"Yah masa kita ngga jadi jalan-jalan sih?" Tanya saya ke teman-teman saat sedang membicarakan rencana untuk liburan ke Singapore di bulan Oktober ini.
"Iya nih, gue udah lama banget gak jalan-jalan. Bosen banget. Terakhir jalan-jalan pas kita ke Yogya April kemarin." timpal Vika.
"Eh apa kita ke Cirebon aja? Yang deket-deket ajalah. Lagi mau musim hujan juga kan?" Tambah saya.
Vika bilang "gue sih bebas yang penting jalan"
Jadi singkat cerita tanggal Jumat tanggal 18-20 Oktober 2019 saya dan Vika akhirnya pergi liburan ke Cirebon.
Nah selama saya dan Vika di sana ada beberapa makanan yang sempat kami coba. Berbekal informasi dari Mbah Google, akhirnya inilah 6 makanan khas Cirebon yang berhasil kami lahap.
Docang
Vika sendiri kurang suka dengan makanan yang banyak sayurannya. Jadi dia hanya icip sedikit docang punya saya. Biasanya memang docang disantap saat sarapan pagi atau untuk menu makan siang. Per porsinya dihargai Rp6.000
Saat saya mau berangkat ke destinasi wisata lainnya, ada ibu dan bapak yang merekomendasikan untuk makan docang. Lalu saya jawab " Sudah coba Pak yang dekat Pasar Pagi" Lalu si bapak bilang, "Biasanya kalau orang dari luar Cirebon nyobain docang, akan terasa aneh, gak masuk ke lidah mereka." Dalam hati saya berkata "Emang kurang masuk ke lidah saya. Hehehe"
Tempat docang yang saya dan Vika kunjungi kebetulan dekat sekali dengan penginapan kami. Hanya jalan kaki dua menit dari penginapan, sudah bisa deh makan docang.
Empal Gentong Cirebon
Makanan yang satu ini pasti sering dengar atau lihat kalau lagi diacara nikahan kan? Saya suka sih sama makanan yang satu ini. Kalau ke acara kondangan ini jadi menu wajib saya. heheheh. Nah pas ke Cirebon sendiri sempat nyobain empal gentong di restoran Batik Kitchen yang sampingan dengan toko Batik Trusmi.
Dari segi penyaijiannya udah pasti disajikan di wadah yang mirip gentong gitu ya cuma ukuran mini. Rasa dagingnya empuk banget dan ngga pelit sih. Dagingnya banyak. Kuah kuningnya juga gurih, segar, pas deh ngga asin banget. Paling enak makan empal gentong saat kuahnya masih panas. Mantap deh! Tapi monmaap nih pembaca, saya ngga sempet fotoin empal gentongnya, karena udah keburu saya dan Vika lahap saking laparnya :D
Kupat Tahu
Nah makanan Cirebon yang satu ini agak berbeda dengan kupat tahu yang pernah saya coba di Pacitan dulu. Kalau di Pacitan, kupat tahu-nya berisi potongan-potongan ketupat atau lontong dan juga tahu. Sebagai pelengkap, ada tambahan taburan kacang goreng, seledri dan toge serta disiram dengan kuah bumbu yang rasanya manis dan gurih. Makin nikmat ada kerupuk udangnya.
Sementara kalau kupat tahu di Cirebon sama sih isi utamanya ketupat dan tahu. Tapi yang bikin beda dia ngga pake kuah, tapi bumbu kacang. Saya bilang sih mirip sama ketoprak atau somay jadinya, cuma kurang soun putih atau batagor aja hehehe. Kupat tahu yang saya makan saat itu dihargai Rp8.000 aja.
Selain empal gentong, saya juga suka mie koclok. Sumpah ini enak dan rasanya unik banget. Uniknya gimana? perpaduan rasa antara bubur yang sedikit lebih encer dari bubur kebanyakan dicampur dengan mie telur yang lembut. Di dalamnya ada suiran ayam rebus, telur rebus, daun bawang, dan bawang goreng. Pokoknya ya, kalau kamu ke Cirebon, jangan sampai lupa icip makanan khas Cirebon yang satu ini ya.
Kemarin saya makan di Mie Koclok Cirebon Panjunan Jl. Pekarungan, Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Satu porsi Rp17.000.
Kemarin saya makan di Mie Koclok Cirebon Panjunan Jl. Pekarungan, Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat. Satu porsi Rp17.000.
Nasi Jamblang
Ketika sampai di Cirebon, saya dan Vika bertemu dengan orang sewa motor yang sudah kami hubungi sebelumnya. Dia merekomendasikan untuk makan siang di nasi jamblang Ibu Nur. Kata mas yang saya tidak tahu namanya, bilang kalau nasi jamblang Ibu Nur itu termasuk makanan yang terkenal di Cirebon.
Menu makanan yang ada di Nasi Jamblang Ibu Nur bermacam-macam kayak warteg cuma lebih rapi dan gede aja. Konsepnya prasmanan gitu. Jadi kita bisa milih sendiri makanan yang dimau. Terus langsung bayar sebelum makan.
Kemarin saya pesan nasi setengah, sate udang satu tusuk (satu tusuk isi 3 udang gede), pepes kepiting, otak sapi, perkedel udang kelapa, dan sambal. Makanan segitu banyak cuma dihargai Rp35.000. Ini tanpa minum ya, karena saya bawa minum sendiri. Murah banget kan!
Sementara Vika memesan satu nasi, sate telur puyuh, perkedel udang kelapa, dan pepes tahu serta es teh manis. Semua dihargai Rp22.000.
Lokasinya tidak terlalu jauh dari stasiun Prujakan. Kira-kira 10 menit kalau naik motor. Tempat makan di Cirebon ini posisinya ada di Jl. Cangkring 2 No.34, Kejaksan, Kec. Kejaksan, Kota Cirebon. Coba saja kamu cari di Youtube, Nasi Jamblang Ibu Nur sudah banyak diulas oleh para vlogger Indonesia dan juga stasiun TV.
Selain makanan khas Cirebon di atas, sebenarnya saya juga melewatkan beberapa makanan yang sebenarnya sudah ada di list saya seperti bubur toha, bubur sop ayam, gado-gado ayam. Tapi karena waktu yang sempit juga jadinya makanan yang dicicip juga terbatas hehe.
Nasi Lengko
Kuliner Cirebon terakhir adalah nasi lengko. Di bayangan saya saat mendengar nama ini, "wah kayakknya nasinya beda nih. Unik namanya." Batin saya. Ternyata pas saya melihat dan merasakan sendiri, nasi lengko Cirebon mirip dengan gado-gado Jakarta atau nasi pecel. Cuma kalau gado-gado itu pakai lontong, sementara nasi lengko, lontongnya diganti nasi.
Isi dari nasi lengko Cirebon ini ada potongan tahu, tempe, tauge, timun, daun bawang, dan bawang goreng. Kemudian disiram dengan bumbu kacang. Yang membedakan dengan gado-gado dan nasi pecel adalah adanya taburan daun kucai. Saya makan nasi lengko ini deket sama penginapan. Tinggal jalan kaki 5 menit juga sampai.
Selain makanan khas Cirebon di atas, sebenarnya saya juga melewatkan beberapa makanan yang sebenarnya sudah ada di list saya seperti bubur toha, bubur sop ayam, gado-gado ayam. Tapi karena waktu yang sempit juga jadinya makanan yang dicicip juga terbatas hehe.
Nah bukan cuma kuliner Cirebon di atas yang menarik. Oleh-oleh khas Cirebon juga perlu diulas nih. Tenang, saya ngga bakal ulas semua kok, tapi ada beberapa yang saya beli dan kira perlu kamu tahu nih.
Kue ini punya Ussy Sulistyawati dan Andika Pratama. Cirebon Kelana itu bolu berlapis pastry rasa dengan topping. Ada tujuh varian rasa yang bisa dipilih, di antaranya cheese lovers, choco vanilla, double choco crunchy, duren puff, gedong kaya, hazelnut oreo, green tea redbean, red velvet, dan salty caramel. Saya sendiri memesan yang rasa vanila dengan Rp55.000.
Yang saya suka kejunya gede-gede dan terasa banget. Terus ada pastry-nya di tengahnya. woooww enak banget sih. Bolunya lebih lembut dari si bolu banana.
Oleh-oleh Khas Cirebon
Bolu Banana
Dari namanya saja sudah jelas ini merupakan bolu pisang yang bisa kita jumpai di mana-mana. Jujur saja saya ngga tahu bedanya apa sama bolu banana lain tapi pas saya lihat makanan ini di jual di toko Butik Trusmi saya langsung kepincut aroma pisangnya yang harum banget. Ada 3 varian rasa, Authentic Banana, Chocky Banana, dan Cheezy Delight Banana.
Saya sudah nyobain yang rasa Chocky Banana dan Cheezy Delight Banana. Pisangnya terasa banget, aromanya juga nendang banget, ada taburan kacangnya. Terus baik taburan cokelat dan kejunya juga banyak. Dari sisi bolunya ngga terlalu lembut. Pas dimakan masih kerasa ada ada sediikit serat pisangnya. Pokoknya yummy deh.
Cirebon Kelana
Yang saya suka kejunya gede-gede dan terasa banget. Terus ada pastry-nya di tengahnya. woooww enak banget sih. Bolunya lebih lembut dari si bolu banana.
Sultana Cirebon
Ada berbagai varian rasa yang bisa dicoba, yakni banana cheese, cheese, mangga gedong gincu, double chocolate, dan banana chocochip. Masing-masing varian berbeda harganya. Tapi dibanderol dari harga Rp55.000. Saya beli yang rasa Mangga karena kata mas-nya itu salah satu yang best seller. Sultana Cirebon Mangga sendiri dibanderol dengan harga Rp.60.000. Manis cake-nya pas, bau mangga-nya jangan ditanya, pas dibuka kotaknya, semerbak harum mewangi cuyyyy. Pastry-nya juga renyah.
Kira-kira dari list makanan khas Cirebon dan oleh-oleh dari Cirebon di atas mana yang pengin banget kamu coba? Atau setelah baca tulisan ini kamu jadi makin penasaran sama Cirebon?