Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar

Sumber: https://cerdasbelanja.grid.id/

Saya terkagum-kagum saat membaca profil singkat dari Alfira Oktaviani. Gimana tidak, seorang ibu dan lulusan apoteker Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta ini menggagas UMKM bernama Semilir Ecoprint di Yogyakarta dengan mengangkat berbagai manfaat bukan hanya untuk bisnis tapi juga lingkungan, pemberdayaan perempuan, dan mengharumkan warisan budaya. 

Sebelum membahas lebih jauh, mungkin ada yang belum familiar dengan apa itu ecoprint. Jadi arti dari kata ecoprint terbagi dalam dua kata. Eco atau ekosistem yang memiliki makna lingkungan hayati maupun alam. Sedangkan print artinya cetak. 

Mekanisme dari sistem ecoprint adalah menjiplak dedaunan, bunga, dan tumbuhan lain lalu merebusnya demi mendapatkan warna dan pola alami pada tekstil.

Ecoprint sendiri teknik yang berasal dari Australia. Di negara kangguru, kebanyakan tanaman yang tumbuh di sana adalah eucaliptus yang biasanya bisa menghasilkan warna hijau, kuning hingga hitam. Sedangkan ecoprint di Indonesia bisa menghasilkan banyak warna dan bentuk pola, karena negara kita adalah negara tropis yang memiliki banyak tanaman beragam. 

Selain itu, media yang digunakan bukan hanya kanvas tapi ecoprint bisa diterapkan pada karung goni dan kain lantung. 

Data Soal Masalah Limbah Pewarnaan

Sebenarnya sudah banyak pengusaha tekstil yang mengetahui akan bahayanya limbah tekstil khususnya pewarnaaan.  Namun, sayangnya, masih sangat sedikit yang mau beralih ke pewarna alami. Data Kementerian Perindustrian dari 300 perusahaan tekstil hanya 10%-nya saja yang menggunakan bahan baku alami.

Selain itu, banyak perusahaan membuang sisa pewarnanya ke sungai seperti Citarum. Dari data Indonesia Country Water Assessment tahun 2016, salah satu alasan sungai di Jawa Barat banyak yang tercemar disebabkan dari industri tekstil di Jawa Barat. Diperkirakan ada 68% industri tekstil  di hulu Citarum. 

Memangnya seberapa bahaya limbah pewarna tekstil konvensional? Zat ini mengandung senyawa AZO yang tergolong sulit terurai dan mengandung logam berat. Jadi, jika dibuang ke sungai akan banyak membahayakan ekosistem makhluk hidup lain. 

Beberapa contohnya bisa menyebabkan perubahan DNA sel (mutagenik), bayi terlahir cacat yang disebabkan kelainan perkembangan janin (teratogenik), tumor, iritasi, kanker, dan kematian.

Nah, melihat beragamnya bahaya yang ditimbulkan, maka penerapan dari ecoprint ini bisa menjadi jalan keluar untuk mengurangi penggunaan kimia berbahaya dan pewarna sintetis dalam proses produksi kain. 

Kenalan dengan Semilir Ecoprint 

Brand eco fashion saat ini sudah mulai banyak yang bermunculan. Hal ini karena sudah bertambah luas orang yang mengerti bahwa dalam sepotong pakaian ada berapa banyak sumber daya yang dikorbankan. 

Alfira Oktaviani atau yang akrab disapa Fira membuat Semilir Ecoprint pada 2018. Tujuan dari Fira membentuk Semilir Ecoprint selain sebagai wadah untuknya menuangkan minatnya pada dunia seni dan fashion ia juga ingin sekali berkontribusi membuat brand fashion yang ramah lingkungan dan sustainable di tengah brand fast fashion yang ada di Indonesia. Teknik yang digunakan juga tidak biasa yaitu ecoprint dan pewarna alam. 

Bermodalkan Rp500 ribu dan skill yang dimiliki, Fira bertekad untuk memulai bisnis fashion ecoprint ini. Apalagi penerapan bisnis ini tidak menghilangkan sama sekali ilmu apoteker yang dimilikinya. Berkat mata kuliah morfologi tumbuhan, teknik kimia, dan manajemen bisnis yang dipelajari saat kuliah ternyata sangat berguna dalam memulai usaha dan mengembangkan bisnis Semilir Ecoprint ini.

Sumber image: https://rejogja.republika.co.id/

Apa saja yang diproduksi oleh Semilir Ecoprint? Saat ini tersedia tas wanita, pouch, passport case, book cover, baju, syal, dompet maupun homedécor yang diperuntukkan bagi wanita perkotaan usia di atas 25 tahun dan memiliki kelas ekonomi A serta menjalani gaya hidup ramah lingkungan serta menyukai produk handmade dan lokal.

View this post on Instagram

A post shared by semilir.ecoprint (@semilir_ecoprint)


Apa sih yang membuat produk Semilir Ecoprint begitu spesial? Salah satunya karena hasil Semilir Ecoprint memiliki motif dengan warna khas seperti earthy-pastel yang jelas. Motifnya dibuat dari cetakan asli dari warna daun atau tumbuhan yang digunakan, kemudian harus melalui proses pemanasan, kemudian kukus selama dua jam. 

Warna yang dihasilkan juga beragam. Mungkin yang kita tahu mostly daun akan mengeluarkan warna hijau dan kuning. Namun, lewat ecoprint bisa memunculkan warna yang lebih variatif seperti ungu, merah, dan lain-lain. 

Dengan teknik ecoprint maka karya yang dihasilkan tidak pasaran karena tidak bisa ditiru sama persis dengan aslinya. Menariknya lagi Semilir Ecoprint mengangkat warisan budaya Indonesia pada salah satu produknya yaitu menggunakan media kulit kayu lantung dari Bengkulu. Jadi, yang tadinya motif dibuat dalam selembar kain, tapi ini dilakukan di kulit kayu lantung.

Kelebihan lainnya ada budaya, cerita, dan bentuk yang berbeda dari tiap jenis dedaunan, musim, dan faktor lingkungan lainnya. Dengan begitu  pola dan warna yang dihasilkan punya cerita, budaya, dan bentuknya sendiri.

Mengenal Kulit Kain Lantung 

Sekilas soal kulit kain lantung. Ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Bengkulu. Singkatnya kain atau kayu lantung digunakan untuk pakaian  atau pelindung di zaman perjuangan melawan penjajah Jepang.  Alasannya karena kulit kayu lantung memiliki permukaan yang kuat dan tidak mudah rusak  layaknya kain kebanyakan.

Di masa kemerdekaan, peran dari kain lantung bukan lagi manfaatkan sebagai pakaian, tetapi dikreasikan sebagai kerajinan tangan dengan nilai historis yang tinggi dan legendaris, 

Pohon yang dipilih untuk dijadikan kain lantung adalah pohon yang bergetah dan berusia minimal 10 tahun agar tidak mudah rusak. Agar kulit pohon mudah dijadikan pakaian, bagian yang diambil adalah bagian kulit kedua yang lebih halus dan harus melalui proses pelunakan dan dipukul-pukul dengan tanduk kerbau agar kulit kayu jadi rata, lebar, lembut, dan tipis. Satu pohon bisa menghasilkan 2-3 lembar kain lantung ukuran 1x1 meter.

View this post on Instagram

A post shared by semilir.ecoprint (@semilir_ecoprint)

Karena memiliki nilai sejarah yang kuat, di tahun 2015 kulit kayu lantung dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Melihat hal itu Semilir Ecoprint berinisiatif melakukan inovasi mengubah kayu lantung biasa menjadi produk yang lebih punya nilai jual dan seni tinggi.

Namun, jika flashback sedikit, pemilihan kain lantung datang dari ayahanda Fira yang berasal dari Bengkulu dan memberikan ide untuk menggunakan bahan satu ini pada desain produk Semilir Ecoprint. Fira lalu mempelajari  kulit kayu lantung secara dalam termasuk menggali sejarah dan nilai budayanya.

Hingga kini kulit kayu lantung masih dijadikan suvenir khas Bengkulu dan diandalkan pada acara adat Tabot (tradisi tahunan masyarakat Bengkulu untuk menyambut Tahun Baru Islam).

Konsep Keberlanjutan yang Dijalankan oleh Semilir Ecoprint

Cerita yang tidak kalah menarik. Semilir Ecoprint juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga agar bisa membantu perekonomian mereka agar lebih berdaya. Para ibu rumah tangga diajarkan untuk menggunakan bahan baku yang ditanam sendiri, proses produksi, bagaimana menangani limbah, dan membuat label serta kemasan produk yang ramah lingkungan. 

Khusus untuk limbah contohnya, bekas daun atau tanaman yang dipakai tidak langsung dibuang, tapi digunakan lagi untuk dibuat pupuk.

Kesuksesan Semilir Ecoprint

Sebelum pandemi,  omzet yang bisa diperoleh Semilir Ecoprint bisa mencapai Rp50 juta per bulan. Fira dan tim melakukan berbagai upaya untuk mengenalkan dan memasarkan produk dengan aktif  ikut dalam penyelenggaraan workshop ecoprint, ikut bergabung dalam pameran di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar. 

Bahkan ada beberapa produk yang diekspor ke beberapa negara besar seperti Afrika Selatan, Amerika, Australia, Jepang, dan Eropa. 

Itu semua bukan hanya memberikan keuntungan finansial semata bagi tim Semilir Ecoprint tapi jauh lebih luas lagi juga berkontribusi dalam pemberian edukasi pada masyarakat terkait teknik ecoprint dan kulit kayu lantung. 

Struggle di Masa Pandemi

Selama pandemi, agar usaha tetap bisa berjalan, Fira sempat pivot untuk membuat produk lain, salah satunya dengan membuat masker, DIY kit supaya orang-orang bisa membuat ecoprint di rumah, dan membuka kesempatan bagi UMKM yang ingin membuat motif ecoprint untuk produknya. 

Pesan yang Disampaikan dalam Desain Ecoprint 

Semilir Ecoprint secara tidak langsung memberikan pesan untuk manusia agar ketika melakukan usaha atau kegiatan apapun mengutamakan keberlanjutan dan menghormati alam, menginspirasi manusia untuk memelihara bumi agar tidak merusaknya, dan menjaga serta menyebarluaskan warisan budaya yang berharga.

Semilir Ecoprint dan Satu Indonesia Award 2022

Dari upaya - upaya yang dilakukan Fira dan tim untuk mengangkat ecoprint dan budaya dari kayu lantung menjadikan benda satu ini memiliki daya tarik tersendiri yang lebih eye catching di mata masyarakat Indonesia sendiri maupun luar negeri. 

Ditambah adanya sistem keberlanjutan di dalam proses pembuatannya di mana memiliki efek bagi lingkungan dan memberdayakan juga ibu rumah tangga di sekitarnya, menjadikan Fira sebagai salah satu penerima penghargaan SATU Indonesia Awards 2022 di bidang kewirausahaan. 

SATU Indonesia Awards  diselenggarakan sebagai bentuk wujud penghargaan untuk lima pemuda yang telah berkomitmen dan kontribusi luar biasa untuk memberikan dampak dan perubahan positif bagi masyarakat dan lingkungan yang ada di Indonesia.

Jika melihat cerita di atas, tidak heran ya kalau Alfira Oktaviani layak mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards 2022. Semoga menjadi inspirasi bagi pemilik usaha lainnya. 

Sumber: 

https://unsoed.ac.id/id/ecobate-ecoprint-batik-education-di-desa-wisata-guci#:~:text=Sesuai%20namanya%2C%20ecoprint%20berasal%20dari,sering%20juga%20disebut%20batik%20ecoprint.

https://www.indonesiana.id/read/164836/semilir-ecoprint-menginspirasi-fesyen-berkelanjutan-dengan-kulit-kayu-lantung

https://www.radioidola.com/2023/mengenal-alfira-oktaviani-founder-semilir-ecoprint-yogyakarta/

https://www.merdeka.com/sumut/terbuat-dari-kulit-kayu-ini-3-fakta-kain-lantung-legendaris-khas-bengkulu.html

https://pariwisataindonesia.id/budaya-dan-sejarah/kain-lantung-simbol-perjuangan-masyarakat-bengkulu/


  • 0 Comments
Sumber @Lifestylememory on Freepik

Menulis ini perlu pertimbangan panjang karena tidak bermaksud menyakiti siapapun. Namun, cuma mau jujur dengan diri sendiri dan menuliskan apa saja keresahan yang gue simpan sendiri selama ini. 

Disclaimer dulu lewat tulisan ini gue cuma mau menyampaikan perspektif aja dari apa yang gue lihat sehari-hari di rumah tangga orang tua gue, mendengar curhatan saudara dan teman-teman soal rumah tangga mereka. 

Tulisan ini juga akan menjadi catatan yang mungkin akan terus di-update supaya gue (khususnya) dan siapapun yang membaca tulisan ini bisa sama-sama belajar. 

Rumah tangga di mata gue itu ada dua. Pertama menyiksa dan kedua melengkapi. Menyiksa karena mahligai pernikahan tidak seindah cerita dongeng yang happily ever after. Bahkan yang udah nikah puluhan tahun dan bertahan hingga kini nggak pernah ada yang bilang nikah itu mudah untuk dijalani.

Harus ada kesabaran yang begitu luas untuk saling berkompromi, mengerti, mengalah, mengakui kesalahan, dan memaafkan pasangan. Semua perasaan itu kan nyiksa ya?

Suami istri perlu saling melengkapi satu sama lain. Yang satu diem dan pasif tapi solutif, yang satu adalah orang yang biasa jadi garda terdepan untuk action menghadapi masalah yang ada. 

Inilah beberapa hal yang gue coba pelajari dan pahami terkait rumah tangga:

Istri atau Ibu Harus Punya Penghasilan

Penghasilan yang gue maksud di sini nggak harus selalu kerja kantoran ya. Sekarang kan banyak peluang cari cuan. Misanya jadi affiliate, content creator, virtual assistant, dan lainnya. Ada banyak perempuan di circle gue yang memutuskan untuk tetap kerja atau punya penghasian sendiri. 

Manfaatnya ada banyak menurut mereka, salah satunya nggak bergantung kalau tiba-tiba mau jajan atau beli skincare. Nggak usah nunggu uang bulanan turun dulu. 

Bukan cuma itu. Namanya urusan kesehatan kita nggak ada yang tahu. Bisa jadi hari ini pasangan kita sehat, eh nggak tahunya besok sakit, bahkan amit-amit meninggal mendadak. 

Nah, kalau itu sampe terjadi pas istri punya penghasilan jadinya dia nggak terlalu bingung banget gitu, apalagi kalau udah punya anak. 

Dari yang gue baca dan tonton juga soal pernikahan, diawal menjalin hubungan, sebelum nikah salah satu hal yang juga harus dibicarakan ke pasangan adalah topik ini. Si calon istri yang emang mau tetap kerja, harus bilang di awal, mau tetap punya penghasilan sendiri gimana pun caranya. 

Kayaknya sekarang banyak suami yang ngizinin istrinya kerja juga dan bahkan merasa terbantu karena nggak cuma ngandelin mereka aja. 

Orang Tua Tidak Seharusnya Adu Argumen di Depan Anak

Ada nggak sih anak yang nggak pernah lihat atau mendengar orang tuanya berantem atau adu argumen? Kalau ada, bolehlah dibagiin tipsnya. Hehehe. Buat gue sendiri, setiap dengar orang tua lagi adu argumen kayak males, takut, dan ada imajinasi di kepala gue, kalau gue mau 'kabur' sejenak biar nggak dengerin mereka. Pulang kalau mereka udah baikkan aja. 

Yang nggak enaknya lagi sebagai anak tunggal saat di posisi ini, terkadang kita diminta memilih untuk belain siapa. Kalau gue belain nyokap, bokap protes, begitu sebaliknya. 

Terkadang gue pun juga nggak bisa menengahi, karena jujur menurut gue masalah mereka sepele sebenarnya. Contoh karena pulang terlambat nggak ngasih kabar, terus jadi dipermasalahkan dan lain-lain. Menurut gue itu biasa, tapi menurut nyokap gue itu nggak.

Orang Tua Tanpa Sadar Memunculkan Trauma pada Anak

Nggak bisa bohong, kalau orang tua lagi berantem secara nggak langsung memunculkan trauma bagi gue. Gue orangnya nggak bisa dibentak dan nggak bisa juga denger orang lain ngebentak orang lain. Terngiang-ngiang soalnya. 

Kadang sampe mikir, kok bisa ya yang katanya saling mencintai, mau hidup semati, pas ada masalah bisa sampe segitunya ngebentak orang. 

Percaya pada Insting dan Pendapat Orang Lain Bukan Zodiak 

Gue punya teman yang sangat percaya zodiak. Saking percayanya, kalau dia cerita ke gue soal cowoknya selalu bilang "gue sama dia tuh cocok banget. Cancer sama Pisces cocok dari berbagai hal." Padahal gue, teman-teman lain, plus keluarganya sendiri udah kasih tahu kalo ini cowok ada banyak red flagnya.  

Eh singkat cerita, setelah 8 tahun nikah, temen gue ini akhirnya memutuskan cerai. Ya emang sih jangan salahain zodiaknya. Tapi kalau terlalu percaya sama zodiak ya nggak baik juga. 

Gue pun punya saudara kalau dilihat dari zodiak si harusnya cocok, gemini-aquarius. Eh, tapi kalau main ke rumah curhat muluk lagi berantem sama lakinya dan sebenarnya udah nggak kuat sama pasangannya. Cuma mau cerai juga banyak pertimbangannya, salah satunya karena dia nggak punya penghasilan. 

Pasangan Perlu Menerapkan Me Time untuk Masing-masing

Pernah dengar salah satu isi podcast yang bintang tamunya Ridwan Kamil. Saat ditanya sama hostnya apa sih rahasia pernikahan bisa bertahan hingga sekarang? Nah jawaban dari Ridwan Kamil ini menurut gue boleh juga diterapin. 

Beliau bilang, dia sama istrinya punya kesepakatan untuk menyediakan me time untuk diri mereka sendiri. Bebas mau ngapain aja. Misalnya 2-3 jam ketemu teman tanpa ajak pasangan, melakukan hobi, nonton film sendiri, dan lain-lain. 

Kata beliau sih itu bisa ngilangin rasa jenuh sama pasangan dan membangun rasa percaya. Ngasih me time bukan berarti nggak mau sama pasangan, tapi terkadang sebagai manusia pasti lagi pengen sama dirinya sendiri, entah untuk merenung atau sekadar rehat aja sejenak dari segala tanggung jawab di rumah. 

Perempuan Itu Makhluk yang Tidak Bisa Dibohongi

Ngebangun rasa percaya setelah dibohongi tuh masya Allah, susah bener dah. Bahkan sekalipun pasangan kita udah sumpah-sumpah tetep aja ada yang ngeganjel. Bener nggak sih? 

Yang sebelum dibohongi paling cuma nanya A-C, setelah dibohongi dan mencoba percaya lagi ke doi, eh sekarang kalau nanya dari A-J. Banyak bener. 

Sifat jeleknya laki-laki tuh nggak suka dibawel-in tapi dia sendiri yang memunculkan rasa tidak percaya ke istrinya dengan berbohong. Katanya karena nggak mau ribut atau urusan jadi panjang. Cuma kan perempuan punya 1001 cara untuk bisa menemukan kebenaran apakah suaminya berbohong atau nggak.

Khususnya kalau si suami emang tukang bohong, ya udahlah terima aja si istri sekarang punya trust issue sama dia. 

Perempuan Itu Makhluk Paling Cerewet Sedunia

Banyak yang mikir orang yang pasti cerewet itu ya cuma orang ekstrovert aja. Padahal, se-pendiam-pendiamnya perempuan, pasti kalau udah sama orang terdekat termasuk sama pasangan, orang pendiam ini bakal jadi orang paling cerewet di rumah. Laki-laki wajib paham, karena ini udah dari sononya begitu. 

Tapi kadang gue juga sebel sih sama sikap perempuan ini. Misalnya nyokap gue, kalau lagi adu argumen masalah A, eh masalah b, c, d, e dibahas juga. Jadinya lama perdebatannya dan bikin capek sendiri. 

Saling Mendengar, Bukan Cuma Mau Didengarkan

Gue paling benci sama orang yang punya kebiasaan suka motong pembicaraan orang lain, apalagi kalau lagi ngejelasin sesuatu yang sifatnya penting. Semua orang mau didengar, tapi jarang orang yang mau murni mendengarkan baik-baik apa yang disampaikan lawan bicaranya. Padahal, dengan mendengarkan kita bisa tahu alasan lengkapnya kenapa nih orang bisa ngelakuin itu ke gue?

Jangan Menghindari Masalah

Setelah nonton film Noktah Merah Perkawinan si Oka Antara sama Marsha Timothi gue jadi keinget sama curhatan nyokap gue yang sering bilang, kalo bokap tuh suka banget menghindari permasalahan. Persis kayak si tokohnya Gilang. Jadi kalau membahas permasalahan tuh nggak tuntas gitu. 

Tiap kali gue tanya ke bokap gue kenapa menghindar, alasannya karena nggak mau ribut. Padahal ya justru itu yang bikin masalah numpuk dan nggak kelar-kelarkan? 

Salut Sama Orang yang Berani Keluar dari Hubungan Toxic, Misalnya dengan Cerai

Gue bukannya mendukung seseorang buat cerai ya. Cuma kalau nggak ada yang bisa dipertahankan lagi dan kedua belah pihak justru saling menyakiti buat apa terus dijalanin? Lalu, kalau salah satu di antara pasangan mau menang sendiri dan tidak menganggap pasangannya itu ada. 

Banyak kok contoh orang yang akhirnya cerai dan memutuskan menjadi teman atau partner ngurus anak, mereka tetep happy.

Salah satu isi tausiyah dari Ustad Felix yang gue setuju banget, jadi perempuan di Indonesia tuh susah. Kalau perempuan ini jadi janda....

Usia Pernikahan yang Lama Nggak Menentukan Kamu Sudah Mengerti Pasanganmu

Ada banyak kan kisah rumah tangga di mana orang yang udah berpuluh-puluh tahun nikah, eh di masa tua bukannya adem ayem, malah memutuskan cerai. Jujur di pandangan gue yang belum nikah ini, kok bisa ya hidup bareng udah puluhan tahun tapi masih nggak bisa memahami dan nggak tahu pasangan sukanya apa atau nggak sukanya apa? Kayak dari tahun-tahun sebelumnya lu kemana aja? Apa pas ada masalah kalian ngga mencoba intropeksi diri dan mencari sumber masalahnya?

Maaf ya kalau pertanyaan-pertanyaan gue terlalu naif. Ya, namanya juga belum punya pengalaman nikah. Jadi, maklum aja ya :)

Tetaplah Bertumbuh agar Kamu Nggak Diremehkan Pasanganmu

Beberapa minggu lalu gue lagi ada di Transjakarta arah balik ke rumah. Gue kebetulan berdiri di samping perempuan yang sedang telponan dengan suaminya. Kebetulan suara suaminya lumayan kenceng atau mungkin si istri menggedekan volumenya. Entahlah. Intinya gue bisa dengar percakapan mereka. 

Salah satunya yang bikin gue mikir sampe sekarang, ketika si suami ngomong gini ke istrinya, "kamu tuh bisa apa sih? apa aja nggak bisa."

Deg! Seketika gue langsung iba sama si perempuan di samping gue. 

Yang gue tangkep, si suami tuh minta istrinya masakin menu apa gitu lupa, terus si istri bilang dia nggak tahu cara buatnya gimana. Terus yaudah itu deh yang keluar dari mulut si suami. 

Menurut gue ya, mungkin seharusnya si istri jangan langsung nyerah gitu aja kalau ada permintaan dari suaminya selama itu wajar. Kalau misalnya belum bisa, mungkin coba dijawab dengan "aku belum pernah buat sih mas, tapi aku mau coba deh belajar buatnya, cuma aku nggak janji bakal enak ya." Mungkin dengan adanya effort gitu, suami bisa lebih appreciate si istri. 

Nah, dari sisi suami juga jangan cuma lihat kekurangan dan langsung nge-judge istri nggak bisa apa-apa. Siapa tahu nih si istri jago banget ngurusin anak. masa' iya itu nggak dilihat? Nggak mungkinlah seorang manusia nggak punya kelebihannya. Mustahil!

Makanya salut gue sama ibu-ibu yang mau terus belajar, misalnya masih mau ambil kelas di sela-sela kesibukan, ikut webinar, bikin karya, dan lainnya. Seenggaknya si istri punya ruang buat aktualisasi diri. 

Kalau kata Pandji, istri yang dikasih ruang buat ngejar mimpi atau menyibukkan diri untuk melakukan hal-hal yang dia suka, bisa bikin si istri awet muda, lho. Pasti pak bapak mau kan istrinya awet muda terus? Mungkin bukan dari fisik yang signifikan ya, tapi dari jiwanya yang terus happy. Pastikan ngaruh juga ke mentalnya.

Kenapa Ada Suami yang Susah Banget Ngabarin Istrinya Kalau Pulang Malam?

Gue juga belajar, kalau pertengkaran di rumah tangga itu bisa dipicu dari hal sepele seperti nggak ngasih kabar istri kalau pulang telat kerja. Buat seorang istri, ini matters banget, khususnya untuk istri yang full di rumah. Apalagi kalau suami susah dihubungi. Gue nggak bilang semua suami modelannya begini ya. 

Bukan maksudnya posesif. Tapi, kata nyokap gue, mereka khawatir kalau si suami kenapa-kenapa di jalan. Sebenarnya wajar sih. Cuma kadang si suami nggak paham dan nyepelein. Mending kalau pas sampe rumah dan ditanya kenapa pulang malam jawaban suami enak, lah kalo ini ngejawab sambil marah-marah kayak " ya kerjalah, apalagi? pake nanya??" Kalau dijawab begini siapa istri yang nggak marah dan makin curiga ya?

Buat para istri juga jangan biasain kalau mau nanya atau negor suami pas banget dia baru pulang kerja. Siapapun bukan cuma suami, tapi semua orang kalau abis pulang kerja ditanya macem-macem kadang suka cepet emosi juga. 

Mungkin bisa dicoba kalau mau ajak ngobrol suami pas suasana dia lagi santai, misalnya pas selesai makan atau pas leha-leha di kasur. Nada bicara juga perlu dijaga jangan tinggi. Ribet yee?


Anak Tunggal Harus Jadi Hero Buat Ibunya

Mungkin karena sesama perempuan ya, gue ngerasa jadi anak tunggal dan perempuan itu harus bisa ngebelain ibunya. Nyokap gue apa-apa ceritanya ke gue. Wajar banget, ya karena anaknya cuma gue.  Namun, jujur nih kadang gue nggak ngerti sama masalah orang tua, karena mungkin belum ngerasain fasenya kali ya. Jadi, harus bisa nge-back up nyokap. Di satu sisi ilmunya pasti berguna, tapi di satu sisi beban juga. 

Anak Dianggap Sok Tahu 

Ada fase di mana sebagai anak tunggal gue dianggap sebagai anak kecil terus sama orang tua. Misalnya, gue kasih masukan apa gitu, eh mereka nanggepinnya dengan jawaban kayak "kamu tahu apa sih?" "Kamu ngerti apa sih?" Serba salah juga, padahal udah di atas 17 tahun tapi masih dianggap pendapat gue tuh nggak penting. 

Refleksi dari Dalam Diri Gue Melihat Lika Liku Pernikahan Orang Lain

Jujur di usia 30 tahun ini gue justru malah merasa sangat bersyukur belum menikah. Kenapa? Kayaknya kalau flashback di umur gue 20an di mana emosi gue masih meledak-ledak, nggak mikir panjang kalau bertindak sesuatu, dan mentalitas yang belum kuat kayak sekarang,  gue nggak yakin sih bisa ngurus anak dan suami dengan bener. 

Dulu ada masanya gue mikir, pengen jadi ibu rumah tangga aja. Karena gue nggak mau kerja lagi, biarin aja suami yang kerja. Nganggep kalau pekerjaan ibu rumah tangga tuh gampang dan happy karena bisa nemenin anak main dan lihat dia tumbuh sehat dan pintar. 

Eh, tapi kerjaan ibu rumah tangga nggak segampang dikira coy... Gue berkaca sama nyokap gue. Ibaratnya kerjaan nggak abis-abis. Meskipun gue juga apa2 sendiri ya, tapi kayak dia juga bukan yang leha-leha di rumah. Masak tiap hari buat gue dan bokap, ngurusin bayar ini bayar itu, dan lain-lain. 

Pandangan gue soal ibu rumah tangga berubah total, mungkin sejak usia 27 tahun kali ya. Menikah tidak seperti layaknya cerita dongeng seorang putri bertemu pangeran dan mereka akan bahagia selamanya tanpa ada berantem-berantem alot berhari-hari. 

Semakin bertambah usia juga tipe pasangan entah kenapa makin tinggi. Ada pengaruhnya juga dari melihat kehidupan rumah tangga orang lain dan sekarang makin ngadi-ngadi aja kasus rumah tangga. 

Sampe geleng-geleng kepala sama kasus selingkuh artis di aplikasi transportasi, belum lagi kasus KDRT yang makin banyak tiap tahun, dan ada lagi kasus perempuan nikah sama gay. Naudzubilah. Ya Allah, jauhin deh dari hal-hal seperti itu. Jadi, perlu hati-hati banget. 

  • 0 Comments




Sejak tahun 2022, dunia heboh dengan kehadiran Artificial Intelligence yang dikabarkan banyak menyaingi kemampuan kognitif manusia, bahkan bisa menggantikan pekerjaan manusia. Kamu setuju dengan hal ini? 


AI sendiri adalah teknologi berbasis komputer yang dirancang khusus untuk membantu memecahkan masalah di berbagai sektor, salah satunya di bidang marketing untuk UMKM. 


Cara Kerja Artificial Intelligence Marketing (AIM)

Operasionalnya sangat memanfaatkan algoritma dari data raksasa (big data) pelanggan yang diolah dan nantinya bisa menghasilkan informasi kondisi pasar. AIM bisa membuat  biaya operasional jadi lebih efisien.


Manfaat Artificial Intelligence Marketing (AIM) untuk UMKM


  1. AI mempermudah pemasaran dalam berbagai hal seperti mendesain gambar jualan agar lebih eye catching, menulis caption atau deskripsi produk yang jauh lebih persuasif dan menarik. 

  2. AI juga bisa membantu UMKM mendongkrak berbagai hal seperti efisiensi bisnis, pemasaran yang berujung pada meningkatnya pendapatan.serta profit..

  3. Menggunakan AI juga bisa mendeteksi feedback terhadap produk maupun layanan seperti komplain atau  komentar lainnya sehingga para UMKM bisa segera melakukan perbaikan terhadap kualitas produk atau layanan yang selama ini diberikan ke customer.

  4. Aneka jawaban kalimat ringkas hingga komprehensif bisa AI siapkan jawabannya beserta spesifikasi teknis yang berasal dari sebuah produk. 

  5. Menurut riset McKinsey dengan memanfaatkan Generative AI tools bisa mendongkrak produktivitas suatu divisi yang ada di perusahaan setidaknya 35-55%." 


  1. Teknologi AI juga mempermudah pelaku bisnis saat ingin menentukan sebuah keputusan bisnis dan merencanakan strategi bisnis yang jauh lebih baik.

  2. Mempermudah melakukan pengawasan perilaku pengusaha UMKM di sektor keuangan agar pendataan dan informasi berjalan optimal, misalnya menggunakan teknologi AI Credit Scoring.


Dengan banyaknya manfaat AI untuk UMKM maka akan bisa menghemat waktu, tenaga, dan sumber daya bisa gunakan untuk berbagai aktivitas lain yang lebih strategis. 



Apa itu Teknologi AI Credit Scoring?




Kali ini saya mencoba untuk memfokuskan untuk membahas salah satu manfaat AI untuk UMKM yaitu Credit scoring. Ini adalah penilaian terhadap peminjam dengan menggunakan metode tertentu apakah mereka bisa atau tidak mendapatkan pinjaman sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh yang memiliki modal.Seringnya yang menerapkan ini adalah perbankan. 


Credit scoring terdiri dari data-data peminjam dan bagaimana riwayat pembayaran kredit yang dilakukan peminjam pada sebuah bank. 


Tentu dengan adanya Credit Scoring bisa membantu memudahkan pihak yang memiliki dana untuk memastikan jika pihak yang menerima dana dari mereka bisa bertanggung jawab dan memang layak diberikan kucuran dana.


Ascore.ai dari Amartha 

Amartha sebagai startup fintech adalah platform teknologi keuangan mikro yang dibentuk untuk menciptakan kesejahteraan melalui keuangan digital bagi ekonomi akar rumput.

Kini Amartha berinovasi dengan menciptakan Ascore.ai yaitu layanan credit scoring yang menggunakan teknologi machine learning dan artificial intelligence untuk membantu menilai profil risiko dengan lebih akurat dan holistik. 

Dengan Ascore.ai bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang berpengaruh pada bisnis, output nilai risiko, berapa besar penghitungan bunga pinjaman, dan cara pengolahan data. Harapannya bisa semakin banyak bisnis yang memahami pangsa pasarnya, memperluas jangkauan pasar, terutama sektor ekonomi informal, dan pengambilan keputusan yang lebih win-win solution. 

Apa saja layanan yang tersedia di Ascore.ai? Beberapa di antaranya  agrikultur, advance credit analysis, koperasi,credit underwriting, pengecekan kredit nasabah, dan verifikasi risiko. Bagi per orangan dapat menggunakan Ascore.ai untuk menghitung berapa kemungkinan profil risiko dan melakukan simulasi skor kredit, sebelum mengajukan pinjaman ke pemilik modal atau lembaga keuangan.

Nantinya, siapapun yang menggunakan situs Ascore.ai akan mengenal profilnya dan skor kredit sebelum mengajukan pinjaman ke berbagai lembaga keuangan formal.

Untuk mengembangkan Ascore.ai, Amartha memanfaatkan lebih dari satu juta database mitra pengusaha ultra mikro untuk membantu mengukur risiko sebelum menyalurkan pinjaman ke orang-orang yang tidak terlayani.

Siapa saja pihak yang bisa menggunakan Ascore.ai? Ada banyak! Beberapa di antaranya marketplace, BPR dan BPD, fintech, dan lembaga pembiayaan dapat memanfaatkan teknologi Ascore.ai.

Ascore.ai sudah diregulasi OJK sehingga bisa lebih aman. Dengan adanya Ascore.ai bisa membantu menjangkau segmen pasar yang jauh lebih luas, dan bukan hanya diikuti oleh institusi saja tetapi juga UMKM yang dimiliki oleh individu yang memerlukan pinjaman keuangan.

Bagaimana, tertarik untuk mencoba.Ascore.ai?


  • 0 Comments




Ada yang udah nyobain Control Zero Illipe Shampoo Bar belum? Nah, gue udah sebulanan nih nyobain produk shampo bar dari Control Zero. Gue bakal share pengalaman mencoba shampo ini, ya. 

Kalau gue nggak nerapin zero waste, kayaknya nggak bakal tahu deh kalau shampo ada yang bentuknya bar. Iya, jadi shampo bentuknya kayak sabun batang. Awalnya pas mau nyobain tuh gue sempet mikir kira-kira bakal sebersih dan sewangi kayak shampo cair biasa nggak ya? 


Kenalan dengan Control Zero

Brand asal Depok ini resmi dilaunching pada April 2021. Dalam produksinya menggunakan bahan vegan dan kemasan ramah lingkungan. Produk yang coba dihadirkan ada banyak, selain shampoo bar, mereka juga ada sabun batang alami dan skincare. Coba deh kulik-kulik instagram mereka di controlzero_id buat tahu lengkapnya yaaa. 

Manfaat Beralih ke Shampoo Batang Alami bagi Lingkungan

Mungkin buat kamu yang belum beralih ke produk shampoo batang bakal bertanya-tanya, kenapa sih pake produk ini? Kira-kira ada beberapa alasan nih 
  • Biasanya sabun maupun shampo berbentuk batang tidak memerlukan banyak air dalam pembuatannya, sehingga bisa menghemat penggunaan air hingga 30%.
  • Berbeda dengan shampo cair, shampo batang biasanya penggunaannya lebih awet atau tidak cepat habis.  
  • Terbuat dari ingredients yang ramah lingkungan.
  • Mengurangi limbah botol yang terbuat dari plastik. 

Packaging Control Zero Illipe Shampoo Bar 

Seperti yang ada di foto, kemasan terbuat dari kertas cokelat yang bisa dikompos atau dikirim ke bank sampah. Untuk pelindung Control Zero Illipe Shampoo Bar juga ada potongan kertas dan kardus yang bisa dikompos juga. Jadi nggak ada plastik sama sekali. Buat gue yang lagi mencoba membeli produk non plastik, gue sih luv banget sama packagingnya. 

Tinggal nanti gue kletek aja stikernya, terus kertasnya bisa deh didaur ulang di bank sampah langganan gue. 

Ingredients Shampo Batang Control Zero Illipe Shampoo Bar 

Terbuat dari bahan utama Illipe butter, lavender, keratin, panthenol, minyak habbatusauda, dan peppermint. 






Sodium cocoyl isethionate, cocamidopropyl betaine, cetyl alcohol, glyceryl stearate se, stearic acid, Illipe butter, Panthenol, isoamyl laurate, Nigella Sativa seed oil, hydrolyzed keratin, Lavandula angustifolia oil, glyceryl caprylate, glyceryl undecylenate, cyamopsis tetragonoloba gum, Peppermint (mentha piperita) oil, Pelargonium graveolens oil, sodium benzoate, potassium sorbate, lactic acid, sodium gluconate, CI77288


Benefit dari Control Zero Illipe Shampoo Bar 



Ada beberapa manfaat dari Control Zero Illipe Shampoo Bar yang memiliki berat 50 gram ini.

  1. Membersihkan kulit kepala dan rambut.
  2. Mengurangi lepek pada rambut.
  3. Bikin rambut jadi lebih halus.
  4. Mengatasi dan menghindari rambut rontok. 
  5. Tidak mengurangi kelembaban alami kulit kepala dan rambut.
  6. Kemasannya yang compostable dan mudah didaur ulang 
  7. Sudah mendapatkan izin edar dari BPOM dan halal Certified

Cara Menggunakan dan Menyimpan Control Zero Illipe Shampoo Bar 

Sebenarnya cara menggunakannya sama aja kayak shampoo cair alias nggak ribet. Yang membedakan cuma dicara penyimpanannya aja nanti. 
  • Pastikan rambut sudah basah secara menyeluruh.
  • Basahi shampoo bar untuk membantu menghasilkan busa pada tangan.
  • Ratakan secara perlahan ke seluruh area kulit kepala dan bisa juga berikan pijatan ringan.
  • Kemudian bilas hingga bersih.
Saran gue, kalau suka dengan busa yang agak banyak, keramas pake jaring atau net shampoonya ya. Soalnya ngebantu banget buat menghasilkan busa. 





Cara Simpan Control Zero Illipe Shampoo Bar 




  • Setelah digunakan shampoo bar harus dibilas dengan air.
  • Setelah itu, jangan lupa untuk simpan shampoo pada alas berongga, untuk mencegah munculnya genangan air yang membuat shampoo menjadi  lebih cepat lunak. 

Pengalaman Menggunakan Shampo Batang Control Zero 

Surprisingly ternyata busa yang dihasilkan juga lumayan banyak kok kalau terus digosok ya. Untuk aromanya lebih ke mint ya. 

Setelah rambut kering, rambut terasa lebih halus. Untuk rontoknya ada progres berkurangnya. Cuma perlu dicatat nih, meskipun kita menggunakan produk yang punya manfaat untuk mengurangi kerontokan rambut, tetap harus didukung dengan kebiasaan merawat rambut yang benar ya. 

Misalnya, gue pake hijab kan. Jadi, gue selalu biasakan untuk memastikan rambut udah kering sebelum pakai hijab. Jangan pernah kalo rambut masih basah terus langsung pakai hijab ya, soalnya itu bikin rambut jadi rontok. 

Terus rajin sisiran setelah mandi, sebelum pakai hijab, dan mau tidur malam. Jangan juga mengikat rambut terlalu kencang ya. 

Jadi, kita jangan hanya mengandalkan produk saja untuk mengatasi masalah rambut. Tapi harus didukung sama kebiasaan merawat rambut juga. Karena percuma kalau pake produk rambut yang mahal sekalipun, tapi kebiasaan merawat rambut masih salah ya sama aja bohong. hehe. 

Program Pengembalian Botol Kosong dan Donasi Sampah

Menariknya, di Control Zero mereka juga menyediakan program pengembalian botol kosong, kertas, dan banyak packaging atau sampah kemasan lainnya. Cara setornya juga gampang, tinggal kumpulin dan bersihkan kemasan anorganik yang mau didaur ulang, lalu kirim DM ke mereka buat dikirim alamat lengkap setornya. 

Bukan cuma itu, mereka juga bekerjasama dengan Lindungi Hutan untuk menanam pohon, lho. 

Harga dan Beli di Mana? 

Berapa sih harga Control Zero Illipe Shampoo Bar? Harganya Rp98.000 dan bisa dipake 2-3 bulan ya. Nah, di waktu-waktu tertentu mereka juga suka kasih diskon. Sering-sering aja ya cek di e-commerce berapa harganya. Lumayan kalau lagi diskon hehe. Kamu bisa beli Control Zero Illipe Shampoo Bar di Shopee dan Tokopedia.
  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top