Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar


Dalam ber-makeup saya cenderung tidak terlalu jago. Kalau untuk riasan biasa saja saya bisa. Tapi kalau sudah menggunakan banyak produk misalnya menerapkan teknik baking, complexion, dan lainnya, saya belum bisa :')

Meski demikian, saya suka makeup. Rasanya senang sekali kalau sudah beli produk makeup walaupun tidak langsung dipakai hehehe. Meski hanya makeup untuk sehari-hari, saya punya lho beberapa produk andalan yang biasa saya pakai untuk membuat tampilan riasan cukup awet apalagi kalau tidak kena air wudhu, dijamin bisa tahan seharian. Tapi kalau sudah kena air wudhu juga tidak sepenuhnya luntur kok.

Di postingan kali ini saya tidak akan share semua produk makeup yang saya gunakan, tapi lebih ke base makeup -nya berdasarkan pengalaman saya sendiri. 

Kulit saya sendiri cenderung kombinasi. Kamu pasti tahu jika kulit kombinasi itu permasalahannya adalah daerah t-zone mudah sekali berminyak dan kulit di dekat mata dan hidung cenderung memiliki pori-pori yang besar. Nah, gimana saya membuat base makeup untuk kulit kombinasi saya? Let's check it out!

Pelembap Wajah Sesuai Kulit Kombinasi





Kebetulan banget pelembap The Body Shop Seaweed Oil Control Lotion SPF 15 saya lagi abis, jadi saat menuliskan postingan ini saya sedang menggunakan Garnier Acne White Cream. Yang saya suka dengan produk Garnier ini bentuknya yang kecil jadi gampang kalau mau dibawa ke mana-mana. Kita ngga perlu pakai banyak-banyak pelembap ini, karena dipakai sedikit saja sudah bisa meratakan ke seluruh wajah. Krimnya juga mudah meresap dan tidak lengket.

Klaim dari produknya membantu mencerahkan wajah, mengurangi minyak berlebih, dan membantu menyamarkan jerawat. Kalau di saya sendiri, memang produk ini membantu mencerahkan wajah namun untuk klaim mengurangi minyak berlebih dan menyamarkan jerawat, ini kurang membantu ya.

Kemasannya juga tube dan tidak mudah keluar dengan sendiri. Sayangnya, kalau kita pencet atau tekan sedikit saja creamnya bisa keluar terlalu banyak. Jadi memang harus hati-hati banget untuk mengeluarkannya. Harganya sendiri sekitar Rp23.000. Waktu itu saya membeli di Shopee karena pelembap ini cenderung sulit dicari sekarang.

Sementara The Body Shop Seaweed Oil Control Lotion SPF 15 khusus untuk kulit kombinasi. Ini merupakan pelembap yang bentuknya seperti lotion yang memiliki tekstur cair dan berwarna putih.  Tekstur seperti itulah yang membuat pelembap ini jadi gampang meresap di kulit wajah.

Di kulit wajah saya setelah beberapa kali purchased produknya bisa membuat kulit wajah jadi lembap dan bisa mengontrol minyak, khususnya di daerah t-zone. Kulit juga jadi lebih halus setelah memakainya.

Di dalamnya juga sudah ada SPF 15 juga. Tapi saran saya, jangan hanya memakai pelembap ini saja. Kamu juga perlu menggunakan sunscreen yang memiliki SPF lebih tinggi. Kalau kamu suka beraktivitas di luar ruangan, baiknya pilih yang SPF-nya di atas 30.

Saya sendiri biasanya memakai sunscreen dari Biore UV Aqua Rich Watery Essence. Review-nya sudah pernah saya tulis ya. 

Baca juga: Review Sunscreen Biore UV Aqua Rich Watery Essence. Cocok untuk Kulit Kombinasi

Saran saya, kalau kamu lagi jerawatan atau bruntusan baiknya hilangkan dulu ya masalah-masalah tersebut agar manfaat dari pelembap ini bisa maksimal. Sayangnya kemasannya yang kembung jadi sulit jika dibawa berpergian. Biasanya saya akan memindahkannya ke wadah yang lebih kecil kalau mau dibawa untuk traveling. 

Isinya sangat banyak, yakni 50ml. Satu kemasannya saya bisa pakai 3-4 bulan. Lama banget kan? :) Tapi, memang agak pricey ya. The Body Shop Seaweed Oil Control Lotion SPF 15 dibanderol Rp259.000. Tapi The Body Shop suka memberikan diskon di waktu-waktu tertentu. Makanya kamu harus sering-sering cek ya situs resmi The Body Shop.

The Body Shop Mint Mattifying Face Mist 


Produk base makeup untuk kulit kombinasi selanjutnya adalah The Body Shop Mint Mattifying Face Mist. Klaim dari produknya: penyegar wajah berformat mist yang diperkaya dengan community trade aloe vera dari Meksiko, yang menyegarkan kulit wajah, serta mint kaolin clay, dan seaweed. Tidak hanya menyegarkan, namun juga membantu melembapkan dengan hasil akhir kulit yang bebas kilap. 

Menurut saya semua klaim yang ada di kemasannya memang terbukti. Saya sudah memakai produk ini sejak tahun lalu. Hal yang saya rasakan setelah menggunakan produk ini membuat tampilan kulit terasa lebih segar, lembap, dan yang lebih penting adalah kulit bebas kilap khusunya di daerah t-zone. Face mist ini juga mudah meresap dan kering. Untuk aromanya, juga cukup menyegarkan. Sekilas seperti mencium daun mint. 

Saya menyemprotkannya sebelum makeup. Tapi terkadang saat saya menyemprotkan produk ini ke wajah saya, ada rasa hangat di kulit setelah pemakaian. Mungkin ini efek dari kandungan mint-nya kali ya. 

Harganya Rp119.000 dengan berat bersih 60ml. Kalau saya dengan berat segitu bisa menghabiskan sampai dua bulan lebih. Ya lumayan lah dengan harga segitu dan efek yang tidak mengenyewakan. 
Cara menggunakannya, juga gampang. Tinggal dikocok sebelum disemprotkan ke wajah. Terus semprotkan ke wajah. 

Kalau di kemasan yang berbahan plastiknya sih ditulis dipakai dengan jarak 20 cm. Cuma saya ngga bisa ngira-ngira seberapa jauhnya. Yang penting jangan terlalu jauh dan dekat saja. Dan yang paling penting disemprotkan secara merata ke seluruh bagian wajah kecuali mata dan mulut ya. Sebisa mungkin jangan dihirup ya. Hal yang saya suka juga dari  The Body ShopMint Mattifying Face Mist, kemasannya transparan jadi kita bisa lihat sisa produknya. Ditambah lagi bisa dibawa berpergian.

Baca juga: Review The Body Shop Seaweed Oil Balancing Clay Mask Bahasa Indonesia

Maybelline Baby Skin Instant Pore Eraser




Klaim produk: Pori-pori dan garis halus terlihat samar. Produk mudah dibaur. Sepanjang hari kulit terlihat matte, warna kulit terlihat merata seperti kulit bayi dan terasa ringan di kulit. 

Saya secinta itu sama primer mungil yang satu ini. Sudah dua kali juga beli produk ini karena memang hasilnya tidak mengecewakan. Saya sendiri memiliki masalah dengan bekas jerawat yang tidak kunjung hilang di kedua pipi. Tapi dengan menggunakan Maybelline Baby Skin Instant Pore Eraser tampilan wajah saya menjadi lebih mulus dan bekas jerawat jadi memudar. Dan setelah memakai primer Maybelline ini makeup sehari-hari saya jadi matte dan tahan lama. 

Oh iya yang ingin saya tekankan di sini, untuk makeup sehari-hari pergi ke kantor, atau hangout saya tidak pernah memakai foundation. Alasannya karena saya kurang suka pakai foundation karena rasanya terlalu berat dan saya belum terlalu pandai memakainya. Mungkin saya nantinya akan memakai foundation kalau saya sudah lihai memakainya hehe.

Kembali lagi ke Maybelline Baby Skin Instant Pore Eraser. Dari segi tekstur berupa gel bening yang tidak lengket dan mudah meresap. Aromanya? ngga ada sama sekali dong. Dari segi kemasan berbentuk tube yang mengerucut sehingga gampang banget buat mengatur jumlah produk yang ingin dikeluarkan dan ngga mudah terbuka dengan sendirinya. 

Isinya sendiri 22 ml cenderung awet banget sih, karena nggak perlu banyak-banyak makenya udah bisa merata ke seluruh wajah. Saya pakai produk yang pertama kali beli aja itu habis sekitar 6 bulan. Duh primer ini wajib banget dimiliki sama pemilik kulit kombinasi atau berminyak sih, karena memang worth it banget. 

Hal yang membuat saya jatuh cinta dengan produk ini juga produknya kecil dan ramping, jadi gampang buat dibawa kalau sedang traveling. Harganya berapa? Tenang, cuma Rp89.000 kok. Kalau kamu beli di online seperti Sociolla atau Shopee kadang bisa lebih murah lagi. 

The Body Shop Make-Up Setting Spray


Terakhir, produk base makeup untuk kulit kombinasi yang bagus banget adalah Ini adalah The Body Shop Make-Up Setting Spray. Ini jadi setting spray pertama saya dan tidak menyesal membelinya hehehe. Di dalamnya ada kandungan aloe vera yang katanya bisa melembapkan kulit. Tapi ternyata memang bener sih.

Saat dipakai tidak memberikan reaksi apa-apa, tidak meninnggalkan bekas bintik bintik air, tidak lengket, ringan, memunculkan efek segar, dan cepat sekali meresap ke kulit. Saya pakai setting spray ini sehari-hari untuk makeup ke kantor.  Hasilnya? Menurut saya ampuh banget bikin makeup tahan lama  dan bikin kulit wajah bebas kilap.  

The Body Shop Make-Up Setting Spray ngga cuma bagus untuk kulit berminyak atau kombinasi aja lho. Kamu yang punya kulit sensitif juga bisa pakai produk ini. 

Dengan berat 60ml dan harga Rp149.000 sebenarnya saya belum bisa bilang ini mahal atau nggak ya soalnya emang benar-benar baru pakai setting spray ya produk dari The Body Shop ini. Jadi belum nyari produk dari brand lain juga.  Kemasannya yang transparan juga bikin kita bisa lihat sisa produk dan yang ngga kalah penting jadi mudah untuk dibawa traveling. 

Cara pakainya juga mudah banget. Setelah selesai makeup tinggal disemprotkan aja The Body Shop Make-Up Setting Spray dengan jarak yang tidak terlalu dekat dan juga jauh. Ya dikira-kira aja. Saat menyemprotkan produk, tutup mata dan mulut, jangan dihirup ya. 

Itu tadi base makeup untuk kulit kombinasi yang biasa saya pakai. Kalau kamu, biasanya pakai base makeup produk apa saja? Yuk share di kolom komentar!


  • 11 Comments


Saya sedang menyelesaikan pekerjaan di kantor saat ada pesan masuk di WhatsApp saya dari Ricka teman kuliah S1 dulu. Isi pesannya begini " liburan akhir tahu jalan-jalan yuk ke museum atau pameran gitu". Ya, saya dan Ricka memang doyan jalan-jalan ke museum hehehe. 

Saya balas "Oke, gue coba carikan referensinya ya". Singkat cerita karena sedang tidak ada pameran yang oke dan Ricka sudah banyak mengunjungi museum, saya merekomendasikan untuk berkunjung saja ke tempat makan di Jakarta Selatan yang kelihatannya unik karena perpaduan makanan Yunani dan Jawa, bernama HaloNiko!

Saya tahu HaloNiko secara tidak sengaja. Jadi saya sedang menulis artikel tentang tempat makan unik di Jakarta untuk kepentingan salah satu klien, terus saat lagi mencari referensi dari berbagai situs, ada yang membahas soal HaloNiko ini. 

Yang menarik perhatian saya adalah makanan yang disajikan di HaloNiko dituliskan perpaduan antara makanan Yunani dan Jawa. Saya belum pernah nih makan makanan Yunani, makanya penasaran banget dan menurut saya bagus angle-nya buat tulisan di blog hehehe. Jadi saya dan Ricka akhirnya berkunjung ke HaloNiko, Jumat 27/12/2019 sekitar jam 10.15 pagi. 

Kenalan dengan HaloNiko!

Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari internet, HaloNiko ini dibuka sejak tahun 2011 oleh pasangan suami istri bernama Nikolaos Avgoustinos yang merupakan orang Yunani dan berprofesi sebagai chef  dan Rika Hardjosuwarno yang merupakan keturunan Jawa. Jadi bukan hanya dua insan beda negara saja yang menikah, tapi makanan dari dua budaya yang berbeda juga bisa dipadukan. Ciyeee.

HaloNiko sendiri berlokasi di dua tempat, yang satu ada di Lippo Plaza Mampang dan yang satu lagi dinamakan HaloNiko Mini yang letaknya ada di daerah Pejaten Barat, Pasar Minggu. 

Tempat HaloNiko Mini









Kalau kamu lihat di foto-foto di postingan ini, pasti bakalan setuju sama saya kalau HaloNiko Mini ini memiliki desain interior yang dirancang layaknya sebuah hunian. Tempatnya banyak dikelilingi pohon-pohon dan tanaman yang memberikan kesan sejuk. Belum lagi dengan adanya kolam renang yang berada di tengah, ayunan berwarna kuning, dan kebun yang cukup luas membuat kesan homey dan teduh kian terasa. Di bagian tengah tempat ini dindingnya didominasi oleh kaca jadi sangat bagus untuk dijadikan sebagai spot foto.






Hal yang unik lagi dari tempat ini adalah adanya hiasan dinding bertema Jawa dan lampu minyak. Saat pramusaji membawa minuman kami pun, nampan yang digunakan cukup unik.

Sejenis nampan untuk membawa minuman di HaloNiko Mini. Lucu ya :)

Oh ya, saat saya dan Ricka datang, Halo Niko masih sepi dan baru ada kami pengunjung yang datang. Tapi saat sudah siang hari sekitar pukul 12 siang, ada beberapa pengunjung anak-anak dan orang tuanya yang berdatangan. Rupanya di sana mereka bukan hanya mau makan dan minum saja tapi juga berenang. Jadi, saya juga baru tahu kalau kolam renang yang ada di HaloNiko ternyata bisa disewa juga.  Wah sungguh teknik marketing yang sangat baik hehehe. 

Makanan di HaloNiko Mini

Saya dan Ricka memesan menu yang berbeda agar bisa saling cicip makanan satu sama lain. Ricka memesan Souvlaki beef, sementara saya memesan Skepasti chicken. Sekilas dua makanan ini memang mirip tapi sebenarnya tidak 100% sama. 

Souvlaki itu bentuknya mirip sekali kebab. Di dalamnya bungkusan roti tortila ada isian sayur seperti tomat, bawang bombay, dan seledri. Tak lupa juga ada isian daging sapi panggang kering yang dipotong memanjang. Ada juga olesan mayonaise yang membuat makanan ini makin sedap. Untuk roti tortila-nya sendiri tidak terlalu tebal dan tidak tipis. Sedikit crunchy. 


Untuk Skepasti HaloNiko juga enggak kalah nikmat. Di dalamnya ada potongan daging ayam panggang kering yang dipotong dadu dan keju mozarella. Roti pitanya juga garing dan cukup pas tidak terlalu tipis dan tebal. Rasa yang lebih menonjol adalah asin, gurih, dan sedikit asam. Asin dan asam ini sepertinya beradal dari keju mozarella dan adam serta bauran saus tomat. Oh ya, bentuk dari Skepasti ini semacam piza yang dipotong jadi dua bagian.



Kedua makanan ini sama-sama memiliki roti maupun daging yang tidak sulit di potong dan dagingnya cukup empuk. 

Di Yunani, Souvlaki dan Skepasti dihidangkan dengan menambahkan irisan kentang. Tapi di HaloNiko, kentang diganti dengan irisan ubi cilembu yang manis dan garing. Ubi ini sebagai tanda adanya unsur Jawa dari makanan Yunani tersebut. Isian dari Souvlaki dan Skepasti bisa kita pilih apakah mau isi daging sapi, ayam atau, daging kambing. Yang pasti ketiganya memiliki harga yang berbeda-beda ya. 

Paling enak kalau makan Souvlaki dan Skepasti HaloNiko dicocol atau diolesi sama saus tzatziki khas Yunani yang mirip seperti krim yang kental. Saya sempat bertanya sama pramusaji yang ada di sana soal bahan apa saja yang ada di saus berwarna putih ini. Ternyata terdiri dari yogurt, timun, olive oil, daun dill. Rasanya? Walaupun ini namanya saus, tapi enggak pedas. Rasanya lebih dominan asam dan segar kayaknya pengaruh dari ada potongan timunnya ya. 

Saya dan Ricka juga mencicipi dessert bernama Bugatsa. Tampilannya mirip seperti martabak yang telah dipotong-potong.  Dipercantik dengan taburan gula halus dan kayu manis. lalu Aroma kayu manisnya begitu kuat, kulitnya garing di dalamnya terdapat isian cream susu yang rasanya tidak terlalu manis. Teksturnya lembut. Nikmat deh dimakan selagi hangat.
Bugatsa HaloNiko Mini

Terakhir, untuk urusan porsi makanan gimana? Menurut saya Souvlaki dan Skepastinya berukuran lumayan besar, jadi sudah bisa dipastikan kamu bakalan kenyang sih makan satu porsi. Bugatsanya juga berukuran sedang. Kenyang juga sih kalo makan ini. 

Minuman HaloNiko Mini

Minuman di HaloNiko juga banyak macamnya. Ricka memesan Es Rindu Laki dan saya memesan Purple Monkey. Dari namanya Es Rindu Laki terdengar unik, ya? Ternyata saat saya cari tahu dari internet, ini merupakan hasil resep kreasi Mba Rika yang saat itu sedang rindu dengan Mas Niko yang sedang berada di Yunani. 

Isian dari Es Rindu Laki adalah agar-agar, nata de coco, cincau, kolang-kaling, susu dan sirup. Memang agak sedikit manis, tapi tetap segar. Kalau Purple Monkey rasanya agak berat, mungkin karena perpaduan antara pisang, blueberry, dan cranberry ya. Rasa yang dominan adalah asam dan manis.
Es Rindu Laki HaloNiko Mini


Purple Monkey HaloNiko Mini

Salah satu nilai plus dari HaloNiko, mereka sudah menggunakan sedotan karton. Jadi sudah tidak menggunakan sedotan plastik lagi. Wahh sungguh senang sekali menemukan tempat makan di Jakarta Selatan yang sadar akan lingkungan.

Harga Makanan dan Minuman di HaloNiko Mini

Nah sekarang kita bahas harga. Untuk Souvlaki beef dihargai Rp78.000. Skepasti Chicken Rp120.000. Bugatsa Rp45.000. Sementara minumannya, Es Rindu Laki dibanderol harga Rp40.000 dan Purple Monkey Rp45.000. Harga-harga tersebut belum termasuk pajak dan servis  ya. Sebenarnya sebelum datang ke HaloNiko, kamu bisa lho mencari tahu dulu menu apa yang akan dipesan nantinya dan memperkirakan berapa nominal yang bisa kamu habiskan untuk makan di sini. Kamu bisa mengeceknya di website resmi HaloNiko. 

Fasilitas dan Pelayanan HaloNiko Mini

Di HaloNiko Mini tersedia wifi yang lumayan kencang. Ya kalau buat sekadar posting IG Story, posting foto di Instagram cepet kok upload-nya. Pramusaji yang ada di HaloNiko juga ramah-ramah sejak kami pertama kali memasuki area HaloNiko mini hingga beranjak meninggalkan tempat tersebut. 

Alamat HaloNiko Mini

HaloNiko Mini berada di Jl. Pejaten Barat No.16A, RT.1/RW.10, Ragunan, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540. Tepatnya di belakang Griya Patriya Guest Host. Kamu tinggal jalan sepanjang 5 meter, HaloNiko terletak di sebelah kanan. Kalau kamu mau melakukan reservasi dulu juga bisa. HaloNiko Mini buka dari hari Selasa - Minggu pukul 10.00 hingga 20.00 malam. 

Sementara yang ada di Lippo Plaza Mampang, beralamat di Ground Floor, RT.2/RW.5, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan. Buat kamu yang mau tahu lebih banyak soal HaloNiko bisa juga kepo-in Instagramnya di @WarungHaloNiko.


Jujur saya cukup puas berkunjung ke tempat makan di Jakarta Selatan ini baik dari sisi hidangan, ambience, fasilitas, dan pelayanan maupun dari sisi harga. Kalau nanti saya kembali berkunjung ke tempat ini, saya sudah tahu ingin memesan apa, yakni Mama Moussaka, soalnya penasaran katanya terbuat dari isian daging cincang, terong, ubi, keju, dan saus krim.

Penasaran sama makanan yang ada di HaloNiko Mini? Buruan mampir ke sini, boleh lho ajak saya juga :)

Artikel lainnya: Icip Soto Betawi Afung Dan Jajanan Halal Lain Di Glodok


  • 24 Comments


Saya tuh paling sedih kalau weekend harus kerja, meski di rumah. Sebagai content writer yang selalu diintilin sama deadline yang bisa datang kapan saja saya harus terima konsekuensi kalau harus kerja diwaktu libur. 

Tapi saya lagi suka nih beberapa minggu ini karena akhirnya weekend saya bisa lebih berfaedah dengan mengikuti beberapa talkshow yang pastinya bagus untuk menambah wawasan. Nah weekend tanggal 30 November dan 1 Desember kemarin saya datang ke acara dari Jenius bertempat di Food Society Kota Kasablanka. 

Tahu dong Jenius itu apa? itu loh tabungan digital punya bank BTPN. Meski namanya tabungan digital, tetap memiliki bentuk kartu fisik layaknya tabungan di bank konvensional lainnya.

Diacara tersebut, bekerjasama dengan aplikasi Safe Travel yang dibuat oleh Kementerian Luar Negeri Jenius menyelenggarakan acara yang membahas soal traveling yang dikemas dalam workshop dan traveling. 

Saya tuh paling semangat kalau bahas soal traveling. Yaiyalah siapa juga ya enggak? hahaha. Nah beberapa waktu lalu teman kantor saya ngasih tahu soal acara dari Jenius yang membahas soal traveling dengan mengundang pembicara yang keren-keren. Ada dua talkshow yang saya hadiri. 

Seperti biasa saya bakal kasih tahu nih yang sekiranya penting dari acara talkshow yang sayang banget kalau saya enggak tulis di blog. 

Tips Nyaman ke Luar Negeri Bagi Perempuan

Di talkshow dengan tema seperti yang tertera di atas ada dua narasumber kece yang saya kagumi, yakni Kadek Karini dan Windy Ariestanti. Gak perlulah ya saya jelaskan mereka itu siapa. Kalau kamu demen jalan-jalan pasti familiar sama dua orang ini. 

Yang menarik, Mba Windy bercerita pengalamannya pertama kali traveling sendiri itu kelas 5 SD dengan misi liburan ke Sumatera (Palembang) dari Blitar. Memang sudah kebiasaan dari kecil di keluarganya Mba Windy selalu berpindah-pindah tempat karena pekerjaan orang tua. Menggunakan bus ekonomi dua hari dua malam. 

Sementara Mba Kadek mencoba memberanikan diri saat libur kuliah untuk naik gunung bersama teman-temannya, padahal pernah dilarang ibunya untuk naik gunung karena takut ada binatang buas. Sampai akhirnya, Mba Kadek bisa naik gunung dan tidak terjadi hal-hal yang ditakutkan.

Terus saya jadi mikir, intinya gaes salah satu hal penting kalau mau traveling adalah berani dan yakin sama diri sendiri.  Ada beberapa pesan yang disampaikan oleh Mba Kadek dan Mba Windy. Kira-kira kalau saya rangkum jadinya begini:
1. Perjalanan bukan hanya sekadar berlibur, tapi juga kelas untuk belajar banyak hal. 
2. Perjalanan bagi Mba Windy jadi membuatnya untuk ingin tahu dan perasaan itu bisa mengalahkan rasa takut. Rasa takut itu baik untuk dipelihara dengan begitu kita bisa jadi lebih waspada. Rasa ingin tahu itulah yang harusnya mengalahkan rasa takut. 
3. Tips dari Mba Kadek kalau misalnya kita pergi sendiri ke tempat tujuan yang belum familiar, yakni dengan mencari tahu terlebih dahulu informasi terkait tempat yang ingin dituju. Jadi kita ada bekal sebelum ke tempat tersebut. Karena terkadang apa yang diceritakan di media dengan kenyataannya itu berbeda, karena media sendiri melakukan framing
4. Mba Windy bilang, sebenarnya semua tempat itu bisa menjadi tempat aman bagi siapa pun asal kita semua berkontribusi untuk membuat tempat itu aman dengan cara membaca baik-baik aturan yang berlaku di sana. Mba Windy bilang negara seperti Israel dan Yordania itu negara yang aman dan tidak semenakutkan seperti yang ada di media, selama kita mengikuti aturan yang sudah ditetapkan 
5. Mba Kadek juga memberikan referensi nih negara mana yang menurutnya aman dikunjungi oleh perempuan, di antaranya Australia, Jepang, Korea Selatan, dan New Zealand
Salah satu hal yang bisa memastikan keamanan diri kita dalam perjalanan  adalah dengan 
6. Lupakan gender. Terkadang bila terlalu memikirkan gender, itu  malah membuat kita membatasi diri kita. Hal yang perlu diingat, yang namanya aman dan nyaman itu diciptakan untuk semua manusia
 7. Saat dalam perjalanan ada orang yang memerlukan bantuan, bingung, dan ketakutan jangan lupa untuk memberikan bantuan. Itu akan membuat perjalanan jadi aman bagi siapa saja
8. Setiap perjalanan bukanlah kompetisi tapi ini menjadi waktu yang tepat untuk menikmati waktu yang telah diluangkan untuk meihat tempat baru
9. Pesan Mba Kadek yang membuat saya jadi berpikir "kalau misalnya kita takut terus dengan misalnya kendala bahasa, makanan, atau lainnya kapan kita mau jalan dan kita gak akan kemana-mana"

Traveling Aman dan Nyaman versi Kak Kadek 
Adalah dari sisi transportasi, tidak membawa uang terlalu banyak, melakukan riset terkait negara tujuan, berpakaian sesuai dengan kondisi atau budaya termpat atau negara tersebut, jangan keluar malam-malam,  dan saat keluar dari bandara jangan memasang muka bingung, panik, takut, percaya diri aja. 

Traveling Aman dan Nyaman versi Mba Windy


1. Mengenali batas kemampuan diri kita jadi tidak memaksakan diri
2. Bertemanlah bukan hanya dengan orang lokal maupun orang yang kita temui di perjalanan saja tapi juga termasuk dengan diri sendiri. Dengan berteman dengan diri sendiri kita jadi tahu batas kita sampai mana, kita jadi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan yang bisa dan tidak bisa kita lakukan. Sementara berteman dengan orang lokal kita bisa mendapatkan informasi yang tidak kita duga
3. Melindungi dirimu. Ini bukan hanya dengan asuransi dan uang yang cukup, tapi mengetahui hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan atau diucapkan terkait tempat tersebut (informasi lokal). Itu membuat ketika berinteraksi dengan orang lokal khususnya tidak salah. Kalau kita salah ngomong bisa jadi boomerang. Galilah orang-orang lokal punya isu apa yang sebaiknya tidak kita korek agar kita bisa nyaman di tempat tersebut 
4. Perlu juga tahu soal budaya setempat. Cobalah berpikir dari kacamata orang lokal
5. Di dalam perjalanan adalah kelas yang mengajarkan kita bahwa ada beberapa hal yang tidak bisa kontrol. Ingatlah bahwa setiap hal yang terjadi saat perjalanan itu menjadi seni dalam setiap perjalanan
6. Saya baru tahu kalau setiap negara itu ada polisi pariwisata yang bisa membantu para turis
7. Jika dalam imigrasi ada petugas yang menahan kita, saran dari Mba Windy adalah jawab pertanyaan sejujur-jujurnya, yakinkan mereka jika kita datang ke negara mereka itu dengan tujuan yang baik, tidak perlu berbohong, tidak perlu emosional dan memak-maki, jangan baperan. Karena pihak imigrasi adalah orang yang bertanggung jawab terhadap keamanan negara mereka terhadap orang asing, mereka hanya ingin melindungi negara mereka




Content Creation in Traveling


Nah di talkshow dengan tema Content Creation in Traveling ada beberapa ilmu yang menurut saya penting sekali untuk dibagikan dalam blog.Narasumbernya adalah Takdos dan Febrian. Dua-duanya juga traveler yang sudah banyak pengalaman mengunjungi berbagai tempat baik dalam maupun luar negeri.

Dua orang ini punya gaya traveling yang berbeda. Takdos lebih senang eksplore yang murah-murah kalo travelling . Dia pernah ke Jepang 10 hari hanya menghabiskan tiga juta rupiah itu sudah masuk tiket pesawat. Gimana gak murah, untuk menghemat dia lebih memilih tidur di kios ramen, taman kota, dan tempat terbuka lainnya.

Ini dikarenakanTakdos lebih suka mencari pengalaman yang berbeda saat traveling. Meskipun katanya kalau ke Jepang itu aman, kalau menurut saya sih, ini jangan ditiru ya hahaha, apalagi buat perempuan. Senekat-nekat dan sehemat-hematnya perjalanan, jangan sampai mengesampingkan soal keamanan ya. hehehe.

Sekarang Takdos juga punya usaha travel namanya @Whattravel.  Di mana dia meminta orang lokal yang ada di tempat daerah itu untuk membantu bisnisnya agar orang-orang yang memakai jasa travel-nya bisa jalan-jalan murah ke daerah tersebut. Di usaha travel-nya juga menyediakan destinasi wisata ke negara-negara yang tidak banyak disediakan travel lainnya, seperti Kutub Utara, Korea Utara, dan Ethiopia. Saat dia masih aktif menjadi travel blogger, Takdos biasanya membuat tulisan  lebih ke travel comedy.

Kalo Febrian bilang persiapan yang dia lakukan biasanya menyiapkan 
1. gear apakah untuk memakai kamera handphone, kamera DSLR, mirrorless, atau go pro. Tergantung dari tempat yang mau didatengin dan kamera apa yang mau dibawa
2. Banyakin referensi seperti Pinterest
3. Menghidupkan konten yang dibuat. Jangan sampai konten yang kita buat itu konten palsu. Misalnya jangan pura-pura bahagia, padahal sebenarnya dalam hati sedang bersedih. Beri personal touch di foto yang kita buat. Contohnya kita lagi jalan ke luar negeri, terus kita bisa foto belakang badan kita yang menandakan jika kita orangnya pendiam. Tapi kalau orangnya ekstrovert bisa bikin foto dengan gaya yang lebih ekspresif seperti menjulurkan lidah dan lain-lain.  Lalu dari caption, juga perlu diberikan personal touch. 

Kak Febrian mencontohkan jika dia bikin caption bikin berdasarkan mind mapping. Misalnya lagi liburan ke Bali, terus bisa bikin caption tentang apa ya yang berhubungan sama Bali seperti misalnya Bali itu juga dikenal dengan Pulau Dewata, menjadi melting point banyak turis dari seluruh dunia, dan lain-lain. Jangan lupa kasih informasi apa yang mau share, terus baru deh kasih personal touch. Menurut Kak Febrian itu bisa bikin konten jadi lebih menarik. 
Lensa terbaik adalah mata kita sendiri dan memori terbaik adalah otak kita

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat Traveling 

1. Jangan traveling sendirian apalagi jika baru pertama kali pergi jauh, khususnya ke luar negeri. Karena itu bisa membuat anggaran traveling jadi membengkak. Kalau misalnya bareng sama teman juga sebaiknya 2-5 orang saja
2. Bawa uang pas 
3. Jangan malu bertanya. Percaya diri saja
4. Saat traveling itu apa yang kita dapatkan di sana cukup terima aja apa yang ada di depan mata kita, bersyukur aja. Kalau saat traveling kita mendapatkan hal yang buruk, selalu percaya aja kalau kita melakukan hal baik, kita dapatnya yang baik, tapi kalau melakukan hal buruk, kita dapatnya yang buruk.  

Gimana proses awalnya jadi content creator dan bisa dikenal banyak orang, apakah hanya karena konsisten bikin konten saja atau kah ada tips-tips lain?

Takdos jawab berdasarkan pengalamannya, jadilah yang berbeda, jadi lebih nyeleneh hingga menemukan market atau pembacanya sendiri. 

Kalau Febrian, bilang awalnya dari minta pendapat orang soal tulisannya dia, terus melakukan research kebanyakan orang itu sukanya konten seperti apa. Jangan pernah lupa untuk memasukkan personal touch dan keontektikan dari karya yang kita buat, perbanyak referensi, dan saat menyampaikan konten jangan hanya informatif saja tapi juga sertakan pengalaman atau apa yang kita rasakan selama traveling di sana.


  • 0 Comments
Di tengah-tengah mengerjakan deadline tulisan dari kantor, Selasa (3/12/2019) siang saya tiba-tiba dapat chat dari teman kantor saya, Ardan. "Untuk pencinta kuliner" katanya. Jadi, dia ngasih tahu saya soal acara Tempo Media Week 2019 di Perpustakaan Nasional Jakarta, salah satunya adalah Master Class Food Storytelling bersama Ade Putri.

Saya yang melihat narasumber-nya, tanpa pikir panjang langsung daftar di website di Kelas Tempo Institute dan membayar HTM sebesar Rp150.000.  Dalam hati saya, sudah tidak sabar ingin cepat-cepat hari Sabtu, soalnya udah ngebet banget mau tahu rahasianya Mba Ade bikin konten story telling makanan.

Duh, kalau kamu lihat Instagramnya di @misshotrodqueen bukan cuma bikin ngiler sama mayoritas postingan makanannya, tapi bakal terhanyut deh baca caption-nya, meskipun agak panjang tapi benar-benar selalu saya baca sampai tuntas (biasanya kalo baca caption Instagram yang panjang, suka skip wkwkwkw). Apalagi sekarang Mba Ade juga jadi host untuk program Cerita Sebuah Rasa di Youtube Channel Grab Indonesia.

Nah, saya enggak mau ilmu yang didapat dari acara kemarin hilang begitu saja atau hanya ter-onggok di notes saya doang yang bisa saja hilang atau robek. Mending saya rangkum saja ya ilmu yang sudah saya 'curi' dari Mba nyentrik berambut pendek ini.

Master Class: Food Storytelling Bersama Ade Putri 

Mba Ade membuka kelas ini dengan menyampaikan kebiasaan orang-orang termasuk saya saat ingin membuat konten makanan. Mayoritas yang dilakukan adalah hanya mengambil foto makanannya  dan saat menuliskannya hanya fokus pada rasa dan tekstur seperti nasinya pulen, kuahnya gurih, dan lain sebagainya. Sebenarnya itu saja boleh, sah-sah saja, namun jadinya cerita soal makanan tidak terlalu dalam dan hanya penggambaran umum saja.

Hal-hal yang Biasa Ditulis pada Konten Makanan 

Kalau nulis makanan  hal apa saja sih yang bisa dituliskan? Beberapa komponennya, yakni rasa, bahan, aroma, tekstur, tampilan, porsi, lokasi, dan harga. Tapi kita juga bisa melengkapinya dengan  budaya, sejarah, minat, atau anggapan orang. Jika kita membahas soal budaya sebuah makanan tidak melulu makanan tradisional, tapi bisa juga makanan yang sedang tren. Mba Ade memberikan contoh, misalnya adalah boba. Kita bisa kasih tahu minat masyarakat tentang boba. 

Salah satu hal yang paling challenging ketika menyampaikan soal rasa makanan adalah mendeskripsikan rasa yang memiliki makna hampir mirip. Mba Ade mencontohkan tekstur makanan lunak, empuk, dan lembek. Ketiganya sering dianggap sama padahal berbeda persepsi. Kalau lunak dan empuk itu adalah tekstur yang mudah dikunyah dan dicerna, jadi maknanya hampir sama. Sementara lembek itu merupakan persepsi sebuah tekstur yang kelewatan atau sesuatu yang tidak nikmat. Namun kalau berbicara soal bubur, yang dikatakan nikmat yang memiliki tekstur lembek.

Perlu juga menceritakan soal rasa yang tidak umum agar orang lain bisa paham. Misalnya, masir. Masir sendiri adalah adanya tekstur pasir di lidah yang bisa kita rasakan kalau mengonsumsi telur asin. 

Mba Ade menyarankan saat ingin menceritakan makanan baiknya gunakan kalimat yang mengundang agar seseorang bisa membayangkan makanan apa yang kita sedang ceritakan. Perlu juga membandingkan antara makanan yang satu dengan makanan yang lain yang hampir mirip. Misalnya, aroma sop buntut dan sop iga biasa.

Saat mencontohkan perbandingan makanan ini, Mba Ade meminta kami para peserta untuk mencicipi rasa dan aroma dari lemon cui dan jeruk nipis. Kalau rasa dari lemon cui sangat asam tapi aromanya tidak terlalu mencolok. Sementara jeruk nipis tidak terlalu asam tapi wanginya cukup kuat. Begitu juga dengan rasa, aroma dan penggunaan dari cabe merah besar, cabe merah keriting, dan cabe rawit merah masing-masing memiliki perbedaan.
Mba Ade sedang memotong jeruk lemon cui dan jeruk nipis agar bisa dicoba oleh peserta

Ajak Teman saat Makan Agar Kita Bisa Diingatkan dan Menambah Isi untuk Konten yang Kita Buat

Saat kita sedang makan sesuatu khususnya makanan atau minuman yang baru saja kita cicipi sebaiknya ajak teman untuk mencobanya agar kita juga bisa tahu pendapat teman kita terhadap sajian tersebut. Memang kita bisa mencari tahu aspek - aspek soal makanan yang kita ingin bahas di Google. Tapi di Google kita tidak bisa mendapatkan informasi yang konkret terkait aroma dan rasa.

Tips Tambahan

Menurut saya bagian di bawah ini menjadi tips tambahan yang sebaiknya dilakukan jika ingin mendalami makanan sebagai konten.
  1. Mba Ade bercerita jika dia sedang pergi ke luar kota yang selalu ia cari dan kunjungi adalah pasar tradisional-nya untuk mengetahui bahan-bahan yang dipakai di lingkungan sekitar. Kalau misalnya kita tidak berbelanja di pasar tradisional, kita bisa hanya sekadar bertanya pada penjual pasar. Misalnya saat Mba Ade ke Makassar, ia pergi ke pasar tradisionalnya dan ternyata di sana ada jagung putih. Selain itu, di Papua juga ada jagung yang memiliki beberapa warna dalam satu batang yang bersamaan. Namun sayangnya jagungnya tidak manis, makanya kurang laku. Di daerah Jawa Barat ada juga namanya cabe gendot. Bentukya kecil seperti cabe rawit tapi bentuk cabai ini mengembung, sekilas mirip paprika. Ada sebagian orang yang mengolah cabe gendot dengan menumisnya karena ada rasa pahit, gurih, dan manis. 
Jagung Putih di Makassar. Sumber: https://fanirestudiani.files.wordpress.com/
Cabe gendot. Sumber gambar: Shoppe.co.id
2. Jika ingin menyebutkan harga itu tidak masalah dan jangan dibilang suatu makanan atau minuman itu mahal atau murah karena tolak ukur setiap orang berbeda
3. Untuk aroma sendiri bukan hanya menceritakan soal aroma makanan dan minuman saja tapi bisa juga dari pertama kali kita masuk tempat makan tersebut ternyata sudah bisa menimbulkan aroma tersendiri. Misalnya baru datang ke sebuah tempat makan, tapi kita sudah bisa mencium aroma terasi. Mungkin untuk sebagian orang, aroma terasi itu mengganggu, tapi buat sebagian orang lagi itu bisa menggugah selera makannya. 
4. Porsi juga penting untuk diceritakan. Kalau harga makanan dengan harga Rp.30.000 itu sudah dapat apa saja, contohnya sudah dapat nasi, sate, sop, kerupuk, sambal, atau jika ada tambahan lain juga harus disampaikan.
5. Presentasi (Tampilan) lebih menjelaskan apa yang kita tampilkan di foto. Apakah tampilannya cantik atau tidak
6. Jika berbicara tekstur iga sapi misalnya, tidak hanya dagingnya tapi juga kuah. Kuah tidak hanya encer, tapi bisa juga pekat, kental, dan warnanya seperti apa. Kalau membicarakan tektur dan warna kuah pembaca akan membayangkan terbuat dari apa. 
7. Satu lagi,  jangan pernah menaruh tambahan apapun sebelum kita makan makanan tersebut. Contoh nih, kalau kita makan soto, jangan pernah tambahin apa-apa dulu kayak jeruk limau, sambal, atau kecap sebelum kita icip soto aslinya. 
8. Mba Ade juga memberikan tips, agar kita juga banyak pengetahuan soal rasa dan makanan dengan banyak membaca hal-hal yang berkaitan dengan kuliner serta sering mencoba makanan. Dengan banyak membaca dan mencicipi makanan, kita akan banyak mendapatkan kosa kata baru dan mengasah kepekaan lidah sehingga berguna untuk memperkaya tulisan kita.
9. Jangan sampai lupa juga untuk selalu mencatat hal-hal yang kita rasakan, lihat, dan lainnya (gunakan 5 indera tubuh) saat berkunjung ke tempat makan dan makan makanannya. Bisa juga kita menceritakan hal-hal apa yang tersedia di meja, apakah sudah ada sambalnya yang bisa kita ambil sendiri sesuai selera, ada acarnya, dan lain-lain.  

Mba Ade memberikan contoh soto betawi dan sop kaki. Apakah dua-duanya rasa dan teksturnya sama karena warnanya sama-sama putih, pekat, dan gurih? Apakah keduanya terbuat dari susu atau santan? Aslinya kuah soto betawi terbuat dari santan. Hal seperti ini haruslah ditanya sama yang buat, karena biasanya mereka punya racikan bumbu sendiri agar tidak ditiru orang lain. 


Baca juga:  Icip Soto Betawi Afung dan Jajanan Halal Lain di Glodok


Mba Ade juga membagi cerita soal sate kere yang menjadi ciri khas kota Solo. Dibuat sate kere karena pada saat itu orang-orangnya tidak sanggup membeli daging, sehingga dibuatlah sate yang terbuat dari tempe dan tahu tapi ini sate kere versi modern. Dulunya sate kere terbuat dari tempe gembus yang dibacem. Tempe gembus sendiri terbuat dari ampas kedelai.  

Proses Kreatif Teknik Penulisan 

Nah ini bagian yang tidak kalah penting. Gimana sih caranya proses menulis food storytelling?

1. Menentukan Topik dan Angle-nya 

Topik adalah tema besar terkait tulisan yang ingin kita tulis. Cara menentukan angle adalah dengan membuat pertanyaan. Dengan membuat pertanyaan bisa menjadi panduan kita saat menulis. Setelah membuat pertanyaan kita bisa menentukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita harus bertanya pada siapa dan kemana. 

Lalu saat ingin bertanya pada orang yang punya tempat makan atau restoran untuk menggali informasi lebih jauh, kita perlu pendekatan personal. Misalnya kita bisa memuji masakannya, dan ucapkan terima kasih dari situ kita bisa gali informasi lebih dalam lagi soal makanan tersebut. 

Dikasih contoh, topiknya adalah ayam goreng. Gimana caranya kalau kita mau bahas ayam goreng di mana semua orang sudah pasti tahu dan pernah makan, tapi bisa dibuat jadi lebih menarik. Nah, menurut Mba Ade kita bisa bahas dari sejarah munculnya ayam goreng, perkembangan olahan ayam goreng sendiri di mana sekarang sudah banyak varian ayam goreng mulai dari ayam goreng biasa, atau ayam goreng tepung seperti yang ada di restoran cepat saja, atau ayam goreng kremes, dan lain-lain.  

2. Penulisan Konten di Instagram

Menurut Mba Ade ada beberapa trik yang bisa dilakukan saat ingin menarik perhatian orang untuk melihat konten makanan di Instagram kita. 

  1. Kalimat pertama pada sebuah caption adalah kunci. Biasakan untuk membuat judul dengan jelas dan menggunakan huruf kapital semua agar mencuri perhatian pembaca. 
  2. Jika makanan yang dibahas tidak terlalu dikenal atau tidak semua orang tahu, kita bisa  memulai dengan menuliskan kalimat pembuka, dengan menggunakan pertanyaan atau menyebutkan nama makanannya. Contoh yang diberikan Mba Ade, "ada yang sudah pernah makan ulat sagu gak?" Tapi yang perlu diingat, dalam membuat konten di Instagram, kita juga harus membuat foto yang baik dan menarik. Misalnya soal ulat sagu, tadi, cobalah tampilkan foto ulat yang sudah ditusuk sate.

Pertanyaan dari Peserta Lain

Di acara ini ada sesi tanya jawab. Tentu pertanyaan yang diajukan tidak akan saya lewatkan untuk disampaikan pada tulisan ini.

Bagaimana caranya kita mendeskripsikan kata-kata yang sudah umum seperti pedas, gurih, dan lain-lain agar memiliki makna yang tidak biasa dan orang lain juga paham dengan rasa yang kita maksud?

Mba Ade bilang, jika kita ingin menceritakan rasa pedas, kita harus jelaskan pedasnya seperti apa dan asalnya dari bahan apa. Pedasnya cabe rawit dan pedasnya lada itu memiliki rasa yang berbeda. 
Kita juga bisa menjelaskan rasa dengan membandingkan. Misanya rasanya itu sepedas kayak kita makan makanan tertentu, misalnya mie samyang. 

Jujur saja, saya banyak sekali mendapatkan ilmu baru soal food storytelling. Sungguh weekend saya sabtu kemarin sangat berfaedah wwkwkkwkw.


Terakhir, sebagai penutup dari tulisan sharing saya kali ini satu pesan dari Mba Ade yang saya ingat dari kelas kemarin

Kita yang merupakan orang Indonesia harusnya yang menyampaikan kepada masyarakat luar soal kuliner Indonesia, karena kita yang punya akses cukup mudah untuk mencicipi makanan Indonesia, kita yang tahu kenapa makanannya seperti itu. 


  • 1 Comments


Beberapa bulan ini saya lagi suka banget posting tulisan soal makanan. Alasannya selain karena emang hobi makan, sekalian saja biar memacu diri saya untuk terus nulis di blog kesayangan saya ini. Kadang suka sedih gitu kalau dalam satu bulan saya ngga nulis apa-apa, sementara teman bloger saya yang lain udah mosting banyak tulisan.

Saya sebenarnya belum tahu apakah blog saya ini akan saya fokuskan saja ke niche makanan atau tetap campur-campur saja postingannya. Menurut saya mengangkat tema soal makanan itu cenderung tidak terlalu sulit dan dengan tujuan membuat tulisan, kita jadi ada alasan buat keluar rumah atau jalan-jalan kan? hehehehe.

Jujur saja saya juga masih belajar-belajar soal menulis review makanan dan juga pastinya fotografi makanan. Di luar sana ada banyak banget food blogger yang keren banget. Kalau lihat postingannya bikin iri hehehe.

Nah, untuk nambah skill saya mendalami konten yang berkaitan sama makanan, saya juga ikut kelas fotografi yang diadakan, salah satunya dari kelas Fimela Fest 2019 minggu lalu. Masih melanjutkan sesi sharing yang saya peroleh dari acara Fimela Fest 2019 Sabtu (16/11/2019) yang sudah saya tulis dipostingan sebelumnya. Kali ini tema yang saya akan sampaikan, yakni Photography Class: Mobile Food Photography - Komunitas Jangkrik Kuliner yang dibawakan oleh dua anggotanya, yakni Mba Christina S (@nanakoot) dan William (@jktfoodead).

Tapi sebelum saya kasih intisari dari materi mobile photography yuk kenalan sama Komunitas Jangkrik Kuliner dulu.

Jangkrik Kuliner 

Jangkrik Kuliner merupakan komunitas foodies yang dibentuk tahun 2017 yang beranggotakan para pencinta makanan dari berbagai latar belakang. Kegiatan yang dilakukan adalah me-review makanan dan tempat makan. Kamu bisa kepo-in Instagram mereka di @JangkrikKuliner

Sebagai pembuka, di awal kelas, sang host bertanya pada Christina dan William, apakah jika ingin memulai sebagai food photographer harus selalu memakai kamera? ternyata jawabannya tidak juga. Bisa dimulai dari handphone asalkan kita tahu teknik foto, angle yang tepat, dan food styling-nya seperti apa. Tidak ada patokan juga handphone-nya harus memiliki kamera berapa megapixel. Intinya kalau semakin hape-nya bagus maka foto yang dihasilkan juga makin bagus. Baru setelah terbiasa mengambil foto makanan yang bagus, bisa beralih ke kamera. 

Jika mengambil foto dengan memakai kamera, dalam fotografi ada namanya Exposure Triangle yang terdiri dari tiga hal, yakni Aperture, ISO, dan Shutter Speed.

Aperture 

adalah ukuran besar atau kecil terbuka-nya iris/diafragma lensa yang biasanya ditandai  dengan f-angka. Patokannya, semakin kecil angka f-stop yang tertera, semakin besar pula bukaannya.

Bila ukuran bukaan lensa makin besar (f angka semakin kecil), makin banyak pula cahaya yang masuk. Analoginya coba bayangkan seperti jendela bila dibuka semakin lebar maka cahaya akan semakin banyak yang masuk. Contohnya, aperture f/1.4 bukaan lensanya lebih besar daripada f/1.8.

Lantas apa pengaruhnya untuk hasil foto? Intinya, semakin besar bukaan lensa (f-angka semakin kecil) akan membuat foto yang dihasilkan semakin terang karena jumlah cahaya yang masuk banyak. Selain itu, depth of field  atau ruang tajam semakin sempit sehingga membuat bagian belakang foto (background) foto lebih bokeh / blur, dan sebaliknya.

ISO

ISO adalah ukuran jumlah sensifitas sensor kamera terhadap cahaya. Jika semakin tinggi setting ISO maka akan membuat sensor kamera semakin sensitif terhadap cahaya. 

ISO perlu dinaikkan jika dalam kondisi di bawah ini tapi tidak bisa menghasilkan eksposur yang normal: 
1. Kondisi yang kurang cahaya
2. Memakai aperture dengan bukaan terbesar
3. Mengatur shutter speed pada kecepatan yang wajar

Tujuan dari menaikkan ISO adalah untuk memperoleh shutter speed yang sesuai dan mengurangi hasil foto yang shake (goyang) atau blur. Sayangnya jika ISO dinaikkan, berpengaruh pada kualitas gambar sehingga muncul noise atau bintik pada foto.

Shutter Speed

Shutter speed merupakan kecepatan buka tutup jendela sensor atau lamanya sensor menerima cahaya.
Biasanya kecepatan shutter diukur dalam satuan detik. Bila semakin cepat shutter speed maka akan semakin cepat pula sensor dalam menerima cahaya, dan sebaliknya. Contoh: Shutter speed 1/25s lebih lambat 5 kali dibanding 1/125s. Intinya, semakin lama shutter speed yang dipasang, akan membuat foto semakin terang. Alasannya cahaya yang masuk ke sensor semakin banyak. Kegunaan shutter speed biar gambar yang dihasilkan itu jernih tidak ada goyang atau blur. 

Dengan memperhatikan 3 hal ini saja, kita sudah bisa menghasilkan foto yang baik.  Sementara bagaimana jika mengambil foto dengan memakai handphone? Sebenarnya di handphone juga ada 3 fitur tersebut. Hanya saja jika di handphone setting-annya berbeda-beda.

Baca juga: Fimela Fest 2019, Ajak Wanita untuk Mencintai Dirinya dan Grow Fearless

 Komposisi 

Yang dimaksud komposisi dalam fotografi adalah dalam satu frame apa saja komponen di dalamnya. Ada beberapa aturan di dalam komposisi fotografi. 

Rule of Third: Dalam satu frame terbagi dalam sembilan atau 16 kotak sehingga dalam satu frame. Tujuannya itu biar ada keseimbangan, apakah kanan dan kirinya sudah balance atau belum. 
Dalam memfoto makanan pastikan depan dan belakang (foreground dan background) makanan yang kita ingin ambil gambarnya jelas. Makanan utamanya apa, jangan sampai semua yang ada frame itu dianggap penting. Jadi fokus pada makanan yang ingin ditonjolkan. 

Saat mengambil foto makanan juga pastikan posisi kamera atau handphone 45 derajat ya agar makanan yang diambil fotonya bisa terlihat semua dengan jelas tanpa ada blur.

Mba Christina dan Mas William sedang men-demokan pengambilan gambar bakmi dengan posisi 45 derajat. 
Dalam fotografi makanan juga ada istilahnya, food porn. Itu adalah foto yang menampilkan gambar yang sangat detail (close up) yang hanya menonjolkan makanannya saja sehingga setiap orang yang melihat foto tersebut bisa membayangkan makanan tersebut. 

Kebanyakan para fotografer makanan mengambil angle foto dengan posisi flatray. Flatray itu kebalikan dari foto 45 derajat. Jadi kalau flatray diambil 90 derajat dari atas. Kebanyakan orang foto pakai kamera itu pasti foto flatray harus ditata secantik mungkin jadi semua kelihatan bagus.



Lightning 

Lightning menjadi hal yang paling penting dalam fotografi karena cahaya itu bisa membantu merefleksikan makanan itu sendiri. Cahaya bisa memberikan gambaran apakah makanan tersebut dingin atau panas dan bisa menggugah siapa pun yang melihat jadi laper. Yang paling baik itu sinar alami dari sinar matahari. Sementara kalau dari lampu kurang begitu bagus, karena akan menimbulkan bayangan. Tips dalam fotografi makanan itu cari jendela. Jadi foto makanan di dekat jendela. Saat di tempat makan jangan cari tempat duduk yang di pojok jauh dari jendela. 


Choose your Hero 

Makanan yang ingin difoto tentu harus ditata sedemikian rupa. Kita harus menentukan, mau fokus sama makanannya saja atau mau mengikutsertakan bagian lain seperti piring, sendok, garpu, sumpit, dan lain-lain.  

Platting your Food 

Jika kita mau mengikutsertakan elemen lain seperti piring, gelas, dan alat makan juga dalam foto makanan, tata secantik mungkin. Jangan sampai ada ruang kosong. Dalam foto makanan juga ambil-lah dalam posisi portrait.

 Food Stylist 

Penataan makanan sangat penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

Fresh Food

Pastikan makanan yang difoto adalah makanan yang segar agar warna dari makanan terlihat alami dan tampilan makanannya juga menggugah selera. 

Editing 

Mba Christina dan Mas William biasanya menggunakan 3 aplikasi edit foto, yakni Snapsheet, Snapsheet, Lightroom, dan VSCO. Mereka menyarankan sebagai pemula, baiknya gunakan Snapsheet terlebih dulu karena lebih ringan dan mudah.



Tips Fotografi Lainnya

Jika ingin melakukan cropping, lakukanlah cropping (4x5) potrait, naikkan sedikit kontras, shadow, highlight, tenprature (warm naikin sedikit jangan sampai biru). 

Nah jika kamu bertanya apakah dalam foto makanan resolusi tinggi itu perlu? Jawabannya iya, karena untuk mencegah agar fotonya pecah. Tapi tergantung kebutuhan. Kalau untuk Instagram cukup 500-600 kb. Tapi kalau untuk cetak poster atau spanduk, dan lain-lain itu perlu resolusi tinggi sama berapa megapixel. Mas William sendiri saat memfoto makanan dengan kamera, pasti akan di-resize lagi sebelum di upload. Kalau punya waktu sedikit untuk foto makanan, fokus pada makanan dan bawa keluar cari matahari.

Saat kelas, Mba Christina juga mencontohkan foto bakmi yang menggugah selera seperti apa. Biasanya ia akan mengangkat bakminya agar terlihat banyak porsi bakminya dan diberikan sambal yang banyak, karena menurutnya masyarakat Indonesia suka pedas. 

Audience ada yang bertanya bagaimana kalau foto di siang hari? Karena cahaya bisa banyak sekali masuk. Jawabannya cari cahaya yang merata dan tidak kena matahari langsung. Jam 9 sampai jam 10 masih oke. Namun, jangan benar-benar saat matahari terik. Misalnya di jam 12 siang. Cari tempat yang teduh.

Ada juga nih audience yang bertanya, bagaimana cara mengatasi rasa malu saat memfoto makanan di tempat umum? Karena terkadang saat kita mengambil foto makanan ada saja pengunjung lain yang memperhatikan atau nyinyir yang bilang kita norak.

Jawaban dari Mba Christina dan Mas William seragam, intinya tidak perlu malu karena kita juga secara tidak langsung mempromosikan makanan dan tempat makan tersebut. Bahkan dari pengalaman Mas William, ia pernah ditanya oleh pihak restoran nama Instagramnya. Jadi secara tidak langsung, kita selain mempromosikan usaha mereka, kita juga jadi lebih dikenal oleh pemilik tempat makan tersebut.

Wahhh jadi banyak insght nih soal food photography. Saya juga jadi termotivasi nih buat mem-foto makanan jadi lebih bagus lagi. Pastinya kita harus sering banyak berlatih, cari ilmu-ilmu soal food photography dari teman, komunitas, seminar atau workshop kalau mau menekuni bidang ini.

Baca juga: Tips Membuat Infografis Untuk Pemula Biar Enggak Ketinggalan Sama Bloger Lainnya
  • 23 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top