Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar

burgushi-korean-spicy-chicken-beast
Burgushi. Sumber foto: https://www.yukmakan.com/

Aku suka sekali jajan makanan unik apalagi yang sampai viral. Rasanya ada kepuasan tersendiri kalau mengonsumsi makanan yang unik karena jadi menghilangkan rasa penasaran. Nah, di tahun 2021 kemarin aku sempat mencicipi tiga makanan yang aku rasa dari konsepnya unik atau belum pernah ada sebelumnya. 

Ada tiga yang dicoba. Siapa tahu bisa jadi referensi kamu jajan di gajian bulan ini. Oh ya disclaimer dulu kalo makanan yang aku rekomendasikan di sini halal semua ya guys.

Baca juga: Rekomendasi Makanan Kekinian di GoFood untuk Manjakan Lidahmu

Burgushi

Sebagai orang yang suka makan, aku memfollow beberapa akun foodgram salah satunya yaitu @tepokperut. Dari postingan dialah aku tahu Burgushi. Setelah kucari tahu, ternyata makanan ini termasuk unik. 

Jadi yang belum tahu, Burgushi merupakan perpaduan antara burger dan sushi. Aku sendiri baru nemu nih perpaduan makanan Asia dan Western kayak gini. Makanya aku tertarik banget mau cobain. 

Kalau kamu cek instagram @Burgushi.id dijamin bakal langsung ngiler sama menu yang mereka sediakan. Kalau aku sendiri beberapa waktu lalu memesan Burgushi Korean Spicy Chicken Beast. 

Isinya terdiri dari Double Spicy Korean Fried Chicken with Mentai Sauce + Sliced Cheese + Purple Cabbage  + Rice Katsu + Nori. Aku suka sama varian ini karena sebagai pencinta pedas dan keju, menu satu ini nampol banget. 

Fried chickennya tebal dan empuk. Crunchy didapat dari si ayam dan rice katsunya yang digoreng. Minyaknya juga nggak berlebihan sih. Ada sayuran dari kubis ungunya yang segar. Ada rasa gurihnya dari keju yang banyak. Pedasnya juga sesuai dengan seleraku. Sekali gigitan pedasnya langsung nampol. Pedasnya didapat dari rasa pencampuran lada sama cabe. 

Bisa dilihat sendiri lah ya dari video atau image header di atas, ukuran Burgushi bakal segede apa dan emang tebal banget tapi puas makannya. Kamu bisa memesan  Burgushi Korean Spicy Chicken Beast di GoFood dengan harga Rp40.000. Mereka juga rutin tuh ngadain promo. 

rahmawatiekaaa Tiktok - Burgushi



Gigeet by AnakJajan

Buat pencinta kuliner siapa sih yang nggak tahu sama pasangan Kak Julia dan Kak Marius yang terkenal dengan nama Instagramnya @AnakJajan? Mereka akhirnya membuat usaha makanan sendiri yang dinamakan Gigeet by AnakJajan. 

Makanan yang dijual itu terinspirasi dari nasi ketan gulungan khas Taiwan dengan isi beragam seperti cakwe, telur, ayam, sawi, dan lainnya. Di Taiwan nasi gulungan ini biasa dimakan saat sarapan. 

Aku sendiri memesan Gigeet Mini Hot Sichuan Roll. Isnya terdiri dari gulungan nasi yang di dalamnya terdapat ayam goreng tepung, telur dadar iris, sawi, lebak, cakwe goreng, dan saus. Harganya Rp29.000 aja. Kalau kamu mau pesan yang lebih besar porsinya juga ada. 

Gimana rasanya? Gurih dan pedasnya pas. Cakwe dan ayam gorengnya cukup krispi dan potongannya pun besar-besar. Dilengkapi juga dengan sayuran sawi asinnya. Nasinya juga lebih lengket (jelas karena bukan pakai beras biasanya) tapi pulen. 

Semua varian Gigeet bisa tahan satu jam, kecuali yang varian padang ya (nggak direkomendasikan di atas 30 menit). Gigeet juga bisa dihangatkan di microwave maksimal 20 detik. Bukan cuma nasi gulung, tapi kamu juga bisa pesan cakwe goreng dan rice bowl-nya.

Kamu bisa menikmati berbagai varian Gigeet by Anak Jajan di GrabFood dan mereka sering banget ngadain promo lho. 


Untuk tahu varian lengkapnya cek aja di Instagram Gigeet ya.

rahmawatiekaaa Tiktok - Gigeet 




Ayam Blenger PSP 

Kamu pasti tahu kan sama makanan Croffle yang sempat viral di tahun 2021 kemarin? Makanan satu itu biasanya manis dan ada saus cocolan berbagai rasa yang manis dan asam. Tapi yang mau aku bahas kali ini bukan yang itu ya. 

Croffle yang mau diomongin kali ini kepunyaan Ayam PSP. Semua orang sudah tahu lah ya kalau Ayam Blenger PSP tuh terkenal dengan ayam gepreknya. Namun, mereka terus berinovasi mengeluarkan menu unik yaitu croffle ayam geprek. 

Nah, aku memesan yang Croffle Geprek PSP - Honey Mustard Sauce. Isinya padat yang terdiri dari croffle dengan ayam geprek, honey mustard, scrumbled egg, mozza, mayo, saus cabe, tomat & selada segar. 

Crofflenya asin, gurih, ayam gepreknya empuk, crunchy, segar. Makin gurih dari mayo dan mozzanya, pedas serta sayurnya segar. Untuk tingkat kepedesannya bisa dipilih juga lho dari 0-5. Harga dari menu Croffle Geprek PSP - Honey Mustard Sauce Rp42.900.

Aku suka sih sama menu ini, tapi sayangnya ukurannya kekecilan. Jadi mesan satu aja nggak kenyang. Mereka punya beberapa pilihan Croffle, mulai dari yang gurih sampai manis. Kamu bisa pesan makanan unik ini di GoFood.

rahmawatiekaaa Tiktok - Ayam PSP 




Wah saat mengulas ketiga makanan unik ini aku jadi kebayang-bayang lagi gimana rasanya dan jadi pengen order lagi deh. Kalau kamu gimana, sudah menentukan belum mau coba makanan unik yang mana dari tiga pilihan di atas? Kalau kamu punya rekomendasi makanan unik lainnya, buruan kasih tahu aku ya. 

Baca juga: Review Minang in Wrap: Cara Unik Makan Nasi Padang DIbalut Tortila. Gimana Rasanya Ya?



  • 0 Comments


aquila-two-way-natural-cleansing-balm


Kamu sudah tahu belum dengan skincare lokal Aquila Two Way Natural Cleansing Balm? Kalau belum, kali ini aku akan kasih review Aquila Two Way Natural Cleansing Balm secara lengkap tentang produk yang dibuat oleh Aquila Herbal, brand asal Indramayu, Jawa Barat ini. Aku sendiri sudah menggunakannya selama tiga bulan.

Kenalan Dulu Yuk dengan Aquila Herb

Berdasarkan informasi yang aku peroleh dari situs resmi mereka, pendiri atau founder dari  Aquila Herb yaitu Mbak Puji Sopandi yang merupakan seorang Pharmacist dan ibu dari tiga orang anak. Aquila Herb didirikan pada tahun 2011 dan terinspirasi dari pengalaman Mbak Puji hamil anak pertama di mana ia mengalami beberapa permasalahan  seperti backpain, stretchmark, dan hiperemisis. 

Pada saat itu, untuk mengatasi masalah-masalah tersebut Mbak Puji kesulitan mencari produk yang aman untuk ibu hamil dan janin.

Jika pun ada, itu nggak dijual di Indonesia dengan harga yang terjangkau. Alasan inilah yang mendorong Mbak Puji untuk menciptakan produk Aquila yang aman, berkualitas, dan terjangkau. 

Ada banyak kategori produk yang tersedia di Aquila Herb yaitu  face & body care, hajj and traveling series, kids treatment, preganancy & post-partum series,  pure essential oil collection, dan kosmetik.

Kenalan dengan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm

aquila-cleansing-balm

Aquila Two Way Natural Cleansing Balm merupakan salah satu produk pertama yang dibuat oleh Aquila Herb.

Komposisi Lengkap 

Sunflower Oil, Ricinus Communis (Castor Oil), Euphorbia Carifera (Candelilla) Wax, Polyglyceryl-2 sesquioleate, Polyglyceryl-2 Caprate, Butyrospermum parkii (Shea Butter), Olea Europaea (Olive) Oil, Persea Gratissima (Avocado Oil), Simmondsia Chinensis (Jojoba) Seed Oil, Rosa Canina Seed Oil, Citrus Aurantifolia (Lime) Peel Oil, Citrus Medica Limonum (Lemon) Peel Oil, Tocoperol, Lavandula Angustifolia Oil, Citrus Aurantium Bergamia Fruit Oil, Pogostemon Cabin Oil. 

Beberapa Manfaat Kandungan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm

  • Avocado oil untuk membantu melembapkan, mencerahkan, dan membuat kulit jadi lebih kenyal.
  • Rosehip mengandung antioksidan dan membantu meremajakan kulit.
  • Jojoba oil ini bagus untuk kulit acne prone dan berminyak serta bikin kulit lebih lembap.
  • Shea butter untuk melembapkan, menjaga elastisitas, membuat kulit jadi lebih soothening, dan calming.
  • Lime dan lemon untuk mencerahkan dan memberikan aroma menyegarkan.
  • Lavender untuk calming dan soothing.
  • Olive oil bermanfaat untuk memudahkan membersihkan riasan wajah dan memberikan proteksi pada kulit dari risiko penuaan dini.
  • Sunflower oil berkat kandungan vitamin E di dalamnya dapat meningkatkan kesehatan dan membantu regenerasi sel kulit. 
  • Castor oil atau minyak jarak bagus untuk melindungi kesehatan skin barrier.

Kemasan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm 

Review Aquila Two Way Natural Cleansing Balm selanjutnya kita bahas kemasannya ya. Dari kemasannya aku suka, karena terbuat dari kaca yang tebal, sehingga bisa dipakai lagi kalau isinya sudah habis. Tapi karena terbuat dari kaca jadi pastinya lebih berat dan nggak mudah dibawa kemana-mana. Kita juga perlu ekstra hati-hati agar produk ini tidak terjatuh dan pecah.

Aquila Two Way Natural Cleansing Balm tersedia dalam dua ukuran di pasaran yaitu 50 gram dan 90 gram. Aku punya yang ukurannya 90 gram. Kamu juga akan mendapatkan spatula dari kayu yang terdapat embos tulisan dan lambang Aquila Herb.

Hal yang perlu dicatat, produk ini memiliki Periode After Opening (PAO) atau masa produk setelah dibuka yaitu enam bulan saja.

Tekstur, Aroma, dan Warna Aquila Two Way Natural Cleansing Balm 

Aquila-herb

review-aquila-cleansing-balm


Tekstur: Bisa terlihat ya di foto, jika teksturnya nampak seperti balsam yang padat. Saat diambil pun juga mudah. Ketika sudah sampai ke kulit wajah mudah sekali diratakan dan lumer berubah jadi minyak. Tapi  bila terkena suhu panas, isi di dalam jar ini juga gampang sekali meleleh berubah jadi minyak. 

Keuntungan dengan tekstur ini sih, kalau misalnya lagi buru-buru kita jadi nggak perlu lama untuk membersihkan wajah. Misalnya di rumah kita lagi mati listrik terus nggak ada air, kalau mau bersihin wajah tinggal pakai cara kering deh. 

Aroma:  Aromanya tercium wangi citrus karena di dalamnya ada lemon dan lime. Jadi terasa segar. Aku suka sekali aromanya, bikin rileks.

Warna: Untuk warna isi produk sendiri putih yang agak sedikit kuning.  

Manfaat Aquila Two Way Natural Cleansing Balm 

Manfaat dari produk ini yaitu selain untuk membersihkan wajah dari kotoran maupun sisa skincare, dan makeup waterproof, namun juga membantu melembapkan, menutrisi, meningkatkan elastisitas dan meremajakan kulit.  

Produk Aquila Herb satu ini nggak mengandung harsh chemical seperti alkohol, deterjen sintetik, pewangi sintetik, pewarna sintetik, Phthalate, Paraben, Sulfate, BHT, dan Silicon. Produknya cukup aman digunakan oleh anak remaja, ibu hamil, dan menyusui. 

Cara Pakai Aquila Two Way Natural Cleansing Balm 

Sesuai namanya, produk ini bisa digunakan dalam dua cara, yaitu kering dan basah. 

Cara Kering: Oleskan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm pada bagian wajah yang akan dibersihkan dan kondisinya masih kering ya (Jadi wajah jangan dibasahi). Kemudian beri pijatan secara merata dan lembut ke seluruh wajah. Kemudian basuh dengan menggunakan kapas atau lap bersih dan kering secara menyeluruh. Pastikan tidak ada bagian yang masih licin ya.  

Cara Basah: Oleskan cleansing balm pada bagian wajah yang akan dibersihkan dan dalam keadaan kering, kemudian oleskan dengan gerakan memutar serta pastikan dilakukan secara menyeluruh. Lalu  beri sedikit air hingga  produk berubah menjadi minyak dan berwarna putih. Beri sedikit pijatan lembut, kemudian bila sudah, bilas hingga benar-benar bersih. 

Sebagai tambahan ya, saat menggunakannya jangan sampai terkena mata. Aquila Two Way Natural Cleansing Balm dapat digunakan sehari-hari baik sebagai cleanser pagi maupun malam hari. Selain itu, baik ingin melakukan cara kering atau basah, pastikan sebelum membersihkan wajah tangan sudah bersih ya. 

Untuk kedua cara di atas itu berbeda hasilnya. Yang kurasakan, jika membersihkan dengan cara kering itu bikin kulit jadi jauh lebih lembap, sedangkan dengan cara basah aku merasa wajah jadi lebih bersih.

Kalau aku lebih suka menggunakan cara basah karena agar nggak menghasilkan sampah kapas atau tisu. Selain itu, juga aku merasa wajah lebih bersih aja. Satu lagi, karena jenis kulit aku kombinasi, jadi rasanya aku tetap perlu angkat sisa kotoran dengan air agar sisa minyak  yang menempel di wajah juga ikut terangkat dan bersih maksimal.

Aku juga terkadang suka menggunakan facial wash setelah menggunakan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm. Biasanya ini dilakukan kalau aku lagi pakai heavy makeup atau habis keluar rumah seharian. 


Baca juga: Caraku Ciptakan Rutinitas Perawatan Kulit yang Ramah Lingkungan

Hasil Aquila Two Way Natural Cleansing Balm di Kulitku

Ini aku beri contoh hasil Aquila Two Way Natural Cleansing Balm untuk menghilangkan makeup ya.
 aquila-two-way-natural-cleansing-balm-produk-lokal


review-aquila-herb


aquila-herb-produk-lokal



Ketika menggunakannya, kita nggak perlu capek-capek menekan terlalu keras karena produk ini cenderung cepat berubah wujud dari bentuk balm menjadi minyak. Ibarat seperti cleansing oil yang dipadatkan jadi balm.  Selain itu, Aquila Two Way Natural Cleansing Balm juga termasuk pembersih yang lembut, licin tapi nggak bikin keset saat menyentuh kulit.

Untuk hasil dari minyak ini agak sedikit tebal, tapi nggak mengganggu kok dan tetap mudah diratakan di wajah serta dibilas. Pembersih ini juga nggak terasa lengket. Nggak perlu pakai banyak-banyak juga untuk membersihkan wajah. Aku sendiri cuma pakai dua scoop produk dan sudah bisa digunakan untuk seluruh wajah hingga leher. 

Setelah dipakai juga nggak bikin kulit ketarik atau terasa kering. Aku juga nggak merasa ada cekat-cekit atau perih di wajah. so far aman-aman saja.  Untuk efek mencerahkannya aku belum merasakannya ya. Tapi memang nggak ekspektasi terlalu banyak sih sama produk cleanser, karena tugas utama produk cleanser untuk membersihkan wajah.

Aquila Two Way Natural Cleansing Balm produk ini juga sudah mendapatkan sertifikasi dari MUI, BPOM, dan telah memenuhi standar CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik). 

Kenapa Aquila Two Way Natural Cleansing Balm Disebut Sebagai Skincare Ramah Lingkungan? 

Selain karena kandungan di dalamnya yang nggak menggunakan bahan berbahaya untuk kulit maupun lingkungan, dari kemasan Aquila Two Way Natural Cleansing Balm juga didesain ramah lingkungan. 

Beli Aquila Two Way Natural Cleansing Balm di Mana?

Aku sendiri beli di JD.ID dengan harga Rp175.000. Kamu juga bisa membelinya di situs resmi Aquila Herb maupun di e-commerce lainnya. Di momen-momen tertentu Aquila Herb juga sering memberikan potongan harga, lho. 

Semoga dengan review Aquila Two Way Natural Cleansing Balm lengkap di atas bisa jadi gambaran kamu kalau ingin coba produk ini ya.

Saran aku, cobain deh  Aquila Two Way Natural Cleansing Balm. Apalagi kalau kamu sekarang lagi cobain gaya hidup ramah lingkungan. Di Indonesia sendiri belum banyak lho skincare yang fokus sama kandungan alami dan ramah lingkungan. 

Baca juga: Review Dear Me Beauty 30 Seconds Meltaway Balm



  • 28 Comments

 

Kusta merupakan penyakit yang sudah lama ada sejak zaman dulu. Namun, sayangnya belum banyak orang yang memahami tentang penyakit satu ini, bahkan masih saja timbul stigma negatif di kalangan masyarakat. 

Kira-kira apa saja sih stigma yang berkembang di masyarakat terkait kusta? Well, banyak orang khususnya yang tinggal di daerah menganggap jika kusta khususnya yang sampai menyebabkan pengidapnya cacat atau disabilitas merupakan penyakit kutukan, penyakit kiriman dari santet, atau dibilangnya kusta menjadi salah satu penyakit keturunan. Ada juga yang mengatakan jika kusta nggak bisa disembuhkan. Sebenarnya benar nggak sih stigma-stigma tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya beruntung mendapat kesempatan mengikuti talkshow dengan tema YUK, CEGAH DISABILITAS KARENA KUSTA yang diselenggarakan oleh KBR yang bekerjasama dengan NLR Indonesia. NLR Indonesia sendiri  merupakan organisasi non profit yang fokus pada penyakit kusta dan disabilitas.

Pada acara talkshow yang berlangsung Senin, (20/12/2021. selama satu jam ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dr. dr Sri Linuwih Susetyo, SpKK(K) yang merupakan Ketua Kelompok Studi Morbus Hansen (Kusta) Indonesia PERDOSKI dan Dulamin Ketua kelompok Perawatan Diri (KPD) Kec. Astanajapura Cirebon. Acara dimoderatori Rizal Wijaya selaku host.

Mengapa Orang dengan Kusta Dapat Mengalami Disabilitas?

Disabilitas yang terjadi pada penyandang kusta disebabkan dari kuman kusta itu sendiri yang menyerang syaraf tubuh dan mempengaruhi kinerja otot. Syaraf yang terkena akan mengalami mati rasa atau kelumpuhan. Risiko terjadinya kelumpuhan akibat kusta bisa terjadi karena terlambat mendapatkan pengobatan. 

Sayangnya di masyarakat Indonesia sering menganggap jika kalau ada bagian tubuhnya mengalami kondisi tertentu, namun nggak menimbulkan rasa sakit atau mati rasa, mereka cenderung mendiamkannya. Padahal bila dibiarkan terus menerus akan membuat jaringan lain jadi rusak termasuk tulang, dan lama kelamaan bakal jadi cacat. Kelumpuhan yang terjadi bisa lumpuh layu atau lumpuh kaku. 

Apakah Semua Jenis Kusta Menyebabkan Disabilitas?

Perlu diketahui jika kusta memiliki beberapa jenis. Namun, semua jenis tersebut memiliki kecenderungan membuat pengidapnya mengalami disabilitas, apalagi jika tidak segera ditangani. Namun, selain karena mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat, ada beberapa hal yang membuat pengidap kusta tidak mengalami disabilitas. Salah satunya yaitu jika kelainan yang disebabkan kusta tidak mengenai area-area yang rentan mengalami cacat seperti tangan, kaki, atau mata. 

Baca juga: Ruang Publik KBR: Bahu Membahu untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta

Gejala Awal Kusta

Menurut dr Sri ia mengatakan jika gejala awal kusta "muncul bercak berwarna putih atau merah dan mati rasa (tidak ada rasa gatal, sakit, dan setelah diberikan pengobatan seperti salep jamur atau eksim tidak ada perbaikan). Bercaknya bisa hanya muncul satu, bisa juga banyak, bahkan seluruh tubuh. Jika sudah ada tanda seperti itu sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis apakah benar kamu mengidap kusta atau bukan. Karena ada banyak kondisi lain yang gejalanya juga mirip dengan kusta". 

Mungkin di antara kamu ada yang penasaran dengan berapa lama setelah tubuh ada bercak sampai akhirnya benar terkena kusta?

dr Sri mengatakan "Dari kuman masuk ke tubuh hingga menimbulkan kelainan perlu waktu tahunan. Jadi, waktunya sulit diprediksi, sulit dicari karena memang kelainannya tidak spesifik.  Rata-rata 3-5 tahun. Tapi bisa lebih dari itu."

Pertolongan Kusta dengan KPD

Orang dengan kusta kalau sudah mengalami cacat, dia pasti punya luka. Luka yang tidak terurus dengan baik pasti akan menebal. Tapi jika dilakukan dengan Kelompok Perawatan Diri (KPD), luka itu jadi tidak semakin parah, tidak membuat orang jijik, dan bahkan bisa bersih. 

Pak Dulamin atau yang disapa Amin ini menjelaskan "Dengan KPD ini cara mengobatinya dengan merendam luka selama 20 menit. Jika sudah, angkat dan lalu digosok dengan batu apung.  Kulit yang menebal tersebut lama kelamaan akan menipis dan kulit yang kasar bisa halus." 

Beliau juga menambahkan "Bagi pengidap kusta, kalau memegang benda jangan sampai polos saja. Tapi harus ada pelindung seperti sarung tangan agar bakterinya tidak tertular.".

Anggota KPD baru ada di kecamatan Astanajapura, Cirebon saja. Anggotanya 20 orang yang terdiri dari orang yang pernah mengalami kusta. Di situ diajarkan setiap satu bulan sekali ada pertemuan. Setiap anggota juga diberikan kartu anggota. Setiap satu bulan itu dilihat apakah orang ini benar mengikuti KPD atau tidak dan bagaimana kondisi lukanya. 


Bagian Tubuh Mana yang Paling Berisiko Mengalami Disabilitas karena Kusta?

Bagian tubuh yang punya risiko tinggi mengalamidisabilitas akibat kusta yaitu yang berfungsi untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti tangan, kaki, atau mata. Kalau bercaknya ada di punggung bukan disebut disabilitas karena bukan bagian tubuh yang berfungsi untuk melakukan kegiatan sehari-hari.  

Selain itu, tidak ada waktu yang pasti kapan pengidap kusta akan mengalami tanda-tanda disabilitas. Yang jelas, jika sudah ada tanda-tanda mati rasa, mata merah, pengllihatannya kabur, ada perubahan di wajah. Begitu ada reaksi, akan terjadi secara tiba-tiba. 


Apakah Orang Sehat Dapat Tertular Kusta?
Bisa tertular dari pengidap yang belum diobati dan kumannya banyak. Namun, jenis ini tidak selalu menular. Karena penularannya rendah sekali dan tergantung dari daya tahan tubuh seseorang yang akan ditulari. 

Pengalaman Pak Amin yang Pernah Mengalami Kusta 

Pak Amin sendiri pernah mengalami kusta basah di usia 35 tahun dan tangan kanannya penuh luka. Karena sudah ada luka itu sembuhnya lama.  Awalnya kusta tumbuh bercaknya ada di punggung. Setelah melakukan perawatan diri, tidak ada luka yang bersisa.


Dari pengalaman Pak Amin, kebanyakan orang yang terkena kusta maupun dokter yang menangani itu kekurangan informasi. Jadi, saat dia berobat di dokter umum pada 2008 pertama kali ke dokter, dokter tidak menyatakan kusta. Hanya penyakit biasa. Nah, luka yang terjadi pada pak Amin karena keterlambatan berobat hingga menimbulkan kecacatan. 

Selama 2 tahun berobat ke puskesmas ternyata baru Pak Amin divonis kusta dan harus berobat selama 1 tahun. Jadi rutin minum obat setiap hari. Kalau lewat atau lupa 1 hari saja nggak minum obat harus ulang lagi. Selama pengobatan itu juga muncul reaksi seperti panas dingin dan muka merah.

Durasi Pengobatan Kusta

Kusta kering pengobatannya bisa mencapai 6 bulan. Sedangkan kusta basah yang bakterinya banyak bisa mencapai 12 bulan. Namun, yang perlu dicatat, waktu tersebut tidak selalu pengidap langsung sembuh karena bergantung dari kondisi pengidapnya sendiri. 

Kadang diperlukan waktu yang lebih panjang sedikit. Misalnya yang tipe kering bisa diperpanjang hingga 9 bulan. Yang basah bisa mencapai 18 bulan. atau lebih dari itu karena adanya gangguan fungsi tubuh yang lain sehingga memperlambat pertumbuhan. Jangan khawatir ya. Meski lebih lama, namun tetap bisa diobati. 

Hal yang paling menggembirakan obat kusta sudah dalam paket dan gratis bisa diambil di puskesmas ya.

Kenapa Obatnya Harus Diminum Setiap Hari Tidak Boleh Ada Jeda? 

Begitu pengidap kusta jeda atau lupa minum obatnya obat itu jadi hilang dari tubuh dan harus memulai lagi dari awal. Sebab tujuan rutin minum obat itu agar bakteri nggak kebal obat atau resisten. Oleh karena itu keteraturan mengonsumsi obat itu penting agar tidak mengulang lagi dari awal dan pengidap bisa cepat sembuh.

Cara Menghadapi Stigma

Jika ada anggota keluarga lain atau tetangga yang memberikan stigma negatif, sebaiknya abaikan saja. Caranya dengan terima saja kenyataan jika memang mengalami kusta, jangan berpikiran yang tidak-tidak ya. Dengan menerima, tubuh bisa cepat pulih dan tidak ada reaksi lain. Meskipun ada yang mencap negatif tapi tugas diri kita sendiri yang harus bisa tidak memasukkannya ke hati dan punya keinginan untuk cepat pulih. Kusta bukanlah penyakit guna-guna melainkan ada lho penyebabnya dari bakteri. 

Kusta Bukanlah Penyakit Keturunan 


Ada stigma di masyarakat jika kusta merupakan penyakit keturunan. Padahal yang terjadi yaitu karena kontak yang erat dan lama antara anggota keluarga yang terkena kusta dengan anggota keluarga yang lain di dalam satu rumah. Jika di rumah ada satu orang yang terkena kusta, kemungkinan anggota keluarga di dalam rumah tersebut bisa terkena juga. 

Misalnya, kakek tinggal satu rumah sama kamu dan keluarga. Lalu kakek kamu sakit kusta. Lalu kemudian anak dan cucunya jadi sakit. Padahal bukan keturunan, tapi karena memang dekat kontaknya. 

Namun, nggak perlu khawatir, jika pengidap sudah mendapatkan pengobatan, kusta tidak akan menular. Karena mengonsumsi obat kusta bisa membunuh bakteri 95% bahkan mendekati 99%. Jadi daya tularnya turun

Apakah Penyakit Kusta Bisa Menyebabkan Komplikasi?

Kalau kustanya sendiri tidak. Tapi mungkin dari obat-obatan yang dikonsumsi bisa. Misalnya alergi dengan obat tersebut, bisa berpengaruh pada organ tubuh yang lain. Atau kustanya menimbulkan reaksi yang berat pada syaraf, sehingga menimbulkan komplikasi ke syaraf lainnya. 


Kapan Pengidap Kusta Dikatakan Terlambat Pengobatannya?

Jika berobat sudah dalam kondisi cacat atau ada bercak yang cukup lama dan tidak kunjung hilang misalnya 6 bulan atau satu tahun. Namun, tenang saja karena masih bisa diobati  agar kondisinya tidak semakin parah.  

Saya jadi tahu banyak nih soal kusta. Semoga kita semua jadi lebih paham dan bisa menghindari stigma negatif tersebut ya.




  • 0 Comments

 


berbagi-kiat-membaca-efektif-bersama-fellexandro-ruby

"Gue tahun ini harus baca xx buku." 

"Gue harus take action mulai dari sekarang setelah baca buku self development ....."

"Gue mau bikin akun GoodReads ah."

"Keren kali gue ya kalau bikin highlight di Instagram tentang buku yang gue baca."

"Gue mau rajin nulis soal resensi buku yang abis gue baca, ah."

"Ih buku BLA BLA BLA ini lagi ngetren nih. Gue harus baca juga, ah. Biar nggak ketinggalan."

Itu beberapa rencana yang dulu saya sering buat setiap tahunnya dan mindset yang saya miliki terkait membaca buku. 

Hasilnya? 

Tidak sesuai dengan harapan :(

Sampai ada satu momen yang mengubah mindset  membaca saya, yaitu membaca postingan Koh Fellexandro Ruby di Instagram yang berjudul "WHY IS IT SO HARD TO READ & FINISH A BOOK?" yang saya temukan akhir 2020 lalu.

Dari judulnya aja sudah menggambarkan masalah yang saya alami. 

Mindset yang Salah tentang Membaca Buku

Di postingan Koh Ruby tadi, sangat tercerahkan terkait membangun habit membaca. Terus awal Desember 2021 ini saya juga berkesempatan ikut acara diskusi bersama komunitas Fokal. Seperti yang bisa kamu lihat di header image, bintang tamunya Koh Ruby yang memang sudah terkenal sebagai 'pembaca'.  

Saya coba rangkum dari postingan Koh Ruby yang ada di Instagram dan diskusi kemarin ya apa saja sih mindset yang salah yang sering dimiliki oleh 'pembaca' Indonesia?

  • Nggak harus menyelesaikan semua buku dari halaman pengantar sampai cover belakang. Orang suka merasa bangga dan pede banget kalau sudah bisa menyelesaikan puluhan atau bahkan ratusan buku.
  • Buku harus dibaca secara berurutan bab 1-10. Nggak boleh ada yang sekip. Padahal nggak semua harus dibaca begitu. Mungkin kalau buku pelajaran sama buku tutorial iya kali yah. 
  • Baca buku yang lagi ngetren atau ikut-ikutan temen biar dikira up to date juga dan bisa di posting di Insta Story. Padahal bisa jadi buku-buku tersebut bukanlah bacaan yang kita perlu. Kalau misalnya kita baca buku yang kita nggak butuh, jadinya nggak interested untuk menyelesaikan buku ini. 
  • Membaca buku tujuannya hanya mencapai angka (seberapa banyak buku yang sudah dibaca, bukan mengejar kualitas atau efektivitasnya).
  • Malu kalau nggak selesai baca bukunya. Padahal tugas sebuah buku sudah selesai jika ia sudah menjawab kebutuhan kita atau menjawab pertanyaan kita. Bisa jadi jawaban dari pertanyaan kita, kita temukan langsung di bab ketiga atau di bab ke lima. Sisanya nggak perlu kita baca karena bukan bagian yang kita perlukan. Hal tersebut nggak apa-apa banget dilakukan. 
  • Membaca hanya untuk dilihat orang lain. (Padahal mah, siapa juga yang peduli yaaak)

Membaca yang Efektif Itu Maksudnya Apa Sih?

Perlu memisahkan being productive dan being effective. Ukuran produktivitas yang paling mudah dilihat adalah dalam kurun waktu sekian kita bisa menyelesaikan berapa banyak buku? Atau kalau kerja, saya kerja berapa jam, ada berapa banyak output yang bisa saya hasilkan. 

Namun, jarang orang membahas tentang productivity quality of the output. How does the book impact our life? Hal yang terpenting dari membaca buku sebenarnya bukan soal angka atau seberapa banyak buku yang sudah kita baca. Tapi seberapa pengaruhnya untuk si pembaca. 

Sedangkan membaca yang efektif itu sebaiknya punya goal atau tujuan misalnya untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dia hadapi. Dengan begini,biasanya membaca akan jadi lebih senang dan menikmati. Membaca buku yang sama dan dirasa buku tersebut memberikan impact yang besar di hidup kita, lalu kita baca misalnya sampai lima kali, sama saja seperti membaca lima buku. Karena yang kita kejar efektifnya. 

Jadi seberapa besar mengubah hidup dan seberapa besar berdampak untuk hidup kita.  Baca ulang buku juga bisa membuat kita lebih memahami dan lebih powerful untuk kita bisa lebih memahami isinya. 

Jadi kita nggak perlu selalu membaca buku untuk mengejar produktivitasnya atau jumlah bukunya. Tapi yang lebih penting seberapa efektifnya buku itu untuk hidup kita. 

Cara Koh Ruby Meng-ekstrak Informasi dari Bacaan-bacaannya dan Menuangkannya Sebagai Karya

Ada dua take away yang bisa dipakai. Berdasarkan pengalamannya, belajar ada dua cara yang efektif . Satu dipraktikkan dalam keseharian. Jika dipraktikkan berulang-ulang setiap hari itu bisa jadi momen kita berlatih. 

Kedua, sambil baca buku itu sambil nyiapin seolah-olah materi kuliah dari buku itu. Jadi dicatat dan jika ada sesuatu yang menarik dari buku itu bisa Koh Ruby ajarin ke orang lain dalam bentuk presentasi dan dibikin ilustrasinya. 

Jadi kalau ada bagian yang bagus langsung di-highlight, take notes,atau di screen capture. Koh Ruby sendiri mengandalkan aplikasi Paper (sayangnya di Android belum ada) untuk corat-coret  layakya booknotes dan bisa dijadikan sebagai presentasi intisari atau bagian buku yang penting. 

How To Bulid Second Brain 

Kebiasaan bikin notes di Paper dan mempraktikkan hal-hal dalam keseharian dari baca buku merupakan cara Koh Ruby membangun second brain-nya dia yang bisa dipakai kapanpun saat diperlukan. Bikin bank ide pun demikian. Jadi setiap ada inspirasi ide buat bikin konten bisa disimpan di bank ide tersebut. 

Saya baru paham ternyata ngumpulin ide itu ada nama istilahnya. Saya juga baru sadar, ternyata selama ini saya sudah menerapkan second brain untuk bikin konten baik artikel maupun buat media sosial pribadi di sheet. 

Kebiasaan Membaca Koh Ruby 

Ini jadi bagian yang paling menarik buat saya. Koh Ruby juga sempat spiill rahasianya membaca 100 buku per tahun lewat video di YouTube.  Nah, saat mengikuti acara diskusi Fokal, Koh Ruby juga spill cara lainnya. Kalau dirangkum, ternyata begini caranya. 
 
1. Koh Ruby termasuk orang yang suka menyelesaikan satu buku terlebih dulu baru beralih ke buku lainnya. 

2. Mulai dari membaca book summary 5-10 menit untuk kita tahu apakah buku tersebut bagus atau nggak atau cocok buat kita baca lebih lanjut. Sumbernya juga macam-macam. Kita bisa cari book summary yang ada di YouTube, Website Derek Sivers, aplikasi MentorGue, Aplikasi Shortform, dan podcast audio book. Salah satu referensi podcast audio book yang oke, namanya Noice.id (ini versi saya).

Jika setelah membaca atau mendengarkan summary book itu ada poin-poin yang ngena dan menarik banget sama diri, baru beli dan baca bukunya untuk diulik lebih lanjut. 

3. Baca daftar isi buku tersebut dan scan through daftar isinya, cari bagian atau bab yang pengen kita cari tahu banget. 

4. Memasukkan free time di schedule-nya. Jadi di free time ini dia bebas apakah mau baca artikel, nonton Ted ex video, mau nonton dokumenter di Netflix, atau spesifik baca. Dengan bikin schedule khusus untuk free time menurutnya lebih efektif karena nggak ada pressure tertentu. Tapi kebanyakan free time Koh Ruby manfaatkan untuk baca buku. 

5. Kalau penulis suka ngasih contoh lebih dari satu, nah sementara misalnya di contoh pertama atau kedua itu kita udah paham dan ngena banget, ya nggak usah dibaca semua contohnya. Yang penting dicatat atau ditandai dan diingat.

6. Dibarengi sama ritual lain. Misalnya kalau Koh Ruby lagi ngopi, dia juga sambil baca buku. 

7. Kurangi distraksinya. Jadi, kalau Koh Ruby mau baca buku untuk persiapan materi video DIBACAIN dia akan meluangkan waktu 2-3 jam baca buku di coffee shop . Fokus nggak terdistraksi apapun. 

8. Koh Ruby sendiri kalau nemu bacaan yang bagus dan mengena banget sama diri dia, dia akan baca buku itu berulang-ulang. Karena dengan membaca buku bisa mengubah perspektif. atau cara pandang seseorang. Bahkan Koh Ruby punya koleksi buku yang memang dia praktik-kan banget step by stepnya. 

Gimana Caranya Take Action Setelah Baca Buku ala Koh Ruby? 

Jika dalam satu buku ada bagian yang  mentrigger kita banget atau mendapatkan moment AHA-nya di situlah harus kita langsung di take notes dan pikirin 'gue mau ngapain ya untuk implementasinya?'  jadi jangan tunggu sampai bukunya selesai baru take action.

Bisa juga saat sedang membaca dan menemukan hal yang sangat relate dengan masalah yang ingin kita cari tahu jawabannya, segera lakukan atau buat action plan-nya saat itu juga. Kenapa ini penting? Karena ada hal yang mau diselesaikan dan jika sewaktu-waktu memerlukannya, ada dokumennya.

Cara Membangun Habit Membaca Bagi yang Impulsif atau Ketika Keinginan Membaca Muncul Mendadak

Ada sebagian orang yang keinginan membacanya datang dan pergi atau muncul secara tiba-tiba. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan aplikasi Kindle atau beli Kindlenya langsung. Agar kalau rasa ingin membaca buku muncul di saat-saat tertentu, jadi udah nggak perlu bingung lagi mau baca apa. Jadinya nggak ada alasan lagi "Gue lagi mau baca, tapi nggak bawa bukunya."

Namun, buat orang yang sulit untuk membaca, yang membuat kegiatan membaca menjadi lebih efektif jika buku yang dibaca tersebut dapat memberikan jawaban dari kegelisahan mereka atau mereka memiliki problem yang ingin diselesaikan. 


Trik agar Tidak Malas Membaca

Sebenarnya masalah dari menunda-nunda membaca bukan masalah waktu tapi emotional management. Jadi bikinlah rules dan ritual, ciptakan emosi yang menyenangkan ketika digabungkan dengan buku. Misalnya kalau mau ngopi  atau mau ngemil juga perlu dibarengi dengan baca buku. Bisa juga dengan membuat rules seperti "saya boleh main games satu jam, kalau sudah membaca satu jam." Jadi sambil melakukan ritual yang kita suka, dibarengi juga dengan baca buku.  

Menutup diskusi Fokal, Koh Ruby memberikan satu tips lagi yaitu carilah buku yang memang menjadi interest kita. Apa sih yang mau kita pelajari, apa sih yang mau kita cari tahu jawabannya. Dengan begitu kita jadi nggak malas lagi. 

"Bukan sebanyak-banyaknya buku yang kita baca, tapi seberapa efektif buku tersebut dipraktikkan dalam hidup kita sehari-hari." Fellexandro Ruby

Semoga sehabis membaca tulisan saya, jadi tercerahkan dan nggak ada lagi mindset yang salah terkait baca buku, ya!

Baca juga: Mengatasi Quarter Life Crisis Selama Pandemi dengan Buku



  • 20 Comments



srimulat-hil-yang-mustahal

Jika mendengar kata Srimulat apa yang bakal kamu ingat dari pelopor komedi di Indonesia ini? Kalau saya pribadi, ingat Srimulat ditayangkan di TVRI setiap malam. 

Sedikit mengulas terkait kelompok ini. Srimulat merupakan pelopor seni pertunjukan di Indonesia yang mengangkat konsep kesenian tradisional, seperti ludruk dan keroncong.  Komedian Srimulat mulai membangun karier dari daerah ke daerah dan mulai muncul di panggung nasional di tahun 1981. 

Srimulat menjadi grup komedi pertama yang berhasil tampil di televisi nasional. Sejak saat itu mereka menjadi mega bintang dan juga legenda di Indonesia yang punya banyak sekali penggemar yang tersebar di daerah di Indonesia hingga sekarang. 

Saat sudah mulai muncul di televisi, mereka harus menyampaikan guyonan dengan Bahasa Indonesia,  di mana hal tersebut sesuatu yang sulit mereka lakukan saat itu karena terbiasa menggunakan bahasa jawa.

Tujuan Dibuatnya Kembali Film Srimulat: Hil yang Mustahal

Demi membangkitkan ingatan para generasi X dan sebagai ajang untuk mengenalkan pada generasi Milenial dan Gen Z, dua perusahaan film di Indonesia yaitu MNC Pictures dan IDN Pictures membuat ulang film Srimulat: Hil Yang Mustahal. 

Lewat press conference yang diselenggarakan pada 6 Desember 2021, dijelaskan jika ide kolaborasi pembuatan film Srimulat dicetuskan oleh Cuk FK yang merupakan penulis naskah film komedi di Indonesia. Kemudian ia mengajak  Direktur Utama MNC Pictures, Titan Hermawan dan Fajar Nugros Sutradara sekaligus Head of IDN Pictures untuk membuat  film Srimulat: Hil Yang Mustahal. 

Pemain Srimulat: Hil Yang Mustahal

 Salah satu alasan mengapa dua perusahaan ini ingin membuat kembali film Srimulat: Hil yang Mustahal yaitu karena lelucon Srimulat dinilai masih relevan di kehidupan generasi sekarang, mengenang kembali kejayaan grup komedi satu ini, dan memperkenalkan apa peran besar mereka pada tahun 1981 saat pertama kali tampil di TVRI.

Itulah sebabnya MNC Pictures dan IDN Pictures ingin memberi sentuhan baru dan juga fresh dalam film Srimulat: Hil yang Mustahal dengan menghadirkan aktor dan aktris muda. 

Untuk meramaikan film Srimulat: Hil Yang Mustahal, MNC Pictures dan IDN Pictures bukan hanya menggandeng aktor dan aktris yang sudah sering muncul di layar lebar tapi juga mengajak pemain film pendatang baru. Perpaduan pemain ini diharapkan membawa angin segar pada cerita Srimulat yang akan dibawakan. 

Kira-kira siapa saja ya aktor dan aktris yang dipilih  pada film Srimulat: Hil Yang Mustahal ?  Ada  Bio One sebagai Gepeng, Erica Carl sebagai Jujuk, Indah Permatasari sebagai Royani, Naimma Aljufri sebagai Ana, Rano Karno sebagai Babeh Makmur, Elang El-Gibran sebagai Basuki, Dimas Anggara sebagai Timbul, Ibnu Jamil sebagai Tarzan, Rifnu Wikana sebagai Asmuni, Erick Estrada sebagai Tessy, Zulfa Maharani sebagai Nunung, Morgan Oey sebagai Paul, dan Rukman Rosadi sebagai Teguh. 

Harapan Dibuatnya Srimulat: Hil Yang Mustahal


press-conference-srimulat-hil-yang-mustahal


Baik MNC Pictures dan IDN Pictures sama-sama berharap dengan digarapnya film ini dapat  membangkitkan semangat nasionalisme bagi penonton maupun tim yang ikut terlibat dalam proses pembuatannya. Selain itu, semua generasi dapat menikmati film ini dan memberi dampak positif bagi masyarakat.

Titan Hermawan juga berharap “Melalui film Srimulat: Hil Yang Mustahal juga dapat membantu mengenalkan kembali profil para pemain Srimulat .” Tuturnya. 

Ditambahkan pula oleh Winston Utomo selaku CEO IDN Media “Kami berharap agar wajah aktor dan aktris muda di film Srimulat: Hil Yang Mustahal ini dapat kembali memberikan warna baru bagi karakter-karakter Srimulat yang legendaris dan memberikan hiburan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, khususnya Millennial dan Gen Z di seluruh penjuru Indonesia.” 

Press conference juga ditutup dengan pendapat dari sang sutradara Fajar Nugros “Srimulat mewariskan tawa pada Indonesia. Melalui film ini akan menghidupkan tawa  dan  mengingatkan lagi pada bangsa besar ini, tentang alasan kita dulu bersatu menjadi Indonesia tanpa meninggalkan jati diri kita yang terdiri dari berbagai suku di negeri ini.” 

Rencananya film Srimulat: Hil yang Mustahal akan tayang pada tahun 2022. Jadi, mari kita tunggu saja kehadirannya di bioskop kesayangan, ya! 

Baca juga: Perluas Wawasanmu dalam Perfilman Lewat Serangkaian Acara di Sundance Film Festival: Asia 2021
  • 0 Comments

indonesia-bebas-kusta-KBR

Saya yakin kamu pasti sudah pernah mendengar penyakit kusta sejak lama. Namun, belum ada yang benar-benar mengetahui apa sih sebenarnya penyakit kusta itu? 

Mengutip informasi dari artikel Alodokter dikatakan jika kusta atau yang memiliki nama lain lepra ini merupakan penyakit infeksi bakteri kronis yang dapat menyerang beberapa bagian tubuh seperti saraf tepi, jaringan kulit, saraf tepi, hingga saluran pernapasan.

Untuk membahas terkait kusta lebih lanjut, saya berkesempatan mengikuti Live Talkshow yang diselenggarakan oleh KBR bersama NLR Indonesia dan perusahaan BUMN PT Dahana (Persero) di YouTube Channel KBR Indonesia Rabu 24 November 2021. Pada talkshow kali ini membahas tema yang menarik yaitu Bahu Membahu untuk Indonesia Sehat dan Bebas Kusta. 

Talkshow yang diadakan selama 1 jam ini dibawakan oleh Rizal Wijaya selaku host dan dua narasumber yaitu Eman Suherman., S.Sos Ketua TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) PT Dahana (Persero) dan dr. Febrina Sugianto selaku Jr. Technical Advisor NLR Indonesia.

Talkshow ini diadakan sebagai peringatan dari Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada 12 November 2021 kemarin dengan tema Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku. 


indonesia-bebas-kusta-ruang-publik-KBR


Upaya yang Dilakukan NLR Indonesia dalam Mewujudkan Indonesia Bebas Kusta

dr Febrina menjelaskan NLR sebagai organisasi non profit yang fokus pada penyakit kusta dan disabilitas dalam menjalankan tugasnya mengedepankan 3 zero untuk membantu mencapai Indonesia bebas kusta yaitu zero transmition atau mencegah penularan, zero disability atau mencegah disabilitas khususnya disebabkan oleh kusta, zero inclusion atau mencegah inklusi atau stigma. Salah satu upaya untuk melaksanakan zero tersebut yaitu meningkatkan awareness dengan berbagai cara berikut:

Pertama,  mengadakan lomba suara untuk Indonesia bebas kusta, menargetkan orang dengan kusta atau orang yang pernah mengalami kusta atau teman-teman disabilitas yang disebabkan karena kusta mengirimkan karyanya seperti artikel, foto, atau video pendek. Kompetisi ini berakhir pada 28 November 2021.

Alasan dibuat lomba seperti ini karena untuk meningkatkan awareness dan partisipasi masyarakat. Semakin orang banyak mengerti tentang kusta, semakin banyak orang yang bisa segera terbantu untuk ditangani sebelum kusta yang dialaminya bertambah parah. 

Jika kamu tertarik untuk mencari tahu informasinya, bisa akses info lombanya sendiri pada media sosial NLR Indonesia dan KBR. 

Kedua mengadakan virtual run. Acara ini bertujuan untuk mengkampanyekan kesehatan dan kesadaran down syndrom. Jadi dengan kampanye ini selain menyebarluaskan informasi terkait kusta tapi juga down syndrom. Terutama jika ada orang yang mengidap keduanya semoga bisa cepat ditangani. 

Ketiga ada workshop rutin selama November bagi orang tua yang memiliki anak dengan kusta atau disabilitas yang disebabkan karena kusta. Workshop membahas tentang pengasuhan dan perawatan anak sehingga kesehatan dan kebutuhan anak terjamin.

Keempat NLR Indonesia juga mendukung pemerintah dalam pencegahan covid-19. NLR Indonesia menyediakan dan mendistribusikan berbagai media edukasi yang menyasar anak, tenaga medis, dan masyarakat umum, khususnya di 34 kabupaten dan kota dampingan NLR yang disupport programnya

Kelima NLR Indonesia juga mengadakan kampanye penyadaran tentang kusta bagi tenaga kesehatan dan masyarakat secara umum. Kenapa Tenaga kesehatan masih ditargetkan sebagai audience pada kampanye ini? karena berdasarkan survei ternyata stigma negatif terhadap kusta juga masih tinggi juga di kalangan tenaga kesehatan. 

Caranya dengan memberikan motivasi bukan hanya tenaga medis yang menangani kusta tapi juga tenaga kesehatan lain yang menangani kesehatan jiwa atau reproduksi atau bidang kesehatan lain agar dapat memahami lebih jauh terkait kusta, sehingga ketika mereka menemukan pasien yang terindikasi mengidap kusta mereka bisa segera menghubungi ke tenaga medis yang khusus menangani kusta. 

Memang Apa Sih Stigma yang Berlaku Terkait Kusta Selama Ini? 

Stigma kusta sudah berkembang dari dulu dengan anggapan atau mitos di masyarakat jika ada orang yang terkena kusta berarti mereka terkena kutukan atau ganjaran bagi orang yang berbuat jahat.

Pak Herman menambahkan. di Subang juga ada sebagian orang yang masih beranggapan kusta sebagai penyakit kutukan. Nah, sebagai langkah membantu mengurangi stigma tersebut, PT Dahana berusaha menyelenggarakan program agar masyarakat aware jika kusta bukanlah penyakit kutukan. 

PT Dahana melakukan tracing terhadap orang yang berada di sekitar pengidap kusta. Dengan begitu, masyarakat jadi bisa aware dengan kusta di sekitar lingkungannya  yang tidak hanya fokus pada pengidap kusta saja, tapi juga masyarakat dengan masalah kesehatan lain, sehingga dibuat program pengobatan gratis secara massal. Jadi, orang-orang yang berada di sekitar pengidap kusta juga bisa berobat. 

Upaya yang Dilakukan PT Dahana (Persero) dalam Mewujudkan Indonesia Bebas Kusta

Pak Herman selaku Ketua TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) PT Dahana (Persero) menjelaskan sebagai BUMN di bidang strategi PT. Dahana mempunya kewajiban untuk melaksanakan CSR setiap tahunnya. 

PT Dahana melakukan program-program CSR baik yang dilakukan secara mandiri atau mandatori dari BUMN. Di mana pada program-program itu terdapat program unggulan sebagai implementasi dari pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan.

Untuk program-program unggulan yang sudah dilakukan oleh PT Dahana saat ini masih memprioritaskan kebutuhan dasar hidup seperti ketersediaan pangan, kesehatan, dan pendidikan. 

Untuk kesehatan sejak 2017 sudah dilakukan program pengobatan massal dengan menyasar masyarakat yang berada di sekitar PT. Dahana tepatnya di Kabupaten Subang. 

Untuk kusta sendiri baru tahun ini dilakukan berupa program penanggulangan terhadap penyakit kusta. Jadi pada program kesehatan tiap tahun PT. Dahana melakukan pengobatan gratis pada 1000 peserta dengan melibatkan beberapa desa, salah satunya pengobatan yang dilakukan untuk masyarakat yang mengidap kusta.

Selain itu, cakupan yang lebih luas lagi untuk orang dengan disabilitas, PT Dahana juga menyediakan alat pelindung diri, alat kebersihan diri, menyediakan sarana untuk kegiatan penyandang disabilitas. Kedepannya PT. Dahana juga ingin mengadakan program pemberdayaan masyarakat disabilitas untuk menghidupkan dari sisi ekonomi mereka.

Dari PT Dahana juga terus melakukan sosialisasi ke masyarakat  sekitar penderita kusta. Dari PT Dahana sendiri belum ada karyawan dari penyintas kusta. Namun, PT Dahana memiliki target memberikan fasilitas pendukung untuk usaha kepada para penyintas kusta dan disabilitas sesuai kemampuan yang dimilikinya. Selain itu juga ada pemberian dana bergilir agar mensupport penyintas kusta memiliki kemandirian secara finansial.

Data Terbaru Pengidap Kusta di Indonesia dari NLR Indonesia Khususnya di Masa Pandemi

dr. Febrina menjelaskan data pengidap dengan kusta di daerah Subang, sebelum pandemi ada 457 kasus yang mengidap kusta. Lalu di saat pandemi turun menjadi 116 kasus.  Sebenarnya data ini bisa jadi good news maupun bad news. Good news berarti upaya sosialisasi untuk meningkatkan awareness berhasil. 

Tapi, bad news-nya adalah karena adanya pandemi di mana tidak boleh ada banyak interaksi dan masyarakat dihimbau untuk lebih banyak di dalam rumah sehingga itu membuat temuan kasus jadi menurun. 

Lalu Bagaimana Peran Pemerintah untuk Menanggulangi Kusta di Indonesia, Khususnya di Masa Pandemi?

Menurut dr. Febrina, pemerintah Indonesia sudah banyak perhatian yang diberikan pada pada penyandang kusta, salah satunya setiap tahun dana alokasi untuk kusta meningkat. Setiap dinas kesehatan dari kementerian kesehatan, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten hingga desa sudah ada penanggung jawabnya masing-masing untuk menangani kusta. 

Sementara menurut Pak Herman, pihaknya sendiri sudah juga bekerjasama dengan pihak dinas kesehatan seperti Puskesmas dan kader-kader kesehatan di level desa untuk melakukan tracing pada masyarakat yang mengidap kista di wilayah sekitar PT. Dahana. Jadi dari sisi pemerintah sendiri sudah banyak membekali para petugas kesehatan di daerah terkait kusta.

Cara mendeteksi Awal Orang yang Mengidap Kusta

Untuk mengenali gejala awalnya jika terdapat bercak pada kulit berwarna putih atau merah, kemudian pada bercak tersebut tidak terasa apa-apa atau mati rasa jika disentuh, ada keanehan saat berjalan, atau kemampuan memegang benda berkurang. Jika ada gejala awal seperti itu sebaiknya langsung ke Puskesmas. 

Pesan dari dr. Febrina untuk Orang Sekitar Penyintas Kusta yang mana Juga Disabilitas

Jika di dalam keluarga sudah ada penyintas, sebaiknya anggota keluarga yang lain melakukan pemeriksaan apakah di dalam dirinya ada kecenderungan kusta atau tidak. Lalu juga perhatikan kesehatan dan kondisi diri, jika sudah ada tanda-tanda awal yang sudah disebutkan di atas, jangan takut atau minder untuk periksa agar dapat segera ditangani. 

Selain itu peran dari keluarga pada penyintas kusta, sebisa mungkin beri terus semangat dan ingatkan untuk rutin minum obatnya serta melakukan pemeriksaan secara berkala. Karena pada dasarnya kusta bisa disembuhkan. 

Keluarga juga sebaiknya membangun suasana di mana penyintas kusta tersebut jangan sampai merasa dikasihani, dijauhkan, atau ada jarak antar keluarga. Jadi buatlah suasana yang kondusif agar si penyintas kusta bisa semangat berobat dan kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik. 

Berapa Lama Pengobatan Kusta?

Jadi kusta ada dua jenis yaitu Paucibacillary dan Multibacillary. Kalau yang Paucibacillary akan diberikan 6 strip. Satu strip obat perlu diminum setiap hari selama 30 hari. Total penyembuhannya bisa jadi memakan waktu 6-8 bulan. Sedangkan untuk Multibacillary diberikan obat sebanyak 12 strip dan memakan waktu pengobatan 12-18 bulan. 

Sebenarnya kusta juga bukan termasuk penyakit yang gampang menular. Tapi kusta bisa tertular jika terjadi kontak erat dengan pengidap kusta. Yang dimaksud dengan kontak erat yaitu jika berdekatan atau bersentuhan selama lebih dari 20 jam dalam 1 minggu. Kusta menularnya juga bukan dari sentuhan, tapi dari droplet. 

Kemampuan menularkan dari dosis pertama hingga 72 jam turun sampai sisa 20% tingkat penularannya. 

Harapan NLR Indonesia Terhadap Kusta di Indonesia

Harapannya semoga partisipasi dari masyarakat menjadi meningkat dalam membantu mengurangi kasus kusta di Indonesia baik mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya kusta dari lingkungan terdekat maupun awareness dari seluruh masyarakat bukan hanya bagi penyintasnya tapi orang-orang di sekelilingnya. Sehingga semakin rendah stigma terhadap kusta dan makin banyak orang yang bisa dideteksi dan disembuhkan.

NLR Indonesia melalui dr. Febrina juga berharap, semoga masyarakat bisa membantu melakukan sosialisasi dengan memberikan informasi kepada khalayak agar orang makin teredukasi terhadap kusta. Caranya bisa dengan melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, mulut ke mulut, melalui tulisan, dan lain-lain . 

Di mana NLR Indonesia percaya masyarakat juga sangat berperan untuk mencegah penularan kusta serta menghentikan stigma negatif dan diskriminasi di kalangan masyarakat terkait kusta serta tidak memperparah kondisi para disabilitas yang mengidap kusta, atau mencegah agar kusta juga tidak dialami oleh penyadang disabilitas.
  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top