Berbagi Kiat Membaca Efektif Bersama Fellexandro Ruby

 


berbagi-kiat-membaca-efektif-bersama-fellexandro-ruby

"Gue tahun ini harus baca xx buku." 

"Gue harus take action mulai dari sekarang setelah baca buku self development ....."

"Gue mau bikin akun GoodReads ah."

"Keren kali gue ya kalau bikin highlight di Instagram tentang buku yang gue baca."

"Gue mau rajin nulis soal resensi buku yang abis gue baca, ah."

"Ih buku BLA BLA BLA ini lagi ngetren nih. Gue harus baca juga, ah. Biar nggak ketinggalan."

Itu beberapa rencana yang dulu saya sering buat setiap tahunnya dan mindset yang saya miliki terkait membaca buku. 

Hasilnya? 

Tidak sesuai dengan harapan :(

Sampai ada satu momen yang mengubah mindset  membaca saya, yaitu membaca postingan Koh Fellexandro Ruby di Instagram yang berjudul "WHY IS IT SO HARD TO READ & FINISH A BOOK?" yang saya temukan akhir 2020 lalu.

Dari judulnya aja sudah menggambarkan masalah yang saya alami. 

Mindset yang Salah tentang Membaca Buku

Di postingan Koh Ruby tadi, sangat tercerahkan terkait membangun habit membaca. Terus awal Desember 2021 ini saya juga berkesempatan ikut acara diskusi bersama komunitas Fokal. Seperti yang bisa kamu lihat di header image, bintang tamunya Koh Ruby yang memang sudah terkenal sebagai 'pembaca'.  

Saya coba rangkum dari postingan Koh Ruby yang ada di Instagram dan diskusi kemarin ya apa saja sih mindset yang salah yang sering dimiliki oleh 'pembaca' Indonesia?

  • Nggak harus menyelesaikan semua buku dari halaman pengantar sampai cover belakang. Orang suka merasa bangga dan pede banget kalau sudah bisa menyelesaikan puluhan atau bahkan ratusan buku.
  • Buku harus dibaca secara berurutan bab 1-10. Nggak boleh ada yang sekip. Padahal nggak semua harus dibaca begitu. Mungkin kalau buku pelajaran sama buku tutorial iya kali yah. 
  • Baca buku yang lagi ngetren atau ikut-ikutan temen biar dikira up to date juga dan bisa di posting di Insta Story. Padahal bisa jadi buku-buku tersebut bukanlah bacaan yang kita perlu. Kalau misalnya kita baca buku yang kita nggak butuh, jadinya nggak interested untuk menyelesaikan buku ini. 
  • Membaca buku tujuannya hanya mencapai angka (seberapa banyak buku yang sudah dibaca, bukan mengejar kualitas atau efektivitasnya).
  • Malu kalau nggak selesai baca bukunya. Padahal tugas sebuah buku sudah selesai jika ia sudah menjawab kebutuhan kita atau menjawab pertanyaan kita. Bisa jadi jawaban dari pertanyaan kita, kita temukan langsung di bab ketiga atau di bab ke lima. Sisanya nggak perlu kita baca karena bukan bagian yang kita perlukan. Hal tersebut nggak apa-apa banget dilakukan. 
  • Membaca hanya untuk dilihat orang lain. (Padahal mah, siapa juga yang peduli yaaak)

Membaca yang Efektif Itu Maksudnya Apa Sih?

Perlu memisahkan being productive dan being effective. Ukuran produktivitas yang paling mudah dilihat adalah dalam kurun waktu sekian kita bisa menyelesaikan berapa banyak buku? Atau kalau kerja, saya kerja berapa jam, ada berapa banyak output yang bisa saya hasilkan. 

Namun, jarang orang membahas tentang productivity quality of the output. How does the book impact our life? Hal yang terpenting dari membaca buku sebenarnya bukan soal angka atau seberapa banyak buku yang sudah kita baca. Tapi seberapa pengaruhnya untuk si pembaca. 

Sedangkan membaca yang efektif itu sebaiknya punya goal atau tujuan misalnya untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dia hadapi. Dengan begini,biasanya membaca akan jadi lebih senang dan menikmati. Membaca buku yang sama dan dirasa buku tersebut memberikan impact yang besar di hidup kita, lalu kita baca misalnya sampai lima kali, sama saja seperti membaca lima buku. Karena yang kita kejar efektifnya. 

Jadi seberapa besar mengubah hidup dan seberapa besar berdampak untuk hidup kita.  Baca ulang buku juga bisa membuat kita lebih memahami dan lebih powerful untuk kita bisa lebih memahami isinya. 

Jadi kita nggak perlu selalu membaca buku untuk mengejar produktivitasnya atau jumlah bukunya. Tapi yang lebih penting seberapa efektifnya buku itu untuk hidup kita. 

Cara Koh Ruby Meng-ekstrak Informasi dari Bacaan-bacaannya dan Menuangkannya Sebagai Karya

Ada dua take away yang bisa dipakai. Berdasarkan pengalamannya, belajar ada dua cara yang efektif . Satu dipraktikkan dalam keseharian. Jika dipraktikkan berulang-ulang setiap hari itu bisa jadi momen kita berlatih. 

Kedua, sambil baca buku itu sambil nyiapin seolah-olah materi kuliah dari buku itu. Jadi dicatat dan jika ada sesuatu yang menarik dari buku itu bisa Koh Ruby ajarin ke orang lain dalam bentuk presentasi dan dibikin ilustrasinya. 

Jadi kalau ada bagian yang bagus langsung di-highlight, take notes,atau di screen capture. Koh Ruby sendiri mengandalkan aplikasi Paper (sayangnya di Android belum ada) untuk corat-coret  layakya booknotes dan bisa dijadikan sebagai presentasi intisari atau bagian buku yang penting. 

How To Bulid Second Brain 

Kebiasaan bikin notes di Paper dan mempraktikkan hal-hal dalam keseharian dari baca buku merupakan cara Koh Ruby membangun second brain-nya dia yang bisa dipakai kapanpun saat diperlukan. Bikin bank ide pun demikian. Jadi setiap ada inspirasi ide buat bikin konten bisa disimpan di bank ide tersebut. 

Saya baru paham ternyata ngumpulin ide itu ada nama istilahnya. Saya juga baru sadar, ternyata selama ini saya sudah menerapkan second brain untuk bikin konten baik artikel maupun buat media sosial pribadi di sheet. 

Kebiasaan Membaca Koh Ruby 

Ini jadi bagian yang paling menarik buat saya. Koh Ruby juga sempat spiill rahasianya membaca 100 buku per tahun lewat video di YouTube.  Nah, saat mengikuti acara diskusi Fokal, Koh Ruby juga spill cara lainnya. Kalau dirangkum, ternyata begini caranya. 
 
1. Koh Ruby termasuk orang yang suka menyelesaikan satu buku terlebih dulu baru beralih ke buku lainnya. 

2. Mulai dari membaca book summary 5-10 menit untuk kita tahu apakah buku tersebut bagus atau nggak atau cocok buat kita baca lebih lanjut. Sumbernya juga macam-macam. Kita bisa cari book summary yang ada di YouTube, Website Derek Sivers, aplikasi MentorGue, Aplikasi Shortform, dan podcast audio book. Salah satu referensi podcast audio book yang oke, namanya Noice.id (ini versi saya).

Jika setelah membaca atau mendengarkan summary book itu ada poin-poin yang ngena dan menarik banget sama diri, baru beli dan baca bukunya untuk diulik lebih lanjut. 

3. Baca daftar isi buku tersebut dan scan through daftar isinya, cari bagian atau bab yang pengen kita cari tahu banget. 

4. Memasukkan free time di schedule-nya. Jadi di free time ini dia bebas apakah mau baca artikel, nonton Ted ex video, mau nonton dokumenter di Netflix, atau spesifik baca. Dengan bikin schedule khusus untuk free time menurutnya lebih efektif karena nggak ada pressure tertentuTapi kebanyakan free time Koh Ruby manfaatkan untuk baca buku. 

5. Kalau penulis suka ngasih contoh lebih dari satu, nah sementara misalnya di contoh pertama atau kedua itu kita udah paham dan ngena banget, ya nggak usah dibaca semua contohnya. Yang penting dicatat atau ditandai dan diingat.

6. Dibarengi sama ritual lain. Misalnya kalau Koh Ruby lagi ngopi, dia juga sambil baca buku. 

7. Kurangi distraksinya. Jadi, kalau Koh Ruby mau baca buku untuk persiapan materi video DIBACAIN dia akan meluangkan waktu 2-3 jam baca buku di coffee shop . Fokus nggak terdistraksi apapun. 

8. Koh Ruby sendiri kalau nemu bacaan yang bagus dan mengena banget sama diri dia, dia akan baca buku itu berulang-ulang. Karena dengan membaca buku bisa mengubah perspektif. atau cara pandang seseorang. Bahkan Koh Ruby punya koleksi buku yang memang dia praktik-kan banget step by stepnya. 

Gimana Caranya Take Action Setelah Baca Buku ala Koh Ruby? 

Jika dalam satu buku ada bagian yang  mentrigger kita banget atau mendapatkan moment AHA-nya di situlah harus kita langsung di take notes dan pikirin 'gue mau ngapain ya untuk implementasinya?'  jadi jangan tunggu sampai bukunya selesai baru take action.

Bisa juga saat sedang membaca dan menemukan hal yang sangat relate dengan masalah yang ingin kita cari tahu jawabannya, segera lakukan atau buat action plan-nya saat itu juga. Kenapa ini penting? Karena ada hal yang mau diselesaikan dan jika sewaktu-waktu memerlukannya, ada dokumennya.

Cara Membangun Habit Membaca Bagi yang Impulsif atau Ketika Keinginan Membaca Muncul Mendadak

Ada sebagian orang yang keinginan membacanya datang dan pergi atau muncul secara tiba-tiba. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan aplikasi Kindle atau beli Kindlenya langsung. Agar kalau rasa ingin membaca buku muncul di saat-saat tertentu, jadi udah nggak perlu bingung lagi mau baca apa. Jadinya nggak ada alasan lagi "Gue lagi mau baca, tapi nggak bawa bukunya."

Namun, buat orang yang sulit untuk membaca, yang membuat kegiatan membaca menjadi lebih efektif jika buku yang dibaca tersebut dapat memberikan jawaban dari kegelisahan mereka atau mereka memiliki problem yang ingin diselesaikan. 


Trik agar Tidak Malas Membaca

Sebenarnya masalah dari menunda-nunda membaca bukan masalah waktu tapi emotional management. Jadi bikinlah rules dan ritual, ciptakan emosi yang menyenangkan ketika digabungkan dengan buku. Misalnya kalau mau ngopi  atau mau ngemil juga perlu dibarengi dengan baca buku. Bisa juga dengan membuat rules seperti "saya boleh main games satu jam, kalau sudah membaca satu jam." Jadi sambil melakukan ritual yang kita suka, dibarengi juga dengan baca buku.  

Menutup diskusi Fokal, Koh Ruby memberikan satu tips lagi yaitu carilah buku yang memang menjadi interest kita. Apa sih yang mau kita pelajari, apa sih yang mau kita cari tahu jawabannya. Dengan begitu kita jadi nggak malas lagi. 

"Bukan sebanyak-banyaknya buku yang kita baca, tapi seberapa efektif buku tersebut dipraktikkan dalam hidup kita sehari-hari." Fellexandro Ruby

Semoga sehabis membaca tulisan saya, jadi tercerahkan dan nggak ada lagi mindset yang salah terkait baca buku, ya!

Baca juga: Mengatasi Quarter Life Crisis Selama Pandemi dengan Buku



You Might Also Like

20 comments

  1. Seperti menemukan berlian!!! kenapa tulisannya relate banget sama pertanyaan-pertanyaan yang muter di otak aku mba, huhu. Ini aku beli kindle sejak dua tahun yang lalu, tapi judul buku yang aku baca selama dua tahun utu ga lebih dari tiga buku. Mengsedih sekali... Makasih Mba udah tulis tips-tips dari Koh Ruby. Semoga aku bisa praktekin hehe aamiin

    ReplyDelete
  2. Saya tuh pengen banget bisa rutin membaca buku lagi. Dulu bisa membaca banyak sekali buku. Semakin ke sini semakin menurun. Kalau dipikir-pikir memang sekarang banyak terdistraksi. Kayaknya memang harus mulai fokus lagi. Ya mungkin gak sampai 2-3 jam seperti yang dilakukan Koh Rudy. Setidaknya saya mau mencoba fokus 1 jam dulu. Semoga aja bisa

    ReplyDelete
  3. Yeah sangat bagus tipsnya seberapa efektif bukan produktif kita baca buku. Juga tips untuk rule supaya kita stick to the rule. Terima kasih.

    ReplyDelete
  4. samaan sih kalo menyangkut buku, seringnya malas nerusin atau bahkan mau mulai aja susah. ternyata emang baca bukugak bisa sekadar ngikutin tren atau biar keren kalo di post di feed sosmed. emang sebaiknya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. biasanya aku emang kalo baca buku ya sesuai dengan masalah yang lagi aku hadapi. dari dulu selalu begitu. makanya gak banyak buku yang aku baca diluar case itu. terus, emang baca harus sediain extra time yang emang kudu dan wajib. kalo gak gitu ya gak bakalan kelar - kelar.

    aku setuju dengan quote pemungkas di akhir artikel nih. emang bener, yang harusnya bikin kita keren bukan sebanyak apa buku yang udah dibaca tapi sebanyak apa yang kita praktekin ( untuk buku self development ). kalau novel sih, aku malah pengennya banyak baca, hehehe

    ReplyDelete
  5. nasihatnya nendang banget ya mbak, jadi inget diri sendiri nih. Kadang buku yang aku baca suka mandeg di tengah jalan, terus ambil buku baru. Padahal membaca yang efektif itu selesaikan tuntas gak mesti dibaca semua ya, bisa take notes untuk hal yang penting dan perlu dihighlight. Makasih mbak sharingnya, jadi semangat lagi buat menyelesaikan baca buku dengan cara yang efektif

    ReplyDelete
  6. Tulisan yang sangat bagus

    izin bookmark ya?

    selama ini saya baca buku ya baca aja, padahal ada cara baca yang efektif ya?

    ReplyDelete
  7. Bener banget, bahkan saya pun termasuk yang gak baca full satu buku per halamannya terkadang, terutama yang non-fiksi biasanya lebih milih mana yang kira2 penting, dan diambil irisannya. Pas baca novel juga kadang saya sering loncat kalau di tengah-tengah udah bosan. Hehe ngerasa ada temen

    ReplyDelete
  8. Wah jadi betul ya yang saya lakukan.. kadang saya lewati bagian tertentu dengan harapan nanti dibaca kalau lebih luang... tapi suka ada perasaan ga enak semacam rasa bersalah....hehe...Harus dihilangkan berarti.

    ReplyDelete
  9. memang membaca yang efektif itu ada triknya kok, tinggal kitanya aja mau belajar, lagian banyak baca jadi dapat banyak insights soal dunia di sekeliling kita ya

    ReplyDelete
  10. Whua keren banget nih koh Rudy, kayknya habis membacaku udah mneguap entah ke mana karena banyaknya distraksi dari anka-anak, kayaknya mau mulai nerapin tipsnya Koh Rudy, moga bisa

    ReplyDelete
  11. Mba, aku baru tahu kegiatan ini. Sayangnya telat ikut. Aku juga nggak semua buku aku baca dari awal sampai akhir. Walaupun seringnya demikian. Tapi kalau novel atau cerpen dan sejenisnya biasanya aku baca semuanya mba

    ReplyDelete
  12. Btw bukunya koh Ruby yang judulnya You Do You jadi salah satu buku favorit saya. Dan setelah baca bukunya saya mulai sering nonton youtubenya juga. Konten koh Ruby emang insightful banget ya

    ReplyDelete
  13. Juara banget tipsnya Koh Rudy.
    Insightful.
    Kalau aku lebih memilih membaca buku sesuai dengan kebutuhan jiwa. Jadi selalu tergantung dengan cover buku dan judul, yang menurutku sangat menggambarkan isinya.

    Sama baca bagian resensinya.

    Tapi kini, aku ikutan club buku baca sehari dan dilaporkan. Semoga menjadi lebih baik dalam mengambil sari-sari dan hikmah dalam buku bacaan.

    ReplyDelete
  14. sejak punya anak saya juga jarang bisa baca buku sampai selesai mbaa haha kecuali kalau memang suka banget ama topiknya atau ada waktu luang. selebihnya, ya saya mencoba baca efektif juga

    ReplyDelete
  15. Jadi pengen baca stelah baca reviewmu mba, coba ntar cari kebetulan aku langganan gramedia digital siapa tahu ada

    ReplyDelete
  16. Aku sekarang baca buku loncat-loncat jarang teratur dari awal sampai akhir...heu. Pengen banyak baca buku lagi tapi baru sebatas pengen bentrok sama malas dan banyak urusan.

    ReplyDelete
  17. Buatku membaca itu efektif kalau aku tuliskan lagi materinya supaya betah di otak dan bisa digunakan ketika perlu ^^ Makasih tipsnya mbak..

    ReplyDelete
  18. untuk buku non fiksi pastinya aku memilih-milih hampir sama yang seperti dilakukan Koh Rudy mba tapi kalau untuk novel 500 halaman bsa kubaca dalam sehari wkwk emang ye dasarnya pilih2 tapi betul banget loh ketika enjoy baca jadinya berkelanjutan dan nagih

    ReplyDelete
  19. Kalau aku sendiri memang jarang selesai baca buku, kecuali Novel. Biasanya aku membaca yang sesuai dengan apa yang aku butuhkan juga. Yang penting aku suka baca buku itu.

    ReplyDelete
  20. Kalau aku baca buku ya karena suka baca mba. Bukan ikut-ikutan apalagi biar keliatan up to date. Hihi

    Malah aku suka banget beli buku second atau yg terbit udah lama krn biasanya akan didiskon & harga pastinya lebih murah. Aku paling anti belibl buku yg baru rilis, soalnya lagi mahal-mahalnya, wkwkwk

    ReplyDelete