Gaya Hidup Zero Waste Bersama Si Kecil




Aku sudah hampir dua tahun menjalani gaya hidup zerowaste atau minim sampah. Tentu dalam perjalanannya tidak sempurna. Masih suka lupa bawa barang reusable, misalnya tas kain untuk belanja atau wadah makanan saat jajan di luar. Tapi nggak apa-apa, wajar kok kalau kita lupa. 

Aku sendiri nggak mau menjadikan beban. Kalau misalnya lupa ya sudah, bertekad besok bakal lebih baik lagi dan sebisa mungkin mengurangi sampah. 

So far selama menjalani gaya hidup minim sampah atau zero waste aku merasakan beberapa manfaat seperti jadi jauh lebih hemat, lebih memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan bukan mengedepankan keinginan, dan merasa hidup jauh lebih sederhana karena pilihannya jadi lebih sedikit.

Jujur, aku ingin sekali menjadikan gaya hidup zero waste ini jangka panjang dan sebisa mungkin aku juga terapkan saat kelak nanti sudah berkeluarga dan memiliki anak. 

Nah, ngomong-ngomong soal zerowaste di lingkungan keluarga, beberapa hari lalu aku menonton IG Live dari Buumi Playscape yang membahas penerapan gaya hidup zero waste di keluarga khususnya bersama si Kecil. 

Narsum yang dihadirkan yaitu Mba Maurilla Imron yang merupakan founder dari ZeroWaste.id. Pada kesempatan tersebut, ibu satu anak yang lebih sering disapa Mba Muril ini membagi pandangan, pengalaman, dan kiatnya dalam penerapan zero waste sehari-hari termasuk pada anak perempuannya bernama Lana. 

Mbak Muriel pada sesi ini juga membagikan ide dan rekomendasi permainan yang ramah lingkungan dan murah bahkan gratis.

Apa Itu Gaya Hidup Zerowaste Menurut Mbak Muriel?

Menurut Mba Muril gaya hidup zero waste merupakan gaya hidup yang bertujuan agar kita tidak mengirim sampah ke tempat pembuangan akhir atau memberikan sedikit dampak buruk bagi lingkungan dan kalau bisa nggak sama sekali. Caranya dengan bijak mengonsumsi dan memaksimalkan sumber daya yang dimiliki.

Yang Membuat Mbak Muriel Memulai Gaya Hidup Zero Waste

Untuk Mbak Muriel sendiri trigger pertama kali concern terhadap lingkungan karena melihat video seorang diver asal Inggris yang sedang menyelam di Nusa Penida, Bali. Di video itu divernya nunjukkin sampah-sampah plastik sisa konsumsi. Dari situ Mbak Muriel mulai tergerak untuk cari tahu soal fakta-fakta sampah di Indonesia. 

Termasuk fakta banyak hewan laut yang mati karena sampah plastik. Misalnya penyu mati karea hidungnya tertutup sedotan plastik atau paus yang mati karena penyebabnya mengonsumsi plastik. Saat di belah perutnya ternyata banyak sampah plastik. 

Hal Pertama yang Diubah Mbak Muriel Saat mengetahui soal Zero Waste

Berdasarkan pengalaman Mbak Muriel, langkah pertama yang ia lakukan yaitu mencari tahu apa sampah sekali pakai yang sering kali dihabiskan.  Ia mencoba mengganti produk yang dipakai secara reguler yang sekali pakai ke reusable.  Nah, Mbak Mureil sendiri pembalut sekali pakailah yang sering digunakan. Lalu ia memilih untuk menggunakan menstrual cup. 

Lalu mulai mencoba hal lain, misalnya membawa tas belanja kain, wadah makanan, dan tumblr sendiri saat berpergian. 

Penerapan Zero Waste Setelah Menikah dan Punya Anak 

Pasti ada challenging juga dan zerowaste itu juga berkaitan sama mindset.  Karena nggak mungkin ada orang yang nggak menghasilkan sampah sama sekali. Penerapan zero waste lebih kepada tanggung jawab terhadap barang atau produk yang kita gunakan atau konsumsi. Dan sebelum mengonsumsi tuh sebaiknya kita pikirkan dulu agar bisa maksimal digunakan, ramah lingkungan, dan tidak mubazir.

Jadi kalau itu sudah ada di-mindset, mau nggak mau apa yang mau kita beli atau yang mau kita kasihin ke anak tuh, kita bakal mikir dua kali. Kayak, eh ini ada nggak sih produk yang lebih sustainable atau ramah lingkungan? Apakah produk ini harus dibeli?, untuk produk ini ada nggak ya yang reusable?

Gimana nggak challenging, aku yang masih single dan tinggal bareng sama orang tua aja juga mengalami kesulitan. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan atau anggapan dari orang tua kenapa sih harus 'nimbun' sampah di rumah. 

Padahal kemasannya sudah dibersihkan lho itu. Tapi mereka masih menganggap itu berbahaya. Tapi aku berusaha menjelaskan saja jika kemasan yang dikumpulkan itu nggak bakal menimbulkan bakteri karena sudah dipastikan bersih sebelum dikirim ke bank sampah. 

Terus misalnya saat berpegian ke luar rumah. Jujur memang bawaannya jadi banyak. Misalnya bawa tumblr, sedotan stainless, cutlery set, dan lain-lain. Terus Mama suka nanya, itu tas kok penuh, memang isinya apa saja? Pokoknya memang harus sabar menjelaskan ke keluarga soal gaya hidup ini. 


Membuat Mainan atau Melakukan Aktivitas yang Biasa Dilakukan dengan Produk Recycle

Mindful Walk

Menurut Mbak Muriel yang namanya activities inspiration itu ada banyak banget hal-hal yang bikin orang tua dan anak jadi terkoneksi dengan lingkungan sekitar. Mbak Muriel sendiri fokus dengan umur Lana yang mau menginjak tiga tahun dengan menumbuhkan kecintaan terhadap apa yang ada di sekelilingnya dan membuat dia mindful dengan apa yang ada di sekitarnya dia. 

Contohnya dengan mindful walk. Jadi sambil jalan santai kita ngobrol sama anak. Lihat kiri dan kanan. Pasti ada aja deh yang baru dan bisa menambah pemahaman anak terhadap alam atau lingkungan.  Misalnya memperhatikan awan yang biru, merasakan panasnya matahari, mencari tahu tentang tanaman yang sedang dilihat, memperhatikan warna-warna daun beda-beda dan bentuknya juga beda-beda.

Berkreasi  dengan Arts dan Craft dari Bahan Natural

Lana sering diajak Mbak Muriel untuk memanfaatkan bahan natural yang ada di sekitar saat ingin membuat arts dan crafts. Misalnya dengan memanfaatkan bunga atau daun yang berjatuhan.  Lalu diambil bunganya dan ditaro di tempat gitu. Setelahnya dulukis bunga atau daunnya, kemudian ditempel di kertas gambar. Dari main di outdoor kita juga bisa kreatif menggunakan bahan-bahan alam yang kita temukan di rumah.

Membuat Mainan Menggunakan Bahan Alam

Contohnya Mba Muril dan keluarganya pernah ke gunung dan menemukan pohon pinus kecil. Lalu mba Muril bikin mainan dari kardus yang dilubangi agar Lana bisa memasukkan bahan alami pohon pinus kecil tersebut ke kardus.








Puzzle Hewan


Bisa juga ciptakan mainan berupa puzzle yang dibuat dari gambar yang diprint kemudian ditempeli di  kardus yang dipotong kotak. Terus dijadikan puzzle gitu. Mainan puzzle ini bahkan bisa disimpan untuk anak kedua, dstnya juga lho.



\



Sumber referensi mainan anak ramah lingkungan bisa lihat di Pinterest dan mainan-mainan yang dibuat atau disebutkan tadi oleh Mbak Muril dibuat dengan barang bekas. 




Intinya jika ingin membuat mainan dari barang bekas atau bahan alami pikir kan dulu ide kreatifnya apa, apa yang ada di rumah dipakai dan kalau nggak ada baru beli. 

Toy Rotation dan Sewa Mainan

Anak kecil itu cenderung cepat bosan dengan mainan yang sama terus. Jadi perlu diberlakukan toy rotation. Dengan toy rotation akan membuat anak merasa ada mainan yang baru terus dan berbeda-beda. Anak pun jadi nggak terlalu punya banyak akses ke mainanya dia. Karena kalau dibiarin, anak bisa jadi overwhelm dan dia jadi udah kenal semua akhirnya dia cepat bosan. Kalau menerapkan toy rotation kan, jadinya ada mainan yang baru lagi buat dia. Selain melakukan toy rotation, Mbak Muriel sendiri juga suka menyewa mainan untuk anaknya.

Kesulitan Menjalani Gaya Hidup Zero Waste

Terkadang ada saatnya diri sendiri kalah dengan keinginan. Bila hal ini terjadi ingat kembali sama strong whynya kita mau memulai gaya hidup minim sampah ini. Kalau misalnya memang lupa misalnya bawa tas belanja kain jadi kita harus mau nggak mau pakai plastik sekali pakai, ya sudah gapapa. 

Yang penting berusaha memaksimalkan, mengelola, dan bertanggung jawab dengan sampahnya. Kemudian bilang sama diri sendiri I wiill do better tomorrow. Jangan menyalahi diri sendiri. Gak apa-apa kalau kita masih menghasilkan sampah.

Keuntungan dari Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste

Ada beberapa hal yang bisa dirasakan dalam hidup setelah menerapkan gaya hidup zero waste. Menurut Mbak Muriel, untuk dirinya sendiri lifestyle ini membuat hidup jadi lebih terencana dan terorganisir, mengonsumsi makanan lebih sehat, hemat jangka panjang karena kita menggunakan barang yang reusable, mengenal diri sendiri dan kebutuhan, lebih aware dengan lingkungan sekitar dan alam, lebih menghargai pemberian Tuhan dan jadi lebih banyak bersyukur, hidup juga jadi lebih sederhana. 

Zero waste itu adalah proses, jadi nggak bisa langsung kita merubah habit yang sudah lama tebentuk. Tapi,  ingatlah kalau misalnya kita sudah mulai sedikit-demi sedikit menerapkan gaya hidup zero waste, misalnya sudah mulai belanja dengan membawa tas kain sendiri atau membawa tumblr. Jangan lupa untuk ditambah terus progresnya. Jadi setelah kita berhasil konsisten di satu, dua hal, kita bisa tambah terus tindakannya.

Trik Membeli Perlengkapan Bayi yang Ramah Lingkungan 

Tak jarang ibu yang memiliki bayi dan ingin mencoba perlengkapan bayi yang ramah lingkungan terhalang karena masalah biaya, karena biasanya harganya mahal. Mbak Muriel sendiri memberikan tips.

Menurutnya memang untuk menerapkan zero waste ini kita perlu menyesuaikan dengan finansial dan kondisi. Dan kalau membelinya di depan sekaligus pasti mahal. Nah, alternatifnya bisa beli preloved atau belinya dicicil aja. Misalnya untuk popok kain atau clodi. 

Coba saja untuk tiap bulan beli dua clodi. Jadi nggak apa-apa dikombine sama popok sekali pakai. Nah, kalau clodi kainnya sudah cukup, baru tidak menggunakan popok sekali pakai. 

Menerapkan gaya hidup zero waste atau minim sampah memang tidak mudah, namun bukan berarti tidak mungkin diterapkan dan dibiasakan untuk anak kita. Jadi mulailah zero waste dengan perlahan dan konsisten.

IG Live ini ditutup dengan kutipan “We don’t need a handful of people doing zero-waste perfectly, but we need millions of people doing it imperfectly. Jadi jangan pernah merasa yang kamu lakukan nggak signifikan; every little thing matters. Start somewhere and keep doing it. Don’t stop!”


You Might Also Like

0 comments