Eka Rahmawati

  • Beranda
  • Profil
  • Makan
  • Sehat
  • Cantik
  • Jalan
  • Buku&Film
  • Belajar

Salah satu kesalahan yang saya lakukan ketika diet yaitu saya hanya fokus pada mengurangi makan sesuai dengan perkiraan sendiri tanpa berkonsultasi dengan ahli. Padahal agar maksimal menerapkan diet tidak bisa sembarangan. 

Setelah mengikuti acara bedah buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet!karya dr. Yovi yang saya ikuti di hari Minggu (9/6) saya jadi tahu kalo diet itu tidak sama untuk setiap orang karena memang harus disesuaikan dengan kondisi badan. Jadi tidak bisa asal. Makanya dr. Yovi menekankan untuk kita harus mengenal diri sendiri. 

Bersyukur banget bisa dapat kesempatan ikut acara tersebut dari Komunitas Indonesian Social Blogpreuner (ISB) dan Teh Ani Berta ikut hadir juga di acara tersebut. 

Saya mau sharing apa saja isi buku dari Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! yang menurut saya oke banget dan nambah insght buat saya. 

Baca juga: Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! Bedah Buku Conscious Diet with dr. Yovi Yoanita

Review Buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet!

Tidak ada satu ukuran untuk semua orang begitu pun dalam menjalankan diet. Sebab  setiap orang memiliki keunikan sendiri baik dari sisi genetik, bentuk, ukuran, atau tipe tubuh, lingkungan, situasi, latar belakang maupun kesukaan. 

Sebelum menjalani diet, kita harus memperhatikan 3 aspek dulu agar diet yang dijalankan bisa maksimal. 

Holistik

Pemeriksaan secara holistik atau menyeluruh harus tersentuh dan diketahui penyebabnya, khususnya bagi orang yang sudah memiliki masalah kesehatan sebelumnya. Sebaiknya periksalah secara rutin kadar kolesterol, tekanan darah, gula darah, kortisol, kadar serotonin, tingkat thermogenesis hingga hormon seperti tiroid dan dopamin. 

Alami

Selama diet, proses yang terjadi haruslah berjalan secara alami dan perlahan. Tidak bisa secara sekaligus ada perubahan drastis. Dengan begitu, tubuh jadi tidak perlu dipaksa terlalu keras untuk beradaptasi secara cepat. 

Konsisten

Menurunkan berat badan adalah journey  perubahan gaya hidup yang harapannya bisa diterapkan jangka panjang. Maka dari itu perlu dilakukan secara konsisten dan penentuan targetnya juga harus realistis sesuai dengan kondisi tubuh kita. 

Kualitas dan Kuantitas 

Semua orang tahu teori dasar diet yaitu kalori yang masuk harus seimbang dengan kalori yang keluar. Kebanyakan hanya berpatokan pada angka saja pada seberapa banyak kita harus makan, pengurangan karbohidrat atau lemak, pengurangan jumlah makan, dan pengurangan porsi . 

Yang dilupakan adalah kualitas dari makanan itu sendiri. Meskipun sudah berusaha mengurangi makanan yang dikonsumsi, tapi kalo saat makan masih belum memperhatikan kebutuhan gizi, rasanya diet apapun yang dijalankan akan percuma. Jadi antara kuantitas dan kualitas harus seimbang. 

Diet Juga Dipengaruhi Tipe Tubuh 

Dalam buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! juga dijelaskan apa saja tipe-tipe tubuh dan apa saja asupan yang harus dihindari, seperti:

Tipe Tubuh Adrenal 

Tipe tubuh adrenal memiliki ciri lemak yang menggantung di perut. Kalo tidak segera diatasi lemak juga akan terlihat menumpuk di bahu atas dan leher bawah. Tipe tubuh ini nggak cukup menyelesaikan masalah kamu. 

Olahraga yang disarankan adalah aerobik. Kamu bisa memulai dari 15 menit setiap hari. Lalu jika sudah terbiasa bisa tingkatkan lagi 30 menit bahkan sampai 60 menit sehari.

Tipe Tubuh Ovary 

Ciri dari tipe ini adalah adanya siluet oval akibat dari lemak yang menumpuk di bagian pinggul dan perut bagian bawah. Selain itu hormon estrogen di pemilik tubuh ovary sangat penting karena ovariumnya aktif. Mereka juga sensitif terhadap pil kb maupun suntikan hormon pada hewan. 

Makanan yang disarankan untuk pemilik tubuh ini yaitu sayuran, makanan bebas hormon, dan makanan organik. 

Olahraga yang disarankan yaitu gabungan aerobik dan anaerobik. Lakukan secara bergantian setiap hari. Beberapa contoh aktivitas fisik yang bisa dilakukan yaitu jalan kaki, lari, senam aerobik, dan basket. 

Tipe Tubuh Tiroid 

Lemak pada pemilik tubuh tiroid tersebar di berbagai bagian tubuh. Orang yang memiliki tipe tubuh ini cederung metabolismenya lambat dan sulit mencerna protein dengan maksimal. Cara mengatasinya dengan melakukan puasa dalam sehari. 

Tipe Tubuh Liver

Salah satu penyebab seseorang memiliki tubuh liver karena sering mengonsumsi alkohol. Namun, orang yang tidak suka mengonsumsi alkohol bisa juga memiliki tubuh seperti tipe ini. Yang bisa diperhatikan adalah tubuh ini memiliki khas perutnya yang buncit bahkan membesar. Ini disebabkan adanya lemak yang menumpuk di lapisan hati. 

Yang bisa dilakukan adalah dengan stop mengonsumsi alkohol dan batasi konsumsi daging merah. Sangat disarankan konsumsi sayuran. Terkait olahraga sebaiknya orang yang memiiki tubuh ini melakukan olahraga anerobik yang intens. Contohnya menggunakan alat gym, angkat beban atau bersepeda di jalan yang menanjak, 

Body Weight Set Point 

Jangan salah lho. Orang yang berlebih berat badannya atau obesitas justru mengeluarkan lebih banyak kalori pada kegiatan sehari-harinya. Jadi, mereka juga berupaya untuk mengeluarkan kalori yang banyak untuk menurunkan berat badan. 

Tapi kenapa tidak kunjung berkurang berat badannya? Alasannya semakin lama kamu berada di berat badan yang berlebih tersebut, secara natural tubuh akan menganggap itulah berat badan normal yang dimiliki tubuh kamu. 

Contoh jika kita terbiasa di berat 80 kg, maka tubuh akan menganggap jika berat tersebut adalah angka normal tubuh kita. Nah, saat tubuh berhasil turun menjadi 70 kg tubuh akan berusaha kembali ke berat "normalnya" yaitu 80 kg. 

Tapi jika kita berusaha menjaga berat 70kg tadi, lama kelamaan tubuh akan menganggap berat normal tubuh kita adalah 70kg. Kondisi seperti ini disebut dengan body weight set point. Untuk menentukan body weight set point kita bisa dengan memantau BMI secara berkala. 

Binge Eating 

Jebakan binge eating adalah jebakan yang melibatkan emosi dan tidak menggunakan logika, jadi kita sulit melawan keinginan makan makanan tertentu. Kalau kita bisa melawan keinginan makan tersebut tentu bagus, tapi kalo tidak hati-hati bisa membuat tubuh menuruti keinginan terus menerus. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu kita mengerem binge eating yaitu 

Beri jeda sebelum makan

Jadi sebelum benar-benar menuruti keinginan makan makanan tertentu, sebaiknya kita memberi jeda antara aksi kurang lebih 10 menit. Tujuannya untuk mengatur napas seperti orang meditasi dan mendiamkan pikiran. Biasanya cara ini bisa untuk membuat pikiran jadi lebih tenang, mengenali apakah keinginan makan itu benar lapar atau bukan sehingga kita bisa mengambil keputusan lebih baik. 

Berhenti

Terkadang ingatan untuk tidak menuruti keinginan makan bisa muncul saat kita justru menyetujui untuk menuruti keinginan makan. Misal saat sudah di depan kulkas untuk mengambil roti atau makanan di dalamnya. 

Lalu kita sadar sebenarnya tidak terlalu lapar dan ingat bahwa itu bukan jam makan kita. Maka berhenti sejenak sangat membantu mengembalikan kesadaran kita untuk tidak makan di waktu yang tidak semestinya. 

Sadari 

Kita perlu menyadari apakah dari makan sebelumnya kita sudah mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan utama atau belum. Jika ada sensasi yang muncul seperti tubuh bergetar, lemas, dan lainnya coba cari tahu apakah itu alasannya karena kita merasa lapar atau jangan-jangan hanya baru selesai melakukan kegiatan lainnya. 

Diet Saja Tidak Cukup

Jika berbicara soal gaya hidup bukan hanya fokus pada asupan makanan saja. Tapi aspek yang kita lakukan sehari-hari seperti olahraga, tidur, mengonsumsi air,  kebiasaan memasak atau membeli makanan maupun apapun yang berkaitan dengan kesehatan kita. 


Tidur yang Kurang Memicu Makan yang Lebih Banyak

Normalnya waktu tidur adalah 7-8 jam setiap hari. Kebiasaan kurang tidur mengakibatkan masalah metabolisme, salah satunya memicu keinginan untuk makan yang lebih banyak dari biasanya, rasa lapar terus menerus, dan memuculkan keinginan untuk makan cemilan keesokan harinya.

Olahraga

Dalam upaya menurunkan berat badan otomatis olahraga harus masuk dalam rutinitas sehari-hari. Olahraga sendiri bisa membuat tubuh jadi lebih efisien membakar lemak dan membantu menghasilkan energi. 


Pastikan Serat Selalu Ada dalam Menu Makanan


Serat dikenal sebagai kandungan yang bisa memberikan rasa kenyang lebih lama dan dia bisa membantu memperlancar buang air besar. Jadi sudah pasti kandungan ini sangat dibutuhkan buat kita yang mau menurunkan berat badan. Contohnya alpukat, biji chia, kacang merah, buah apel, lobak, ubi, pir, dan wortel. 

Probiotik 

Probiotik adalah mikroorganisme baik yang mampu memproduksi antibiotik untuk tubuh, meningkatkan imunitas tubuh hingga memperbaiki metabolisme. Agar probiotik bekerja dengan baik, ia perlu "makanan" yaitu serat. 

Dipercaya juga orang yang mengonsumsi probiotik lebih gampang menurunkan berat badan lho. Contoh makanan yang mengandung probiotik yaitu susu kedelai, kimchi, dan kefir, tempe. 


Kesan Membaca Buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet!

Buku setebal 101 halaman ini benar-benar compact membahas A-Z soal gaya hidup dan diet sehat yang benar. Isinya pun tidak pasaran, jadi menambah knowledge baru pembaca. 

Senangnya lagi buku ini juga ngasih banyak tips praktek dan evaluasi diri yang mudah diikuti. Jadi setelah baca atau bahkan sambil baca pun bisa langsung praktek. Buat saya pribadi buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! dr Yovi sangat mudah dipahami dari sisi bahasa dan disertakan contoh konkret juga. 

Namun, kekurangannya mungkin bisa dibuat buku yang lebih berwarna ya, agar mata pembaca juga bisa lebih enak melihat tulisannya. 

Bagi kamu yang penasaran sama buku Conscious Diet #Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! t bisa dibeli dengan harga Rp 61.800 di Shopee ya. 
  • 0 Comments

Saya baru-baru ini nyobain facial dermaglow dari Y Clinic Aesthetic & Wellness. Perawatan satu ini dipercaya bikin wajah jadi lebih cerah dan makin sehat. Kebetulan saya tuh punya masalah kulit kusam, jadi rasanya ini adalah yang saya perlukan. 

Mendapat kesempatan buat nyobain treatment ini dari ikut acara Bedah buku Conscious Diet karya dr. Yovi yang saya ikuti beberapa minggu lalu  saya langsung cus lah ke daerah Bintaro.  

Teh Ani selaku founder dari Komunitas ISB (Indonesian Social Blogpreuner) bilang, kita para blogger yang datang ke acara ini jangan sampai nggak nyobain facial treatment-nya karena bagus dari sisi fasilitas dan pelayanannya. 

Baca juga:  Kenali Tubuhmu Sebelum Diet! Bedah Buku Conscious Diet with dr. Yovi Yoanita

Rangkaian Facial Dermaglow

Jadi, sebelum hari H, 2 hari sebelumnya saya WA customer service dari Y Clinic  Aesthetic & Wellness untuk reservasi. Dibalasnya juga cepat. Saat saya mengajukan waktunya yaitu jam 11 siang  Alhamdulillah saya kedapatan slot di waktu tersebut. Tim Y Clinic  Aesthetic & Wellness meminta saya datang maksimal 10 menit sebelum jadwal treatment. 

Saya datang lebih cepat sekitar 10.35. Lalu saya diminta untuk mengisi formulir data diri dan menunggu sekitar 5 menit untuk mempersiapkan ruangan dan lainnya. Ruangan facial sendiri ada di lantai 2. 

Di Y Clinic  Aesthetic & Wellness sendiri ada berbagai macam jenis facial yang tersedia. Beberapa di antaranya: 

  • Detox Facial: Membersihkan sisa-sisa makeup, minyak berlebih, dan membersihkan pori-pori. 
  • Dermaglow: Perawatan untuk mencerahkan dan melembapkan kulit wajah dan mengangkat sel kulit mati. 
  • Facial Dermabrasi: Mengangkat sel kulit mati sehingga kulit terlihat sehat dan halus.
  • Oxygeneo: 3 in 1 facial untuk peremajaan wajah yang dalam dengan infus berisi nutrisi-nutrisi penting untuk kulit. 
  • RF Face: Mengencangkan kulit wajah, menyamarkan kerutan dan garis halus. 

Nah, facial Dermaglow ini cocok banget buat saya, soalnya saya tuh jarang melakukan eksfoliasi, jadi udah pasti deh sel kulit mati numpuk. Alhasil wajah jadi kusam. 

Dalam rangkaian facial dermaglow saya dibantu oleh ibu  Rusti yang ramah sekali memberikan pelayanan terbaik. Saya diantarkan ke ruangan tindakan yang ada di lantai 2. Kemudian Saya ditawari apakah saya mau menggunakan piyama atau tidak. Saya memilih mengganti piyama. 

Selama kurang lebih 1 jam prosesnya, ada beberapa hal yang dilakukan yaitu: 


  • Pembersihan: Wajah kita dibersihkan dari sisa makeup dan kotoran yang menempel menggunakan pembersih khusus yang disediakan Y Clinic. 
  • Micro dermabrasi: Kemudian setelah bersih, lanjut dengan sesi yaitu proses untuk mengangkat sel kulit mati & mengurangi bekas jerawat. Pas banget nih, saya lagi punya banyak bekas jerawat kecil-kecil. Nah, untuk sesi ini unik ya rasanya. Karena wajah kita seperti disedot untuk mengangkat kulit matinya. Tidak sakit sih, tapi seperti nempel aja bagian wajah kita jika dikenakan ke alatnya. 
  • Pemakaian serum gold: Fungsi dari pemakaian serum ini untuk membantu mencerahkan, membuat kulit kenyal, dan menjadi glowing. Cara pemakaian serumnya juga unik, yaitu serum diteteskan ke wajah lalu dibantu dengan alat khusus untuk meratakannya dan agar cairan serum bisa cepat meresap ke kulit.




  • Terakhir adalah masker PDT: Pada tahap masker PDT (Photo Dinamic Therapy) ini wajah ditutup dengan sheet mask yang punya khasiat untuk menghidrasi kulit wajah agar terasa lebih lembap dan elastis. Lalu untuk menghilangkan kemerahan pada wajah maka dilakukan PDT selama 15 menit.


Kesan Facial di Y Clinic



Secara keseluruhan saya suka sekali dengan fasilitas yang diberikan oleh Y Clinic  Aesthetic & Wellness. Semua stafnya ramah sekali, ruangan tindakan juga nyaman dan bersih. Saya juga beberapa kali ditanya apakah nyaman dengan suhu AC-nya. Meskipun sepele, tapi saya jadi merasa sangat diperhatikan. Karena biasanya facial di klinik lain tidak pernah ditanya seperti ini. 


Soal teknologi yang gunakan pun juga nggak perlu diragukan lagi, karena menggunakan teknologi kekinian dan nggak menimbulkan rasa sakit saat facial. Saya cukup amaze banget karena hasil setelah treatment tidak ada kemerahan di wajah sama sekali. 

Betul jika saya mendapatkan masker PDT, tapi terkadang di klinik lain, meskipun sudah diberikan treatment agar tidak muncul kemerahan, tetap saja ada.

Ibu Rusni juga cukup informatif memberikan pemahaman tentang segala tindakan yang dilakukan maupun pertanyaan lainnya seputar kulit wajah. 

Saya sempat menanyakan apakah banyak customer laki-laki yang datang ke Y Clinic  Aesthetic & Wellness untuk treatment? Ternyata banyak juga kaum adam yang melakukan facial dengan masing-masing kebutuhan. 

Agar Wajah Tetap Cerah 

Meskipun sudah melakukan facial dermaglow kita tetap harus mengimbanginya dengan merawat kulit dengan baik agar kecerahannya tetap terjaga. Apalagi sekarang suhu panas di dunia termasuk Indonesia makin meningkat. Otomatis akan makin rentan membuat wajah jadi terlihat kusam. Tapi sebelum itu, kita perlu tahu kenapa sih wajah bisa terlihat kusam. 

Sebenarnya ada beberapa sebab di antaranya penumpukan sel kulit mati dan kotoran akibat paparan polusi, radikal bebas, dan lainnya. Ada juga karena tersumbatnya pori-pori oleh penumpukkan minyak yang berlebih atau sebum di kulit wajah. Paparan sinar matahari secara langsung pun juga bisa membuat kulit wajah terlihat kusam. 

Terus gimana dong agar wajah bisa tetap cerah? Nah, ini PR saya juga nih. Kita dianjurkan untuk menggunakan skincare yang berbahan AHA dan salicylic acid. Jujur di skincare harian saya nggak ada yang mengandung 2 ingredients tersebut. 

Selanjutnya, rutin menggunakan sunscreen baik di dalam rumah maupun di luar dan mengonsumsi makanan tinggi antioksidan. Nah, yang terakhir dengan melakukan treatment seperti yang ada di Y Clinic  Aesthetic & Wellness ini agar hasilnya lebih maksimal. 


 

Harga Facial Dermaglow di Y Clinic



Harga untuk melakukan facial dermaglow Y Clinic  Aesthetic & Wellness adalah Rp500.000. worth it sih harga segitu, karena wajah memang jadi sangat lembap dan tingkat cerahnya terlihat. 

Buat kamu yang ingin nyobain treatment di Y Clinic  Aesthetic & Wellness silakan kunjungi kliniknya di Jl. Kby. Arcade No.25 Blok K2, Bintaro, Pondok Aren, South Tangerang City, Banten 15220. Buka setiap hari Senin - Sabtu jam 10 pagi hingga 17.30 ya. 





  • 0 Comments

Sebagai orang awam yang tidak memahami tentang ilmu kesehatan, di kepala saya jika mendengar kata diet langsung berpikiran tentang mengurangi asupan makanan. 

Namun, pemahaman saya tentang diet berubah setelah datang ke acara Brunch Date with dr. Yovi Bedah Buku Conscious Diet yang bekerjasama dengan Female Digest selaku media perempuan yang mengulas gaya hidup dan pemberdayaan perempuan. Di event yang diadakan hari Minggu (9 Juni), saya dan para blogger yang tergabung dalam komunitas Indonesian Social Blogpreuner  (ISB) diajak lebih memahami apa itu diet yang berhubungan dengan wellness. 

Diet Bukan Mengurangi Konsumsi Makanan



Diet yang biasa dikenal orang adalah kurangi makan atau tidak makan makanan tertentu. Padahal definisi diet sendiri adalah mengatur ulang apa sih yang mau kita masukkan ke dalam badan. Diet sendiri juga memiliki hubungan dengan mental seperti stres dan mental block.  

dr. Yovi Yoanita adalah dokter yang memiliki keahlian beragam. Bukan hanya praktisi nutrisi, tapi beliau juga memiliki spesialisasi di bidang wellness, anti aging, dan slimming. 

Untuk mempraktekkan ilmu yang beliau punya, maka berdirilah Y Clinic. Klinik ini berdiri sejak tahun 2022 dan fokus sebagai tempat pusat Kesehatan yang mendukung konsep “Wellness” berbasis self love. 

Beliau juga adalah seorang dosen yang sekarang aktif mengajar di Universitas Parahyangan Bandung di fakultas kedokteran. Karya sendiri, beliau  menulis buku yang berjudul Conscious Diet #KenaliTubuhmuSebelumDiet yang diterbitkan di tahun ini di bawah naungan PT. Elex Media Komputindo. 

Dalam bukunya yang terdiri dari 101 halaman ini, dr Yovi ingin menekankan sehat itu berawal dari diri kita sendiri, termasuk diet ada keterkaitannya juga dengan personality kita, wellness, bagaimana kita harus bersikap, jadi bukan soal nutrisi yang seimbang saja. Jadi, mindset-nya perlu mengedepankan harmoni antara body, mind, and soul. 

Karena antara body, mind, and soul ini terpisah. Tubuh, pikiran, dan jiwa kita punya maunya sendiri. Dari kecil pikiran kita sudah dibentuk dari lingkungan. Kalo kita sadar dengan pilihan kita sendiri, kita bisa mengatur hidup kita akan seperti apa. 

Cycling Diet 

Orang gak seneng sama badannya, gak nyaman sama badannya, misalnya karena habis melahirkan, sakit, atau mau ada acara tertentu, sehingga berpikir untuk melakukan diet tertentu. Diet yang biasa dikenal orang adalah kurangi makan atau tidak makan makanan tertentu. Akhirnya karena merasa kelaparan banget atau merasa frustasi, orang tersebut tidak kuat, kembali ke habit lama dan itulah yang membuat berat badannya naik lagi dan gak happy. 

Salah satu sebabnya karena di otak tidak ada goal dan start. Makanya sangat disarankan saat ingin memulai diet lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau ahli untuk tahu kondisi tubuh kita sekarang seperti apa dan diet yang cocok seperti apa. Gunanya agar tidak cepat menyerah dalam menjalani proses penurunan badan dan tahu apa saja goal serta berat badan idealnya. 


Dr. Yovi pernah berat badannya mencapai hampir 80kg. Nah, dengan berat yang sudah normal sekarang ini, ternyata bisa lho mengubah orang mulai dari cara berpikir, bicara, bersikap. Karena ini adalah ttg habit dan diri kita. Jadi bukan hanya tentang apa yang kita makan. Ingatlah selalu ungkapan, you are what you it artinya apa yang kita makan, itulah cerminan diri kita.

Stres dan Tubuh

Saat stres tubuh kita mengeluarkan hormon kortisol. Kortisol itu sebenarnya diperlukan tubuh untuk pembakaran lemak, tapi kalo jumlahnya berlebih atau kurang pun malah jstru menghambat pembakaran lemak. Selain kortisol, saat stres, insulin juga muncul. Kortisol berpengaruh ke jantung, liver, sistem imun, dan lain-lainnya. 

Kalo tubuh gemuk, bukan cuma soal estetika, tetapi tanda ada gangguan di metabolisme tubuh. Tubuh kita ini investasi dan harus dijaga dengan mementingkan kepentingan diri kita dulu. Jadi, daripada langsung menasheati atau menyuruh orang untuk memperhatikan kesehatan, lebih baik mulai dari diri sendiri dulu. Kalo ada perubahan di diri kita bisa jadi inspirasi buat orang lain. 

Kenapa Kita Harus Punya Berat Badan Normal?

Karena ada penelitian, ternyata otak orang yang overweight itu banyak masalah. Baik di badannya, otaknya, maupun mentalnya.  Gemuk bukan berarti sehat, tapi banyak masalah. Jadi, dengan berat badan yang normal tubuh, pikiran, dan jiwa kita bisa bekerja secara harmoni dan kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik. 

Ternyata saat kita merasa lapar belum tentu artinya kita perlu makan dengan jumlah besar atau bahkan belum tentu artinya kita perlu beneran makan. 

Jenis-jenis lapar ada beberapa macam. Beberapa di antaranya lapar fisik cirinya dikasih makanan apa saja mau. Tapi kalo emotional eating, dia spesifik pengennya apa. Practice hanger itu coba aja minum dulu. Jadi belum tentu beneran laper, tapi bisa jadi cuma haus.

Di Conscious Diet nanti ajarkan gimana caranya kita mulai mengenali apa sih sumber emosi ini. Karena jangan sampe karena menutupi emosi kita, larinya ke makan yang nggak terkontrol dan bisa bikin kita gak sehat dan stres. 

Apakah Diet Itu Diperlukan Bagi Orang yang Kurus? 

Tubuh yang terlalu kurus atau terlalu gemuk tandanya ada masalah di metabolisme. Laki-laki biasanya cenderung kurus karena testoteronnya tinggi. Testoteron itu lebih membakar lemak. Tapi, ada kondisi tertentu yang bikin insulinnya terlalu senstif sehingga setiap ada karbo yang masuk cepat ke serap dan dibakar lagi atau ada masalah pencernaan yang membuatnya tidak bisa gemuk. 

Itulah sebabnya kalo kita merasa tubuh terlalu kurus atau sudah berusaha menaikkan berat badan tapi tidak kunjung naik berat badannya takutnya ada hipotiroid. Hipotiroid cenderung cepat gemuk. Kalo hipertiroid kebalikan, mau makan sebanyak apa juga tetep kurus. Jadi, harus tetep cek kondisinya.

Dorongan Kuat untuk Makan Atasi dengan 4D

Ketika ada keinginan makan berlebih apalagi ada pilihan makanan yang berlebih, coba gunakan 4D. 

Delay

Setelah makan, coba delay dulu 25-30 menit. Dan perlu diketahui, rangsangan kenyang itu baru datang 20 menit setelah makan. Jadi, jangan makan terus hingga nunggu kenyang baru berhenti. Lebih baik makan ditakar sesuai porsi kita. 

Lalu kalo sudah habis, berhenti dulu dan alihkan dengan nunggu 25-30 menit. Kalo masih lapar coba konsumsi kalori kosong kayak sayuran yang direbus atau dikukus, biasanya itu bikin kenyang. 

Distrak

Selama waktu delay tersebut, coba alihkan pikiran kita ke hal lain untuk menciptakan distraksi. Kita bisa melakukan sesuatu. Jadi, setelah selesai makan, kita bangun dulu jangan berlama-lama di meja makan, agar nggak ada keinginan untuk makan lagi. 

Kita bisa melakukan aktivitas seperti pekerjaan rumah, bermain gim, jalan kaki di sekitar rumah, dan lainnya. 

Decide 

Setelah 30 menit melakukan aktivitas tadi ternyata masih lapar, kita perlu memutuskan apakah benar lapar atau tidak, karena biasanya keinginan mengonsumsi sesuatu akan reda. Jika mau makan lagi, tentukan mau makan apa. 

dr. Yovi menyarankan sebaiknya saat makan besar, pastikan di piring sehat itu porsinya cukup dan beragam isinya. Dengan begitu kita bisa kenyang lebih lama. Sebaiknya di dalam piring ada 1/4 karbohidrat, 1/4 adalah protein, dan 1/4 sayur. Paling bagus itu makannya sayur dan protein dulu dikonsumsi, baru karbohidrat. Sebenarnya ini cara yang bagusnya. Ingat makan itu bukan untuk enak, tapi untuk sehat. 

Menu sarapan juga mulai dibiasakan untuk mengonsumsi banyak sayur dan protein. Kalo kebiasaan dr. Yovi, beliau hanya mengonsumsi karbo di siang hari dan malam harinya mengonsumsi sayur dan protein. 

Karena menurutnya orang yang tidak bekerja berat, seperti atlet, tukang bangunan, atau becak tidak perlu karbo yang banyak. Jadi, makanan untuk kita fungsinya meregenerasi. Itulah sebabnya sangat disarankan memperbanyak sayur dan protein. 

Drink Water

Air putih sendiri bukan cuma membantu memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh saja, tapi juga membantu tubuh maupun pikiran jadi lebih rileks dan mendistraksi rasa lapar kita. Karena bisa saja rasa lapar yang dirasakan, ternyata adalah rasa haus. 

Yang saya baru tahu juga, ternyata  kalo kita sehabis bangun tidur, langsung terasa lapar, itu biasanya makan malam terakhirnya kurang bagus atau metabolisme kita tidak bagus. Orang yang tidurnya kurang juga cenderung lebih cepat lapar. 


Kalo kita mengonsumsi sesuatu yang berkalori di tubuh kita, artinya kita memasukkan inflamasi di tubuh kita. Infamasi di tubuh kita membuat tubuh kita jadi lebih cepat tua dan merusak sel lain. 

Gim Point of  You 



Setelah sesi bedah buku Conscious Diet dari dr Yovi, dilanjutkan dengan sesi games point of you. Point of you adalah tools atau metode permainan kartu untuk membantu proses menggali lebih jauh informasi tentang sudut pandang seseorang.

Biasanya, dr. Yovi menggunakan tools ini untuk mencari tahu apa sudut pandang pasiennya, karena setiap orang itu sudut pandangnya berbeda tergantung dari mindset-nya. Lewat cara ini biasanya dr. Yovi bisa tahu cerita dari riwayat kesehatan dan kebiasaan pasiennya. Jadi, satu gambar dengan pancingan pertanyaan bisa membuka sudut pandang terdalam kita. 

Cara mainnya, ambil satu kartu yang sudah disediakan. Kartu diambil secara bebas. Di kartu tersebut ada gambar dan tulisan. Dan kita diminta mengartikan gambar dan tulisan berdasarkan dari pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan saat itu adalah masalah emosi apa yang mempengaruhi nafsu makan saya?




Saya sendiri mendapatkan kartu di atas. Bingung menafsirkannya. Tapi, yang muncul di kepala saya adalah, mungkin dulu saya termasuk orang yang suka khawatir dengan pendapat orang terhadap tubuh saya. 

Dulu saya sempat kurus memang dan sering dibilang cacingan. Dan kondisi itu sempat membuat saya stres. Tapi seiring usia bertambah sepertinya saya makin dewasa menanggapi ucapan orang. Tidak terlalu memusingkan lagi, selama saya enjoy menjalaninya!

Mengenal Lebih Dekat Y Clinic 



Kalo melihat dr. Yovi, rasanya paket komplit. Gak perlu diragukan pasti cerdas dan cantik, serta banyak sekali karya dan jasa yang sudah dihasilkan. Y Clinic salah satunya. Klinik kecantikan yang sudah berdiri sejak 2022 ini merupakan tempat pusat kecantikan yang mendukung konsep “Wellness” berbasis “SELF LOVE”. Di sini bukan hanya menyediakan layanan kecantikan untuk mencapai berat badan yang sehat dan langsing serta penampilan wajah (estetik), tapi juga mencakup mental health. 


Layanan Y Clinic

Facial Treatment
  • Detox Facial 
  • Facial Dermabrasi 
  • RF Face 
  • Dermaglow
  • Oxygeneo

Skin Treatment 

  • Hifu Face 
  • PRP Hair/Face
  • Pure white Scartherapy
  • PDRN Salmon DNA 
  • Peeling Acne 
  • Peeling Brightening 
  • V Line Inject 
  • Juvilent Inject
  • Botox 
  • IPL Face & Hair Remove
Personal Design 
  • Scio Test 
  • Bars
  • Hypnotherapy 
  • Fingerprint 
  • Conscious Life Design 
  • Food Sensitivity
Personal Life Design 
  • Consultation Cartomancy 
  • Human Design 
  • Brain Wave
Dan masih banyak yang lainnya. 


Di klinik yang berlokasi di Bintaro ini juga menggunakan teknologi masa kini bernama Bio Feedback. Alat ini semacam scan test yang bisa mengecek secara cepat untuk memperkirakan problem kesehatan dari lifestyle kita. Misalnya, lifestyle apa yang cocok? vitamin apa yang kurang? Sedang stres apa? Bagian organ mana yang sedang menurun? dan lainnya. 

Juga ada fingerprint untuk mendeteksi minat-bakat, kekuatan kita apakah di otak kanan/kiri, dan lainnya. Brain wave untuk membantu meningkatkan fokus otak. 

Saya dan 23 blogger lainnya berkesempatan berkeliling ke semua area Y Clinic. Salah satu kelebihan dari Y Clinic adalah menerapkan metode non medis dan pengobatan modern. 


Eat Alinea




dr. Yovi juga memiliki healthy diet cathering bernama Eat Alinea. Usaha yang dibangun bersama temannya ini fokus menghadirkan menu diet yang sehat, bernutrisi, tapi tetap rendah kalori dan juga nikmat. 

Rezeki kami mendapat kesempatan mencoba salah satu menu dari Eat Alinea. Katering sehat ini selalu menghadirkan menu yang dimasak dari bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi dan pastinya harga terjangkau.

Kesan-Kesan Saya di Bedah Buku Conscious Diet with dr. Yovi Yoanita


Suasana acara bedah buku kali ini berbeda dari yang pernah ada, di mana biasanya hanya satu arah saja yaitu si penulis yang banyak berbicara. Tapi di acara kali ini lain. Peserta diajak untuk aktif sharing pengalamannya menurunkan berat badan dan sekaligus konsultasi colongan hehe. Teh Ani sebagai MC pun juga aktif mendorong kami untuk curious terhadap topiknya. 

Keseruan makin asyik karena ada sesi gim point of view, sehingga suasana tidak membosankan. Kami pun juga diajak refleksi diri dari kartu yang kami peroleh. 

Baru kali ini saya datang ke sebuah bedah buku, tapi banyak sekali bonus yang didapatkan. Gimana tidak, selain saya mendapat ilmu langsung dari pakarnya yaitu dr. Yovi dan bisa menambah networking. Buku pun kami peroleh karena tadinya buku Conscious Diet dijadikan hadiah untuk 3 peserta teraktif saja, eh dr Yovi baik hati banget ngasih ke semua peserta. 

Makanya, kalo mau tahu isi bukunya dan kesan saya setelah membaca bukunya, kamu harus tungguin postingan saya berikutnya ya. 

Kami juga diberikan voucher treatment. Saya sendiri mendapat facial treatment. Allah emang tahu aja, wajah saya lagi perlu perawatan ekstra :)

Saya juga berkesempatan nyobain vitamin penghancur lemak DBD Slender yang diracik langsung oleh dr. Yovi. 

Intinya dari acara ini saya belajar, jika urusan diet itu tidak bisa langsung praktek cap cip cup, ikut-ikutan saja. Tapi harus mengenali diri dan mempertimbangkan dengan matang sesuai dengan kebutuhan tubuh. 

Terima kasih dr. Yovi dan Teh Ani untuk kesempatannya!





  • 0 Comments


Kalo kita denger kata sustainable home, apa sih yang ada di benak lo? apakah rumah dengan atap panel surya, bangunan dari bahan yang sustainable, penuh dengan tanaman hjiau dan organik? Ya gak salah sih. Ada benarnya juga, cuma kalo patokannya itu, kayaknya bakal susah ya dimiliki sama semua orang. 

Gue sendiri termasuk orang yang sempet berpikir seperti itu. Tapi, pemahaman tersebut berubah setelah datang ke acara LWL Talk (Lyfe with Less) Talk yang diadakan di acara Bersaling-Silang hari Sabtu tanggal 1 Juni 2024.  

Di acara tersebut ada 3 Narasumber yang didatangkan yaitu Mbak Denia Isetianti founder dari Cleanomic dan pasangan Novia Arifin (@CeritaNupi) dan Yobel. Ketiganya memang concern terhadap gaya hidup ramah lingkungan. 

Yang menarik dari tema ini adalah pembahasannya lebih banyak ngomongin tentang gimana caranya menciptakan sustainable home dan bisa hidup selaras dengan alam, tapi dengan versi yang kita bisa dan berbeda-beda.

Yobel sendiri bilang jika realitanya nggak semua orang punya akses, privillage rumah yang hijau dan lahan besar. Itulah sebabnya bayangan sempurna tentang sustainable home jangan dijadikan patokan. 

Justru idenya membuat satu model yang works buat sebanyak mungkin rumah dan gak masalah kalo caranya beda-beda yang penting tujuannya sama yaitu bagaimana kita bisa menghilangkan ketergantungan dari sumber eksternal seperti makanan dan energi. 

Buat sebagian orang mau ngompos aja mikir, mau beli solar panel aja duitnya dari mana. Tapi ini harus ada model sehingga orang punya kepercayaan this is global. Tapi masalahnya orang-orang kalo lihat rumah yang terlalu perfect tuh jadi takut. 

Ceritanya bagaimana orang-orang punya visi bersama melihat model rumah-rumah yang tidak sempurna sehingga ada semangat bersama sebagai masyarakat. Karena daripada punya rumah 1 yang perfect, buat mencapai perubahan. Lebih baik punya 10 juta rumah imperfect tapi sebagian ngompos, sebagian daur ulang, dll. 


Sustainable Home ala Nupi dan Yobel

Ada beberapa hal yang biasa mereka lakukan yaitu:

1. Kalo bisa biasakan untuk membeli segala keperluan rumah tangga dengan cara refill atau isi ulang, sehingga bisa mencegah sampah kemasannya!

2. Kebiasaan membawa wadah untuk berbelanja makanan, sayur &  buah, bahkan minuman.

3. Tahu mana skala prioritas dan saat perlu membeli produk online diskusi serta memikirkan banyak hal seperti apakah harus beli baru? Kalo beli preloved ada gak? Kualitasnya dll. lumayan banyak dan discuss. 

4. Mengutamakan beli sesuatu seperti elektronik atau furniture itu cari yang secondhand atau prelovednya di Carousel. Jadi, sebelum kita langsung beli baru, tapi kita cari yang udah ada dulu yang udah diproduksi tapi nggak dipake sama orang yang sebelumnya atau nilainya udah berubah. 


Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Sustainable and Minimalist, Why Not?


Sustainable Generation

Topik ini juga menarik, khususnya buat gue yang belum punya anak. Pengen juga belajar parenting-nya seperti apa untuk mengenalkan nilai ramah lingkungan ke anak-anak. 

Dari Mbak Denia yang sudah punya anak 2 yang paling utama adalah lead by example dan learning by doing  dengan memulai dari yang paling kita bisa. Mbak Denia pengen anak-anaknya juga paham dan terbiasa dengan aktivitas-aktivitas ramah lingkungan seperti mengompos dan pilah sampah serta menjadikan hal tersebut normal. 

 Mbak Denia dan keluarganya memang memiliki rumah yang sangat minimalist and sustainable. Kita bisa lihat dari postingan di Instagram @minisponsiblehouse di mana Mbak Denia dan suaminya membuat rumah yang unik tapi tetap ramah lingkungan. 

Beberapa di antaranya seperti memasang panel surya, ada sistem grey water (air bekas  cucian piring digunakan lagi untuk flush toilet), edible garden landscape, recycled wood floor, dan rain water harvest. 

Itu semua kan belum bisa diterapin dibanyak keluarga di Indonesia, tapi tenang aja nggak harus punya rumah kayak Mbak Denia. Karena nggak semua orang punya privillage kayak mbak Denia. 

Semua orang punya kapasitas yang berbeda. Sama kayak solar panel ditanya mahal gak sih? jelas mahal. Tapi solar panel kalo dihitung secara matematika itu pasti akan lebih murah daripada PLN. 

Dulu saat Mbak Denia membeli solar panel diharga Rp75 juta. Tapi kalo secara hitung-hitungannya, tetep dalam jangka waktu 7 tahun akan balik modal dan selebihnya gratis atau tidak perlu membayar listrik lagi. 

Makanya kalo bisa jalan-jalan ke luar negeri seperti Eropa atau Jepang, atau bahkan beli tas branded seperti Channel kamu sebenarnya bisa beli solar panel, cuma tergantung dari prioritasnya aja. 

Gimana Sih Komunikasi dengan Pasangan untuk Membuild Sustainable Home Supaya Nanti Anaknya Bisa Lebih Sustainable?

Nupi dan Yobel sering sekali ngobrolin tentang fenomena yang ada dan nilai di baliknya. Karena kalau berkutat pada response, kita bisa gelut. Contoh Nupi pernah bikin #hiduptanpagengsi karena menurutnya gengsi menjadi satu hal yang sangat memicu kita untuk menyampah. 

Kadang keputusan konsumsi kita bukan karena kebutuhan, tapi lebih ke budaya yang mengharuskan beli di hari perayaan tertentu, terus lihat tetangga yang udah punya banyak a, b, c, tapi kita belum dan biasanya 80% keputusan kita dipicunya bukan kebutuhan kita tapi keinginan atau orang lain. Itu contoh yang sering didiskusikan. 

Enaknya kalo punya pasangan yang satu visi tentang hidup yang ramah lingkungan, jadi lebih mudah. Karena ketika punya mindset yang sama, proses setelahnya kayak mau beli ini beli itu udah nggak jadi masalah lagi. Jadi harus banyak ngobrol, harus punya prinsip dan mindset yang sama dan cari titik tengahnya.

Tapi, permasalahannya, kita hidup di masyarakat yang tidak terbiasa memahami nilai. Jadi sebaiknya yang diobrolin tuh nilai. Buat Nupi dan Yobel yang penting adalah rumah yang minim dari input eksternal. Tindakannya bisa berbeda, tapi selama nilainya sama bisa membangun gerakan yang baik dari unit terkecil yaitu rumah. 

Kalo dari Mbak Denia sendiri merasa beruntung karena memiliki pasangan yang berasal dari lulusan teknik lingkungan dan pekerjaannya di bidang persampahan +  sanitasi. Jadi, suami Mbak Denia sudah lebih advanced di dunia lingkungan, justru Mbak Denia yang belajar belakangan. 

Salah satu alasan kenapa Mbak Denia akhirnya merenovasi rumah karena suaminya bekerja menangani air. Gue baru tahu kalo sebenarnya secara aturan grey water atau air bekas cucian piring itu nggak boleh dibuang ke badan jalan, nggak boleh dibuang ke selokan. Itu secara peraturan nggak boleh. 

Mbak Denia juga menyampaikan tiap rumah seharusnya punya sumber resapan sendiri yang sesuai standart SNI. Makanya Mbak Denia ingin memiliki rumah dengan standart yang baik. Jadi, jangan sampe punya rapi dan bagus dari luar, tapi di dalamnya nggak sesuai sama standart. 

Jadi tips dari Mbak Denia adalah mungkin saat mencari pasangan, pilihlah yang sudah memiliki pemahaman tentang lingkungan, atau yang bisa diajak diskusi dan edukasi. 


Baca juga: Lyfe with Less Meet Up: Mindful Consumption & Belajar Jadi Minimalis

Seberapa Penting dan Kapan Kita Bisa Mengenalkan Keberlanjutan ke Anak-anak?

Sekarang sudah banyak sekolah yang memberikan pendidikan terkait lingkungan dari sekolah dasar. Meskipun begitu, menarik apa yang disampaikan Mbak Denia di sisi lain bisa kita lanjutkan juga di rumah, misalnya nonton dokumenter, diajak bantuin ngompos dan milah sampah. Di mana aktivitas-aktivitas itu sudah menjadi keseharian Mbak Denia dan keluarga. 

Mbak Denia juga sering mengajak anak-anaknya ngobrol tentang kondisi bumi, seperti cuaca yang sekarang sangat panas, bahkan mengajak diskusi tentang pandangan nilai islam terhadap lingkungan. 


Budget untuk Mewujudkan Sustainable Home dan Apa yang Bisa Kita Provide Duluan Meskipun Belum Bisa Provide Rumah

Kita hidup di masyarakat yang sangat timpang. Jadi, daripada fokus ke budget di mana sangat personal, Yobel mengajak untuk melihat aset-aset non finansial yang bisa digali untuk menciptakan rumah yang berkelanjutan. Aset yang dimaksud adalah aset sosial dan aset alam yang harus dihidupkan kembali untuk mewujudkan rumah yang berkelanjutan. 

Karena berbicara soal berkelanjutan bukan cuma alam, tapi juga bagaimana alam dan sosial berhubungan. Salah satu contoh sosial adalah saat Yobel dan Nupi mau ke Jakarta untuk event Bersaling Silang Ini, misalnya mereka langganan 1 produk sayuran dan buah sehingga beli langsung ke petani agar memotong rantai distribusi. 

Petani tersebut mengirim lebih dan makanan lebih itu diberikan ke tetangga. Jadi sayur organik itu dihibahkan ke tetangga, sehingga ikut membantu mengurangi food waste, mereka juga teredukasi dari sisi lingkungan dan mendapat makanan sehat. Petani lokal juga terberdayakan. Aset sosial ini yang kita bisa gali kalo terbatas keuangan. 

Aset alam kalo dibandingkan antara teman-teman di papua dan di kota, yang di papua cenderung lebih efisien dalam mengakses makanan. Mereka hidup day to day, kalo kita week to week. 

Mereka dapat makanan 1 jam, berkualitas, baik, sehat dan secara kesehatan lebih baik. Sementara kita harus kerja dulu 1 bulan untuk digaji, lalu beli makanan di  supermarket, marketnya dari tengkulak, tengkulaknya ngambil dari pasar, sehingga panjang sekali, sangat tidak efisien. 

Jadi, sekarang Yobel dan Nupi membangun aset alam di depan kebun rumah mereka di Bandung dengan memperbaiki kualitas tanah, agar mereka bisa mengambil makanan dari sumbernya langsung.


Kalo Berkendara Gimana?

Mbak Denia sendiri hanya punya 1 mobil dan biasanya digunakan fokus untuk kegiatan anak-anak. Kalo untuk pekerjaan ke kantor menggunakan kendaraan umum. Sedangkan kalo Nupi dan Yobel karena rumah mereka di Bandung dan posisinya rumahnya di atas, akses transportasi umum tidak semudah di Jakarta. 

Tapi menurut mereka, saat ini belum ada kepentingan untuk membeli kendaraan tambahan, dan mereka baru mengandalkan 1 motor, selebihnya menggunakan transportasi umum. 

Yobel menambahkan mobil listrik itu tidak accessceble untuk semua orang, mau disubsidi pun nggak affordable dan dilema juga, karena tidak ada jaminan bahwa ini adalah solusi yang tepat. 

Jadi yang perlu ditanamkan adalah kita semua berangkat dari titik yang berbeda. Jika belum bisa beli mobil listrik maupun bahan bakar yang ramah lingkungan itu gak apa-apa. Karena beban ini bukan dikita. Beban ini ada di sistem, salah satunya tata kota. Jadi ini tuh keputusan politik.

Ada beberapa hal yang memang kita terbatas sekali ruang geraknya. Tapi ada hal-hal yang kita bangun untuk mengurangi dampak lingkungan dari pemilahan kendaraan. Salah satunya membangun akses sosial. 

Misalnya keluar untuk nganter anak sekolah, kalo membangun akses sosial, bisa saja membangun model belajar di rumah atau metode yang hemat emisi. karena gak perlu jauh-jauh. Atau akses makanan kita bisa barter atau ngambil dari kebun sendiri. Aktivitas-aktivitas tersebut mengurangi kebutuhan transport. Jadi ada berbagi strategi non pembelian yang bisa kita lakukan. Dan yang paling penting, jangan membebani diri sendiri kalo kita gak mampu. 

Prinsipnya lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang yang lebih terjangkau, accessable, jangan tunggu nanti, modal, dan lain-lain. 

Apa Challenge dalam Menciptakan Sustainable Home!

Dari sisi Mbak Denia, tantangannya sebenarnya adalah menjaga konsistensi itu sulit. Namun, sarannya lakukan saja dari apa yang paling bisa dilakukan, sesimple edukasi diri. Karena kita selalu bilang pilah konten sama pentingnya dengan pilah sampah. Karena kalo kita gak tahu kita gak peduli kalo kita gak peduli, kita gak berubah. 

Gak perlu membandingkan diri dan berkompetisi dengan orang lain. Mbak Denia sendiri sudah menikah 10 tahun, sehingga proses pembelajaran dan proses punya rumah yang sustainable itu panjang. Kapasitas orang juga berbeda-beda. 

Kita bisa terus eksplore. Karena kalo udah sampe satu titik, terus jaga konsisten itu jangan sampe mundur. Terus improve dan belajar. Ketika sampe di titik itu either berhenti dan stay di situ dulu. Make sure kita ajeg, tapi jangan sampe mundur. Dan kalo udah, kita maju lagi. Terus itu yang dilakukan, intinya jangan sampe mundur ke belakang aja. 

Berbeda lagi dengan Nupi, tantangannya ada pada saat dia masih tinggal dengan orang tuanya yang tidak paham dengan ramah lingkungan. Namun, wanita yang juga berprofesi sebagai musisi ini memberikan kiat berupa cara mengomunikasikan secara perlahan. 

Kita bisa coba sambungkan dengan uang atau ekonomi karena biasanya lebih mudah menyampaikan pesannya ke orang tua. Misalnya, pilah sampah itu bisa jadi uang lho. 

QnA

Bagaimana cara membangun mindset terhadap sampah ke anak-anak seperti apa?

Bisa ceritakan jika sampah yang kita hasilkan jika tidak dikelola dengan baik, meskipun sudah dibuang ke tempat sampah tidak akan hilang begitu saja, tapi hanya pindah tempat dan bisa menyelakai orang lain. 

Contohnya Mbak Denia sharing tentang temannya yang mengalami jatuh tangga kepeleset duduk itu karena ada orang yang buang gelas plastik masih pakai air. Gara-gara jatuh, itu temannya itu mengalami sakit sampe 10 tahun karena ada tulangnya bergeser. 

Kemudian bisa ceritakan faktanya dulu. Misalnya  jika ada kesempatan untuk mengajak anak-anak ke fasilitas TPA, bisa dilakukan untuk memberikan gambaran seberapa banyak sampah yang terbengkalai di TPA. Atau bisa aja ke tempat pengelolaan sampah. 

Kepikiran sama TPA organisme, bakteri sama jamur, menghasilkan enzim yang bisa mengurangi sampah plastik. Kalo sampah rumah kan bisa kita kompos. Kalo anorganik bisa masukkin ke bank sampah, tapi gimana dengan plastik yang gak bisa diapa-apain, bahkan gak diambil pemulung, bisa gak sih diolah sama bakteri itu? dan bakteri-bakteri itu bisa gak sih diperbanyak sampai skala komersial. 


TPA ini isu semua negara dan kehawatiran pemerintaah terhadap TPA juga tidak tepat sasaran. Sebagian besar yang bikin TPA meledak, longsor, penuh itu bukan sampah plastik, tapi organik. Namun, banyak yang menarasikan jika plastiklah yang menjadi biang kerok, karena duitnya di situ. 

Makanya sebagai masyarakat, kita bantulah pemerintah untuk menangani sampah organik ini dengan mengompos. Karena yang plastik ini begitu kepilah diserap dengan sangat cepat walaupun dari semua jenis plastik dan material anorganik gak semua bisa didaur ulang. Mentok banget 50%. 

Tapi kalo kita mau nyelesain masalah, tanganilah sampah organik dari makanan dan dapur, karena organik jadi masalah yang paling besar. 

Dan biar plastik gak makin banyak di TPA, kita harus preventif depannya dulu yaitu dengan mencegah sampah plastik ini masuk ke TPA biar gak ke campur. Ini adalah langkah awal agar kita tidak menjadi orang-orang penyumbang sampah di TPA lagi. Kalo mager pilah sampah, harus cegah sampahnya dari awal. 

Gimana caranya agar para suami bawa zero waste swap saat nggak sama istrinya?

Dari Nupi memberikan tips agar sebaiknya para istru memberi tahu dulu alasan dasarnya, mindset, dampaknya kenapa perlu bawa peralatan-peralatan zero waste ini. Mungkin itu bisa jadi senjata kalo udah punya anak, di mana ngelakuin ini biar generasi yang akan datang bisa jadi lebih baik. Dan akan lebih personal lagi kalo diceritakan dari pengalaman orang terdekat. Karena cerita personal ini yang lebih nyangkut daripada fakta-fakta scientific. 

Kalo Mbak Denia, lebih ke siapin aja semua peralatan zero waste swapnya di tasnya misalnya bawain bekal dengan wadah reusable, tumbler.

Sedangkan untuk sampah di luar, misalnya jajan kopi, mending pendekatannya ke arah yang membahas ekonominya seperti beli kopi di luar mahal ya, bisa sampe Rp50.000. Bisa juga bawain kopinya untuk diseduh di kantor. Cari angle yang berbeda untuk menyampaikan messagenya, daripada sampaikan masalah sampahnya. Sering-sering ngajak dine in daripada takeaway. 

LWLTalk kali ini banyak banget insight yang gue dapat. Makanya sampe bela-belain nulis di blog biar kalo butuh informasinya bisa baca-baca lagi. Semoga yang baca postingan ini juga bisa dapat manfaatnya ya!
  • 0 Comments
Newer Posts Older Posts Home
BloggerHub Indonesia

About me

Eka-Rahmawati


Eka Rahmawati

"Behind Every Successful Woman, It's Her Self — Unknown


Follow Us

  • instagram
  • Twitter
  • facebook
  • Linkedin
  • YouTube
  • Kompasiana

Banner spot

Blogger Perempuan

recent posts

Labels

Belajar Bareng Buku & Film Cooking digital agency Healthy Kecantikan Kelas Penyiar Indonesia Lomba blog Makan Melancong Produk Lokal Review

Popular Posts

  • Kenalan dengan InShot, Aplikasi Edit Video untuk Pemula yang Mudah Digunakan
  • Senangnya Jadi Narablog di Era Digital
  • 7 Langkah Perawatan Wajah yang Wajib Dilakukan Perempuan

My Portfolio

  • SEO Content Writing 1
  • SEO Content Writing 2

Blog Archive

Eka Rahmawati. Powered by Blogger.

Pageviews

instagram

Created By ThemeXpose | Distributed By Blogger

Back to top