Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar


Kalo lagi cari tempat buat nugas, kerja, atau nongkrong cobain deh Coffee N Pamulang. Kebetulan selasa kemarin, kerjaan lagi lowong, jadi bisa curi-curi waktu buat main sekaligus meet up sama temen gue, Vika. 

Enaknya kerja jadi freelancer tuh kita bisa kerja dari mana aja dan kapan aja. Kita yang nentuin sendiri kapan mau "nguli" dan kapan mau rehat. Sefleksibel itu. Salah satu kesukaan gue jadi freelancer adalah bisa ngerasain nge-mall atau nge-cafe di hari biasa di mana suasananya nggak terlalu rame. Maklum anak introvert. 

Pamulang buat gue adalah daerah rumah sepupu gue yang posisinya nggak jauh dari Universitas Pamulang. Jadi, kalo ke sana ya saat lagi mau main ke rumah sepupu gue aja. 

Selasa kemarin tujuan ke Pamulang cuma 1, bukan buat main ke rumah sepupu, tapi nyobain vibe nongkrong di Coffee N Pamulang.  Ada yang udah pernah ke sini? 

Kenalan dengan Coffee N Pamulang 



Pas pertama masuk ke cafe ini tuh gue disambut sama alunan musiknya Tulus yang Gajah. Adem kan jadinya. Pas masuk ke area dalam, makin adem dengan dekorasinya dibuat layaknya seperti rumah dan warna putih yang clean. Teras depan disulap menjadi ruang duduk semi terbuka yang didominasi warna hitam. 

Coffee shop  Pamulang ini pertama didirikan pada Oktober 2020. Terus kita bisa langsung lihat tempat buat order dan bayarnya. Ada beberapa jenis meja di sini. Ada yang berbentuk barisan meja persegi dan bundar yang dilengkapi dengan kursi anyaman rotan yang membuat cafe ini terkesan estetik. Makin berasa homey karena ada   beberapa tanaman hias di berbagai sudut  indoor maupun outdoor yang bikin tampilannya makin asri dan cantik.

Pencahayaan ruangannya juga terang, ruangan indoornya luas, ada AC dan dingin. Terus ruangannya juga bersih termasuk kamar mandi di lantai 1 dan 2.

Coffee N Pamulang Menu

Di sini ada menu dari snack sampe makanan berat. Buat makanan berat ada dari Indonesia, Korea, dan Western. Ada banyak varian pastry yang di pajang di kotak samping kasir. Kita tinggal tunjuk aja kalo mau pesen dan ditanya, mau dipanasin dulu atau nggak usah. 
 
Buat minumannya, gue sendiri pesen salah satu menu best seller mereka yaitu RN atau Es Kopi Susu Gula Aren (Rp28.000). 

RN (Es Kopi Susu Gula Aren Coffee N Pamulang)

Untuk makanannya gue pesen Ramyeon (Rp35.000). Penyajiannya mirip kayak di drama Korea, langsung dari panci gitu dan makannya menggunakan sumpit dan sendok guna ulang ya. 

Ramen Coffee N Pamulang

Sedangkan Vika pesen lychee tea (Rp30.000) dan snack platter (Rp55.000)

Coffee Shop Pamulang Snack Platter


Lychee Tea Coffee N Pamulang 



Buat yang suka gelato, di sini juga ada lho dengan berbagai varian rasa. Oh ya untuk sistemnya sendiri adalah self pick up ya jadi kita ambil sendiri makanan dan minumannya kalo pesenan udah jadi. 

Harga untuk menunya sendiri masih sangat ramah di kantong yaitu berkisar Rp20.000 - Rp50.000. Tapi, yang gue cantumin di sini belum termasuk pajak ya. 

Fasilitas Coffee N Pamulang 

Ada 2 lantai yang tersedia. Indoor dan outdoor. Lantai 2 ada rooftopnya untuk smoking area, tenang area ini juga ada fan jadi ngga bikin pengap. Di sini tersedia beragam jumlah kursi untuk tiap meja. Ada yang disediakan untuk meja 2 orang, sendiri, berempat, sampe meja panjang dengan banyak kursi. Bisa deh mau sendirian, ngajak beberapa teman, hingga keluarga dekat ke sini. 

Outdoor Coffee N Pamulang


Ada juga meja tersendiri untuk barista sehingga customer bisa lihat show coffee maker (manual brewing). 

Show Coffee Maker Coffee N Pamulang


Di sini cukup lengkap ya. Ada Wifi yang cukup kenceng. Lumayanlah sembari nunggu Vika dateng, gue sempet nonton One Piece Live Action 1 episode di Netflix  dan baca 1 chapter buku Life Traveler Windy Ariestanty. Ada juga colokan di tiap meja. Mau nugas atau kerja bisa banget di sini. 

Biar nggak cuma ngobrol doang pas lagi ngobrol-ngobrol, di sini juga tersedia banyak mainan. Ada ular tangga, uno, scrubble, puzzle. balok susun, dan lainnya. Jadi, kalo bahan obrolan udah habis tapi belum mau balik, nggak bakal mati gaya.

    
View this post on Instagram

A post shared by Coffee N | Coffee Shop Pamulang (@coffeen.pmlg)

 



Kelebihan Coffee N Pamulang

Gue punya kebiasaan, kalo mau ke restoran atau cafe, pasti ngecek dulu mereka gimana cara menyajikan makanan dan minumannya. Pas scroling Instagram Coffee N Pamulang, gue senang karena mostly penyajian makanan dan minuman mereka minim sampah sekali pakai. Mereka pakai sedotan dan alat makan guna ulang. Untuk air mineralnya pun juga disajikan di botol kaca ukuran 1 liter. Mantep!

Menu Coffee N Pamulang menggunakan alat makan guna ulang



Coffee N Pamulang Menu


Selama gue dine in di sana, yang menjadi PR dari Coffee N Pamulang dan Coffee Shop lainnya, hanya tisu sekali pakai saja. Tapi, ini masih oke sih. Belum banyak juga coffee shop yang pake tisu guna ulang.

Kalo mau take away, mereka juga membolehkan customer buat menggunakan wadah sendiri lho. Gue kemaren bellin nyokap smoked beef  mozarella croissant (Rp32.000) dan kopi RN pake wadah sendiri.

Take away Coffee N Pamulang menggunakan wadah sendiri.


Pelayanannya juga oke banget. Coffee N Pamulang gercep banget bikinin pesanan buat customer-nya. Review di Google juga oke kok gaes, 4.8 dari 310 orang yang ngasih review. Mantul!

Review Coffee N Pamulang


Kekurangan Coffee N Pamulang

Aspek penting dari sebuah coffee shop udah dipenuji semua nih sama Coffee N Pamulang. Tapi, pasti semua hal ada kurangnya, toh. Menurut gue sih agak susah buat cari parkiran mobil ya dan belum tersedia mushola di dalamnya. 

Sempet nanya juga sama Mas Baristanya kalo ampas kopi Coffee N masih dibuang biasa aja ke tempat sampah. Tapi, customer boleh aja minta ampas kopinya, misalnya buat lulur atau scrub. 

Nah, saran aja buat Coffee N Pamulang, bisa kasih ampas kopi kalian juga ke @ruas.lab. Nantinya ampas kopi akan diolah jadi toples atau jar, pengganti styrofoam, gelas, aksesoris, dan lainnya.  Tenang, gue bukan ordal (orang dalem ruas.lab kok!) tapi semoga ini bisa jadi solusi untuk mengelola sampah ampas kopi yang pasti banyak banget deh :)

Lokasi Coffee N Pamulang

Lokasi dari Coffee N Pamulang menurut gue sih gampang diakses ya. Banyak kendaraan kok untuk menuju ke sana. Gue sendiri menggunakan Transjakarta dan disambung dengan ojek online. Kalau mau bawa kendaraan juga tersedia parkiran khusus motor. 

Patokannya ada di belakang Mitra 10 ya. Alamat detailnya di sini:
Blok AX 33 No, Jl. Permai Raya No.15, West Pamulang, Pamulang, South Tangerang City, Banten 15417. 

Kesimpulan 

Overall dari semua aspek penting kayak pelayanan, tempat, menu, sampe harga gak usah ditanya lagi. Semuanya oke dan emang tempatnya cozy dan tenang. Betah banget gue lama-lama di sana. Gue sendiri dateng jam 09.30 dan baru balik jam 15.30 lah. Lama banget nggak tuh 6 jam dan nggak ngebosenin di sana. Gue pun sama Vika juga puas bisa update kehidupan masing-masing dan curhat a-z hahaha. 

Musik yang diputar juga termasuk update dan gak terlalu kenceng. Meskipun ini lokasinya di pinggir jalan gitu, tapi gak berisik, so far nggak denger sih ada suara klakson mobil dan lain-lain.  Kasir barista semuanya ramah-ramah juga. 

Jam operasional: 

Buka setiap hari jam 08.00-22.00








  • 0 Comments

Sumber: https://cerdasbelanja.grid.id/

Saya terkagum-kagum saat membaca profil singkat dari Alfira Oktaviani. Gimana tidak, seorang ibu dan lulusan apoteker Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini menggagas UMKM bernama Semilir Ecoprint di Yogyakarta dengan mengangkat berbagai manfaat bukan hanya untuk bisnis tapi juga lingkungan, pemberdayaan perempuan, dan mengharumkan warisan budaya. 

Sebelum membahas lebih jauh, mungkin ada yang belum familiar dengan apa itu ecoprint. Jadi arti dari kata ecoprint terbagi dalam dua kata. Eco atau ekosistem yang memiliki makna lingkungan hayati maupun alam. Sedangkan print artinya cetak. 

Mekanisme dari sistem ecoprint adalah menjiplak dedaunan, bunga, dan tumbuhan lain lalu merebusnya demi mendapatkan warna dan pola alami pada tekstil.

Ecoprint sendiri teknik yang berasal dari Australia. Di negara kangguru, kebanyakan tanaman yang tumbuh di sana adalah eucaliptus yang biasanya bisa menghasilkan warna hijau, kuning hingga hitam. Sedangkan ecoprint di Indonesia bisa menghasilkan banyak warna dan bentuk pola, karena negara kita adalah negara tropis yang memiliki banyak tanaman beragam. 

Selain itu, media yang digunakan bukan hanya kanvas tapi ecoprint bisa diterapkan pada karung goni dan kain lantung. 

Data Soal Masalah Limbah Pewarnaan

Sebenarnya sudah banyak pengusaha tekstil yang mengetahui akan bahayanya limbah tekstil khususnya pewarnaaan.  Namun, sayangnya, masih sangat sedikit yang mau beralih ke pewarna alami. Data Kementerian Perindustrian dari 300 perusahaan tekstil hanya 10%-nya saja yang menggunakan bahan baku alami.

Selain itu, banyak perusahaan membuang sisa pewarnanya ke sungai seperti Citarum. Dari data Indonesia Country Water Assessment tahun 2016, salah satu alasan sungai di Jawa Barat banyak yang tercemar disebabkan dari industri tekstil di Jawa Barat. Diperkirakan ada 68% industri tekstil  di hulu Citarum. 

Memangnya seberapa bahaya limbah pewarna tekstil konvensional? Zat ini mengandung senyawa AZO yang tergolong sulit terurai dan mengandung logam berat. Jadi, jika dibuang ke sungai akan banyak membahayakan ekosistem makhluk hidup lain. 

Beberapa contohnya bisa menyebabkan perubahan DNA sel (mutagenik), bayi terlahir cacat yang disebabkan kelainan perkembangan janin (teratogenik), tumor, iritasi, kanker, dan kematian.

Nah, melihat beragamnya bahaya yang ditimbulkan, maka penerapan dari ecoprint ini bisa menjadi jalan keluar untuk mengurangi penggunaan kimia berbahaya dan pewarna sintetis dalam proses produksi kain. 

Kenalan dengan Semilir Ecoprint 

Brand eco fashion saat ini sudah mulai banyak yang bermunculan. Hal ini karena sudah bertambah luas orang yang mengerti bahwa dalam sepotong pakaian ada berapa banyak sumber daya yang dikorbankan. 

Alfira Oktaviani atau yang akrab disapa Fira membuat Semilir Ecoprint pada 2018. Tujuan dari Fira membentuk Semilir Ecoprint selain sebagai wadah untuknya menuangkan minatnya pada dunia seni dan fashion ia juga ingin sekali berkontribusi membuat brand fashion yang ramah lingkungan dan sustainable di tengah brand fast fashion yang ada di Indonesia. Teknik yang digunakan juga tidak biasa yaitu ecoprint dan pewarna alam. 

Bermodalkan Rp500 ribu dan skill yang dimiliki, Fira bertekad untuk memulai bisnis fashion ecoprint ini. Apalagi penerapan bisnis ini tidak menghilangkan sama sekali ilmu apoteker yang dimilikinya. Berkat mata kuliah morfologi tumbuhan, teknik kimia, dan manajemen bisnis yang dipelajari saat kuliah ternyata sangat berguna dalam memulai usaha dan mengembangkan bisnis Semilir Ecoprint ini.

Sumber image: https://rejogja.republika.co.id/

Apa saja yang diproduksi oleh Semilir Ecoprint? Saat ini tersedia tas wanita, pouch, passport case, book cover, baju, syal, dompet maupun homedécor yang diperuntukkan bagi wanita perkotaan usia di atas 25 tahun dan memiliki kelas ekonomi A serta menjalani gaya hidup ramah lingkungan serta menyukai produk handmade dan lokal.

View this post on Instagram

A post shared by semilir.ecoprint (@semilir_ecoprint)


Apa sih yang membuat produk Semilir Ecoprint begitu spesial? Salah satunya karena hasil Semilir Ecoprint memiliki motif dengan warna khas seperti earthy-pastel yang jelas. Motifnya dibuat dari cetakan asli dari warna daun atau tumbuhan yang digunakan, kemudian harus melalui proses pemanasan, kemudian kukus selama dua jam. 

Warna yang dihasilkan juga beragam. Mungkin yang kita tahu mostly daun akan mengeluarkan warna hijau dan kuning. Namun, lewat ecoprint bisa memunculkan warna yang lebih variatif seperti ungu, merah, dan lain-lain. 

Dengan teknik ecoprint maka karya yang dihasilkan tidak pasaran karena tidak bisa ditiru sama persis dengan aslinya. Menariknya lagi Semilir Ecoprint mengangkat warisan budaya Indonesia pada salah satu produknya yaitu menggunakan media kulit kayu lantung dari Bengkulu. Jadi, yang tadinya motif dibuat dalam selembar kain, tapi ini dilakukan di kulit kayu lantung.

Kelebihan lainnya ada budaya, cerita, dan bentuk yang berbeda dari tiap jenis dedaunan, musim, dan faktor lingkungan lainnya. Dengan begitu  pola dan warna yang dihasilkan punya cerita, budaya, dan bentuknya sendiri.

Mengenal Kulit Kain Lantung 

Sekilas soal kulit kain lantung. Ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Bengkulu. Singkatnya kain atau kayu lantung digunakan untuk pakaian  atau pelindung di zaman perjuangan melawan penjajah Jepang.  Alasannya karena kulit kayu lantung memiliki permukaan yang kuat dan tidak mudah rusak  layaknya kain kebanyakan.

Di masa kemerdekaan, peran dari kain lantung bukan lagi manfaatkan sebagai pakaian, tetapi dikreasikan sebagai kerajinan tangan dengan nilai historis yang tinggi dan legendaris, 

Pohon yang dipilih untuk dijadikan kain lantung adalah pohon yang bergetah dan berusia minimal 10 tahun agar tidak mudah rusak. Agar kulit pohon mudah dijadikan pakaian, bagian yang diambil adalah bagian kulit kedua yang lebih halus dan harus melalui proses pelunakan dan dipukul-pukul dengan tanduk kerbau agar kulit kayu jadi rata, lebar, lembut, dan tipis. Satu pohon bisa menghasilkan 2-3 lembar kain lantung ukuran 1x1 meter.

View this post on Instagram

A post shared by semilir.ecoprint (@semilir_ecoprint)

Karena memiliki nilai sejarah yang kuat, di tahun 2015 kulit kayu lantung dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Melihat hal itu Semilir Ecoprint berinisiatif melakukan inovasi mengubah kayu lantung biasa menjadi produk yang lebih punya nilai jual dan seni tinggi.

Namun, jika flashback sedikit, pemilihan kain lantung datang dari ayahanda Fira yang berasal dari Bengkulu dan memberikan ide untuk menggunakan bahan satu ini pada desain produk Semilir Ecoprint. Fira lalu mempelajari  kulit kayu lantung secara dalam termasuk menggali sejarah dan nilai budayanya.

Hingga kini kulit kayu lantung masih dijadikan suvenir khas Bengkulu dan diandalkan pada acara adat Tabot (tradisi tahunan masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Islam).

Konsep Keberlanjutan yang Dijalankan oleh Semilir Ecoprint

Cerita yang tidak kalah menarik. Semilir Ecoprint juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga agar bisa membantu perekonomian mereka agar lebih berdaya. Para ibu rumah tangga diajarkan untuk menggunakan bahan baku yang ditanam sendiri, proses produksi, bagaimana menangani limbah, dan membuat label serta kemasan produk yang ramah lingkungan. 

Khusus untuk limbah contohnya, bekas daun atau tanaman yang dipakai tidak langsung dibuang, tapi digunakan lagi untuk dibuat pupuk.

Kesuksesan Semilir Ecoprint

Sebelum pandemi,  omzet yang bisa diperoleh Semilir Ecoprint bisa mencapai Rp50 juta per bulan. Fira dan tim melakukan berbagai upaya untuk mengenalkan dan memasarkan produk dengan aktif  ikut dalam penyelenggaraan workshop ecoprint, ikut bergabung dalam pameran di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar. 

Bahkan ada beberapa produk yang diekspor ke beberapa negara besar seperti Afrika Selatan, Amerika, Australia, Jepang, dan Eropa. 

Itu semua bukan hanya memberikan keuntungan finansial semata bagi tim Semilir Ecoprint tapi jauh lebih luas lagi juga berkontribusi dalam pemberian edukasi pada masyarakat terkait teknik ecoprint dan kulit kayu lantung. 

Struggle di Masa Pandemi

Selama pandemi, agar usaha tetap bisa berjalan, Fira sempat pivot untuk membuat produk lain, salah satunya dengan membuat masker, DIY kit supaya orang-orang bisa membuat ecoprint di rumah, dan membuka kesempatan bagi UMKM yang ingin membuat motif ecoprint untuk produknya. 

Pesan yang Disampaikan dalam Desain Ecoprint 

Semilir Ecoprint secara tidak langsung memberikan pesan untuk manusia agar ketika melakukan usaha atau kegiatan apapun mengutamakan keberlanjutan dan menghormati alam, menginspirasi manusia untuk memelihara bumi agar tidak merusaknya, dan menjaga serta menyebarluaskan warisan budaya yang berharga.

Semilir Ecoprint dan Satu Indonesia Award 2022

Dari upaya - upaya yang dilakukan Fira dan tim untuk mengangkat ecoprint dan budaya dari kayu lantung menjadikan benda satu ini memiliki daya tarik tersendiri yang lebih eye catching di mata masyarakat Indonesia sendiri maupun luar negeri. 

Ditambah adanya sistem keberlanjutan di dalam proses pembuatannya di mana memiliki efek bagi lingkungan dan memberdayakan juga ibu rumah tangga di sekitarnya, menjadikan Fira sebagai salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 di bidang kewirausahaan. 

SATU Indonesia Awards  diselenggarakan sebagai bentuk wujud penghargaan untuk lima pemuda yang telah berkomitmen dan kontribusi luar biasa untuk memberikan dampak dan perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan yang ada di Indonesia.

Jika melihat cerita di atas, tidak heran ya kalau Alfira Oktaviani layak mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards 2022. Semoga menjadi inspirasi bagi pemilik usaha lainnya. 

Sumber: 

https://unsoed.ac.id/id/ecobate-ecoprint-batik-education-di-desa-wisata-guci#:~:text=Sesuai%20namanya%2C%20ecoprint%20berasal%20dari,sering%20juga%20disebut%20batik%20ecoprint.

https://www.indonesiana.id/read/164836/semilir-ecoprint-menginspirasi-fesyen-berkelanjutan-dengan-kulit-kayu-lantung

https://www.radioidola.com/2023/mengenal-alfira-oktaviani-founder-semilir-ecoprint-yogyakarta/

https://www.merdeka.com/sumut/terbuat-dari-kulit-kayu-ini-3-fakta-kain-lantung-legendaris-khas-bengkulu.html

https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/kain-lantung-simbol-perjuangan-masyarakat-bengkulu/


  • 0 Comments
Sumber @Lifestylememory on Freepik

Menulis ini perlu pertimbangan panjang karena tidak bermaksud menyakiti siapapun. Namun, cuma mau jujur dengan diri sendiri dan menuliskan apa saja keresahan yang gue simpan sendiri selama ini. 

Disclaimer dulu lewat tulisan ini gue cuma mau menyampaikan perspektif aja dari apa yang gue lihat sehari-hari di rumah tangga orang tua gue, mendengar curhatan saudara dan teman-teman soal rumah tangga mereka. 

Tulisan ini juga akan menjadi catatan yang mungkin akan terus di-update supaya gue (khususnya) dan siapapun yang membaca tulisan ini bisa sama-sama belajar. 

Rumah tangga di mata gue itu ada dua. Pertama menyiksa dan kedua melengkapi. Menyiksa karena mahligai pernikahan tidak seindah cerita dongeng yang happily ever after. Bahkan yang udah nikah puluhan tahun dan bertahan hingga kini nggak pernah ada yang bilang nikah itu mudah untuk dijalani.

Harus ada kesabaran yang begitu luas untuk saling berkompromi, mengerti, mengalah, mengakui kesalahan, dan memaafkan pasangan. Semua perasaan itu kan nyiksa ya?

Suami istri perlu saling melengkapi satu sama lain. Yang satu diem dan pasif tapi solutif, yang satu adalah orang yang biasa jadi garda terdepan untuk action menghadapi masalah yang ada. 

Inilah beberapa hal yang gue coba pelajari dan pahami terkait rumah tangga:

Istri atau Ibu Harus Punya Penghasilan

Penghasilan yang gue maksud di sini nggak harus selalu kerja kantoran ya. Sekarang kan banyak peluang cari cuan. Misanya jadi affiliate, content creator, virtual assistant, dan lainnya. Ada banyak perempuan di circle gue yang memutuskan untuk tetap kerja atau punya penghasian sendiri. 

Manfaatnya ada banyak menurut mereka, salah satunya nggak bergantung kalau tiba-tiba mau jajan atau beli skincare. Nggak usah nunggu uang bulanan turun dulu. 

Bukan cuma itu. Namanya urusan kesehatan kita nggak ada yang tahu. Bisa jadi hari ini pasangan kita sehat, eh nggak tahunya besok sakit, bahkan amit-amit meninggal mendadak. 

Nah, kalau itu sampe terjadi pas istri punya penghasilan jadinya dia nggak terlalu bingung banget gitu, apalagi kalau udah punya anak. 

Dari yang gue baca dan tonton juga soal pernikahan, diawal menjalin hubungan, sebelum nikah salah satu hal yang juga harus dibicarakan ke pasangan adalah topik ini. Si calon istri yang emang mau tetap kerja, harus bilang di awal, mau tetap punya penghasilan sendiri gimana pun caranya. 

Kayaknya sekarang banyak suami yang ngizinin istrinya kerja juga dan bahkan merasa terbantu karena nggak cuma ngandelin mereka aja. 

Orang Tua Tidak Seharusnya Adu Argumen di Depan Anak

Ada nggak sih anak yang nggak pernah lihat atau mendengar orang tuanya berantem atau adu argumen? Kalau ada, bolehlah dibagiin tipsnya. Hehehe. Buat gue sendiri, setiap dengar orang tua lagi adu argumen kayak males, takut, dan ada imajinasi di kepala gue, kalau gue mau 'kabur' sejenak biar nggak dengerin mereka. Pulang kalau mereka udah baikkan aja. 

Yang nggak enaknya lagi sebagai anak tunggal saat di posisi ini, terkadang kita diminta memilih untuk belain siapa. Kalau gue belain nyokap, bokap protes, begitu sebaliknya. 

Terkadang gue pun juga nggak bisa menengahi, karena jujur menurut gue masalah mereka sepele sebenarnya. Contoh karena pulang terlambat nggak ngasih kabar, terus jadi dipermasalahkan dan lain-lain. Menurut gue itu biasa, tapi menurut nyokap gue itu nggak.

Orang Tua Tanpa Sadar Memunculkan Trauma pada Anak

Nggak bisa bohong, kalau orang tua lagi berantem secara nggak langsung memunculkan trauma bagi gue. Gue orangnya nggak bisa dibentak dan nggak bisa juga denger orang lain ngebentak orang lain. Terngiang-ngiang soalnya. 

Kadang sampe mikir, kok bisa ya yang katanya saling mencintai, mau hidup semati, pas ada masalah bisa sampe segitunya ngebentak orang. 

Percaya pada Insting dan Pendapat Orang Lain Bukan Zodiak 

Gue punya teman yang sangat percaya zodiak. Saking percayanya, kalau dia cerita ke gue soal cowoknya selalu bilang "gue sama dia tuh cocok banget. Cancer sama Pisces cocok dari berbagai hal." Padahal gue, teman-teman lain, plus keluarganya sendiri udah kasih tahu kalo ini cowok ada banyak red flagnya.  

Eh singkat cerita, setelah 8 tahun nikah, temen gue ini akhirnya memutuskan cerai. Ya emang sih jangan salahain zodiaknya. Tapi kalau terlalu percaya sama zodiak ya nggak baik juga. 

Gue pun punya saudara kalau dilihat dari zodiak si harusnya cocok, gemini-aquarius. Eh, tapi kalau main ke rumah curhat muluk lagi berantem sama lakinya dan sebenarnya udah nggak kuat sama pasangannya. Cuma mau cerai juga banyak pertimbangannya, salah satunya karena dia nggak punya penghasilan. 

Pasangan Perlu Menerapkan Me Time untuk Masing-masing

Pernah dengar salah satu isi podcast yang bintang tamunya Ridwan Kamil. Saat ditanya sama hostnya apa sih rahasia pernikahan bisa bertahan hingga sekarang? Nah jawaban dari Ridwan Kamil ini menurut gue boleh juga diterapin. 

Beliau bilang, dia sama istrinya punya kesepakatan untuk menyediakan me time untuk diri mereka sendiri. Bebas mau ngapain aja. Misalnya 2-3 jam ketemu teman tanpa ajak pasangan, melakukan hobi, nonton film sendiri, dan lain-lain. 

Kata beliau sih itu bisa ngilangin rasa jenuh sama pasangan dan membangun rasa percaya. Ngasih me time bukan berarti nggak mau sama pasangan, tapi terkadang sebagai manusia pasti lagi pengen sama dirinya sendiri, entah untuk merenung atau sekadar rehat aja sejenak dari segala tanggung jawab di rumah. 

Perempuan Itu Makhluk yang Tidak Bisa Dibohongi

Ngebangun rasa percaya setelah dibohongi tuh masya Allah, susah bener dah. Bahkan sekalipun pasangan kita udah sumpah-sumpah tetep aja ada yang ngeganjel. Bener nggak sih? 

Yang sebelum dibohongi paling cuma nanya A-C, setelah dibohongi dan mencoba percaya lagi ke doi, eh sekarang kalau nanya dari A-J. Banyak bener. 

Sifat jeleknya laki-laki tuh nggak suka dibawel-in tapi dia sendiri yang memunculkan rasa tidak percaya ke istrinya dengan berbohong. Katanya karena nggak mau ribut atau urusan jadi panjang. Cuma kan perempuan punya 1001 cara untuk bisa menemukan kebenaran apakah suaminya berbohong atau nggak.

Khususnya kalau si suami emang tukang bohong, ya udahlah terima aja si istri sekarang punya trust issue sama dia. 

Perempuan Itu Makhluk Paling Cerewet Sedunia

Banyak yang mikir orang yang pasti cerewet itu ya cuma orang ekstrovert aja. Padahal, se-pendiam-pendiamnya perempuan, pasti kalau udah sama orang terdekat termasuk sama pasangan, orang pendiam ini bakal jadi orang paling cerewet di rumah. Laki-laki wajib paham, karena ini udah dari sononya begitu. 

Tapi kadang gue juga sebel sih sama sikap perempuan ini. Misalnya nyokap gue, kalau lagi adu argumen masalah A, eh masalah b, c, d, e dibahas juga. Jadinya lama perdebatannya dan bikin capek sendiri. 

Saling Mendengar, Bukan Cuma Mau Didengarkan

Gue paling benci sama orang yang punya kebiasaan suka motong pembicaraan orang lain, apalagi kalau lagi ngejelasin sesuatu yang sifatnya penting. Semua orang mau didengar, tapi jarang orang yang mau murni mendengarkan baik-baik apa yang disampaikan lawan bicaranya. Padahal, dengan mendengarkan kita bisa tahu alasan lengkapnya kenapa nih orang bisa ngelakuin itu ke gue?

Jangan Menghindari Masalah

Setelah nonton film Noktah Merah Perkawinan si Oka Antara sama Marsha Timothi gue jadi keinget sama curhatan nyokap gue yang sering bilang, kalo bokap tuh suka banget menghindari permasalahan. Persis kayak si tokohnya Gilang. Jadi kalau membahas permasalahan tuh nggak tuntas gitu. 

Tiap kali gue tanya ke bokap gue kenapa menghindar, alasannya karena nggak mau ribut. Padahal ya justru itu yang bikin masalah numpuk dan nggak kelar-kelarkan? 

Salut Sama Orang yang Berani Keluar dari Hubungan Toxic, Misalnya dengan Cerai

Gue bukannya mendukung seseorang buat cerai ya. Cuma kalau nggak ada yang bisa dipertahankan lagi dan kedua belah pihak justru saling menyakiti buat apa terus dijalanin? Lalu, kalau salah satu di antara pasangan mau menang sendiri dan tidak menganggap pasangannya itu ada. 

Banyak kok contoh orang yang akhirnya cerai dan memutuskan menjadi teman atau partner ngurus anak, mereka tetep happy.

Salah satu isi tausiyah dari Ustad Felix yang gue setuju banget, jadi perempuan di Indonesia tuh susah. Kalau perempuan ini jadi janda....

Usia Pernikahan yang Lama Nggak Menentukan Kamu Sudah Mengerti Pasanganmu

Ada banyak kan kisah rumah tangga di mana orang yang udah berpuluh-puluh tahun nikah, eh di masa tua bukannya adem ayem, malah memutuskan cerai. Jujur di pandangan gue yang belum nikah ini, kok bisa ya hidup bareng udah puluhan tahun tapi masih nggak bisa memahami dan nggak tahu pasangan sukanya apa atau nggak sukanya apa? Kayak dari tahun-tahun sebelumnya lu kemana aja? Apa pas ada masalah kalian ngga mencoba intropeksi diri dan mencari sumber masalahnya?

Maaf ya kalau pertanyaan-pertanyaan gue terlalu naif. Ya, namanya juga belum punya pengalaman nikah. Jadi, maklum aja ya :)

Tetaplah Bertumbuh agar Kamu Nggak Diremehkan Pasanganmu

Beberapa minggu lalu gue lagi ada di Transjakarta arah balik ke rumah. Gue kebetulan berdiri di samping perempuan yang sedang telponan dengan suaminya. Kebetulan suara suaminya lumayan kenceng atau mungkin si istri menggedekan volumenya. Entahlah. Intinya gue bisa dengar percakapan mereka. 

Salah satunya yang bikin gue mikir sampe sekarang, ketika si suami ngomong gini ke istrinya, "kamu tuh bisa apa sih? apa aja nggak bisa."

Deg! Seketika gue langsung iba sama si perempuan di samping gue. 

Yang gue tangkep, si suami tuh minta istrinya masakin menu apa gitu lupa, terus si istri bilang dia nggak tahu cara buatnya gimana. Terus yaudah itu deh yang keluar dari mulut si suami. 

Menurut gue ya, mungkin seharusnya si istri jangan langsung nyerah gitu aja kalau ada permintaan dari suaminya selama itu wajar. Kalau misalnya belum bisa, mungkin coba dijawab dengan "aku belum pernah buat sih mas, tapi aku mau coba deh belajar buatnya, cuma aku nggak janji bakal enak ya." Mungkin dengan adanya effort gitu, suami bisa lebih appreciate si istri. 

Nah, dari sisi suami juga jangan cuma lihat kekurangan dan langsung nge-judge istri nggak bisa apa-apa. Siapa tahu nih si istri jago banget ngurusin anak. masa' iya itu nggak dilihat? Nggak mungkinlah seorang manusia nggak punya kelebihannya. Mustahil!

Makanya salut gue sama ibu-ibu yang mau terus belajar, misalnya masih mau ambil kelas di sela-sela kesibukan, ikut webinar, bikin karya, dan lainnya. Seenggaknya si istri punya ruang buat aktualisasi diri. 

Kalau kata Pandji, istri yang dikasih ruang buat ngejar mimpi atau menyibukkan diri untuk melakukan hal-hal yang dia suka, bisa bikin si istri awet muda, lho. Pasti pak bapak mau kan istrinya awet muda terus? Mungkin bukan dari fisik yang signifikan ya, tapi dari jiwanya yang terus happy. Pastikan ngaruh juga ke mentalnya.

Kenapa Ada Suami yang Susah Banget Ngabarin Istrinya Kalau Pulang Malam?

Gue juga belajar, kalau pertengkaran di rumah tangga itu bisa dipicu dari hal sepele seperti nggak ngasih kabar istri kalau pulang telat kerja. Buat seorang istri, ini matters banget, khususnya untuk istri yang full di rumah. Apalagi kalau suami susah dihubungi. Gue nggak bilang semua suami modelannya begini ya. 

Bukan maksudnya posesif. Tapi, kata nyokap gue, mereka khawatir kalau si suami kenapa-kenapa di jalan. Sebenarnya wajar sih. Cuma kadang si suami nggak paham dan nyepelein. Mending kalau pas sampe rumah dan ditanya kenapa pulang malam jawaban suami enak, lah kalo ini ngejawab sambil marah-marah kayak " ya kerjalah, apalagi? pake nanya??" Kalau dijawab begini siapa istri yang nggak marah dan makin curiga ya?

Buat para istri juga jangan biasain kalau mau nanya atau negor suami pas banget dia baru pulang kerja. Siapapun bukan cuma suami, tapi semua orang kalau abis pulang kerja ditanya macem-macem kadang suka cepet emosi juga. 

Mungkin bisa dicoba kalau mau ajak ngobrol suami pas suasana dia lagi santai, misalnya pas selesai makan atau pas leha-leha di kasur. Nada bicara juga perlu dijaga jangan tinggi. Ribet yee?


Anak Tunggal Harus Jadi Hero Buat Ibunya

Mungkin karena sesama perempuan ya, gue ngerasa jadi anak tunggal dan perempuan itu harus bisa ngebelain ibunya. Nyokap gue apa-apa ceritanya ke gue. Wajar banget, ya karena anaknya cuma gue.  Namun, jujur nih kadang gue nggak ngerti sama masalah orang tua, karena mungkin belum ngerasain fasenya kali ya. Jadi, harus bisa nge-back up nyokap. Di satu sisi ilmunya pasti berguna, tapi di satu sisi beban juga. 

Anak Dianggap Sok Tahu 

Ada fase di mana sebagai anak tunggal gue dianggap sebagai anak kecil terus sama orang tua. Misalnya, gue kasih masukan apa gitu, eh mereka nanggepinnya dengan jawaban kayak "kamu tahu apa sih?" "Kamu ngerti apa sih?" Serba salah juga, padahal udah di atas 17 tahun tapi masih dianggap pendapat gue tuh nggak penting. 

Refleksi dari Dalam Diri Gue Melihat Lika Liku Pernikahan Orang Lain

Jujur di usia 30 tahun ini gue justru malah merasa sangat bersyukur belum menikah. Kenapa? Kayaknya kalau flashback di umur gue 20an di mana emosi gue masih meledak-ledak, nggak mikir panjang kalau bertindak sesuatu, dan mentalitas yang belum kuat kayak sekarang,  gue nggak yakin sih bisa ngurus anak dan suami dengan bener. 

Dulu ada masanya gue mikir, pengen jadi ibu rumah tangga aja. Karena gue nggak mau kerja lagi, biarin aja suami yang kerja. Nganggep kalau pekerjaan ibu rumah tangga tuh gampang dan happy karena bisa nemenin anak main dan lihat dia tumbuh sehat dan pintar. 

Eh, tapi kerjaan ibu rumah tangga nggak segampang dikira coy... Gue berkaca sama nyokap gue. Ibaratnya kerjaan nggak abis-abis. Meskipun gue juga apa2 sendiri ya, tapi kayak dia juga bukan yang leha-leha di rumah. Masak tiap hari buat gue dan bokap, ngurusin bayar ini bayar itu, dan lain-lain. 

Pandangan gue soal ibu rumah tangga berubah total, mungkin sejak usia 27 tahun kali ya. Menikah tidak seperti layaknya cerita dongeng seorang putri bertemu pangeran dan mereka akan bahagia selamanya tanpa ada berantem-berantem alot berhari-hari. 

Semakin bertambah usia juga tipe pasangan entah kenapa makin tinggi. Ada pengaruhnya juga dari melihat kehidupan rumah tangga orang lain dan sekarang makin ngadi-ngadi aja kasus rumah tangga. 

Sampe geleng-geleng kepala sama kasus selingkuh artis di aplikasi transportasi, belum lagi kasus KDRT yang makin banyak tiap tahun, dan ada lagi kasus perempuan nikah sama gay. Naudzubilah. Ya Allah, jauhin deh dari hal-hal seperti itu. Jadi, perlu hati-hati banget. 

  • 0 Comments




Sejak tahun 2022, dunia heboh dengan kehadiran Artificial Intelligence yang dikabarkan banyak menyaingi kemampuan kognitif manusia, bahkan bisa menggantikan pekerjaan manusia. Kamu setuju dengan hal ini? 


AI sendiri adalah teknologi berbasis komputer yang dirancang khusus untuk membantu memecahkan masalah di berbagai sektor, salah satunya di bidang marketing untuk UMKM. 


Cara Kerja Artificial Intelligence Marketing (AIM)

Operasionalnya sangat memanfaatkan algoritma dari data raksasa (big data) pelanggan yang diolah dan nantinya bisa menghasilkan informasi kondisi pasar. AIM bisa membuat  biaya operasional jadi lebih efisien.


Manfaat Artificial Intelligence Marketing (AIM) untuk UMKM


  1. AI mempermudah pemasaran dalam berbagai hal seperti mendesain gambar jualan agar lebih eye catching, menulis caption atau deskripsi produk yang jauh lebih persuasif dan menarik. 

  2. AI juga bisa membantu UMKM mendongkrak berbagai hal seperti efisiensi bisnis, pemasaran yang berujung pada meningkatnya pendapatan.serta profit..

  3. Menggunakan AI juga bisa mendeteksi feedback terhadap produk maupun layanan seperti komplain atau  komentar lainnya sehingga para UMKM bisa segera melakukan perbaikan terhadap kualitas produk atau layanan yang selama ini diberikan ke customer.

  4. Aneka jawaban kalimat ringkas hingga komprehensif bisa AI siapkan jawabannya beserta spesifikasi teknis yang berasal dari sebuah produk. 

  5. Menurut riset McKinsey dengan memanfaatkan Generative AI tools bisa mendongkrak produktivitas suatu divisi yang ada di perusahaan setidaknya 35-55%." 


  1. Teknologi AI juga mempermudah pelaku bisnis saat ingin menentukan sebuah keputusan bisnis dan merencanakan strategi bisnis yang jauh lebih baik.

  2. Mempermudah melakukan pengawasan perilaku pengusaha UMKM di sektor keuangan agar pendataan dan informasi berjalan optimal, misalnya menggunakan teknologi AI Credit Scoring.


Dengan banyaknya manfaat AI untuk UMKM maka akan bisa menghemat waktu, tenaga, dan sumber daya bisa gunakan untuk berbagai aktivitas lain yang lebih strategis. 



Apa itu Teknologi AI Credit Scoring?




Kali ini saya mencoba untuk memfokuskan untuk membahas salah satu manfaat AI untuk UMKM yaitu Credit scoring. Ini adalah penilaian terhadap peminjam dengan menggunakan metode tertentu apakah mereka bisa atau tidak mendapatkan pinjaman sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh yang memiliki modal.Seringnya yang menerapkan ini adalah perbankan. 


Credit scoring terdiri dari data-data peminjam dan bagaimana riwayat pembayaran kredit yang dilakukan peminjam pada sebuah bank. 


Tentu dengan adanya Credit Scoring bisa membantu memudahkan pihak yang memiliki dana untuk memastikan jika pihak yang menerima dana dari mereka bisa bertanggung jawab dan memang layak diberikan kucuran dana.


Ascore.ai dari Amartha 

Amartha sebagai startup fintech adalah platform teknologi keuangan mikro yang dibentuk untuk menciptakan kesejahteraan melalui keuangan digital bagi ekonomi akar rumput.

Kini Amartha berinovasi dengan menciptakan Ascore.ai yaitu layanan credit scoring yang menggunakan teknologi machine learning dan artificial intelligence untuk membantu menilai profil risiko dengan lebih akurat dan holistik. 

Dengan Ascore.ai bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berpengaruh pada bisnis, output nilai risiko, berapa besar penghitungan bunga pinjaman, dan cara pengolahan data. Harapannya bisa semakin banyak bisnis yang memahami pangsa pasarnya, memperluas jangkauan pasar, terutama sektor ekonomi informal, dan pengambilan keputusan yang lebih win-win solution. 

Apa saja layanan yang tersedia di Ascore.ai? Beberapa di antaranya  agrikultur, advance credit analysis, koperasi,credit underwriting, pengecekan kredit nasabah, dan verifikasi risiko. Bagi per orangan dapat menggunakan Ascore.ai untuk menghitung berapa kemungkinan profil risiko dan melakukan simulasi skor kredit, sebelum mengajukan pinjaman ke pemilik modal atau lembaga keuangan.

Nantinya, siapapun yang menggunakan situs Ascore.ai akan mengenal profilnya dan skor kredit sebelum mengajukan pinjaman ke berbagai lembaga keuangan formal.

Untuk mengembangkan Ascore.ai, Amartha memanfaatkan lebih dari satu juta database mitra pengusaha ultra mikro untuk membantu mengukur risiko sebelum menyalurkan pinjaman ke orang-orang yang tidak terlayani.

Siapa saja pihak yang bisa menggunakan Ascore.ai? Ada banyak! Beberapa di antaranya marketplace, BPR dan BPD, fintech, dan lembaga pembiayaan dapat memanfaatkan teknologi Ascore.ai.

Ascore.ai sudah diregulasi OJK sehingga bisa lebih aman. Dengan adanya Ascore.ai bisa membantu menjangkau segmen pasar yang jauh lebih luas, dan bukan hanya diikuti oleh institusi saja tetapi juga UMKM yang dimiliki oleh individu yang memerlukan pinjaman keuangan.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba.Ascore.ai?


  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top