Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar
Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta



Yeaaayyy akhirnya saya menginjakkan kaki ke D.I. Yogyakarta juga. Jangan ketawa ya, selama 26 tahun saya hidup baru tahun 2019 saya ke daerah yang terkenal akan sebutan kota Bakpia ini. Jadi, tanggal 30 Maret -3 April 2019 saya pergi dengan tiga teman saya, Nilta, Vika, dan Kak Frisca ke Yogyakarta.

Baca juga: Cari Penginapan Murah di Yogya? Reddoorz Plus Near Alun-alunSelatan 2 Bisa Dijadikan Pilihan

Salah satu rencana saya ketika sampai Yogya ingin mencicipi makanan khasnya, yakni Bakpia Tugu Jogja yang lagi hits banget sama sate klatak. Dua makanan khas Yogyakarta ini mencuri perhatian saya. Sementara 3 teman saya yang lain biasa aja, bahkan mereka ada yang belum tahu sama Bakpia Tugu Jogja. 

Mungkin kamu ada yang belum tahu juga. Makanya saya bakal share pengalaman saya mencicipi 2 kuliner Yogyakarta ini dan ada 1 lagi yang bakal saya share ke kamu, yakni Ice Cream Gelato Yogyakarta. 

Bakpia Tugu Jogja

Saya sudah tahu makanan ini sejak awal tahun lalu dari nonton channel kuliner di Youtube. Nah, pas ada kesempatan buat ke Yogya tahun ini, saya sudah merencanakan untuk menjadikannya oleh-oleh khas Yogyakarta buat orang rumah dan tetangga. 

Saya belanja Bakpia Kukus Tugu Jogja lumayan banyak saat itu, 9 kotak yang 1 kotaknya masing-masing berisi 10 pieces Bakpia Kukus Tugu Jogja. Ada 4 varian rasa yang saya beli Original Cokelat, Original Kacang Hijau, Original Keju, dan Original Brownies Cokelat. 

Kalau dari kemasan belakangnya sih, tertera juga rasa original kacang merah. Sayangnya pas saya ke sana varian rasa tersebut sedang kosong. Kata Mba yang ada di outlet Bakpia Kukus Tugu Jogja, yang paling favorit itu rasa Original Cokelat sama Original Kacang Hijau. Yang rasa original cokelat  sama keju saya beli agak banyak, karena saya pikir orang rumah lebih suka dua rasa itu. 

Ciri khas dari Bakpia Kukus Tugu Jogja adalah kulit bakpianya yang lembut banget. Bentuknya kayak sponge, jadinya empuk. Dari keempat rasa yang saya beli, saya enggak bisa milih mana yang paling enak. Karena enak semua hahaha. Bahkan saya yang sebenarnya enggak suka sama apapun makanan yang ada kacang hijaunya, jatuh cinta sama bakpia kukus Jogja rasa Original Kacang Hijau.
Salah satu outlet Bakpia Kukus Tugu Jogja yang bisa kamu kunjungi ada di dalam Stasiun Kereta Lempuyangan. Nah, alamat dari Stasiun Lempuyangan ada di Jl. Lempuyangan, Bausasran Yogyakarta.


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja






Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja
Bakpia Kukus Brownies Cokelat


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja
Rasanya mirip dengan Bakpia Kukus Cokelat. Lihat tuh isiannya aja sampai meleleh kayak gitu.


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja
Aroma kacang hijaunya enak banget.Pas digigit juga isiannya lembut banget manisnya pas.

Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Bakpia Tugu Jogja


Monmaap yang keju enggak ikutan di foto, karena pas sampai rumah cepat ludes. Serumah selain pencinta cokelat, kami juga cinta sekali keju hehehehe.

Sate Klatak Yogyakarta

Kuliner Yogyakarta yang wajib dicicipi zaman now juga adalah Sate Klatak Yogyakarta. Buat kamu yang belum tahu apa sih sate klatak itu? Kalau dari Wikipedia, sate klatak terbuat dari daging kambing.

Kok bisa disebut sate klatak?  Nama ini diambil dari bunyi saat membakar sate di pembakaran terbuka, yang kalau didengar sekilas seperti memunculkan bunyi "klatak-klatak"

Tanggal 1 April 2019, saat .malam hari saya beli sate Klatak di sate klatak Pak Pong. Tempat makan ini cukup terkenal sih dan cukup direkomendasikan sama blogger atau vlogger kuliner. Cabang dari Sate Klatak Pak Pong ini ada beberapa di Yogyakarta. 

Satu porsi Sate Klatak Yogyakarta itu isinya cuma 2 tusuk sate kambing. Tapi jangan salah, potongan dagingnya gede-gede, lho. Kemarin saya beli 3 porsi. Jadi beli 6 tusuk sate klatak (padahal yang makan saya doang, karena kepengin banget. Teman-teman saya yang lain nyicip aja. hehe).

Memang harga satu porsi sate klatak Yogyakarta untuk 2 tusuk sate kambing dikenakan harga Rp23.000. Ya agak mahal, tapi demi mencoba makanan kuliner Yogyakarta yang satu ini, saya rela hehe. Saya memutuskan untuk dibungkus aja, karena kasian juga teman-teman saya nunggu lama. 

Makan sate klatak Yogyakarta pasti harus dilengkapi sama kuah kare yang sekilas mirip kuah gulai. Terus kalau mau ada rasa pedas-pedasnya bisa dicocol pakai sambal kecap yang ada potongan cabai dan bawangnya. Hmmmmm sedap!

Gimana rasanya? Dari dagingnya sendiri cukup empuk, lembut, dagingnya ada rasa sedikit manis dan asin yang gurih. Kalau misal, mau di makan polos aja tanpa disiram kuah dan sambal juga enak sih menurut saya.

Sate Klatak Pak Pong ini lokasinya di Jalan Sultan Agung, yang merupakan percabangan dari jalur utama Jalan Imogiri Timur, Yogyakarta.

Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Sate Klatak Yogyakarta

Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Sate Klatak Yogyakarta



Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Sate Klatak Yogyakarta



Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Sate Klatak Yogyakarta
6 tusuk sate klatak, ada kuah semacam gulai, dan sambal kecap yang berisi bawang merah dan cabai merah serta rawit
Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Sate Klatak Yogyakarta
Monmaap ngeblur. Efek laper dan udah enggak sabar mau makan hehe

Ice Cream Gelato Move On Cafe

Nah di hari yang sama dengan makan sate klatak Pak Pong, saya diajak Nilta buat makan Ice Cream Gelato yang juga lagi hits. Di Yogya kebetulan ada beberapa tempatnya. Kami memutuskan memilih Move On Cafe sebagai tempat persinggahan.

Lokasinya ada di Prawirotaman street No.4-10, Brontokusuman, Mergangsan, kota Yogyakarta. Ya, sesuai namanya, menurut saya tempatnya memang mengusung tema ala cafe tapi sedikit mirip ala-ala Eropa. Kursi-kursi dan meja juga cukup nyaman. Bahkan ada beberapa kursi yang di desain seperti ayunan.

Ada banyak varian rasa yang bisa dicoba. Saat nanya sama Mas-nya yang paling favorit yang rasanya Whisky dan Green Tea. Vika dan Nilta memesan dua rasa itu, sementara Kak Frisca memesan rasa Green Tea dan Lemon. Kalau saya Whisky dan Mascarpone ( karna namanya baru denger, makanya saya pilih) hehehe.

Di Move On Cafe kamu bisa milih apakah mau ice cream gelatonya di taruh di cup atau pakai corn. Kami berempat memutuskan pakai corn aja karena bisa dimakan corn-nya. Untuk harganya ya relatif murah sih, punya saya cuma Rp.23.000 aja.


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta





Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta

Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta

Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta
Ini punya saya, rasa Whisky dan Mascarpone. Rasanya mirip-mirip saya sampai bingung bedainnya. Yang jelas enak hehe.


Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan, makanan Yogyakarta, Ice Cream Gelato Move On Cafe Yogyakarta
Vika dan Nilta lagi asik makan Ice Cream rasa Green Tea sama Whisky

Jujur saya enggak puas ngunjungin Yogyakarta dalam waktu singkat, karena emang belum banyak kuliner Yogyakarta dan tempat yang dieksplore. Semoga dilain kesempatan bisa mengunjungi kota gudeg dan bakpia ini. Semoga ditemenin sama pasangan hidup #aamiin :D


  • 23 Comments

Sabtu hingga Selasa (30 Maret-3 April 2019) saya berkesempatan liburan ke Yogyakarta bersama 3 orang teman saya, yakni Nilta, Vika, dan Kak Frisca. Selama waktu tersebut, kami menginap di RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 berbekal mencari di Google dan booking langsung di situs resminya RedDoorz 1 bulan sebelum keberangkatan. 

Coba tebak berapa harga penginapannya untuk 5 hari 4 malam? Asli, murah banget! cuma Rp589.000. Jadi, kami ber-4 masing-masing bayar Rp148.000. Dengan harga segitu, fasilitas apa saja sih yang bisa diperoleh? 

Fasilitas RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 

Add caption
Kalau dari website-nya dibilang 
Sumber: https://www.reddoorz.com


Nah dari fasilitas yang ada di gambar, yang saya tidak temukan adalah penyimpanan bagasi dan fasilitas area merokok. Pertama alasannya saya dan teman-teman enggak ada nitip-nitipan barang sama petugas di sana, kedua kami ber-4 juga enggak merokok. Jadi enggak noticed kalau ada tempat itu atau enggak hehehe. 
Saya akan bahas satu-satu ya.

Wifi Gratis

Di banyak penginapan sekarang emang memberikan fasilitas ini ke semua tamunya. Kalau dari RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 sendiri selama saya menggunakan wifi-nya, lancar-lancar aja. Enggak ada gangguan apa pun dan bisa dibilang termasuk cepat. Saya teleponan pakai WhatsApp sama ibu saya saja lancar jaya. 

Televisi Satelit

RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 menyediakan televisi LED juga. Teman saya Nilta dan Vika yang mencoba sendiri menggunakan televisi di sana, saya cuma ikutan nonton aja. So far dari kualitas gambar dan suara tv-nya bagus-bagus saja. channel-channel-nya juga cukup lengkap, selain tv nasional ada pula channel tv lokal. 

  Air Mineral dan Teh

Dari foto ini bisa dilihat ya ada dua cangkir dan teko hehehe. Maaf pas lagi ada air mineralnya saya enggak foto
RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 suka menyediakan 2 botol air mineral di  meja luar      tiap kamar. Dan pas kita baru pertama kali masuk sudah disediakan 2 botol air             mineral  di        sudut meja rias. Oh ya, bukan cuma itu. Tiap pagi, pasti selalu disediakan dua cangkir dan satu teko    berisi teh hangat dan gula sachet untuk penghuni kamar. 

Baca juga: Cicipi 3 Kuliner Yogyakarta yang Tak Boleh Dilewatkan 

Linen Bersih

Ya, ini benar. Pertama kali saya dan teman-teman datang ke sana, tempat tidurnya ditata rapi dan bersih. Dilengkapi dua bantal dan 1 bantal kecil bertuliskan tulisan RedDoorz ada pula selimut. 






AC

Di gambar memang tidak ada gambarnya. Tapi ini penting untuk dikasih tahu hehe. Kamu tenang saja RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 juga menyediakan AC yang lumayan dingin. Kenapa saya bilang lumayan dingin, ya karena enggak dingin-dingin banget, tapi sejuklah dan enggak bikin saya dan teman-teman sampai kegerahan atau komplain. 



Kamar Mandi Bersih

Kalau saya bilang, kamar mandinya tidak benar-benar bersih. Karena ada beberapa bagian di kamar mandinya yang agak kotor. Seperti tempat ember besar atau tempayan yang sebenarnya kosong, tapi dari luarnya saja sudah kotor. 

Lantai kamar mandi juga tidak terlalu bersih. Untuk WC, RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 menyediakan WC duduk, tapi juga kurang bersih. Ada noda karatan gitu. Ya untungnya kami ber-4 anaknya enggak ribet dan enggak jiji-an dengan tampilan-tampilan kurang tersebut, jadi yaudah pakai saja.




Perlengkapan Mandi

RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 menyediakan perlengkapan mandi yang sangat lengkap menurut saya. Kalau kamu lupa bawa sabun mandi dan sampo, enggak perlu khawatir, mereka menyediakannya. Wangi-wanginya juga enak. Terus ada shower dan keran yang dilengkapi dengan pilihan air panas atau dingin yang bisa disetting. di dekat kamar mandi juga ada wastafel yang didekatnya sudah disediakan 2 gelas kecil. Tapi sayang, wastafelnya juga kurang bersih.
  



Penerima Tamu

Di RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 ada semacam ruang tamu yang lumayan besar. Jadi, kalau misal ada teman kamu yang mau berkunjung bisa datang deh ke RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2.

Parkir Motor dan Mobil

Parkiran yang ada di RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 itu cukup besar. Bukan hanya bisa memuat motor saja tapi juga mobil. Kemarin saya melihat ada beberapa mobil yang terparkir di sana. Oh ya, yang perlu diacungi jempol dari RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 sistem keamanannya yang cukup baik. 

Saya sampai Yogya tanggal 30 Maret malam, nah kebetulan untuk transportasi selama jalan-jalan di Yogya saya dan teman-teman menyewa 2 sepeda motor. di tanggal 30 itu, pihak penyewa motornya sudah mengantarkan satu motor dulu yang diititpkan ke petugas RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 sebelum kami tiba di penginapan. meletakkan alas kaki di luar kamar pun juga aman. 





Kelebihan

  1. Tempat penginapan asri dan adem karena banyak sekali pohon-pohon di sana
  2. Keamanan terjamin
  3. Tersedia minuman air mineral dan teh setiap hari
  4. AC, TV, dan tempat tidur cukup nyaman. 
  5. Untuk ketersediaan perlengkapan kamar mandi cukup lengkap (seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya)
  6. Dekat dengan Alun-alun
  7. Suasananya sepi dan tenang 
  8. Harga Terjangkau
  9. Terlambat check out tidak dikenakan biaya tambahan
  10. Petugas yang ramah

Kekurangan

  1. Kamar mandi yang kurang bersih di beberapa bagian
  2. Sampah di depan kamar tidak dibersihkan setiap hari
  3. Jauh dari pusat kota Yogya, misal ke Malioboro
Berdasarkan ulasan saya tentang penginapan RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2, saya bisa simpulkan tempat ini cocok menjadi pilihan kamu yang mau menginap di Yogyakarta. Meski ada kekurangan, tapi dengan harga yang cukup terjangkau, RedDoorz Plus near Alun-Alun Selatan 2 sangat bisa diandalkan. 

Sementara komen dari teman-teman saya yang lain:

Nilta

 "Penginapannya nyaman banget, asri tapi beberapa fasilitasnya kurang bersih."

Vika

"Nyaman. Pokoknya suasana di penginapannya adem banget tapi jauh kalau mau ke pusat kota seperti Malioboro. Deketnya sama Alun-Alun Selatan, dan enaknya di sana kalau check out lebih dari jam 12 itu aman, enggak kena biaya lagi"  fyuhhhh.

Kak Frisca 

"Cukup nyaman dari segi suasananya dan ruangannya. Cuma kurang bersih aja, khususnya toilet dan teras yang tidak dibersihkan."

Foto Lainnya




Semoga ke depannya, pengelola dari RedDoorz Plus near Alun Alun Selatan 2 bisa semakin meningkatkan fasilitas penginapannya ya, agar makin baik ke depannya. 



Lokasi RedDoorz Plus near Alun Alun Selatan 2







  • 43 Comments


Di postingan saya ini, mau share soal sunscreen yang saya sedang pakai saat ini. Jujur, saya sebelumnya emang enggak pernah pakai sunscreen kalau beraktivitas di luar ruangan, karena sebelumnya emang nganggep sunscreen tuh enggak penting-penting amat. Ternyata anggapan saya itu SALAH BESAR! Sejak saya nonton Youtube-nya Female Daily soal skin care rutin yang harus dilakukan  tiap hari, baru tahu kalau dari sejak usia 20an kita harus sudah rajin pakai sunscreen atau sunblock untuk membantu menghindari wajah belang atau gosong, kering, menangkal tanda-tanda penuaan dini kayak kerutan dan flek hitam.

Oke, sejak saat itu, saya memutuskan untuk menjadikan sunscreen sebagai salah satu produk skin care yang harus saya pakai tiap hari. Mulai deh saya cari tahu tentang sunscreen apa sih yang cocok buat kulit saya yang tergolong kombinasi ini.

Sekadar informasi, buat kamu yang belum tahu, kulit kombinasi itu adalah perpaduan dari kulit yang berminyak (dahi, hidung, dan dagu yang sering dinamai T-zone) dan sebagian kulit wajah cenderung kering atau normal (pipi). Pemilik kulit kombinasi juga sering mengalami masalah kulit seperti blackheads, pori-pori lebar, dan kulit berkilap.

Balik lagi ke topik utama. Mungkin ada dari kamu yang memahami jika sunscreen itu hanya produk yang dipakai saat berpegian ke tempat yang terik matahari seperti berenang, ke pantai, atau ke gunung saja. Pokoknya ke tempat yang outdoor banget. Saya pun dulu mikir gitu. Buat saya yang pekerja kantoran, enggak perlu pakai sunscreen. Kan lebih banyak di indoor. Tapi, sebenarnya pemakaian sunscreen itu bukan hanya untuk saat kita mau melakukan aktivitas seperti berenang, tamasya ke pantai atau gunung saja.

Saat kita pergi ke luar rumah untuk bekerja atau kuliah perlu juga menggunakan sunscreen sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari. Bahkan kita yang ada di dalam ruangan, khususnya sedang berada di dekat kaca pun perlu pakai pelindung seperti sunscreen, karena sinar matahari bisa menembus kaca.

Lalu apa Bedanya Sunscreen dengan Sunblock?
Sunscreen merupakan lotion pelindung dari sinar matahari yang mampu menyerap ke dalam lapisan teratas kulit dan menyerap sinar matahari yang masuk ke dalam kulit. Sunscreen awalnya mampu melindungi kulit dari sinar UVB saja. Tapi sekarang sudah banyak sunscreen yang mampu menangkal bahaya sinar UVA, yang menjadi menjadi penyebab munculnya tanda-tanda penuaan dini. Sunblock sendiri mampu melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB.

Dari sisi kandungan, sunscreen mengandung bahan kimia aktif yang berguna sebagai filter untuk mengurangi penyerapan radiasi sinar UV ke kulit. Di dalam sunscreen terdapat kandungan seperti Mexoryl XL, Octocrylene, PA dan SPF. Untuk sunblock biasanya terdapat kandungan mineral seperti titanium dioxide yang merupakan mineral alami.

Cara pemakaian dari sunscreen dan sunblock juga berbeda. Sunscreen harus dioleskan 20 menit sebelum keluar dari ruangan agar kandungan di dalamnya menyerap ke dalam kulit dengan sempurna. Sementara sunblock setelah dioleskan bisa langsung bekerja. Selain itu, baik sunscreen ataupun sunblock harus dioleskan ulang setiap beberapa jam agar bisa melindungi kulit dengan maksimal.

Nah, sudah tahukan bedanya sunscreen sama sunblock? Terus gimana dong cara memilih sunscreen untuk kulit kombinasi? Nah, sebaiknya sih pakai sunscreen yang ringan dan non-greasy.

Setelah saya nyari dari berbagai sumber di internet, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada Biore UV Aqua Rich Watery Essence. Kalau kamu googling sunscreen yang satu ini, pasti akan banyak nemu referensi yang bilang kalau produk dari Jepang ini bagus banget. Saya pun merasa demikian, sejak saya pakai sekitar 2 minggu lalu. Untuk lengkapnya, yuk simak review Biore UV Aqua Rich Watery Essence dari pengalaman saya.

Review Biore UV Aqua Rich Watery Essence
Kesan pertama dari sunscreen ini saat pertama kali dipakai pada kulit kombinasi saya ada efek dingin segar gitu, langsung kering, cepat menyerap ke kulit, enggak bikin kulit saya berminyak (khususnya daerah T-zone), enggak meninggalkan whitecase, dan enggak lengket. Pokoknya pas dipakai, berasa seperti menggunakan pelembap biasa aja. Teksturnya cenderung ringan, agak cair, dan watery. Untuk aromanya, sekilas mirip perpaduan antara alkhohol dan wangi citrus seperti jeruk atau lemon yang menyegarkan dan enggak menyengat. Dari sisi warna isi, putih agak kekuningan.





Cara Pakai
Kalau saya pribadi, biasanya memakai Biore UV Aqua Rich Watery Essence setelah penggunaan pelembap wajah yang khusus untuk kulit kombinasi. Setelah pakai pelembap, saya diamkan dulu sekitar 5 menit agar si pelembap bisa menyerap dengan baik ke kulit wajah. Kemudian, lanjut lagi pakai Biore UV Aqua Rich Watery Essence dan diamkan selama 20 menit agar si sunscreen bisa benar-benar meresap dengan baik. Setelahnya, baru deh pakai bedak atau makeup. Kalau mau cuci muka, wudhu, berenang atau nyemplung-nyemplung di setelahnya, perlu dioleskan lagi ya.

Kemasan
Kemasannya cukup simpel, mudah dibawa kemana-mana alias travel friendly. Sunscreen ini dikemas dalam bentuk tube yang memiliki lubang enggak terlalu kecil dan enggak terlalu besar untuk mengeluarkan produk dari tube. Menggunakan tutup ulir. Sementara warna kemasannya gradasi biru tertulis Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF 50+ PA+++.

Untuk mengeluarkan isi dari sunscreen ini cukup tekan ringan saja ya, jangan terlalu kencang agar tidak keluar kebanyakan. Sayangnya pada bagian belakang kemasannya bagian ingredients maupun keterangan terkait produknya ditulis dalam Bahasa Jepang. Tapi, untungnya kalau di bagian kartonnya ada sih keterangan kegunaan, ingredients-nya gitu.  Makanya sebelum membuang kartonnya, kamu harus baca baik-baik informasi terkait produk, termasuk tanggal kedaluwarsanya. Kalau punya saya, tertera tanggal expired-nya 200920 alias 20 September 2020.




Hasilnya?
Saya sendiri nyaman banget menggunakan sunscreen ini di kulit kombinasi saya.  Enggak ada keluhan apa pun. Produksi minyak di kulit so far normal – normal aja, enggak semakin banyak atau berkurang, enggak bikin pori-pori semakin besar. Meskipun ada kandungan alkohol, tidak membuat kulit saya kering.  Kulit juga lebih lembap, enggak menimbulkan komedo atau jerawat di wajah saya. Saya bisa bilang, sunscreen Bioré UV AQUA Rich Watery Essence akan saya beli lagi kalau nanti sudah habis.

Jadi, bagi kamu yang memiliki kulit kombinasi juga, bisa nih pakai sunscreen ini karena waterbase jadi cenderung ringan, tidak berminyak, tidak lengket, mudah dibaurkan secara merata, dan melembapkan. 

Oh iya, sekadar informasi saya beli Biore UV Aqua Rich Watery Essence di Carrefour dengan harga Rp117.000 dan netto 50gram.

Kelebihan
Meskipun dari harganya lumayan mahal tapi saya pikir sesuai dengan produknya. Sunscreen ini hebat banget. Selain ringan, cepat menyerap, melembapkan, aromanya lembut, SPFnya tinggi dan ada PA++++  tapi dia juga tahan terhadap keringat dan air serta gampang banget dibersihkan dengan facial wash. Tuh, kurang apalagi coba?

Kekurangan
Enggak ada sama sekali hehehhehe. 

Mungkin dari kamu ada yang udah nyoba Biore UV Aqua Rich Watery Essence juga? Gimana pengalamannya? Atau kamu punya rekomendasi lain sunscreen untuk kulit kombinasi? Saya tunggu jawabannya di kolom komentar ya.


  • 28 Comments
Source: Pexels.com

Siapa sih perempuan yang enggak mau punya wajah bersih dan sehat? Untuk mendapatkannya, berbagai cara bisa dilakukan salah satunya menggunakan masker wajah. Pasti dari kamu, sudah pernah merasakan memakai masker wajah, bukan? Ternyata masker wajah terkenal baik untuk kesehatan kulit apalagi kalau dilakukan secara rutin. Di pasaran saat ini juga sudah banyak banget jenis masker wajah yang bisa dipilih berdasarkan berbagai manfaatnya. Nah, apa saja ya alasan menggunakan masker wajah? Yuk disimak penjelasannya!

Membersihkan Wajah Secara Keseluruhan

Meskipun sudah membersihkan wajah untuk menyingirkan debu, minyak, dan makeup setiap hari, ternyata itu belum cukup, lho untuk membuat kulit wajah menjadi tetap sehat. Perlu juga diimbangi dengan perawatan dari dalam. Jadi, masker wajah itu mampu menembus lapisan kulit untuk menarik semua kotoran yang ada di dalam. Alasan itulah yang tidak bisa kamu dapatkan kalau hanya menggunakan pembersih wajah saja.

Melembapkan Kulit Wajah

Alasan menggunakan masker wajah karena mampu membantu melembapkan kulit wajah. Apalagi bila kamu yang memiliki jenis kulit kering, masker wajah perlu banget dilakukan secara rutin agar kulit terhidrasi.

Menghilangkan Racun di dalam Kulit

Mau aktivitas di dalam ruangan atau luar terkadang membuat kulit menjadi terpapar banyak faktor negatif, misalnya debu atau asap kendaraan, rokok, dan sebagainya. Menggunakan masker wajah secara rutin bisa mendetoksifikasi racun dalam kulit, sehingga bisa meminimalisir masalah pada kulit yang bisa muncul akibat dari kotoran-kotoran tersebut. 

Mencegah Komedo dan Jerawat

Alasan menggunakan masker wajah juga karena aktivitas yang satu ini mampu mengangkat sel-sel kulit mati dan menyerap minyak yang berlebih. Coba bayangkan, bila sel-sel kulit mati menumpuk dan minyak berlebih pada wajah, tentu bisa menyumbat pori-pori dan akan membuat bakteri jadi mudah merusak wajah kamu.  Jadi, saat kamu memakai masker wajah, kamu bisa mencegah terjadinya komedo dan jerawat di wajah.

Melancarkan Peredaran Darah di Sekitar Wajah

Jujur saya baru tahu, lho ternyata salah satu alasan menggunakan masker wajah bisa juga untuk meningkatkan stimulasi peredaraan darah.  Tujuan dari penggunaan masker karena bisa mengeringkan dan mengeraskan kulit kamu dalam membantu melancarkan peredaan darah di wajah. Sehingga, saat menggunakan masker bisa memberi kulit wajah nutrisi yang lebih. Bila peredaran darah di sekitar wajah lancar, bisa membuat kulit terlihat lembut, halus, dan memperbaiki warna kulit wajah.

Mencegah Penuaan Dini

Semakin bertambahnya usia, tidak bisa dipungkiri tanda-tanda penuaan seperti pori-pori yang membesar, munculnya garis halus, kulit yang keriput, dan flek hitam pasti muncul di kulit wajah. Untuk mencegah dan mengatasinya, bisa dengan rutin menggunakan masker wajah. Alasan menggunakan masker wajah lainnya adalah untuk meningkatkan produksi kolagen pada kulit dan juga menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini.

Mengencangkan Kulit Wajah yang Kendur

Mengencangkan kulit wajah yang kendur, juga menjadi alasan menggunakan masker wajah. Kamu bisa pilih berbagai masker wajah yang ada di pasaran, mana masker yang berguna untuk mengencangkan kulit wajah.

Membuat Wajah Lebih Cerah

Di pasaran juga ada masker wajah yang memang khusus mencerahkan kulit. Tapi ingat ya, manfaat ini hanya bisa diperoleh kalau kita rutin menggunakannya.

Membantu Proses Penyerapan Skin Care agar Lebih Maksimal

Masker wajah juga mampu membantu produk skin care berkerja dengan baik. Sebab, bila rutin memakai masker maka kulit wajah kita menjadi lebih baik dan mampu menyerap produk perawatan lain dengan mudah.

Wajah dan Tubuh Menjadi Lebih Rileks

Ngerasa enggak sih, saat menggunakan masker wajah, bukan cuma membuat kulit jadi lebih bersih, tapi bisa juga membuat kita menjadi santai dan nyaman saat memakainya? Kalau saya sih begitu ya. Saat menunggu masker terserap dengan baik di kulit, kita bisa menenangkan pikiran dan menghilangkan sejenak masalah yang ada.

Dengan mengetahui 10 alasan menggunakan masker wajah tadi, jangan malas ya melakukan perawatan wajah yang satu ini. Perlu diingat ya, semua alasan di atas akan kamu rasakan sendiri pada wajah apabila dilakukan secara rutin. Jika masih bingung memilih masker wajah apa yang sebaiknya digunakan, pakai saja masker wajah dari Klei & Clay.

Produk skin care lokal yang bahan utamanya terbuat dari bahan natural ini memiliki beberapa jenis masker wajah, yakni Bye Acne Green Clay Mask yang mengandung French Green Clay dan minyak pohon teh yang mampu membantu menghilangkan jerawat dan komedo. Kandungan shea butter juga bisa membuat kulit terasa lembap. Ada juga kandungan minyak peppermint yang mampu mengendurkan otot wajah yang tegang.

Ada lagi Sweet Oats Brightening Clay Mask yang di dalamnya ada kandungan pepaya dan oat yang membantu mencerahkan kulit. Masker ini juga mampu membersihkan kulit secara mendalam dan mengecilkan pori-pori. Kandungan shea butter dan vanilla secara alami memberikan kelembapan, dan relaksasi.

Dua masker ini memliki cara penggunaan yang sama, cukup oleskan tipis-tipis dan biarkan selama 5-8 menit. Bilas dengan air hangat. Gunakan 2–3 kali per minggu untuk hasil terbaik. Jangan lupa untuk menggunakan SPF pada hari berikutnya.

Kalau masih penasaran dengan produk maskerwajah maupun produk lainnya yang dimiliki Klei & Clay, bisa langsung cek situs resminya di http://www.kleiandclay.com/ atau Instagramnya di @kleiandclay ya.

Sumber referensi:

https://www.popbela.com/beauty/skin/erfah-nanda/manfaat-menggunakan-masker/full

https://thread.zalora.co.id/7-alasan-kenapa-harus-rutin-memakai-masker-wajah-21b2abeec3b1
  • 21 Comments


Senangnya jadi blogger tuh kalau ada orang yang terpengaruh sama apa yang kita tulis. Jadi, saya punya pengalaman, salah satu junior di kampus namanya Nurul tiba-tiba DM saya beberapa bulan lalu, karena dia melihat postingan saya Enggak Ada Alasan Buat Malas Baca Buku. Karena Ada 6 Cara Atur Waktu yang Bisa Kamu Pilih yang saya posting di Insta Story. Dia bilang begini, 

“ Kak Eka, aku baca tulisan kakak. Terus apa yang Kak Eka alamin sama kayak aku, saking sibuknya sama kerjaan aku jadi enggak punya waktu buat baca buku. Aku mau gitu juga deh bawa buku kemana-mana, biar kalau ada waktu senggang bisa baca buku, meskipun lagi di toilet hehe.”

Wah saya yang baca, senang banget dong karena ada yang aware dan terpengaruh sama tulisan saya. Itulah yang saya suka dari ngeblog. Selain itu, ada lagi nih pendapat dari teman kantor saya.

“Lo mah enak bisa nulis punya blog, bisa kerja di mana aja terus sekarang job-job nulis banyak. Lah gue, akuntan harus kerja di kantoran. Enggak bisa tuh kalo akuntan jadi freelancer gitu.”

Kata-kata yang disampaikan oleh teman kantor saya ketika menemani dia jajan di sekitaran Blok M itu masih saya ingat betul. Sebenarnya bersyukur juga punya skill menulis dan blog, karena menurut saya kemampuan ini bisa bertahan seumur hidup. Kalau ada yang tanya ke saya, kenapa saya suka menulis dan membuat blog? Singkatnya begini. 

Sekitar SMA kelas X atau kelas satu tepatnya 2009, saya ikut-ikutan anak remaja lainnya dengan menyukai Raditya Dika. Siapa sih yang enggak kenal dia? Buku pertamanya sukses membuat saya terpingkal-pingkal dengan curhatannya yang sangat jujur dan ngena banget di hati dan membuat saya mencari tahu lebih banyak soal pria berzodiak Capricorn ini.

Usut punya usut, ternyata si Radit mengembangkan dunia tulisannya melalui blog. Saya yang totalitas menjadi fan-nya nyari tahu, apa sih blog sebenarnya.

Terus saya coba bikin blog di blogger.com (saya lupa namanya apa) di tahun 2011 akhir tapi saya jarang nulis di blog karena kalau mau pakai internet harus pergi ke warnet. Di tahun 2013 saya coba pakai Wordpress dengan nama rahmawatieka.wordpress.com sampai Maret 2018. Bulan April 2018, saya memutuskan untuk mendaftarkan blog saya menjadi Top Level Domain (TLD) dengan nama rahmawatieka.com, karena melihat salah satu teman kantor saya, Ardan yang ternyata doyan nulis juga dan dia lebih lama ngeblog dari saya. Kalau ditanya, kenapa saya masih betah ngeblog sampai sekarang? Ada beberapa alasannya.

Lebih personal

Dengan menulis blog, saya bisa nulis hal-hal yang saya sukai atau rasakan. Setiap orang tentu punya pendapat yang berbeda tentang satu hal. Jadi tulisan sangat terasa orisinalitasnya. Selain itu, saya yang cenderung introvert lebih mudah mengutarakan isi pikiran dan perasaan saya lewat tulisan dibandingkan diomongin langsung ke orang.

Menulis sesuai passion

Masih ada hubungannya dengan poin pertama. Ibaratnya blog itu rumah karya kita. Berarti suka-suka kita dong mau nulis apa, bahkan blog tersebut bisa dibuat ber-niche atau memiliki spesialisasinya. Jadi kita bisa menyalurkan minat kita akan suatu hal. Kalau kamu nanya niche saya apa? Saya bakal bilang, blog saya ini isinya campur-campur atau istilah kerennya, lifestyle blog. Saya kadang nulis soal pengalaman traveling, buku yang saya baca, atau kadang film, dan hal-hal random yang menurut saya bisa bermanfaat. Semoga.

Memacu untuk terus belajar

Sebagai narablog (orang yang mengelola blog sendiri) tentu kita dituntut terus belajar. Misalnya, kita harus selalu up to date akan isu-isu yang berkembang di media. Menulis blog, juga membuat kita lebih jeli dalam melakukan riset untuk topik yang ingin ditulis agar tulisan kita bisa dipahami secara jelas oleh pembaca.

Menjalin pertemanan dengan bloger

Jujur aja, menjadi bloger membuat saya berkenalan dengan orang-orang baru baik yang sudah bertemu langsung atau melalui cara blogwalking dan Whatsapp Group (WAG). Sekarang sudah banyak juga komunitas online yang bisa menjadi wadah untuk mengasah kemampuan ngeblog. Bahkan ada komunitas yang terbagi atas gender, hobi, dan wilayah serta rajin membuat event atau acara kopdar.

Warisan buat anak saya

Jangan ketawa ya baca poin ini, hehehe. Meskipun saya belum menikah dan punya anak, tapi saya pengin ada sesuatu yang bisa saya pamerin ke dia kalau sudah besar dan dia bisa tertarik juga sama nulis, hehehe. Selain itu, biar saya dan anak saya bisa sama-sama tahu dan mengingat (buat saya) jika dulu saya pernah memiliki pengalaman apa, buku apa yang dibaca, dan lain sebagainya.

Hal-hal yang membanggakan dan diperoleh selama menjadi narablog

Selama kurang lebih 8 tahun menjadi narablog, tentu ada berbagai hal yang saya peroleh, di antaranya:

Punya karya sendiri

Memang karya yang saya maksud di sini bukan sesuatu yang berprestasi atau memperoleh hadiah jutaan atau piala. Tapi, kalau ditanya apa yang membuat saya bangga menjadi narablog adalah setidaknya saya punya karya yang bisa saya tunjukkan ke anak-anak saya nanti.

Pekerjaan sampingan

Hingga saat ini Alhamdulillah saya masih suka nerima job sampingan selain dari pekerjaan saya sebagai content writer, dari blog juga sesekali ada. Kadang job review atau artikenl blog post.

Memang sampai detik ini saya belum punya prestasi blog yang membanggakan dan bisa dihitung dengan jari kompetisi blog yang saya ikuti di tahun 2018. Salah satunya, saya ikut lomba blog yang membahas tentang aplikasi tempat penyewaan coworking space, meeting, event, dan lain-lain. Itu lomba blog pertama saya. Pas cek pengumuman pemenangnya, eh ternyata bang Nodi yang jadi juara pertama. Nah, ini awal “perkenalan saya” dengan blog Bang Nodi. 

Pasti buat orang-orang yang tidak menang akan langsung cek blog para juara. Terus cari tahu apa sih keunggulan tulisan mereka. Lah ternyata pas dicek, ya gimana enggak menang, Bang Nodi bikinnya pakai ada infografis lengkap bahkan sampai mesen ruangan beneran di aplikasi tesebut lagi. Ya pokoknya komplit bangetlah hehehe.  Tapi meski saya enggak jadi juara (emang enggak ngarep-ngarep banget sih. Soalnya baru pertama ikut lomba juga) saya dapat hadiah hiburan berupa flashdisk yang kapasitasnya lumayan besar 15 Giga. Hehehe. Lumayan banget. 

Saya jadi 30 pendaftar terpilih di lomba tersebut. Dapat hadiah flashdisk rasanya senang banget. Dipikiran saya pas nerima hadiah itu, “Oh gini ya rasanya tulisan kita diapresiasi sama orang lain.” 

Hadiah flashdisk yang saya dapatkan
Dengan hadiah tersebut, saya berpikir “Kalau saya serius buat konten atau nulis blog kemungkinan saya bisa menang bisa terbuka lebar.” Saya tahu kalau sesuatu itu sudah diniatkan untuk hadiah atau mendapatkan uang, ya jadinya karyanya enggak maksimal. Namun, dengan ikut lomba blog juga bisa memotivasi buat bikin konten maksimal, iya kan? Makanya banyak orang yang bilang, kalau ikut lomba itu nothing to lose aja, yang penting melakukan yang terbaik. Saya sepakat!

Menjadi seorang narablog pasti ada tantangannya, di tengah era digital saat ini. Apalagi dengan kemudahannya mengakses informasi membuat siapa saja bisa menjadi dan menyebut dirinya narablog. Menurut saya sekiranya ada 4 tantangan seorang narablog. 



Kalau menengok di tahun 2018 kemarin, Alhamdulillah sebagian besar resolusi saya soal blog terwujud semua. Tahun itu, saya cuma punya 2 resolusi untuk blog, pertama saya mau mendaftarkan blog saya menjadi TLD dan mau rajin nulis. Semenjak blog udah TLD, saya lumayan rajin nulis. Memang belum tentu seminggu sekali atau 1 hari 1 tulisan, tapi seenggaknya tiap bulan saya ada 1 tulisan. 

Nah, kalau ngomongin soal resolusi saya tentang blog di tahun 2019 saya mau belajar lagi memperkaya blog saya dengan konten yang lebih menarik. Secara, sekarang ada banyak banget bloger yang lebih bagus dari sisi konten dan tampilan blognya. Di tahun Babi Tanah ini ada 4 resolusi 2019 saya terkait blog.



Apakah resolusi blog tahun 2019 saya muluk-muluk? Semoga saja tidak ya. 

Sampai Kapan Mau Ngeblog

Kalau ditanya mau sampai kapan saya bekerja sebagai content writer di Agensi? Saya akan jawab mungkin, maksimalnya 3-4 tahun. Sementara lain lagi, kalau ada yang tanya, mau sampai kapan jadi narablog? Saya bakal jawab dengan lantang, SEUMUR HIDUP! Bahkan sampai nanti saya punya anak pun saya pasti bakal share soal tema motherhood dan parenting. Intinya jangan pernah berhenti belajar untuk memperdalam dunia blog, karena di dunia digital ini sangat dinamis dan banyak sekali perubahan. 

Sumber referensi:






  • 31 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top