How To Make Your CV Stand Out?

Sabtu (23 Maret 2024) saya mengikuti webinar tentang bagaimana cara membuat CV yang bisa dilirik oleh HRD. Narasumbernya adalah Pieter Andrian VP Group HR di EMTEK. Ada banyak insight yang saya dapat dari sesi webinar ini. Biar nggak lupa apa aja isinya dan kamu juga bisa ikutan belajar, berikut saya bagikan poin-poin pentingnya!


Kita Harus Punya Personal Branding

Kalau mau bikin powerful CV, harus punya personal branding yang baik. Bisa jadi CV kita nggak dilirik itu karena kita belum punya personal branding. 

HR zaman sekarang jarang cuma melihat CV saja. Pasti kita akan dilihat social medianya. Jadi, social media kita akan distalking. Nah, buat yang nggak punya media sosial sama sekali itu sebenarnya bad news. 

 Kalau followers kita banyak di Sosial Media akan meningkatkan probabilitas peluang disukai oleh perusahaan cukup tinggi. Alasannya karena berarti bisa mengelola SEO-nya, bikin copywriting yang baik, bikin konten disukai banyak orang. 

Di Social Media itu penting. Gimana kita eksis di social media. Nggak cuma di social media Instagram dan TikTok, harus di Linkedin juga. Lebih bagus lagi kalau punya website. 


4 Elemen Penting dalam Membangun Personal Branding 



  • Personal Proof: Kamu nulis di CV tuh bener atau nggak?
  • Social Proof: Seperti socia media.
  • Association: Orang-orang yang kerja bersama kita.
  • Recognition: Pengakuan masyarakat terhadap kita.
 4 elemen ini harus ada buktinya agar HRD bisa melihat langsung. 

Personal Proof



Bagaimana kita meng-highlight atau meng-emphasize hal-hal seperti education, experience, achievement, dan hal lain yang bisa ditonjolkan dari diri kita. 

Makanya untuk teman-teman yang belum memiliki pengalaman, jangan berkecil hati. Pengalaman dan achievement bisa didapat dari magang, personal project, dll jangan malas-malasan. 

Social Proof 

Kalo kita punya karya, berkegiatan yang positif seperti volunteer, berkegiatan sosial, dapat achievement, dapat award, ada project dll bisa dishare di media sosial.  Sehingga nantinya orang yang melihat tahu kalo kita itu suka berkegiatan apa, dll. 

Di media sosial kita juga perlu menghindari mengeluarkan komentar negatif, memaki orang, dan hal-hal lain yang bisa merusak citra kita. 

Asosiasi 

Ini berkaitan dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan kita dan yang memberikan rekomendasi di linkedin ke kita. Bahkan saat kita magang pun kita juga bisa meminta recommendation dari atasan, mentor, supervisor, sesama tim dll di Linkedin kita. Jadi siapa aja yang connect sama kita, How people feel about you?

Recognition

Kalau kita punya prestasi apapun, misalnya lomba piano, lomba meukis, lomba menyunyi, atau apapun bisa taro aja, pernah jadi pembicara, sutradara, dll. 

Unique Value Propotition

Gimana orang lain melihat kita? Apa bedanya kita dengan orang lain? Apa excellent-nya kita? Untuk bisa membangun prepotition ini bisa dengan mengenali diri dengan mencari tahu SWOT kita, skills dan kompetensi. Strong, objektif, dan kita mau jadi apa harus ada di short summary. 


Basic Mentallity




Jika ada stimulus atau problem kalo langsung merespon seperti menyalahkan sesuatu, pembenaran, melakukan solusi tanpa analisis biasanya 80% merespon berarti termasuk manusia biasa -biasa saja. 

Sedangkan yang biasanya orang cari ada kriteria 4 sehat 5 sempurna. Maksudnya adalah EQ, IQ, SQ (spiritualitas/etika yang tinggi), intuition/ execution (bertindak). Di zaman sekarang, minimal kita punya 4 ini. Tapi, lebih spesial lagi dengan AQ: Resilience (tahan banting). Sebab saingannya sekarang makin berat karena bukan hanya manusia, tapi juga AI. 

Bikin CV sesuai dengan pekerjaan yang kita apply. Kalo kita apply di 3 posisi, harus bikin CV yang berbeda. Jadi, jangan bikin 1 CV untuk semuanya. Karena highlightnya beda, emphasize-nya beda, kualitas kamu juga beda. Kecuali kalo apply yang posisinya mirip-mirip. 

Optimize Linkedin

Linkedin juga penting karena HR maupun head hunter juga mengecek semua media sosial kita termasuk Linkedin. HR bisa memvalidasi dengan adanya koneksi yang banyak dan rekomendasi dari rekan kerja kita. 


Sesi QnA: 

Seperti biasa di sesi ini peserta dipersilakan bertanya via chat maupun berbicara secara langsung. Saya memanfaatkan kesempatan ini. 

Ada beberapa pertanyaan yang saya tanyakan: 

1. Apakah kartu nama masih berlaku di era media sosial ini? 

Masih. Dengan menggunakan kartu nama orang bisa jadi mengingat kita dan memudahkan kita kalau ketemua sama orang di acara mana gitu, khususnya untuk orang yang jarang menggunakan media sosial, kita bisa memberikan kartu nama kita ke mereka.

2. Apakah boleh kita sebagai kandidat tidak mengirimkan beberapa hal yang diminta perusahaan, yang menurut kita terlalu privasi, seperti rekening koran?

Lebih baik kita tanya dulu ke pihak perusahaannya untuk tujuan apa rekening koran atau file lainnya yang tidak lazim diprekrutan akan digunakan? Jika alasan yang diberikan tidak masuk akal, kita nggak perlu kasih. 

3. Sertifikat seminar, workshop, pelatihan, atau sertifikasi sepengaruh apa di cv di mata HRD?

Ternyata ada pengaruhnya dan bisa kita masukkan beberapa yang paling terbaru dan relate dengan posisi yang dilamar. Di Linkedin juga perlu memasukkan sertifikat tersebut. Sebab di bagian ini HRD akan melihat keaktifan kita dalam mencari ilmu dan upgrade diri. 

Sebanyak apapun sertifikat yang kita miliki itu tidak sia-sia dan pasti ada pengaruhnya di mata HRD. Namun, pastikan sertifikat yang dimasukkan dalam CV adalah sertifikat yang bidangnya relevan dengan yang kita lamar. 

4. Dari 5 kecerdasan yang sebaiknya dimiliki, kira-kira mana sih yang kita harus fokuskan sehingga kita bisa lebih stand out  di mata rekruter dan bagaimana mengembangkan kecerdasan tersebut? 

Minimal kita memiliki kecerdasan EQ yang baik. Ada dua syarat memiliki EQ yang tinggi. 
a. Pada saat stimulus atau problem datang, nggak langsung merespon tapi dianalisis dulu. 
b. Self Regulation (pengendalian diri). Contohnya adalah tidak menyalahkan BOSS (Tidak menyalahkan BARANG, tidak menyalahkan ORANG, tidak menyalahkan SITUASI, tidak menyalahkan SEGALA SESUATU. 

Kalau kita masih suka menyalahkan BOSS itu, berarti kita khilaf. Kalo ngerespon tanpa dipikir, tanpa diproses adalah khilaf. 

Zaman sekarang itu HR mencari yang deep generalist. Specialist masih dicari tapi deep generalist disukai. Deep generalist maksudnya adalah orang yang secara general menguasai banyak hal, tapi ada satu atau dua bidang yang dia cukup tajam dan dalam penguasaannya. 

Berkegiatan yang positif itu akan menambah credential kita dan menambah nilai kita. 

Tips tambahan: 

  • Bikin cover letter itu sangat bepengaruh. Karena itu menunjukkan effort kita lebih terhadap lowongan yang ada. 
  • Cover letter itu juga dibuatnya customize, pasti beda untuk setiap posisi pekerjaan. 
  • Adanya cover letter itu menjelaskan ke HRD kenapa kamu layak diinterview. 
  • Jangan jadikan AI itu musuh, tapi jadikanlah sebagai partner. 
  • Carilah pengalaman yang terkait dengan job yang ingin kita lamar.
Gimana catatan materi dari saya? cukup lengkap kan! Semoga yang membaca rangkuman ini bisa mempraktikkan ke CVnya masing-masing dan bisa mendapatkan pekerjaan impiannya!

 









You Might Also Like

0 comments