dari Mbak Denia adalah mungkin saat mencari pasangan, pilihlah yang sudah memiliki pemahaman tentang lingkungan, atau yang bisa diajak diskusi dan edukasi. 


Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Mindful Consumption & Belajar Jadi Minimalis

Seberapa Penting dan Kapan Kita Bisa Mengenalkan Keberlanjutan ke Anak-anak?

Sekarang sudah banyak sekolah yang memberikan pendidikan terkait lingkungan dari sekolah dasar. Meskipun begitu, menarik apa yang disampaikan Mbak Denia di sisi lain bisa kita lanjutkan juga di rumah, misalnya nonton dokumenter, diajak bantuin ngompos dan milah sampah. Di mana aktivitas-aktivitas itu sudah menjadi keseharian Mbak Denia dan keluarga. 

Mbak Denia juga sering mengajak anak-anaknya ngobrol tentang kondisi bumi, seperti cuaca yang sekarang sangat panas, bahkan mengajak diskusi tentang pandangan nilai islam terhadap lingkungan. 


Budget untuk Mewujudkan Sustainable Home dan Apa yang Bisa Kita Provide Duluan Meskipun Belum Bisa Provide Rumah

Kita hidup di masyarakat yang sangat timpang. Jadi, daripada fokus ke budget di mana sangat personal, Yobel mengajak untuk melihat aset-aset non finansial yang bisa digali untuk menciptakan rumah yang berkelanjutan. Aset yang dimaksud adalah aset sosial dan aset alam yang harus dihidupkan kembali untuk mewujudkan rumah yang berkelanjutan. 

Karena berbicara soal berkelanjutan bukan cuma alam, tapi juga bagaimana alam dan sosial berhubungan. Salah satu contoh sosial adalah saat Yobel dan Nupi mau ke Jakarta untuk event Bersaling Silang Ini, misalnya mereka langganan 1 produk sayuran dan buah sehingga beli langsung ke petani agar memotong rantai distribusi. 

Petani tersebut mengirim lebih dan makanan lebih itu diberikan ke tetangga. Jadi sayur organik itu dihibahkan ke tetangga, sehingga ikut membantu mengurangi food waste, mereka juga teredukasi dari sisi lingkungan dan mendapat makanan sehat. Petani lokal juga terberdayakan. Aset sosial ini yang kita bisa gali kalo terbatas keuangan. 

Aset alam kalo dibandingkan antara teman-teman di papua dan di kota, yang di papua cenderung lebih efisien dalam mengakses makanan. Mereka hidup day to day, kalo kita week to week. 

Mereka dapat makanan 1 jam, berkualitas, baik, sehat dan secara kesehatan lebih baik. Sementara kita harus kerja dulu 1 bulan untuk digaji, lalu beli makanan di  supermarket, marketnya dari tengkulak, tengkulaknya ngambil dari pasar, sehingga panjang sekali, sangat tidak efisien. 

Jadi, sekarang Yobel dan Nupi membangun aset alam di depan kebun rumah mereka di Bandung dengan memperbaiki kualitas tanah, agar mereka bisa mengambil makanan dari sumbernya langsung.


Kalo Berkendara Gimana?

Mbak Denia sendiri hanya punya 1 mobil dan biasanya digunakan fokus untuk kegiatan anak-anak. Kalo untuk pekerjaan ke kantor menggunakan kendaraan umum. Sedangkan kalo Nupi dan Yobel karena rumah mereka di Bandung dan posisinya rumahnya di atas, akses transportasi umum tidak semudah di Jakarta. 

Tapi menurut mereka, saat ini belum ada kepentingan untuk membeli kendaraan tambahan, dan mereka baru mengandalkan 1 motor, selebihnya menggunakan transportasi umum. 

Yobel menambahkan mobil listrik itu tidak accessceble untuk semua orang, mau disubsidi pun nggak affordable dan dilema juga, karena tidak ada jaminan bahwa ini adalah solusi yang tepat. 

Jadi yang perlu ditanamkan adalah kita semua berangkat dari titik yang berbeda. Jika belum bisa beli mobil listrik maupun bahan bakar yang ramah lingkungan itu gak apa-apa. Karena beban ini bukan dikita. Beban ini ada di sistem, salah satunya tata kota. Jadi ini tuh keputusan politik.

Ada beberapa hal yang memang kita terbatas sekali ruang geraknya. Tapi ada hal-hal yang kita bangun untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemilahan kendaraan. Salah satunya membangun akses sosial. 

Misalnya keluar untuk nganter anak sekolah, kalo membangun akses sosial, bisa saja membangun model belajar di rumah atau metode yang hemat emisi. karena gak perlu jauh-jauh. Atau akses makanan kita bisa barter atau ngambil dari kebun sendiri. Aktivitas-aktivitas tersebut mengurangi kebutuhan transport. Jadi ada berbagi strategi non pembelian yang bisa kita lakukan. Dan yang paling penting, jangan membebani diri sendiri kalo kita gak mampu. 

Prinsipnya lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang yang lebih terjangkau, accessable, jangan tunggu nanti, modal, dan lain-lain. 

Apa Challenge dalam Menciptakan Sustainable Home!

Dari sisi Mbak Denia, tantangannya sebenarnya adalah menjaga konsistensi itu sulit. Namun, sarannya lakukan saja dari apa yang paling bisa dilakukan, sesimple edukasi diri. Karena kita selalu bilang pilah konten sama pentingnya dengan pilah sampah. Karena kalo kita gak tahu kita gak peduli kalo kita gak peduli, kita gak berubah. 

Gak perlu membandingkan diri dan berkompetisi dengan orang lain. Mbak Denia sendiri sudah menikah 10 tahun, sehingga proses pembelajaran dan proses punya rumah yang sustainable itu panjang. Kapasitas orang juga berbeda-beda. 

Kita bisa terus eksplore. Karena kalo udah sampe satu titik, terus jaga konsisten itu jangan sampe mundur. Terus improve dan belajar. Ketika sampe di titik itu either berhenti dan stay di situ dulu. Make sure kita ajeg, tapi jangan sampe mundur. Dan kalo udah, kita maju lagi. Terus itu yang dilakukan, intinya jangan sampe mundur ke belakang aja. 

Berbeda lagi dengan Nupi, tantangannya ada pada saat dia masih tinggal dengan orang tuanya yang tidak paham dengan ramah lingkungan. Namun, wanita yang juga berprofesi sebagai musisi ini memberikan kiat berupa cara mengomunikasikan secara perlahan. 

Kita bisa coba sambungkan dengan uang atau ekonomi karena biasanya lebih mudah menyampaikan pesannya ke orang tua. Misalnya, pilah sampah itu bisa jadi uang lho. 

QnA

Bagaimana cara membangun mindset terhadap sampah ke anak-anak seperti apa?

Bisa ceritakan jika sampah yang kita hasilkan jika tidak dikelola dengan baik, meskipun sudah dibuang ke tempat sampah tidak akan hilang begitu saja, tapi hanya pindah tempat dan bisa menyelakai orang lain. 

Contohnya Mbak Denia sharing tentang temannya yang mengalami jatuh tangga kepeleset duduk itu karena ada orang yang buang gelas plastik masih pakai air. Gara-gara jatuh, itu temannya itu mengalami sakit sampe 10 tahun karena ada tulangnya bergeser. 

Kemudian bisa ceritakan faktanya dulu. Misalnya  jika ada kesempatan untuk mengajak anak-anak ke fasilitas TPA, bisa dilakukan untuk memberikan gambaran seberapa banyak sampah yang terbengkalai di TPA. Atau bisa aja ke tempat pengelolaan sampah. 

Kepikiran sama TPA organisme, bakteri sama jamur, menghasilkan enzim yang bisa mengurangi sampah plastik. Kalo sampah rumah kan bisa kita kompos. Kalo anorganik bisa masukkin ke bank sampah, tapi gimana dengan plastik yang gak bisa diapa-apain, bahkan gak diambil pemulung, bisa gak sih diolah sama bakteri itu? dan bakteri-bakteri itu bisa gak sih diperbanyak sampai skala komersial. 


TPA ini isu semua negara dan kehawatiran pemerintaah terhadap TPA juga tidak tepat sasaran. Sebagian besar yang bikin TPA meledak, longsor, penuh itu bukan sampah plastik, tapi organik. Namun, banyak yang menarasikan jika plastiklah yang menjadi biang kerok, karena duitnya di situ. 

Makanya sebagai masyarakat, kita bantulah pemerintah untuk menangani sampah organik ini dengan mengompos. Karena yang plastik ini begitu kepilah diserap dengan sangat cepat walaupun dari semua jenis plastik dan material anorganik gak semua bisa didaur ulang. Mentok banget 50%. 

Tapi kalo kita mau nyelesain masalah, tanganilah sampah organik dari makanan dan dapur, karena organik jadi masalah yang paling besar. 

Dan biar plastik gak makin banyak di TPA, kita harus preventif depannya dulu yaitu dengan mencegah sampah plastik ini masuk ke TPA biar gak ke campur. Ini adalah langkah awal agar kita tidak menjadi orang-orang penyumbang sampah di TPA lagi. Kalo mager pilah sampah, harus cegah sampahnya dari awal. 

Gimana caranya agar para suami bawa zero waste swap saat nggak sama istrinya?

Dari Nupi memberikan tips agar sebaiknya para istru memberi tahu dulu alasan dasarnya, mindset, dampaknya kenapa perlu bawa peralatan-peralatan zero waste ini. Mungkin itu bisa jadi senjata kalo udah punya anak, di mana ngelakuin ini biar generasi yang akan datang bisa jadi lebih baik. Dan akan lebih personal lagi kalo diceritakan dari pengalaman orang terdekat. Karena cerita personal ini yang lebih nyangkut daripada fakta-fakta scientific. 

Kalo Mbak Denia, lebih ke siapin aja semua peralatan zero waste swapnya di tasnya misalnya bawain bekal dengan wadah reusable, tumbler.

Sedangkan untuk sampah di luar, misalnya jajan kopi, mending pendekatannya ke arah yang membahas ekonominya seperti beli kopi di luar mahal ya, bisa sampe Rp50.000. Bisa juga bawain kopinya untuk diseduh di kantor. Cari angle yang berbeda untuk menyampaikan messagenya, daripada sampaikan masalah sampahnya. Sering-sering ngajak dine in daripada takeaway. 

LWLTalk kali ini banyak banget insight yang gue dapat. Makanya sampe bela-belain nulis di blog biar kalo butuh informasinya bisa baca-baca lagi. Semoga yang baca postingan ini juga bisa dapat manfaatnya ya!
  • 0 Comments


Jumat 17 Mei 2024 lalu saya mengikuti webinar dari salah satu NGO yang bergerak di lingkungan yaitu WRI Indonesia. 

Tema yang diangkat cukup menarik. Berkaitan dengan ajakan kepada setiap orang agar jangan sampai hanya melakukan aksi-aksi baik saat momen-momen hari lingkungan saja seperti hari bumi yang selalu diperingati setip tanggal 22 April.

Saya rasa ini penting ya, karena harapannya melakukan kegiatan ramah lingkungan bisa menjadi perilaku sehari-hari. 

Dalam webinar kali ini ada pemaparan dari Mbak Britania Sari tentang memulai gaya hidup minim sampah. Beliau adalah guru bahasa perancis,  pegiat zero waste dan pangan sehat serta pendiri dari ketumbar workshop yang menawarkan perancangan rumah kultur permanen agrikultur dan tata letak kebun. Mbak Sari telah menjalankan beberapa program di tempat tinggalnya, salah satunya adalah pangan sehat keluarga sejahtera.

Lalu juga ada narasumber kedua yaitu Mas Windu. Beliau adalah pegiat transportasi dan keselamatan lalu lintas. Mas Windu juga memiliki pengalaman tahunan bekerja sama dengan pemerintah maupun non pemerintah di bidang pengembangan komunitas dan koordinasi proyek yang berfokus pada aspek berkelanjutan dan keselamatan perkotaan. Aktif juga berkegiatan sosial dan kampanye keselamatan termasuk sebagai pendiri dan penasehat corcom Bandung Raya yaitu sebuah forum komunitas pesepeda sebandung raya. 

Ada yang perlu kita pahami jika, saat ini kondisi bumi tidak baik-baik saja yang berdampak bagi peradaban manusia. Sama seperti kebanyakan orang, Mbak Sari sempat berpikir ada pihak-pihak lain yang akan mengurusi sampah. Jadi, kenapa saya harus repot-repot ngurusin sampah?

Yang perlu diingat, sampah berasal dari kita ya, dari rumah tangga, dari kantor, dari sekolah. 

Mengapa Harus Mengurangi Sampah?

Ada yang harus kita lakukan pada bumi ini. Mbak Sari tidak setuju kurang setuju dengan kalimat kita harus menjaga bumi. Tapi, sebaiknya kita harus melakukan sesuatu mengurangi sampah untuk menjaga peradaban manusia.

Bumi bisa hidup tanpa manusia, tapi manusia gak bisa hidup tanpa bumi. Ada whynya kenapa kita harus mengurangi sampah. Saya melakukan minim sampah karena saya ingin melakukan serah terima bumi dengan kondisi yang sama baiknya  kepada anak cucu saya kelak seperti kondisi sebelumnya. 

Jadi, ini adalah salah satu hal adil yang bisa kita berikan pada generasi sebelumnya memberikan bumi dalam kodisi yang baik?

Memang kondisi bumi tidak baik-baik saja?

Kondisi bumi tidak baik2 saja, terjadi pemasana global, suhu di lautan meningkat, hewan di lautan terancam. Prediski penilitu di tahun 2030 akan oebih banyak plastik dibanding ikan di lautan. Mikroplastik juga mengancam kesehatan manusia yang saat ini sudah ditemukan mikroplastik sudah ada di tubuh manusia. 

Tidak hanya sampah plastik saja, tapi ternyata sampah makanan juga penyumbang sampah terbesar. Tapi seringkali kita nggak sadar. 

Sampah makanan yang menumpuk dan tidak terkelola dengan baik bisa meledak dan menyebabkan kematian bagi orang lain. Contohnya TPA Leuwigajah yang mengalami kebakaran dan menyebabkan 150an orang meninggal dunia tahun 2005. Petugas kebersihan yang meninggal dunia karena luka akibat tertusuk tusuk sate. Jadi, sampah kita bisa melukai orang lain bahkan menyebabkan orang lain meninggal.

Inilah hal-hal yang perlu kita ketahui apa sih dampak-dampak dari sampah yang kita buang. 

Sampah-sampah yang kita buang dan tidak terkelola dengan baik bisa menimbulkan gas rumah kaca yang bisa mempercepat laju krisis iklim. 

Setiap orang tua pasti akan melakukan hal terbaik untuk anaknya, memberikan yang terbaik dari sisi pendidikan, makanan terbaik, dll. Tapi, pernah nggak sih kita membayangkan, 10 tahun lagi, 20 tahun lagi kondisi bumi seperti apa? Apakah anak kita bisa melakukan aktivitas yang sama seperti kita? 

Kayaknya Sampah Masalahnya Nggak Selesai-selesai



Padahal udah banyak NGO, pemerintah, aktivis lingkungan dan lainnya yang berusaha menangani dan membangun awareness terkait sampah. Tapi kenapa sampah nggak kelar2. 

Permasalahannya adalah sumbernya. Selama ini yang kita lakukan saat ada sampah di muka buni ini adalah berusaha membersihkan saja. Padahal permasalahannya adalah sampah masih banyak diproduksi oleh manusia. 

Ini berkaitan dengan hierarki pengelolaan sampah pola yang lama dan baru. Jadi kalau pola yang lama, manusia merasa tanggung jawab kita sudah selesai ketika kita membuang sampah ke tong sampah. Padahal faktanya itu belum selesai. 

Masalah baru dimulai ketika sampah dibuang, tapi ada daerah lain yang jarus menerima sampah kita. 

Kita harus menerapkan pola baru. Di pola baru ini kita jadi harus mendahulukan reduce atau mengurangi buangan sampah. Kemudian, guna ulang, didaur ulang, lalu pembuangan. Memang harusnya TPA itu hanya sebagai tempat pembuangan sampah residu aja. 

Jadi, kita harus mendahulukan reduce, reuse, recycle. 

Ketika ingin mengawali minim sampah artinya minim sampah itu mencegah timbulan sampah dengan berbagai alternatif. 

Jadi, yang perlu dilakukan adalah audit sampah. Kira-kira sampah rumah tangga saya itu apa saja sih? Oh ternyata sampah plastik, kertas, dan makanan. Nah, terus dicari tahu gimana sih cara menguranginya, mencegah sampah baru, memperpanjang usia barang, dan juga melakukan proses daur ulang. 

Tips untuk Menerapkan Minim Sampah

Pintu pertama reduksi dengan mencegah timbulan sampah dan memasimalkan fungsi barang-barang kebutuhan primer yang tidak mungkin kita tolak. 

Untuk reduksi sebenarnya bisa dimulai sederhana dengan mencari subsitusinya kira-kira barang apa sih yang bisa dipake ulang? 

Kalau yang namanya barang produksi pasti akan mengambil sumber daya. Contohnya tolak sedotan, bawa tumbler, dan bawa wadah jika ingin berkegiatan. 

Jumat berbagi di mana mbak Sari membagikan pangan-pangan sehat kepada warga sekitar

Mbak Sari ketika pandemi di program sosial dia selalu meminta masyarakat untuk membawa kantong plastik dari rumah, sehingga Mbak Sari tidak menyediakan. Ini adalah upaya untuk menggunakan ulang agar tidak membeli plastik baru atau produk baru seperti tas kertas atau tas kain. Jadi pesan yang ingin disampaikan adalah gunakan kantong plastik yang sudah ada. 

Daur ulang lebih ke daur ulang sampah-sampah dari rumah yang dikirimkan ke waste management. Yang kami tangani sendiri adalah mengompos. Mbak Sari cukup takjub sekali dengan siklus mengompos karena seperti melihat siklus alam bekerja. Karena alam tidak pernah menghasilkan sampah dari alam kembali ke alam. 


Untuk memulai zero waste, mulailah dari yang paling gampang yang bisa kita lakukan sekarang dan lakukan secara konsisten. Misalnya, bulan depan udah bisa bawa tumbler, bulan depan tolak sedotan, bulan depan bawa wadah sendiri dan lain-lain. Lakukan sampai itu menjadi prilaku dan membuat kita melakukan aksi baik bukan hanya disaat hari Bumi saja, tapi setiap hari. 

Langkah Nyata Warga Kota untuk Mengurangi Emisi

Dalam pemaparan kedua yang disampaikan oleh Mas Windu Mulyana ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengubah moda transportasi yang kurang ramah lingkungan menjadi ramah lingkungan.

Mas Windu bercerita sedikit bagaimana awalnya aktif menggunakan sepeda di tahun 2009. Di saat itu ia pindah bekerja di Yogya dan mulai aktif menggunakan sepeda tapi hanya untuk bekerja. Nah, di tahun 2014 saat pindah ke Bandung, Mas Windu baru mulai menjadikan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari serta aktif menggerakkan budaya bersepeda, karena di Bandung tidak ada budaya bersepeda sebelumnya. 

Gambaran Kota Bandung dari Tahun 2014-Sekarang





Kota Bandung punya luas 167km persegi dengan jumlah penduduk 2.5 juta jiwa dengan kepadatan penduduknya 14.932 per km/persegi dan kendaraan roda duanya ada 1.250.000 di tahun 2020. Sedangkan untuk mobil ada 500.000an. Ini baru kendaraan pribadi, belum termasuk angkutan umumnya. 

Pertumbuhan kendaraan bermotor di kota Bandung naik 11 persen pertahunnya, sedangkan panjang ruas jalannya hanya 1.172 km dengan pertumbuhan ruas jalannya gak nyampe 1% per tahunnya. Sehingga rata-rata kecepatan perjalanan dalam kota hanya 14.km/jam. Bandung sempat masuk ke urutan 14 kota termacet se Asia tahun 2019. 




Sedangkan tingkat kecelakaannya data dari Bandung Annual report 2022 ada 473 kecelakaan dengan 138 yang meninggal.

Masalah kesehatan dan lingkungan data dari Greenpeace ada 1400 yang meninggal tiap tahunnya karena prematur yang disebabkan polusi udara di tahun 2020. 

Kerugian secara ekonomi, di daerah Jakarta 35.1 Triliun yang dialami akibat polusi udara dan ada 4.91 Triliun kerugian ekonomi karena kemacetan di kota Bandung di tahun 2019. 

Transportasi sebagai salah satu penyumbang gas emisi terbesar. 

Dari aksi sehari-hari dengan menggunakan ragam transportasi memang sebagian besar akan menghasilkan emisi dan polusi, yang bedampak terhadap kualitas udara. 

Padahal tujuan dari sebuah kota di bangun ditujukan untuk manusia, bukan untuk kendaraan bermotor, di mana memang seharusnya manusialah yang menjadi fokus pembangunan kotanya. Tapi, kenyataannya di Bandung pembangunannya masih mendahulkuan kendaraan motor dengan membangun banyak fly over. 

Upaya yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengurangi Jejak Karbon dari sisi Transportasi

Tidak perlu pusing dengan aksi yang bisa dilakukan karena dilakukan dengan cara yang paling mudah. 

  • Berjalan kaki untuk jarak lokasi kurang dari 2km dan bersepeda untuk jarak kurang dari 5-10km (kondisional dan situasional).
  • Utamakan menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
  • Mix commute untuk lokasi yang cukup jauh dan tersebar. 

Beberapa Cara Mengurangi Emisi Sektor Transportasi 

1. Gunakan kendaraan yang paling sedikit menimbulkan polusi dan mudah dijangkau 
2. Gunakan moda transportasi umum, bersepeda atau jalan kaki
3. Terapkan Eco Driving mode, yaitu mengemudi ramah lingkungan. Mengemudi dengan cara tidak terlalu sering mengerem atau menekan tuas/pedal gas dan secara berkala membersihkan penyaring udara, oil, dan menyetel ban.
4. Bila berpergian dengan menggunakan pesawat, gunakan yang rute langsung dibandingkan transit. Emisi karbon terbesar pesawat adalah pada saat lepas landas dan mendarat. 
5. Kecuali mendesak, sebaiknya tidak sering mengirimkan barang dengan kurir instan ketika belanja online. 
6. Bekerja dari jarak jauh (WFH/WFA) membantu untuk mengurangi mobilitas sehingga meminimkan jejak karbon. 

Mengapa Harus Bersepeda?

1. Pastikan kondisi badan cukup fit untuk bersepeda. 
2. Pantau kondisi kualitas udara serta pastikan kondisi cuaca sebelum bersepeda. 
3. Survey rute yang akan dilewati, usahakan melewati rute yang banyak pepohonan dan minim kendaraan bermotor. 
4. Bila memungkinkan, tentukan waktu saat akan bersepeda, hindari jam padat dalam lalu lintas. 
5. Saat bersepeda di jalanan, hindari semaksimal mungkin untuk berada di belakang rombongan kendaraan bermotor. 
6. Rutin konsumsi vitamin dan minuman air mineral saat akan bersepeda, sedang bersepeda, dan sesudahnya. 
7. Bila memungkinkan, tetap gunakan masker yang nyaman digunakan saat bersepeda dan ganti setiap maksimal setelah 6 jam pemakaian (N95/KN95)
8. Bersepeda dengan ritme yang santai dan tidak memaksakan melebihi kemampuan.
9. Kuatkan niat dan LAKUKAN!

Nah, itu dia beberapa isi dari materi WRI Indonesia yang saya rangkum. Benar-benar insightful dan menambah pemahaman, kenapa sih gaya hidup ramah lingkungan perlu dilakukan sekarang juga. Semoga buat kamu yang membaca sampai habis materi ini bisa ikut tergerak untuk berkontribusi untuk merawat bumi ya.
  • 0 Comments

Kamis lalu saya baru saja mengikuti kelas Personaity Development for Blogger Narrative for Success hasil kolaborasi antara Duta Bangsa dan komunitas ISB. 

Di sini kita banyak membahas terkait etika dan etiket saat berjejaring dengan orang baru maupun lama. Materi ini penting buat profesi seperti blogger yang sering berkenalan dengan orang yang belum dikenal sebelumnya atau bertemu dengan kenalan lama. 

Ternyata banyak yang salah saya pahami. Misalnya urusan berjabat tangan, melakukan kontak mata dengan lawan bicara, bagaimana cara basa basi yang smooth tanpa ada kesan awkward dan masih banyak lagi. 

Kelas kali ini dibawakan materinya oleh Bapak Rudi Hilman yaitu Direktur Program Development Duta Bangsa. 

Apa Itu Duta Bangsa?

Duta Bangsa adalah lembaga yang menyediakan pelatihan softskill maupun hardskill yang berdiri sejak 2001. Jadi sekarang sudah 23 tahun. Didirikan oleh Anita Ratnasari Tanjung yang merupakan istri dari Chairul Tanjung dan Mien Rachman Uno yang merupakan ibu dari Sandiaga Uno. 

Jadi, Duta Bangsa tergabung dalam CT Corporate.  

Bedanya Etika dan Etiket

Etika adalah lebih kepada aspek moral ngomongin masalah norma2 dan falsafah moral jadi ngomongin cara hidup benar atau salah,budaya, susila, dan agama yang sifatnya absolut dan universal. Ada orang atau nggak ada orang atau sendiri. Contohnya jujur, mau ada orang atau tidak yang mengetahui, jujur itu harus ditegakkan. 

Jadi, etika dalam bekerja atau berbisnis contohnya menggunakan fasilitas kantor untuk kepentingan pribadi, memberi apresiasi yang tulus, tidak menyalahkan kedudukan, dapat mengontrol diri, bertoleransi. 

Sedangkan kalao bisnis etiket lebih kepada cara pergaulan yang baik dan sifatnya relatif atau tidak absolut. Antar satu budaya dan lainnya berbeda, jadi bisa berbeda-beda dan berubah-rubah tergantung tempat dan waktu. Contohnya tersenyum, menyapa, membuat kontak mata, dan tidak memotong pembicaraan orang lain. 

Fungsi Etika dan Etiket

Memelihara suasana yang menyenangkan untuk meningkatkan citra pribadi dan kebahagiann diri. Nah, jika orang sudah nggak nyaman dengan kita, pasti mereka tidak mau berkomunikasi lebih lanjut. 

Menimbulkan rasa saling menghargai 

Meningkatkan efisiensi kerja 

Meningkatkan citra pribadi dan lembaga 

Protokol dalam Mengenalkan Diri maupun Orang Lain

Dalam memperkenalkan diri sendiri maupun orang lain ternyata tidak bisa sembarangan lho agar nggak merusak reputasi kita. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:

Tata cara berjabat tangan 

Perlu dicatat, semua orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, jadi prilaku dan kebiasaan tiap orang juga bebeda-beda, termasuk urusan jabat tangan. Untuk orang yang percaya diri maupun yang mudah bergau seperti ekstrovert, biasanya cara menjabat tangannya lebih kencang, hangat, welcome atau penuh, bahkan sampai ada yang menggoyang-goyangkan. Sedangkan untuk introvert, biasanya inginnya singkat dan tidak terlalu kencang. 

Nah, berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjabat tangan orang lain terlepas apapun kepribadian kamu. 

- Jabatlah tangan dengan sedikit menekan 
-Tubuh sedikit condong ke depan
-Senyum 
-Berikan kontak mata 
-Hindari menggoyangkan berkali-kali, tapi cukup sekali saja.

Cara melakukan Kontak Mata 



Di dunia internasional berlaku beberapa aturan cara melakukan kontak mata 

Gambar:

Business Gaze 
Social Gaze 
Intimate Gaze 

Jarak Bicara
Intimate (0-0,46m)
Personal (0,46m-1,2m)
Social (1.2-3.7m)
Public (>3.7m)

Etiket Berkenalan 

Berkenalan dengan orang baru
1. Ucapkan nama Anda dengan jelas.
2. Lakukan kontak mata dengan lawan bicara secara wajar.
3. Jabatlah tangan dengan erat tanpa harus mengenggam terlalu kuat. 

Jika ada orang yang tidak ingin bersalaman atau menyentuh tangan karena ada concern agama, agar tidak megkagetkan sebaiknya dari jauh sebelum kita mendekat ke orang yang ingin bersalaman kita sudah memberikan tanda kalau tidak ingin bersalaman. 

Hindari: 

1. Melakukan perkenalan di tempat umum.
2. Memberi pertanyaan yang terlalu pribadi.
3. Menetap mata terlalu sering atau terlalu lama karena bisa membuat orang lain tidak nyaman.
4. Jika Anda dalam posisi duduk, lebih baik berdiri sebentar pada saat diperkenalkan dan bersalaman, setelah itu Anda duduk kembali. 

Etiket Memperkenalkan Orang Lain 



Bagian ini juga nggak kalah seru. Saya jadi tahu kalo ada lho tatanannya antara pria dan wanita hahaha. 
Laki-laki diperkenalkan kepada wanita (Bu A, perkenalkan ini Pak B). Kecuali, pria tersebut adalah orang yang lebih tinggi kedudukannya. 

Pria yang lebih muda diperkenalkan kepada pria yang lebih tua (Pak Senior perkenalkan ini Pak Junior). Yang lebih rendah kedudukannya lebih dulu menyapa, yang lebih tinggi kedudukannya menginisiasi jabat tangan.

Situasi SOSIAL melihat GENDER/USIA situasi BISNIS melihat JABATAN. 

Bertukar Kartu Nama: 

Mungkin untuk sebagian orang, bertanya-tanya memangnya masih zaman bikin dan bawa-bawa katru nama di era digital dan media sosial? Ternyata jawabannya masih lho. Kartu nama bisa kita berikan misalnya ke orang-orang yang kita temui di conference atau kenalan kita itu adalah atasan atau yang memegang posisi penting.  

Untuk aturannya sendiri ada beberapa hal yang perlu diperhatikan: 

Do's 
1. Berikan kartu nama dengan dua tangan dan kartu nama menghadap ke arah penerima.
2. Bacalah kartu nama terlebih dahulu sebagai bentuk penghargaan.
3. Buat catatan kecil siapa orang tersebut dan bertemu dalam kesempatan apa. 

Don'ts 
1. Menyimpan kartu nama ketika kita masih berbicara dengan orang tersebut. 

Perlukah Melakukan Basa-Basi?

Saat berkenalan dengan orang baru maupun bertemu dengan kenalan yang sudah lama tidak berjumpa sangat perlu melakukan basa basi untuk mencairkan suasana. Bahkan tidak masalah kalau topik yang dibicarakan adalah topik yang sepele. karena nantinya bisa menuju topik lainnya.

Beberapa cara melakukan small talks

1. Bisa berbicara berbagai hal yang tak sensitif 
2. Gunakan humor 
3. Menyesuaikan diri dengan lawan bicara
4. Menjadi pendengar yang baik
5. Memperhatikan apa yang dikatakan orang lain

Manfaat Small Talks 

1. Mengenal orang baru 
2. Membangun dan memelihara hubungan 
3. Menciptakan kenyamanan interaksi 
4. Menunjukkan Anda terbuka dan perhatian 
5. Sebagai sopan santun dan keramahtamahan 

Small Talks

Dos: 
1. Cuaca
2. Kondisi lalu lintas 
3. Hobi 
4. Kemajuan dalam bidang ilmiah 
5. Pertunjukkan kesenian mutakhir

Dont's:
1. Kesehatan/penyakit
2. Harga barang yang dipakai 
3. Pornografi 
4. Isu-isu kontroversial/politik 
5. Hal - hal pribadi (usia/berat badan)


Business talk 
Dalam business talk sebaiknya jangan langsung to the point dengan tujuan kita. Tapi perlu juga ada basa basinya. Lalu baru membicarakan hal-hal penting dengan tata cara berikut: 

Kiss (Keep it short & simple). Jangan bertele-tele dan ngalor ngidul. 
Meringkas hal-hal penting apa saja yang telah dibicarakan.
Peka terhadap apa yang akan dibicarakan & dikatakan orang lain. Jadi bisa mengedepankan empati dan jika ada yang melenceng dari pembicaraan bisa segera diarahkan untuk fokus.  
Berorientasi win-win solution 
Keseimbangan antara "Result" dan Relationship"

Dont's
1. Tidak egois - saya, saya, saya
2. Tidak mendominasi pembicaraan 
3. Tidak agresif bahkan mengintimidasi


  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top