Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar
minimalism-at-work

Saat saya lagi scroll-scroll Instagram, enggak sengaja membaca postingan yang bikin penasaran. Judul terpampang besar "Minimalism At Work" dari akun Instagram @wmnbynarasi (Women by Narasi). 

"Hah, minismlism at work? apaan tuh?" Itu pikiran yang pertama kali muncul di kepala saya. Sebagai orang yang juga lagi belajar menerapkan gaya hidup minimalis, saya cukup tertarik dengan bahasan tema ini. 

Jujur di kepala saya, jika mendengar kata minimalis pasti mengarah ke barang yang dimiliki. Misalnya, dengan menerapkan gaya hidup minimalis kita jadi terbiasa untuk mengedepankan kebutuhan dibandingkan keinginan. Memilih barang-barang yang memang kita perlukan saja. Sedangkan barang yang sekiranya jarang atau bahkan tidak terpakai lebih baik diberikan orang lain saja atau mungkin dijual. 

Buat saya pribadi yang masih pemula dalam menerapkan minimalis di kehidupan sehari-hari, sudah merasakan manfaatnya. Misalnya, saya jadi lebih bisa berhemat pengeluaran, karena saat ingin membeli barang saya benar-benar memikirkan apakah saya memerlukan barang atau produk tersebut atau hanya sekadar keinginan semata. 

Contohnya begini, dulu setelah habis gajian saya termasuk orang yang sering membeli baju baru. Ya motifnya sih self reward. Nah, semenjak saya mempelajari konsep minimalis, sekarang saya beli baju setahun sekali, yaitu menjelang Idul Fitri. Maklum, keluarga saya termasuk yang 'menganut kepercayaan' kalau lebaran harus pakai baju baru.

Minimalism At Work Bersama Kak Kak Octaviniant Aspary & Women By Narasi 

Narasumber pada IG Live yang diselenggarakan pada 7 Oktober 2021 di IG @wmnbynarasi yaitu bersama Kak Octaviniant Aspary. Beliau merupakan Communication Strategies & Community Enthusiast, Public Relations @Lyfewithless, dan Mentor WEWAW. 

@Lyfewithless merupakan komunitas minimalis di Indonesia. Sedangkan WEWAW sendiri merupakan Komunitas Sosial Perempuan Indonesia yang fokus pada upaya membantu meningkatkan kualitas dan dampak perempuan Indonesia di berbagai bidang seperti bisnis, edukasi, dan karier.

Wanita yang akrab disapa Esvy ini menjelaskan jika minimalis secara tidak langsung mendekatkan kita pada rasa cukup dan merasa bahagia yang dirasakan dalam hati. 

Saya pribadi setuju dengan pendapat ini. Selama belajar konsep minimalis saya jadi melatih merasa cukup dengan apa yang sudah saya punya. Mindset yang saya terus latih hingga sekarang, pakai yang ada dulu, selama masih bagus tidak perlu beli yang baru (kecuali baju baru saat lebaran ya! LOL).

Lanjut lagi. Kak Esvy juga menjelaskan banyak tipe dari minimalis. Di Lyfe with Less mencoba mengkategorikan beberapa jenis minimslis yang paling mudah diterapkan dan sering diomongin sama masyarakat Asia terutama Indonesia, dibagi dalam beberapa kategori:

  • Minimalism At Home, misalnya di dapur, wardrobe, perlengkapan rumah, estetik minimalism. 
  • Minimalism At Work. Jadi, tetap meraih produktivitas tapi fokus kita tidak teralihkan ke distraksi-distraksi yang ada.
  • Minimalism Though. Lebih mengarah ke pola pikir agar tetap fokus sama tujuan tidak berpengaruh sama noise-noise atau gangguan informasi yang ada di sekitar kita. 
  • Minimalism Fashion. Belajar tentang gimana caranya untuk meredam terjadinya fast fashion dengan ke sustainable fashion.  
  • Digital Minimalism. Bagaimana menata file digital, content digital, atau kehidupan digital. 
  • Esthetic Minimalist. Tipe minimalis yang concern terhadap pemilihan benda-benda yang fungsional dan seragam.
  • Eco Minimalist. Gaya hidup berkesadaran yang peduli terhadap apa yang ada di bumi. Biasanya orang-orang yang menerapkan gaya hidup eco minimalism lebih memilih untuk memiliki barang, atau produk yang sustainable. 
  • Beauty Minimalist. Tipe yang fokus pada penerapan minimalis di bidang kecantikan seperti skincare yang dipakai dan produk beauty lainnya. 
  • Frugal Minimalism. Efektif menggunakan uang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan atau mendapatkan hasil atau fungsi yang semaksimal mungkin.
  • Extrem Minimalism. Contohnya seperti orang yang cuma hidup dengan satu koper untuk berpindah-pindah dan mencukupi dirinya.  Biasanya extrem minimalism banyak diterapkan oleh orang luar negeri.

Dampak Dari Menerapkan Gaya Hidup Minimalis Bagi Kak Esvy yang Sudah Melakukannya Sejak Tahun 2017.

Bagi Kak Esvy yang sudah menerapkan konsep minimalis dalam keseharian sejak 2017, hidupnya jadi lebih bermakna. Sekarang ia tidak lagi banyak berpikir gue mau apa ya ke depan?  Mau bikin apalagi ya? Gue mau jadi apa? Tapi sekarang pertanyaannya lebih ke maknanya kayak apa lagi ya yang bisa gue lakukan, apakah gue sudah berada di jalan yang benar atau sudah berdampak belum untuk orang lain baik di profesi atau yang kita jalani  baik di komunitas atau pekerjaan.

Minimalism At Work

Di dalam era digital sekarang kita udah nggak lagi kekurangan informasi, tetapi masalah kita yaitu kesulitan mensetting atensi kita karena distraksinya banyak sekali. Yang terjadi di kalangan kita adanya (Fear Out Of Missing Out) FOMO juga berpengaruh. Kalau kita enggak tahu topik A, kayaknya kita merasa ketinggalan. Akhirnya semua platform berita di-download atau di-follow.  

Di Lyfe with Less ada namanya JOMO (Joy of Missung Out). Istilah ini lebih menyampaikan pesan enggak apa-apa kalau kita ketinggalan informasi atau ketinggalan sesuatu yang mungkin kita enggak perlu-perlu banget. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu mencari value kita mau kemana, mungkin yang bisa dilakukan yaitu cari tahu, value kita mau ke mana atau apa sih yang menjadi fokus atau kesukaan kita.  Contoh, value atau ketertarikan kamu pada hal-hal pengembangan diri. Nah, jika begitu, follow aja akun-akun yang membahas soal pengembangan diri agar bisa growing maksimal dan fokus di situ.

minimalism-at-work-by-woman-narasi


Langkah yang Bisa Kita Ambil untuk Menerapkan Gaya Hidup Minimalis di Dunia Kerja dan Mungkin Termasuk ke Digital Minimalism


1. Tentukan tujuannya dulu yaitu pengen produktif bekerja dan tidak terdistraksi sama hal-hal lain serta cari tahu apa sih yang bikin tidak nyaman bekerja atau yang mengganggu fokus kerja. Apakah meja kerja yang berantakan, to do list yang tidak realistis, kewalahan dengan file-file digital, notifikasi di HP, pusing memilih baju untuk kerja, dan lain-lain. 

2. Lakukan decluttering terhadap hal yang membuat tidak nyaman tersebut. Misalnya, jika alasan sulit fokus karena meja yang berantakan, coba pilih dan pilah mana barang yang masih ingin digunakan dan mana yang sudah tidak terpakai. Cara ini bisa sekaligus membantu untuk merapikan meja kerja. 

Kalau pusing memilih baju kerja, kita bisa memilih beberapa baju saja yang bisa dipakai untuk beberapa kesempatan dan kemudian di mix n match setiap harinya. Dengan begini kita bisa mempersingkat waktu untuk bersiap-siap.

Sedangkan kalau masalahnya ada di to do list, coba luangkan waktu di pagi atau malam hari untuk menentukan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan hari ini atau esok hari secara realistis. 

3. Jangan banyak buka tabs di komputer atau laptop. Lebih baik buka satu-dua tabs di komputer atau laptop yang sedang dikerjakan atau relevan. Dengan fokus seperti ini apa yang kita sedang kerjakan bisa lebih cepat selesai. 

4. Lakukan monotasking agar lebih fokus dan pekerjaan yang kita lakukan bisa cepat selesai. Sebaiknya jangan lakukan switch tasking atau pindah dari satu hal ke hal lain secara cepat dan bersamaan. switch tasking cukup berbahaya karena bisa merusak otak kita. Otak jadi bingung dan pusing. Ujung-ujungnya produktivitas justru jadi berkurang.

5. Meluangkan waktu secara sadar untuk bekerja dan makan. Jadi, jangan biasakan bekerja sambil makan. Dengan begitu kita bisa ngerasain nikmatnya makanan yang dikonsumsi, seberapa banyak makanan yang dimakan, dan bersyukur dengan makanan yang bisa kita konsumsi di hari itu. Baru kita kembali bekerja atau melakukan aktivitas yang lain. 

Seni Working with Non-Minimalist

Pasti di lingkungan pekerjaan, tidak semua orang menerapkan konsep minimlist at work ini. Agar bisa toleransi dengan kondisi lingkungan kerja yang beragam, selalu tanamkan dalam pikiran bahwa kita tidak bisa memaksa orang lain untuk mengikuti cara kita. Jadi, merubahnya dari dalam diri kita dulu.

Namun, Kak Esvy juga menjelaskan jika semakin menerapkan gaya hidup minimalism untuk dunia kerja sendiri ia merasa makin bisa cepat memahami perubahan  dunia di sekitarnya dan tetap merasa tenang terhadap kehectikan yang terjadi. 

Biasanya saat melewati kehectikan dengan terbiasa hidup minimalis jadi bisa fokus cari solusi daripada menyalahkan keadaan atau siapapun. 

Hal yang Bisa Dilakukan agar Tetap Konsisten Menjalani Minimalism di Pekerjaan. 

Tak bisa dipungkiri, saat menjalani minimalisme di dunia kerja pasti ada banyak godaan untuk kembali ke habit yang lama. Namun, untuk menangkalnya Kak Esvy punya kiat nih yang bisa ditiru.
  • Coba lakukan istirahat dan ibadah tepat waktu. Misalnya ia menjadikan adzan solat sebagai penanda untuk rehat sejenak dari pekerjaan dan melakukan ibadah serta istirahat. Dengan menerapkan hal tersebut bisa membantu mengembalikan fokus dan produktivitas. 
  • Melakukan persiapan sebelum melakukan aktivitas. Misalnya di malam hari sudah menentukan mau pakai baju apa. Dengan persiapan yang baik bisa membuat kita jadi tidak terburu-buru.
  • Disiplin. 

Minimalis pada Pola Pikir

Dengan menerapkan minimals dalam kehidupan sehari-hari, ternyata juga dapat berpengaruh pada pola pikir kita, lho. 
  • Coba untuk fokus pada waktu sekarang (yang sedang dijalani saat itu). Nikmati momen saat ini. Jangan memikirkan masa lalu maupun masa depan. Jadi kita tidak mudah kedistraksi dengan hal lain.
  • Memperluas rasa syukur jadi rasa khawatir bisa diredam dan fokus ke solusi.
  • Setiap ada masalah selalu ingat bahwa itu semua merupakan pembelajaran dalam hidup yang bikin kita jadi grow. Sedangkan kalau kita menggerutu atau terlalu banyak mengeluh, itu tandanya kita tidak nerima dengan apa yang sedang terjadi. 

Hal yang Bisa Dilakukan untuk Bisa Mengontrol Diri dari Ekspektasi Diri Kita Sendiri

Minimalism membantu kita jadi punya self control untuk lebih bijak. Melatih self control juga bisa dilakukan dengan bikin schedule di kehidupan sehari-hari. Kapan kita bangun, kapan mencuci baju, kapan membersihkan rumah, dan lain-lain. Dengan punya schedule kita jadinya enggak impulsif  dan nggak ngikutin kata hati. 

Karena dengan ngikutin kata hati kadang kita jadi enggak nentu mau ngerjain apa aja, suka-suka kita dan tidak terkontrol.  Punya rutinitas juga jadi membuat kita nge-push target yang sudah dibuat sebelumnya. 

Diminimalism kita juga bisa belajar memahami dua hal yang bisa dikontrol. 
1. Cara kita mengelola emosi 
2. Cara kita bereaksi

Kalau kita menanggapi sebuah peristiwa dengan cara positif, maka outcome-nya juga positif. Sedangkan jika kita menanggapi sebuah peristiwa dengan hal negatif misalnya marah, menggerutu, dan lain-lain, maka outcome-nya atau reaksinya bisa negatif. 

Salah Satu Manfaat yang Dirasakan Bila Menerapkan Minimalism di Pekerjaan

Bagi Kak Esvy, dengan menerapkan minimalis di ranah profesional bisa membuat kita lebih asertif, terukur, dan ketagihan melakukan kebaikan di pekerjaan. Maksud dari asertif di sini kita bisa menyampaikan dengan baik saat ingin bilang yes dan kapan mau bilang no. Kita bisa ngasih pertimbangan,  dan mengingatkan fokusnya mau kemana terhadap pekerjaan yang sedang dilakukan, biar nggak salah arah dan melebar ke mana-mana. 

Cara Menentukan Prioritas dalam Bekerja

Prinsipnya selalu ingat kita enggak bisa bekerja sendiri. Saat mengerjakan sesuatu untuk menentukan prioritas pilih yang paling banyak melibatkan orang. Yang paling berdampak terhadap banyak orang, terhadap pekerjaan-pekerjaan orang lain, biasanya itu yang jadi prioritas utama untuk dikerjakan lebih dulu. Tujuannya agar tidak ada yang tunggu-tungguan atau pekerjaan yang mandek. Sedangkan pekerjaan yang tidak melibatkan orang lain dikerjakan setelahnya. 

Essential Skill untuk Perempuan yang Mau Memulai Minimlism di Pekerjaan

Merasa cukup dan bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki. Dengan begitu kita bisa lebih kreatif terhadap apa yang sudah dimiliki sekarang. Gimana caranya bisa maksimalin apa yang sudah kita punya. Bila kita kreatif menggunakan apa yang kita punya, biasanya nikmatnya akan ditambah.

Itu beberapa poin yang saya ambil dari mengikuti IG Live bersama Kak Octaviniant Aspary lewat pembahasan Minimalsim At Work yang diselenggarakan oleh Women by Narasi. Semoga  kamu bisa belajar juga dari materi di atas, ya. 

Bisa juga share di kolom komentar bahasan apa yang paling mengena di kamu? Atau mungkin kamu ada yang sudah menerapkannya? Saya penasaran banget mau tahu juga!

  • 20 Comments


Saya tuh paling sedih kalau weekend harus kerja, meski di rumah. Sebagai content writer yang selalu diintilin sama deadline yang bisa datang kapan saja saya harus terima konsekuensi kalau harus kerja diwaktu libur. 

Tapi saya lagi suka nih beberapa minggu ini karena akhirnya weekend saya bisa lebih berfaedah dengan mengikuti beberapa talkshow yang pastinya bagus untuk menambah wawasan. Nah weekend tanggal 30 November dan 1 Desember kemarin saya datang ke acara dari Jenius bertempat di Food Society Kota Kasablanka. 

Tahu dong Jenius itu apa? itu loh tabungan digital punya bank BTPN. Meski namanya tabungan digital, tetap memiliki bentuk kartu fisik layaknya tabungan di bank konvensional lainnya.

Diacara tersebut, bekerjasama dengan aplikasi Safe Travel yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Jenius menyelenggarakan acara yang membahas soal traveling yang dikemas dalam workshop dan traveling. 

Saya tuh paling semangat kalau bahas soal traveling. Yaiyalah siapa juga ya enggak? hahaha. Nah beberapa waktu lalu teman kantor saya ngasih tahu soal acara dari Jenius yang membahas soal traveling dengan mengundang pembicara yang keren-keren. Ada dua talkshow yang saya hadiri. 

Seperti biasa saya bakal kasih tahu nih yang sekiranya penting dari acara talkshow yang sayang banget kalau saya enggak tulis di blog. 

Tips Nyaman ke Luar Negeri Bagi Perempuan

Di talkshow dengan tema seperti yang tertera di atas ada dua narasumber kece yang saya kagumi, yakni Kadek Karini dan Windy Ariestanti. Gak perlulah ya saya jelaskan mereka itu siapa. Kalau kamu demen jalan-jalan pasti familiar sama dua orang ini. 

Yang menarik, Mba Windy bercerita pengalamannya pertama kali traveling sendiri itu kelas 5 SD dengan misi liburan ke Sumatera (Palembang) dari Blitar. Memang sudah kebiasaan dari kecil di keluarganya Mba Windy selalu berpindah-pindah tempat karena pekerjaan orang tua. Menggunakan bus ekonomi dua hari dua malam. 

Sementara Mba Kadek mencoba memberanikan diri saat libur kuliah untuk naik gunung bersama teman-temannya, padahal pernah dilarang ibunya untuk naik gunung karena takut ada binatang buas. Sampai akhirnya, Mba Kadek bisa naik gunung dan tidak terjadi hal-hal yang ditakutkan.

Terus saya jadi mikir, intinya gaes salah satu hal penting kalau mau traveling adalah berani dan yakin sama diri sendiri.  Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Mba Kadek dan Mba Windy. Kira-kira kalau saya rangkum jadinya begini:
1. Perjalanan bukan hanya sekadar berlibur, tapi juga kelas untuk belajar banyak hal. 
2. Perjalanan bagi Mba Windy jadi membuatnya untuk ingin tahu dan perasaan itu bisa mengalahkan rasa takut. Rasa takut itu baik untuk dipelihara dengan begitu kita bisa jadi lebih waspada. Rasa ingin tahu itulah yang harusnya mengalahkan rasa takut. 
3. Tips dari Mba Kadek kalau misalnya kita pergi sendiri ke tempat tujuan yang belum familiar, yakni dengan mencari tahu terlebih dahulu informasi terkait tempat yang ingin dituju. Jadi kita ada bekal sebelum ke tempat tersebut. Karena terkadang apa yang diceritakan di media dengan kenyataannya itu berbeda, karena media sendiri melakukan framing
4. Mba Windy bilang, sebenarnya semua tempat itu bisa menjadi tempat aman bagi siapa pun asal kita semua berkontribusi untuk membuat tempat itu aman dengan cara membaca baik-baik aturan yang berlaku di sana. Mba Windy bilang negara seperti Israel dan Yordania itu negara yang aman dan tidak semenakutkan seperti yang ada di media, selama kita mengikuti aturan yang sudah ditetapkan 
5. Mba Kadek juga memberikan referensi nih negara mana yang menurutnya aman dikunjungi oleh perempuan, di antaranya Australia, Jepang, Korea Selatan, dan New Zealand
Salah satu hal yang bisa memastikan keamanan diri kita dalam perjalanan  adalah dengan 
6. Lupakan gender. Terkadang bila terlalu memikirkan gender, itu  malah membuat kita membatasi diri kita. Hal yang perlu diingat, yang namanya aman dan nyaman itu diciptakan untuk semua manusia
 7. Saat dalam perjalanan ada orang yang memerlukan bantuan, bingung, dan ketakutan jangan lupa untuk memberikan bantuan. Itu akan membuat perjalanan jadi aman bagi siapa saja
8. Setiap perjalanan bukanlah kompetisi tapi ini menjadi waktu yang tepat untuk menikmati waktu yang telah diluangkan untuk meihat tempat baru
9. Pesan Mba Kadek yang membuat saya jadi berpikir "kalau misalnya kita takut terus dengan misalnya kendala bahasa, makanan, atau lainnya kapan kita mau jalan dan kita gak akan kemana-mana"

Traveling Aman dan Nyaman versi Kak Kadek 
Adalah dari sisi transportasi, tidak membawa uang terlalu banyak, melakukan riset terkait negara tujuan, berpakaian sesuai dengan kondisi atau budaya termpat atau negara tersebut, jangan keluar malam-malam,  dan saat keluar dari bandara jangan memasang muka bingung, panik, takut, percaya diri aja. 

Traveling Aman dan Nyaman versi Mba Windy


1. Mengenali batas kemampuan diri kita jadi tidak memaksakan diri
2. Bertemanlah bukan hanya dengan orang lokal maupun orang yang kita temui di perjalanan saja tapi juga termasuk dengan diri sendiri. Dengan berteman dengan diri sendiri kita jadi tahu batas kita sampai mana, kita jadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan yang bisa dan tidak bisa kita lakukan. Sementara berteman dengan orang lokal kita bisa mendapatkan informasi yang tidak kita duga
3. Melindungi dirimu. Ini bukan hanya dengan asuransi dan uang yang cukup, tapi mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau diucapkan terkait tempat tersebut (informasi lokal). Itu membuat ketika berinteraksi dengan orang lokal khususnya tidak salah. Kalau kita salah ngomong bisa jadi boomerang. Galilah orang-orang lokal punya isu apa yang sebaiknya tidak kita korek agar kita bisa nyaman di tempat tersebut 
4. Perlu juga tahu soal budaya setempat. Cobalah berpikir dari kacamata orang lokal
5. Di dalam perjalanan adalah kelas yang mengajarkan kita bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa kontrol. Ingatlah bahwa setiap hal yang terjadi saat perjalanan itu menjadi seni dalam setiap perjalanan
6. Saya baru tahu kalau setiap negara itu ada polisi pariwisata yang bisa membantu para turis
7. Jika dalam imigrasi ada petugas yang menahan kita, saran dari Mba Windy adalah jawab pertanyaan sejujur-jujurnya, yakinkan mereka jika kita datang ke negara mereka itu dengan tujuan yang baik, tidak perlu berbohong, tidak perlu emosional dan memak-maki, jangan baperan. Karena pihak imigrasi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara mereka terhadap orang asing, mereka hanya ingin melindungi negara mereka




Content Creation in Traveling


Nah di talkshow dengan tema Content Creation in Traveling ada beberapa ilmu yang menurut saya penting sekali untuk dibagikan dalam blog.Narasumbernya adalah Takdos dan Febrian. Dua-duanya juga traveler yang sudah banyak pengalaman mengunjungi berbagai tempat baik dalam maupun luar negeri.

Dua orang ini punya gaya traveling yang berbeda. Takdos lebih senang eksplore yang murah-murah kalo travelling . Dia pernah ke Jepang 10 hari hanya menghabiskan tiga juta rupiah itu sudah masuk tiket pesawat. Gimana gak murah, untuk menghemat dia lebih memilih tidur di kios ramen, taman kota, dan tempat terbuka lainnya.

Ini dikarenakanTakdos lebih suka mencari pengalaman yang berbeda saat traveling. Meskipun katanya kalau ke Jepang itu aman, kalau menurut saya sih, ini jangan ditiru ya hahaha, apalagi buat perempuan. Senekat-nekat dan sehemat-hematnya perjalanan, jangan sampai mengesampingkan soal keamanan ya. hehehe.

Sekarang Takdos juga punya usaha travel namanya @Whattravel.  Di mana dia meminta orang lokal yang ada di tempat daerah itu untuk membantu bisnisnya agar orang-orang yang memakai jasa travel-nya bisa jalan-jalan murah ke daerah tersebut. Di usaha travel-nya juga menyediakan destinasi wisata ke negara-negara yang tidak banyak disediakan travel lainnya, seperti Kutub Utara, Korea Utara, dan Ethiopia. Saat dia masih aktif menjadi travel blogger, Takdos biasanya membuat tulisan  lebih ke travel comedy.

Kalo Febrian bilang persiapan yang dia lakukan biasanya menyiapkan 
1. gear apakah untuk memakai kamera handphone, kamera DSLR, mirrorless, atau go pro. Tergantung dari tempat yang mau didatengin dan kamera apa yang mau dibawa
2. Banyakin referensi seperti Pinterest
3. Menghidupkan konten yang dibuat. Jangan sampai konten yang kita buat itu konten palsu. Misalnya jangan pura-pura bahagia, padahal sebenarnya dalam hati sedang bersedih. Beri personal touch di foto yang kita buat. Contohnya kita lagi jalan ke luar negeri, terus kita bisa foto belakang badan kita yang menandakan jika kita orangnya pendiam. Tapi kalau orangnya ekstrovert bisa bikin foto dengan gaya yang lebih ekspresif seperti menjulurkan lidah dan lain-lain.  Lalu dari caption, juga perlu diberikan personal touch. 

Kak Febrian mencontohkan jika dia bikin caption bikin berdasarkan mind mapping. Misalnya lagi liburan ke Bali, terus bisa bikin caption tentang apa ya yang berhubungan sama Bali seperti misalnya Bali itu juga dikenal dengan Pulau Dewata, menjadi melting point banyak turis dari seluruh dunia, dan lain-lain. Jangan lupa kasih informasi apa yang mau share, terus baru deh kasih personal touch. Menurut Kak Febrian itu bisa bikin konten jadi lebih menarik. 
Lensa terbaik adalah mata kita sendiri dan memori terbaik adalah otak kita

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat Traveling 

1. Jangan traveling sendirian apalagi jika baru pertama kali pergi jauh, khususnya ke luar negeri. Karena itu bisa membuat anggaran traveling jadi membengkak. Kalau misalnya bareng sama teman juga sebaiknya 2-5 orang saja
2. Bawa uang pas 
3. Jangan malu bertanya. Percaya diri saja
4. Saat traveling itu apa yang kita dapatkan di sana cukup terima aja apa yang ada di depan mata kita, bersyukur aja. Kalau saat traveling kita mendapatkan hal yang buruk, selalu percaya aja kalau kita melakukan hal baik, kita dapatnya yang baik, tapi kalau melakukan hal buruk, kita dapatnya yang buruk.  

Gimana proses awalnya jadi content creator dan bisa dikenal banyak orang, apakah hanya karena konsisten bikin konten saja atau kah ada tips-tips lain?

Takdos jawab berdasarkan pengalamannya, jadilah yang berbeda, jadi lebih nyeleneh hingga menemukan market atau pembacanya sendiri. 

Kalau Febrian, bilang awalnya dari minta pendapat orang soal tulisannya dia, terus melakukan research kebanyakan orang itu sukanya konten seperti apa. Jangan pernah lupa untuk memasukkan personal touch dan keontektikan dari karya yang kita buat, perbanyak referensi, dan saat menyampaikan konten jangan hanya informatif saja tapi juga sertakan pengalaman atau apa yang kita rasakan selama traveling di sana.


  • 0 Comments
Di tengah-tengah mengerjakan deadline tulisan dari kantor, Selasa (3/12/2019) siang saya tiba-tiba dapat chat dari teman kantor saya, Ardan. "Untuk pencinta kuliner" katanya. Jadi, dia ngasih tahu saya soal acara Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional Jakarta, salah satunya adalah Master Class Food Storytelling bersama Ade Putri.

Saya yang melihat narasumber-nya, tanpa pikir panjang langsung daftar di website di Kelas Tempo Institute dan membayar HTM sebesar Rp150.000.  Dalam hati saya, sudah tidak sabar ingin cepat-cepat hari Sabtu, soalnya udah ngebet banget mau tahu rahasianya Mba Ade bikin konten story telling makanan.

Duh, kalau kamu lihat Instagramnya di @misshotrodqueen bukan cuma bikin ngiler sama mayoritas postingan makanannya, tapi bakal terhanyut deh baca caption-nya, meskipun agak panjang tapi benar-benar selalu saya baca sampai tuntas (biasanya kalo baca caption Instagram yang panjang, suka skip wkwkwkw). Apalagi sekarang Mba Ade juga jadi host untuk program Cerita Sebuah Rasa di Youtube Channel Grab Indonesia.

Nah, saya enggak mau ilmu yang didapat dari acara kemarin hilang begitu saja atau hanya ter-onggok di notes saya doang yang bisa saja hilang atau robek. Mending saya rangkum saja ya ilmu yang sudah saya 'curi' dari Mba nyentrik berambut pendek ini.

Master Class: Food Storytelling Bersama Ade Putri 

Mba Ade membuka kelas ini dengan menyampaikan kebiasaan orang-orang termasuk saya saat ingin membuat konten makanan. Mayoritas yang dilakukan adalah hanya mengambil foto makanannya  dan saat menuliskannya hanya fokus pada rasa dan tekstur seperti nasinya pulen, kuahnya gurih, dan lain sebagainya. Sebenarnya itu saja boleh, sah-sah saja, namun jadinya cerita soal makanan tidak terlalu dalam dan hanya penggambaran umum saja.

Hal-hal yang Biasa Ditulis pada Konten Makanan 

Kalau nulis makanan  hal apa saja sih yang bisa dituliskan? Beberapa komponennya, yakni rasa, bahan, aroma, tekstur, tampilan, porsi, lokasi, dan harga. Tapi kita juga bisa melengkapinya dengan  budaya, sejarah, minat, atau anggapan orang. Jika kita membahas soal budaya sebuah makanan tidak melulu makanan tradisional, tapi bisa juga makanan yang sedang tren. Mba Ade memberikan contoh, misalnya adalah boba. Kita bisa kasih tahu minat masyarakat tentang boba. 

Salah satu hal yang paling challenging ketika menyampaikan soal rasa makanan adalah mendeskripsikan rasa yang memiliki makna hampir mirip. Mba Ade mencontohkan tekstur makanan lunak, empuk, dan lembek. Ketiganya sering dianggap sama padahal berbeda persepsi. Kalau lunak dan empuk itu adalah tekstur yang mudah dikunyah dan dicerna, jadi maknanya hampir sama. Sementara lembek itu merupakan persepsi sebuah tekstur yang kelewatan atau sesuatu yang tidak nikmat. Namun kalau berbicara soal bubur, yang dikatakan nikmat yang memiliki tekstur lembek.

Perlu juga menceritakan soal rasa yang tidak umum agar orang lain bisa paham. Misalnya, masir. Masir sendiri adalah adanya tekstur pasir di lidah yang bisa kita rasakan kalau mengonsumsi telur asin. 

Mba Ade menyarankan saat ingin menceritakan makanan baiknya gunakan kalimat yang mengundang agar seseorang bisa membayangkan makanan apa yang kita sedang ceritakan. Perlu juga membandingkan antara makanan yang satu dengan makanan yang lain yang hampir mirip. Misalnya, aroma sop buntut dan sop iga biasa.

Saat mencontohkan perbandingan makanan ini, Mba Ade meminta kami para peserta untuk mencicipi rasa dan aroma dari lemon cui dan jeruk nipis. Kalau rasa dari lemon cui sangat asam tapi aromanya tidak terlalu mencolok. Sementara jeruk nipis tidak terlalu asam tapi wanginya cukup kuat. Begitu juga dengan rasa, aroma dan penggunaan dari cabe merah besar, cabe merah keriting, dan cabe rawit merah masing-masing memiliki perbedaan.
Mba Ade sedang memotong jeruk lemon cui dan jeruk nipis agar bisa dicoba oleh peserta

Ajak Teman saat Makan Agar Kita Bisa Diingatkan dan Menambah Isi untuk Konten yang Kita Buat

Saat kita sedang makan sesuatu khususnya makanan atau minuman yang baru saja kita cicipi sebaiknya ajak teman untuk mencobanya agar kita juga bisa tahu pendapat teman kita terhadap sajian tersebut. Memang kita bisa mencari tahu aspek - aspek soal makanan yang kita ingin bahas di Google. Tapi di Google kita tidak bisa mendapatkan informasi yang konkret terkait aroma dan rasa.

Tips Tambahan

Menurut saya bagian di bawah ini menjadi tips tambahan yang sebaiknya dilakukan jika ingin mendalami makanan sebagai konten.
  1. Mba Ade bercerita jika dia sedang pergi ke luar kota yang selalu ia cari dan kunjungi adalah pasar tradisional-nya untuk mengetahui bahan-bahan yang dipakai di lingkungan sekitar. Kalau misalnya kita tidak berbelanja di pasar tradisional, kita bisa hanya sekadar bertanya pada penjual pasar. Misalnya saat Mba Ade ke Makassar, ia pergi ke pasar tradisionalnya dan ternyata di sana ada jagung putih. Selain itu, di Papua juga ada jagung yang memiliki beberapa warna dalam satu batang yang bersamaan. Namun sayangnya jagungnya tidak manis, makanya kurang laku. Di daerah Jawa Barat ada juga namanya cabe gendot. Bentukya kecil seperti cabe rawit tapi bentuk cabai ini mengembung, sekilas mirip paprika. Ada sebagian orang yang mengolah cabe gendot dengan menumisnya karena ada rasa pahit, gurih, dan manis. 
Jagung Putih di Makassar. Sumber: https://fanirestudiani.files.wordpress.com/
Cabe gendot. Sumber gambar: Shoppe.co.id
2. Jika ingin menyebutkan harga itu tidak masalah dan jangan dibilang suatu makanan atau minuman itu mahal atau murah karena tolak ukur setiap orang berbeda
3. Untuk aroma sendiri bukan hanya menceritakan soal aroma makanan dan minuman saja tapi bisa juga dari pertama kali kita masuk tempat makan tersebut ternyata sudah bisa menimbulkan aroma tersendiri. Misalnya baru datang ke sebuah tempat makan, tapi kita sudah bisa mencium aroma terasi. Mungkin untuk sebagian orang, aroma terasi itu mengganggu, tapi buat sebagian orang lagi itu bisa menggugah selera makannya. 
4. Porsi juga penting untuk diceritakan. Kalau harga makanan dengan harga Rp.30.000 itu sudah dapat apa saja, contohnya sudah dapat nasi, sate, sop, kerupuk, sambal, atau jika ada tambahan lain juga harus disampaikan.
5. Presentasi (Tampilan) lebih menjelaskan apa yang kita tampilkan di foto. Apakah tampilannya cantik atau tidak
6. Jika berbicara tekstur iga sapi misalnya, tidak hanya dagingnya tapi juga kuah. Kuah tidak hanya encer, tapi bisa juga pekat, kental, dan warnanya seperti apa. Kalau membicarakan tektur dan warna kuah pembaca akan membayangkan terbuat dari apa. 
7. Satu lagi,  jangan pernah menaruh tambahan apapun sebelum kita makan makanan tersebut. Contoh nih, kalau kita makan soto, jangan pernah tambahin apa-apa dulu kayak jeruk limau, sambal, atau kecap sebelum kita icip soto aslinya. 
8. Mba Ade juga memberikan tips, agar kita juga banyak pengetahuan soal rasa dan makanan dengan banyak membaca hal-hal yang berkaitan dengan kuliner serta sering mencoba makanan. Dengan banyak membaca dan mencicipi makanan, kita akan banyak mendapatkan kosa kata baru dan mengasah kepekaan lidah sehingga berguna untuk memperkaya tulisan kita.
9. Jangan sampai lupa juga untuk selalu mencatat hal-hal yang kita rasakan, lihat, dan lainnya (gunakan 5 indera tubuh) saat berkunjung ke tempat makan dan makan makanannya. Bisa juga kita menceritakan hal-hal apa yang tersedia di meja, apakah sudah ada sambalnya yang bisa kita ambil sendiri sesuai selera, ada acarnya, dan lain-lain.  

Mba Ade memberikan contoh soto betawi dan sop kaki. Apakah dua-duanya rasa dan teksturnya sama karena warnanya sama-sama putih, pekat, dan gurih? Apakah keduanya terbuat dari susu atau santan? Aslinya kuah soto betawi terbuat dari santan. Hal seperti ini haruslah ditanya sama yang buat, karena biasanya mereka punya racikan bumbu sendiri agar tidak ditiru orang lain. 


Baca juga:  Icip Soto Betawi Afung dan Jajanan Halal Lain di Glodok


Mba Ade juga membagi cerita soal sate kere yang menjadi ciri khas kota Solo. Dibuat sate kere karena pada saat itu orang-orangnya tidak sanggup membeli daging, sehingga dibuatlah sate yang terbuat dari tempe dan tahu tapi ini sate kere versi modern. Dulunya sate kere terbuat dari tempe gembus yang dibacem. Tempe gembus sendiri terbuat dari ampas kedelai.  

Proses Kreatif Teknik Penulisan 

Nah ini bagian yang tidak kalah penting. Gimana sih caranya proses menulis food storytelling?

1. Menentukan Topik dan Angle-nya 

Topik adalah tema besar terkait tulisan yang ingin kita tulis. Cara menentukan angle adalah dengan membuat pertanyaan. Dengan membuat pertanyaan bisa menjadi panduan kita saat menulis. Setelah membuat pertanyaan kita bisa menentukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus bertanya pada siapa dan kemana. 

Lalu saat ingin bertanya pada orang yang punya tempat makan atau restoran untuk menggali informasi lebih jauh, kita perlu pendekatan personal. Misalnya kita bisa memuji masakannya, dan ucapkan terima kasih dari situ kita bisa gali informasi lebih dalam lagi soal makanan tersebut. 

Dikasih contoh, topiknya adalah ayam goreng. Gimana caranya kalau kita mau bahas ayam goreng di mana semua orang sudah pasti tahu dan pernah makan, tapi bisa dibuat jadi lebih menarik. Nah, menurut Mba Ade kita bisa bahas dari sejarah munculnya ayam goreng, perkembangan olahan ayam goreng sendiri di mana sekarang sudah banyak varian ayam goreng mulai dari ayam goreng biasa, atau ayam goreng tepung seperti yang ada di restoran cepat saja, atau ayam goreng kremes, dan lain-lain.  

2. Penulisan Konten di Instagram

Menurut Mba Ade ada beberapa trik yang bisa dilakukan saat ingin menarik perhatian orang untuk melihat konten makanan di Instagram kita. 

  1. Kalimat pertama pada sebuah caption adalah kunci. Biasakan untuk membuat judul dengan jelas dan menggunakan huruf kapital semua agar mencuri perhatian pembaca. 
  2. Jika makanan yang dibahas tidak terlalu dikenal atau tidak semua orang tahu, kita bisa  memulai dengan menuliskan kalimat pembuka, dengan menggunakan pertanyaan atau menyebutkan nama makanannya. Contoh yang diberikan Mba Ade, "ada yang sudah pernah makan ulat sagu gak?" Tapi yang perlu diingat, dalam membuat konten di Instagram, kita juga harus membuat foto yang baik dan menarik. Misalnya soal ulat sagu, tadi, cobalah tampilkan foto ulat yang sudah ditusuk sate.

Pertanyaan dari Peserta Lain

Di acara ini ada sesi tanya jawab. Tentu pertanyaan yang diajukan tidak akan saya lewatkan untuk disampaikan pada tulisan ini.

Bagaimana caranya kita mendeskripsikan kata-kata yang sudah umum seperti pedas, gurih, dan lain-lain agar memiliki makna yang tidak biasa dan orang lain juga paham dengan rasa yang kita maksud?

Mba Ade bilang, jika kita ingin menceritakan rasa pedas, kita harus jelaskan pedasnya seperti apa dan asalnya dari bahan apa. Pedasnya cabe rawit dan pedasnya lada itu memiliki rasa yang berbeda. 
Kita juga bisa menjelaskan rasa dengan membandingkan. Misanya rasanya itu sepedas kayak kita makan makanan tertentu, misalnya mie samyang. 

Jujur saja, saya banyak sekali mendapatkan ilmu baru soal food storytelling. Sungguh weekend saya sabtu kemarin sangat berfaedah wwkwkkwkw.


Terakhir, sebagai penutup dari tulisan sharing saya kali ini satu pesan dari Mba Ade yang saya ingat dari kelas kemarin

Kita yang merupakan orang Indonesia harusnya yang menyampaikan kepada masyarakat luar soal kuliner Indonesia, karena kita yang punya akses cukup mudah untuk mencicipi makanan Indonesia, kita yang tahu kenapa makanannya seperti itu. 


  • 1 Comments


Beberapa bulan ini saya lagi suka banget posting tulisan soal makanan. Alasannya selain karena emang hobi makan, sekalian saja biar memacu diri saya untuk terus nulis di blog kesayangan saya ini. Kadang suka sedih gitu kalau dalam satu bulan saya ngga nulis apa-apa, sementara teman bloger saya yang lain udah mosting banyak tulisan.

Saya sebenarnya belum tahu apakah blog saya ini akan saya fokuskan saja ke niche makanan atau tetap campur-campur saja postingannya. Menurut saya mengangkat tema soal makanan itu cenderung tidak terlalu sulit dan dengan tujuan membuat tulisan, kita jadi ada alasan buat keluar rumah atau jalan-jalan kan? hehehehe.

Jujur saja saya juga masih belajar-belajar soal menulis review makanan dan juga pastinya fotografi makanan. Di luar sana ada banyak banget food blogger yang keren banget. Kalau lihat postingannya bikin iri hehehe.

Nah, untuk nambah skill saya mendalami konten yang berkaitan sama makanan, saya juga ikut kelas fotografi yang diadakan, salah satunya dari kelas Fimela Fest 2019 minggu lalu. Masih melanjutkan sesi sharing yang saya peroleh dari acara Fimela Fest 2019 Sabtu (16/11/2019) yang sudah saya tulis dipostingan sebelumnya. Kali ini tema yang saya akan sampaikan, yakni Photography Class: Mobile Food Photography - Komunitas Jangkrik Kuliner yang dibawakan oleh dua anggotanya, yakni Mba Christina S (@nanakoot) dan William (@jktfoodead).

Tapi sebelum saya kasih intisari dari materi mobile photography yuk kenalan sama Komunitas Jangkrik Kuliner dulu.

Jangkrik Kuliner 

Jangkrik Kuliner merupakan komunitas foodies yang dibentuk tahun 2017 yang beranggotakan para pencinta makanan dari berbagai latar belakang. Kegiatan yang dilakukan adalah me-review makanan dan tempat makan. Kamu bisa kepo-in Instagram mereka di @JangkrikKuliner

Sebagai pembuka, di awal kelas, sang host bertanya pada Christina dan William, apakah jika ingin memulai sebagai food photographer harus selalu memakai kamera? ternyata jawabannya tidak juga. Bisa dimulai dari handphone asalkan kita tahu teknik foto, angle yang tepat, dan food styling-nya seperti apa. Tidak ada patokan juga handphone-nya harus memiliki kamera berapa megapixel. Intinya kalau semakin hape-nya bagus maka foto yang dihasilkan juga makin bagus. Baru setelah terbiasa mengambil foto makanan yang bagus, bisa beralih ke kamera. 

Jika mengambil foto dengan memakai kamera, dalam fotografi ada namanya Exposure Triangle yang terdiri dari tiga hal, yakni Aperture, ISO, dan Shutter Speed.

Aperture 

adalah ukuran besar atau kecil terbuka-nya iris/diafragma lensa yang biasanya ditandai  dengan f-angka. Patokannya, semakin kecil angka f-stop yang tertera, semakin besar pula bukaannya.

Bila ukuran bukaan lensa makin besar (f angka semakin kecil), makin banyak pula cahaya yang masuk. Analoginya coba bayangkan seperti jendela bila dibuka semakin lebar maka cahaya akan semakin banyak yang masuk. Contohnya, aperture f/1.4 bukaan lensanya lebih besar daripada f/1.8.

Lantas apa pengaruhnya untuk hasil foto? Intinya, semakin besar bukaan lensa (f-angka semakin kecil) akan membuat foto yang dihasilkan semakin terang karena jumlah cahaya yang masuk banyak. Selain itu, depth of field  atau ruang tajam semakin sempit sehingga membuat bagian belakang foto (background) foto lebih bokeh / blur, dan sebaliknya.

ISO

ISO adalah ukuran jumlah sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Jika semakin tinggi setting ISO maka akan membuat sensor kamera semakin sensitif terhadap cahaya. 

ISO perlu dinaikkan jika dalam kondisi di bawah ini tapi tidak bisa menghasilkan eksposur yang normal: 
1. Kondisi yang kurang cahaya
2. Memakai aperture dengan bukaan terbesar
3. Mengatur shutter speed pada kecepatan yang wajar

Tujuan dari menaikkan ISO adalah untuk memperoleh shutter speed yang sesuai dan mengurangi hasil foto yang shake (goyang) atau blur. Sayangnya jika ISO dinaikkan, berpengaruh pada kualitas gambar sehingga muncul noise atau bintik pada foto.

Shutter Speed

Shutter speed merupakan kecepatan buka tutup jendela sensor atau lamanya sensor menerima cahaya.
Biasanya kecepatan shutter diukur dalam satuan detik. Bila semakin cepat shutter speed maka akan semakin cepat pula sensor dalam menerima cahaya, dan sebaliknya. Contoh: Shutter speed 1/25s lebih lambat 5 kali dibanding 1/125s. Intinya, semakin lama shutter speed yang dipasang, akan membuat foto semakin terang. Alasannya cahaya yang masuk ke sensor semakin banyak. Kegunaan shutter speed biar gambar yang dihasilkan itu jernih tidak ada goyang atau blur. 

Dengan memperhatikan 3 hal ini saja, kita sudah bisa menghasilkan foto yang baik.  Sementara bagaimana jika mengambil foto dengan memakai handphone? Sebenarnya di handphone juga ada 3 fitur tersebut. Hanya saja jika di handphone setting-annya berbeda-beda.

Baca juga: Fimela Fest 2019, Ajak Wanita untuk Mencintai Dirinya dan Grow Fearless

 Komposisi 

Yang dimaksud komposisi dalam fotografi adalah dalam satu frame apa saja komponen di dalamnya. Ada beberapa aturan di dalam komposisi fotografi. 

Rule of Third: Dalam satu frame terbagi dalam sembilan atau 16 kotak sehingga dalam satu frame. Tujuannya itu biar ada keseimbangan, apakah kanan dan kirinya sudah balance atau belum. 
Dalam memfoto makanan pastikan depan dan belakang (foreground dan background) makanan yang kita ingin ambil gambarnya jelas. Makanan utamanya apa, jangan sampai semua yang ada frame itu dianggap penting. Jadi fokus pada makanan yang ingin ditonjolkan. 

Saat mengambil foto makanan juga pastikan posisi kamera atau handphone 45 derajat ya agar makanan yang diambil fotonya bisa terlihat semua dengan jelas tanpa ada blur.

Mba Christina dan Mas William sedang men-demokan pengambilan gambar bakmi dengan posisi 45 derajat. 
Dalam fotografi makanan juga ada istilahnya, food porn. Itu adalah foto yang menampilkan gambar yang sangat detail (close up) yang hanya menonjolkan makanannya saja sehingga setiap orang yang melihat foto tersebut bisa membayangkan makanan tersebut. 

Kebanyakan para fotografer makanan mengambil angle foto dengan posisi flatray. Flatray itu kebalikan dari foto 45 derajat. Jadi kalau flatray diambil 90 derajat dari atas. Kebanyakan orang foto pakai kamera itu pasti foto flatray harus ditata secantik mungkin jadi semua kelihatan bagus.



Lightning 

Lightning menjadi hal yang paling penting dalam fotografi karena cahaya itu bisa membantu merefleksikan makanan itu sendiri. Cahaya bisa memberikan gambaran apakah makanan tersebut dingin atau panas dan bisa menggugah siapa pun yang melihat jadi laper. Yang paling baik itu sinar alami dari sinar matahari. Sementara kalau dari lampu kurang begitu bagus, karena akan menimbulkan bayangan. Tips dalam fotografi makanan itu cari jendela. Jadi foto makanan di dekat jendela. Saat di tempat makan jangan cari tempat duduk yang di pojok jauh dari jendela. 


Choose your Hero 

Makanan yang ingin difoto tentu harus ditata sedemikian rupa. Kita harus menentukan, mau fokus sama makanannya saja atau mau mengikutsertakan bagian lain seperti piring, sendok, garpu, sumpit, dan lain-lain.  

Platting your Food 

Jika kita mau mengikutsertakan elemen lain seperti piring, gelas, dan alat makan juga dalam foto makanan, tata secantik mungkin. Jangan sampai ada ruang kosong. Dalam foto makanan juga ambil-lah dalam posisi portrait.

 Food Stylist 

Penataan makanan sangat penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Fresh Food

Pastikan makanan yang difoto adalah makanan yang segar agar warna dari makanan terlihat alami dan tampilan makanannya juga menggugah selera. 

Editing 

Mba Christina dan Mas William biasanya menggunakan 3 aplikasi edit foto, yakni Snapsheet, Snapsheet, Lightroom, dan VSCO. Mereka menyarankan sebagai pemula, baiknya gunakan Snapsheet terlebih dulu karena lebih ringan dan mudah.



Tips Fotografi Lainnya

Jika ingin melakukan cropping, lakukanlah cropping (4x5) potrait, naikkan sedikit kontras, shadow, highlight, tenprature (warm naikin sedikit jangan sampai biru). 

Nah jika kamu bertanya apakah dalam foto makanan resolusi tinggi itu perlu? Jawabannya iya, karena untuk mencegah agar fotonya pecah. Tapi tergantung kebutuhan. Kalau untuk Instagram cukup 500-600 kb. Tapi kalau untuk cetak poster atau spanduk, dan lain-lain itu perlu resolusi tinggi sama berapa megapixel. Mas William sendiri saat memfoto makanan dengan kamera, pasti akan di-resize lagi sebelum di upload. Kalau punya waktu sedikit untuk foto makanan, fokus pada makanan dan bawa keluar cari matahari.

Saat kelas, Mba Christina juga mencontohkan foto bakmi yang menggugah selera seperti apa. Biasanya ia akan mengangkat bakminya agar terlihat banyak porsi bakminya dan diberikan sambal yang banyak, karena menurutnya masyarakat Indonesia suka pedas. 

Audience ada yang bertanya bagaimana kalau foto di siang hari? Karena cahaya bisa banyak sekali masuk. Jawabannya cari cahaya yang merata dan tidak kena matahari langsung. Jam 9 sampai jam 10 masih oke. Namun, jangan benar-benar saat matahari terik. Misalnya di jam 12 siang. Cari tempat yang teduh.

Ada juga nih audience yang bertanya, bagaimana cara mengatasi rasa malu saat memfoto makanan di tempat umum? Karena terkadang saat kita mengambil foto makanan ada saja pengunjung lain yang memperhatikan atau nyinyir yang bilang kita norak.

Jawaban dari Mba Christina dan Mas William seragam, intinya tidak perlu malu karena kita juga secara tidak langsung mempromosikan makanan dan tempat makan tersebut. Bahkan dari pengalaman Mas William, ia pernah ditanya oleh pihak restoran nama Instagramnya. Jadi secara tidak langsung, kita selain mempromosikan usaha mereka, kita juga jadi lebih dikenal oleh pemilik tempat makan tersebut.

Wahhh jadi banyak insght nih soal food photography. Saya juga jadi termotivasi nih buat mem-foto makanan jadi lebih bagus lagi. Pastinya kita harus sering banyak berlatih, cari ilmu-ilmu soal food photography dari teman, komunitas, seminar atau workshop kalau mau menekuni bidang ini.

Baca juga: Tips Membuat Infografis Untuk Pemula Biar Enggak Ketinggalan Sama Bloger Lainnya
  • 23 Comments

Saya sudah lama nih enggak nulis soal tips atau membagi materi yang saya peroleh sehabis datang ke sebuah acara. Senangnya saya hari ini mau membagi ilmu yang sudah saya peroleh dari acara yang sangat inspiring, yakni Fimela Fest 2019. 

Kamu pasti familiarkan sama Fimela.com yang merupakan media portal yang menyediakan berbagai informasi seperti fashion, beauty, entertainment, family & relationship, dan work & Lifestyle khusus wanita Indonesia yang modern dan memiliki mobilitas tinggi. 

Nah, demi memperkaya pengetahuan bagi wanita, Fimela lagi mengadakan Fimela Fest 2019 di Gandaria City, Jakarta pada 16-17 November 2019 (rangkaian keseluruhan acaranya 12-17 November 2019). Fimela Fest 2019 sendiri diadakan bertujuan untuk menyebarkan inspirasi bagi kaum hawa agar lebih berani dalam berbagai hal dalam hidup untuk memberantas stigma konstruksi sosial yang selama ini ada. 

Kebanyakan wanita dianggap sebagai sosok yang lemah dan needy. Kebanyakan wanita juga dipaksa patuh karena mereka dianggap memiliki peran terbatas dalam hidup. Dengan mengusung tema #GrowFearless, Fimela ingin mengajak wanita untuk menjadi apa saja yang diinginkan dan saling mendukung untuk menemukan kekuatan mereka sendiri. 

Sabtu (16/11/2019) ada 6 kelas yang diadakan. Tapi saya hanya ikut 3 kelasnya saja. Saya  akan bagi ilmu apa aja sih yang saya dapatkan saat acara Fimela Fest 2019 kemarin? Nih saya kasih ya!

Talkshow: "Brave Bold Beauty" with Affi Assegaf & POND'S




Kalau kamu ngaku pencinta banget skin care, pastu sudah ngga asing sama Mba Affi Assegaf. Ia merupakan beauty enthusiast yang sudah bekerja di dunia kecantikan selama 15 tahun. Dalam sesi ini, Mba Affi memberikan pandangannya. Dari zaman dulu bahkan hingga sekarang sayangnya beauty masih dipandang hanya sebatas fisik saja, misalnya harus putih, tinggi rambut panjang, lurus, wajah mulus, dan lain-lain.

Padahal faktanya tidak ada orang yang memiliki kecantikan sempurna. Mba Affi sendiri sering mengalami masalah kemerahan di wajahnya. Tapi dengan adanya kekurangan tersebut, Mba Affi jadi ingin berbagi pengalaman pada orang lain, misalnya dengan membuat Youtube channel.

Mindset-mindset soal kecantikan tersebut sebenarnya karena pengaruh dari media-media yang selama ini menampilkan sisi cantik yang seperti itu. Padahal wanita Indonesia sendiri memiliki beragam karakteristik kulit mulai dari skin tone, jenis rambut, tinggi badan,  dan lain-lain yang beragam. Namun untungnya dengan era media sosial saat ini definisi cantik juga beragam. 

Beauty itu harus dilihat secara holistik, tidak hanya dilihat dari penampilan luar saja tapi perlu juga dilihat dari dalam diri seseorang. Kriteria cantik menurut Mba Affi Assegaf, yakni bukan hanya fisik tapi juga memiliki karakter personality, tidak takut untuk mengekspresikan diri, berani mengemukan pendapat, peduli akan sesama,  dan tidak hanya menginginkan dirinya sendiri saja yang maju, tapi orang lain juga. 

Lalu sang MC bertanya apa yang dilakukan Mba Affi jika sedang mengalami stres atau tekanan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari? Mba Affi mengatakan jika setiap orang harus punya support system baik itu saudara, orang tua, sahabat siapapun yang sekiranya bisa membantu memberikan saran dan selalu memberikan dorongan bagi kita untuk lebih maju. Perlu juga untuk selalu berdoa, lakukan apa yang membuat kita senang, misalnya dengan memakai skincare. 

Sementara tips menghadapi tekanan yang frontal dari lingkungan sekitar maupun media sosial, yakni harus dilihat dulu konteksnya apakah kritikan dari orang lain terhadap kita itu bagus untuk perkembangan diri atau tidak. Karena ada juga orang yang punya maksud baik mau memberikan masukan, tapi cara penyampainnya cenderung blak-blakan atau tidak tahu cara menyampaikan kritikan dengan cara yang enak. Bila kritikan tersebut baik untuk diri kita, ambil dan lakukan jangan baper :). Perlu juga nyaman sama diri sendiri dengan menerima kekurangan yang dimiliki dan yakin sama potensi diri.

Jaga Kecantikan dengan Merawat Diri 

Mba Affi juga cerita nih kalau disela-sela kesibukannya yang cukup padat, ia tidak pernah melewatkan rutinitas skin care. Menurut Mba Affi pemakaian skin care itu tidak perlu yang ribet, tapi sesuaikan saja dengan kebutuhan dan kondisi kulit. Dalam merawat kulit jangan sampai hanya karena mengikuti tren saja, karena membeli skin care itu juga menguras kantong, belum lagi membeli makeup dan lainnya.

Tak lupa juga Mba Affi memberikan rekomendasi untuk menggunakan produk anti aging yang bisa digunakan sehari-hari, yakni Pond's Age Miracle Whip Cream yang bisa meminimalisir tanda-tanda penuaan.

Diingatkan juga oleh Mba Affi, dalam melakukan perawatan diri khususnya skin care juga jangan dijadikan beban dan perlu dilakukan dari sekarang dengan memakai skin care yang tepat dan sesuai kebutuhan serta kondisi kulit.

Audience ada yang bertanya dengan keibukan Mba Affi yang cukup padat, bagaimana caranya untuk wajah selalu terlihat segar? Ternyata resep dari Mba Affi adalah:
1. Perhatikan asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Mba Affi sendiri sudah sedikit mengonsumsi gula, mengurangi konsumsi karbohidrat, memperbanyak sayur, dan protein 
2. Rajin olahraga
3. Lebih mendengarkan diri kita

Mba Affi juga memberikan tips nih dalam memilih skin care. Yang paling penting lihat komposisi dari produk tersebut dan sesuaikan dengan kondisi kulit. Cari tahu apa saja bahan-bahan yang bisa membantu mengatasi masalah kulit kita. Ini berguna agar tidak termakan iklan dan menghindari salah memilih skin care. 

Lalu jangan sampai memakai skin care khususnya yang memiliki kemampuan anti aging saat tanda-tanda penuaan sudah muncul. Tapi gunakanlah saat tanda-tanda penuaan tersebut belum muncul. Sebaiknya dalam memulai pemakaian skin care anti aging disarankan saat usia di atas 25 tahun.

Sebagai penutup dari Mba Affi untuk bisa menunjukkan sisi Brave Bold Beauty perlu memaksimalkan cantik dari luar dengan memakai skin care yang tepat dan juga dari dalam seperti menggali potensi, memupuk rasa percaya diri, bangun good personality, dan peduli terhadap sesama. 

Talkshow: "Self Love and Be Good to Your Self" with Andra Alodita & Tara de Thouars


Ini merupakan sesi kelas terakhir di Fimela Fest 2019 (Sabtu, 16 November 2019). Di sesi ini para narasumber, yakni Mba Andra Alodita (influencer dan seorang blogger) dan Tara de Thouars (psikolog) membagi tips tentang pentingnya mencintai diri sendiri (self love) dan berbuat baik terhadap diri sendiri (Be Good to Your Self)

Menurut Kak Andra Alodita self love bagi dirinya merupakan bagian dari seni karena tidak pasti dan tidak ada urusan dengan orang lain. Namun menurut Kak Andra setiap orang memiliki perjalanannya masing-masing karena berbeda satu sama lain dan tidak bisa instan dalam melakukan proses self love. 

Masih banyak yang menganggap jika seseorang pergi ke terapis (psikolog) pasti ada masalah dengan kejiwaannya. Padahal kenyataanya tidak selalu demikian. Pergi ke terapis bisa saja karena ingin bercerita soal apapun hanya untuk berbagi maupun mencintai diri sendiri. Pergi ke terapis juga bisa memelihara diri agar terhindar dari stres berlebihan.

Mencintai diri sendiri ala Mba Andra Alodita juga perlu bersyukur terhadap apa yang dilakukan dan sudah diperoleh. Tidak ada yang lebih mengerti diri kita selain diri kita sendiri dan kalau kita bisa menyayangi diri kita sendiri, orang lain juga akan menyayangi kita.      

Seberapa Penting Melakukan Self Love?

Apakah self love itu penting? Menurut Kak Tara super penting. Self love itu bisa menjadi fondasi dalam diri. Kalau kita tidak self love yang ada malah membuat kita terus mengeluh, ngedumel, komentar soal apa saja, melihat sesuatu secara negatif terus menerus.  Siapapun perlu melakukan self love untuk bisa menikmati hidup, menghindari stres, dan jadi manusia yang lebih bersyukur.

Tara De Thouars mengatakan sudah sewajarnya setiap orang mencintai diri sendiri karena kalau bukan kita yang mencintai diri sendiri, siapa lagi? Biasanya orang jadi tidak mencintai dirinya karena sering melihat kehidupan orang lain di media sosial yang lebih sempurna darinya. Imbasnya kita jadi membandingkan dan melihat kekurangan diri sendiri. Hal ini lama kelamaan bisa memicu depresi. Orang yang depresi adalah orang yang membenci dirinya sendiri.

Menurut Kak Andra jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, mau jadi apa kita? karena setiap tahun ujian hidup semakin berat. Kak Andra juga masih suka keterapi untuk me-maintain, apakah tindakan yang dilakukan sudah benar dan sesuai dengan path Kak Andra.

Menurut Kak Tara cara self love terbaik yang bisa dilakukan, yakni dengan memberikan apresiasi dan memuji diri sendiri secara wajar serta mengangkat diri sendiri saat mengalami kegagalan, serta jika di dalam diri muncul rasa ragu, kita perlu segera bangkit dan sadar bahwa kita bisa melakukannya.

Hal paling sederhana yang pernah dilakukan Mba Andra untuk self love adalah dengan melihat dirinya dicermin dan bilang sama diri sendiri jika
 "I'm enough. Saya cukup, meski tidak sempurna saya punya kelebihan dan sadar akan kekurangan yang dimiliki tapi saya bisa melakukan hal lain." 
Pesan lain yang saya ingat dari sesi ini adalah
"Kalau kita bisa mencintai diri kita sendiri sama seperti kita mencintai orang lain maka kita bisa hidup lebih bahagia dan tidak terpengaruh dengan tanggapan negatif orang lain terhadap kita".  kata Tara de Thouars

Be Good to Your Self 

Be good to your self ala Andra Alodita adalah dengan membatasi diri untuk bermain media sosial. Biasanya Andra Alodita akan membuka media sosial antara jam 8 atau 9 pagi dan biasanya sebelum bermain medsos ibu satu anak ini melakukan meditasi atau olahraga, dan menulis jurnal terkait hal yang disyukurinya di hari itu. Bagi Kak Andra membuat sarapan yang berisi makanan-makanan sehat saja itu termasuk berbuat baik terhadapa diri sendiri. Karena memberikan asupan yang baik juga sangat perlu untuk pikiran dan tubuh.

Apakah Self Love itu Sama dengan Selfish?

Terkadang ada saja orang yang berpikir jika self love sama saja dengan selfish. Contoh kejadian sehari-hari misalnya, ibu rumah tangga yang tidak tega jika harus meninggalkan anak-nya dengan nenek atau pengasuhnya sebentar untuk melakukan perawatan diri di salon? Ibu akan merasa bersalah karena telah meninggalkan anaknya lalu berpikir jika dirinya egois.

Jadi ternyata, self love dan selfish adalah dua hal yang berbeda. Kalau selfish tidak memikirkan orang lain dan cenderung merugikan orang lain. Sementara self love artinya kita melakukan sesuatu untuk kebaikan diri kita sendiri. Jadi dari contoh kejadian di atas, sebenarnya ibu tersebut bukan egois, tapi perlu melakukan self love misalnya dengan melaukan perawatan diri agar saat kembali ke rumah, sang ibu juga bisa kembali menjalankan tugasnya sebagai ibu rumah tangga dengan semangat dan lebih baik lagi.

Pesan dari Mba Andra terkait self love adalah hargai prosesnya. Karena setiap orang punya jalan self love masing-masing. Sementara Mba Tara menganggap perlu menerima kekurangan, karena ada beberapa hal dalam diri kita yang tidak bisa dirubah dan kita harus terima. Tapi ingat juga bahwa di dalam diri setiap orang pasti ada kelebihan.  

Gimana banyak inspirasi kan dari acara Fimela Fest 2019 di atas? Saya juga ikut yang sesi Photography Class: Mobile Food Photography - Komunitas Jangkrik Kuliner, tapi saya rasa saya akan sharing ilmunya di tulisan terpisah saja ya.

Baca juga: Belajar Mobile Food Photography With Komunitas JangkrikKuliner di Fimela Fest 2019

Saya berharap acara Fimela Fest tahun depan bisa lebih meriah dan mengangkat tema lain yang tidak kalah serunya :) 
  • 0 Comments

Source: ISB

Pernah enggak saat sedang browsing, kepikiran ada berapa banyak ya konten yang disubmit di internet? Ternyata ratus ribuan! Berdasarkan info dari  Marketingprofs, Desember 2018 dalam satu menit ada 1.388 blog post yang diposting, 12 jam durasi video di Youtube , belum lagi 3.000 cuitan di Twitter dan 220.000 foto di Instagram.

Dengan konten sebanyak itu, enggak heran betapa kerasnya persaingan di dunia perkonten-an Saat ini selain teks, 3 konten utama yang sedang naik daun di dunia internet adalah foto, video, dan infografis. Tujuan ditambahkannya 3 konten ini agar tulisan makin menarik dan pembaca betah membaca tulisan sampai tuntas.

Baca juga: Blogger Gathering Bukalapak: Trik Membuat Blog yang Menarik & Disukai Pembaca

Untuk infografis, hari Sabtu (20/4/2019) saya hadir di workshop Infografis for Beginner  yang diselenggarakan oleh Indonesian Social Blogerpreneur (ISB) bekerjasama dengan CNI Indonesia bertempat di VROffices yang berada di TCC Batavia Tower One, Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Narasumbernya adalah Jumardan Muhammad atau yang biasa dipanggil Ardan. Ia ini bloger yang merangkap juga sebagai SEO Content Writer di Agency Digital dibilangan Jakarta Selatan. Kamu bisa kepoin dia di blog pribadinya di jumardanm.com atau Instagramnya @artdansebagainya.

Balik ke topik utama, sebenarnya infografis itu apa ya? Saya yakin, kamu pasti sudah punya gambaran dan sering melihat contohnya. Secara sederhana infografis adalah bentuk visualisasi yang terdiri dari informasi atau data yang disampaikan bukan cuma tulisan tapi juga ada gambar. Dengan adanya infografis kemungkinan besar akan lebih cepat ditangkap dan dimengerti oleh otak. 

Bukan cuma itu alasannya,  infografis diperlukan juga karena 3 alasan lain, yaitu:
  1. Menarik perhatian pembaca. Saat ini orang yang berselancar di internet mudah sekali terdistraksi dan pindah ke satu tab ke tab lainnya. Nah, biar pembaca enggak cepat bosan, pakailah infografis yang menarik
  2. Memudahkan pembaca membaca artikel. Saat ini, jika informasi hanya disajikan melalui teks saja, pasti akan terasa membosankan. Makanya dengan adanya infografis untuk menarik perhatian pengunjung
  3. Memperindah tampilan blog. Untuk membuat tampilan blog tidak monoton, baiknya kita harus memperkaya konten dengan memasukkan foto, infografis, dan video

Jenis-jenis Infografis

Infografis sendiri memiliki beberapa jenis. Kamu bisa pilih berdasarkan kebutuhan dan penggunaannya. Kalau dari sisi bentuk, ada tiga jenis infografis, yakni: infografis statis, infografis animasi, dan infografis interaktif.

Nah, dalam materinya Ardan menjelaskan soal infografis statis yang terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu:

Informasi


Ini menjadi jenis infografis yang menurut Ardan paling mudah dibuat.Biasanya hanya berisi informasi dan di dalamnya tidak ada data-data apa pun. Kamu perlu melakukan pengumpulan kata kunci-kata kunci terkait informasi yang ingin ditampilkan dan memilahnya, kemudian buat di aplikasi pembuat grafis. 

Garis Waktu


Biasanya infografis ini dibuat untuk menjelaskan alur sejarah. Tipsnya cari tahun yang paling penting dan relevan dengan tulisan, serta berikan sedikit penjelasan.

Perbandingan

DailySocial.id

Serupa dengan infografis informasi, namun yang membedakan adalah terdapat dua informasi yang ditampilkan dalam satu infografis. Kamu pasti sudah ada gambaran kan, jadi membandingan dua hal, misalnya membandingkan brand A dan brand B. Namun harus disajikan berdasarkan fakta. 

Visualisasi Data


Untuk jenis infografis yang satu ini bisa dikategorikan cukup sulit. Terkadang banyaknya data yang muncul, membuat bingung data mana yang harus dimasukkan. Ardan memberikan tips untuk memberi perhatian lebih pada angka-angka yang muncul dan ambil yang dianggap penting serta saling terkait. 

Untuk memperjelas, tambahkan keterangan perihal setiap angka yang muncul, kemudian susun dalam grafis.Untuk menyajikan data,  bisa dibuat dalam bentuk chart atau menampilkan angka saja yang  dipermanis dengan icon atau gambar.

Bagian Infografis 

Nah di infografis sendiri itu ada bagian-bagiannya. Bukan cuma ada judul sama isi pokoknya saja, tapi masih ada bagian lain yang penting sekali untuk diperhatikan.


Judul

Kalau ini sih sudah pasti ya. Biar pembaca juga enggak bingung ini menjelaskan tentang apa. Tapi baiknya buatlah judul yang catchy jadi pembaca juga tertarik buat melihat dan memahaminya. Dan yang perlu diperhatikan, jangan sama dengan judul tulisan blog, biar membuat infografis berdiri sendiri, apalagi kalau mau dishare  di media sosial.

Pengantar 

Infografis perlu dikasih intro atau penjelasan singkat terkait apa yang disajikan pada infografis yang tersebut. Cukup satu kalimat yang menggambarkan infografis. 

Isi 


Bagian ini sangat crucial alias penting banget! Kita harus bisa memaparkan isi data atau informasi yang sekiranya penting dan mendukung seluruh rangkaian tulisan yang kita buat. Diperlukan kemampuan memilih dan memilah data mana yang sebaiknya dimasukkan.



Terus gimana caranya untuk menyaring data? Tipsnya menurut Ardan, jika artikel yang dibahas soal sejarah, bisa paparkan data soal tahun-tahun yang penting dan jelaskan singkat apa yang terjadi ditahun tersebut. Jika yang disajikan adalah data, ambil angka-angka dan ahun yang penting sesuai dengan bahasan yang ditulis.  



Terus biar makin ciamik, infografis juga perlu nih dikasih ikon atau elemen grafis yang sesuai dengan apa yang dipaparkan dalam infografis. 

Sumber


Kalau muncul dalam benak kamu apa perbedaan antara gambar lain-lain dengan infografis? Salah satu jawabannya adalah dari adanya keterangan sumber dari mana asal data atau informasi yang diperoleh. Dengan begitu, bisa membantu pembaca blog  percaya terhadap konten yang kita buat. Baiknya, tampilkan sumber di bagian bawah menggunakan ukuran huruf yang kecil.



Sebagai tambahan, kita juga boleh mencantumkan keterangan nama atau blog kita sebagai pembuat infografis. Biar pembaca juga tahu, kalo kita nih yang buat infografisnya, bukan dibikinin orang lain. 



Aturan dalam Membuat Infografis 

Ada aturan-aturan yang perlu diperhatikan saat hendak membuat infografis. Hal-hal tersebut, yakni:

Latar 

Dalam menentukan latar, pakai saja latar yang berwarna putih untuk langkah awalnya. Warna harus saling terkait dan tidak ada kontras yang berlebih. Hindari terlalu banyak menggunakan warna. Hindari latar grafis lebih menarik daripada isi. Jangan menggunakan warna atau gambar yang terlalu  mencolok atau menarik perhatian mata.

Warna

Baiknya gunakan warna-warna pastel atau warna soft ya dan maksimal menggunakan 3 warna saja yang senada, misalnya biru muda dan biru tua. Hindari menggunakan warna mencolok karena hanya akan mengganggu mata seseorang dan malah membuat orang akan meninggalkan infografis tersebut. 

Huruf 

Untuk huruf, baiknya gunakan 3 jenis huruf saja. Kalau terlalu banyak huruf malah membuat orang  tidak fokus dengan infografis apa yang kita buat. Jika ingin membuat 1 jenis huruf saja juga bisa. Catatan lagi untuk bagian huruf Jangan buat infografis yang ukuran hurufnya sama besarnya. Tampilkan ukuran huruf yang besar-kecil. Manfaatkanlah fitur bold, italic, atau ukuran sebuah jenis huruf untuk membedakan judul, pengantar, isi, dan sumber.

Ardan memberikan rekomendasi huruf  yang bisa digunakan, yakni Bebas Neue, Calibri, Coolvetica, dan Myrad Pro.


PKS bukan Partai Keadilan Sejahtera ya :p Masih ada lagi hal yang harus diperhatikan dalam infografis. Ada 3 hal, yakni: 


  1. Buatlah infografis yang berbentuk potrait. Alasannya karena kebanyakan orang mengakses internet dengan smartphone
  2. Penggunaan kata kunci. Inilah yang membantu kita memilih data, kata, kalimat mana yang kita ingin masukkan atau cari 
  3. Jangan sampai lupa untuk menuliskan sumber yang dipakai ya. Enggak mau kan disangka plagiat atau tulisan kita diragukan sama pembaca?

Kalau kamu punya waktu luang yang banyak dan hobi ngoprek-ngoprek aplikasi, bisa buat infografis dengan memanfaatkan Adobe Indesign, Adobe Ilustrator, Adobe Photoshop, Coreldraw, dan Microsoft Powerpoint. Lima aplikasi ini offline ya. Saya yakin kamu pasti sudah familiar dengan nama-nama di atas. Apalagi yang poin terakhir hehe.

Tapi kalau kamu enggak mau ribet, bisa gunakan Canva.com. Sebenarnya di beberapa postingan saya juga sudah menggunakan Canva untuk gambarnya. Cuma karena belum tahu secara detail bagaimana bikin infografis, makanya bikinnya seadanya dan sebagusnya saya aja hahahahaha. 


Nah, sementara untuk yang online, Ardan merekomendasikan untuk menggunakan Canva.com, Easel.ly, Infogram.com, dan Picktochart.com.


Kalau untuk grafis bisa mengandalkan situs gambar tidak berbayar seperti Freepik dan Flaticon. Sementara untuk foto yang berkualitas bisa mengunduhnya di Pexels.com, Pixabay.com, dan Unsplash.com.


Untuk menggali ide gambar-gambar ciamik, bisa gunakan situs seperti Pinterest.com, Piktochart.com, Visual.ly, Behance.Net, Kreavi.com, dan yang tak ketinggalan adalah Google.


Ini infografis yang saya buat. Ya masih kurang sana sini hehe. Tandanya harus banyak belajar dan lebih sabaaaar :)


Source: ISB


Source: ISB

Oh iya di acara ini, dari pihak CNI Indonesia yang diwakili oleh Mba Asti Eka Putri selaku Product Marketing CNI Indonesia. Di kesempatan kali ini Mba Asti juga memperkenalkan produk baru yang dimiliki oleh CNI Indonesia, yakni BioPlus.


Ardan dan Mba Asti.
Source ISB


Apa sih BioPlus itu?

BioPlus adalah  suplemen sinbiotik (probiotik & prebiotik dalam satu produk) yang mampu menjaga keseimbangan bakteri dalam usus sehingga pencernaan terjaga kesehatannya. BioPlus mengandung tiga jenis bakteri menguntungkan yaitu Clostridium butyricum, Bacillus mesentericus, dan Bifidobacterium breve; serta mengandung Ester-C, vitamin B1, B2, B6, prebiotik, dan enzim.

Kira-kira apa sih yang diperoleh dari mengonsumsi BioPlus?  Ada banyak nih manfaat yang diperoleh.
1. Membantu mengatasi diare, dikarenakan banyak bakteri merugikan maupun  karena tidak tahan laktosa dalam susu dan hasil olahannya.
2. Membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh
3. Mengatur jumlah air dan elektrolit dalam usus
4. Meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan.
5. Menjaga keseimbangan flora dalam usus dengan menekan pertumbuhan bakteri merugikan


BioPlus ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak berumur dari 3 tahun-12 tahun dengan dosis satu stik perhari. Sementara Dewasa dua stik per hari.

Penasaran seperti apa sih BioPlus itu?

Source: CNI Indonesia

Itu tadi ilmu-ilmu yang saya peroleh dari Workshop for Beginner dari ISB dan CNI Indonesia. 

Terima kasih pada sang narasumber, Ardan yang tidak pelit membagi ilmu yang ia punya. Di sesi akhir dia juga mengatakan jika dunia blog itu terus berkembang dan sudah seharusnya kita mengikuti perkembangan tersebut dengan terus belajar menambah skill baru. 


Teman kantor saya ini memang dibalik sifat yang katanya introvert dan humoris, dia banyak menginspirasi saya soal per-blogging-an maupun tulis-menulis. Saya tuh tipikal orang yang harus di 'sentil' dulu baru mulai nge-blog lagi. Hahahaha. 

Satu lagi, salah satu hal yang harus dilakukan oleh para bloger atau content creator adalah harus KONSISTEN dan SABAR, sayyyyyy. Jadi tetap harus semangat!

Terima kasih juga CNI Indonesia dan VROffices yang menyediakan berbagai fasilitas yang sangat bermanfaat bagi para peserta :).

Ditunggu acara workshop lainnya dari ISB dan CNI Indonesia ya. 
  • 35 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top