Senangnya jadi
blogger tuh kalau ada orang yang terpengaruh sama apa yang kita
tulis. Jadi, saya punya pengalaman, salah satu junior di kampus namanya Nurul
tiba-tiba DM saya beberapa bulan lalu, karena dia melihat postingan saya Enggak Ada Alasan Buat Malas Baca Buku. Karena
Ada 6 Cara Atur Waktu yang Bisa Kamu Pilih yang saya posting di Insta Story. Dia bilang begini,
“ Kak Eka, aku baca
tulisan kakak. Terus apa yang Kak Eka alamin sama kayak aku, saking sibuknya
sama kerjaan aku jadi enggak punya waktu buat baca buku. Aku mau gitu
juga deh bawa buku kemana-mana, biar kalau ada waktu senggang
bisa baca buku, meskipun lagi di toilet hehe.”
Wah saya yang baca,
senang banget dong karena ada yang aware dan
terpengaruh sama tulisan saya. Itulah yang saya suka dari ngeblog. Selain
itu, ada lagi nih pendapat dari teman kantor saya.
“Lo mah enak bisa nulis punya blog, bisa kerja di mana aja terus sekarang job-job nulis banyak. Lah gue,
akuntan harus kerja di kantoran. Enggak bisa tuh kalo akuntan jadi freelancer gitu.”
Kata-kata yang
disampaikan oleh teman kantor saya ketika menemani dia jajan di sekitaran Blok
M itu masih saya ingat betul. Sebenarnya bersyukur juga punya skill menulis dan blog,
karena menurut saya kemampuan ini bisa bertahan seumur hidup. Kalau ada yang
tanya ke saya, kenapa saya suka menulis dan membuat blog? Singkatnya
begini.
Sekitar SMA kelas X atau
kelas satu tepatnya 2009, saya ikut-ikutan anak remaja lainnya dengan menyukai
Raditya Dika. Siapa sih yang enggak kenal dia? Buku pertamanya
sukses membuat saya terpingkal-pingkal dengan curhatannya yang sangat jujur
dan ngena banget di hati dan membuat saya mencari tahu lebih
banyak soal pria berzodiak Capricorn ini.
Usut punya usut,
ternyata si Radit mengembangkan dunia tulisannya melalui blog. Saya yang
totalitas menjadi fan-nya nyari tahu, apa sih blog sebenarnya.
Terus saya coba
bikin blog di blogger.com (saya lupa namanya apa) di tahun 2011
akhir tapi saya jarang nulis di blog karena kalau mau pakai internet harus
pergi ke warnet. Di tahun 2013 saya coba pakai Wordpress dengan nama
rahmawatieka.wordpress.com sampai Maret 2018. Bulan April 2018, saya memutuskan
untuk mendaftarkan blog saya menjadi Top Level Domain (TLD) dengan nama
rahmawatieka.com, karena melihat salah satu teman kantor saya, Ardan yang
ternyata doyan nulis juga dan dia lebih lama ngeblog dari
saya. Kalau ditanya, kenapa saya masih betah ngeblog sampai
sekarang? Ada beberapa alasannya.
Lebih personal
Dengan menulis blog,
saya bisa nulis hal-hal yang saya sukai atau rasakan. Setiap orang tentu punya
pendapat yang berbeda tentang satu hal. Jadi tulisan sangat terasa
orisinalitasnya. Selain itu, saya yang cenderung introvert lebih
mudah mengutarakan isi pikiran dan perasaan saya lewat tulisan dibandingkan
diomongin langsung ke orang.
Menulis sesuai passion
Masih ada hubungannya
dengan poin pertama. Ibaratnya blog itu rumah karya kita.
Berarti suka-suka kita dong mau nulis apa, bahkan blog tersebut
bisa dibuat ber-niche atau memiliki spesialisasinya. Jadi kita bisa
menyalurkan minat kita akan suatu hal. Kalau kamu nanya niche saya
apa? Saya bakal bilang, blog saya ini isinya campur-campur
atau istilah kerennya, lifestyle blog. Saya kadang nulis soal
pengalaman traveling, buku yang saya baca, atau kadang film,
dan hal-hal random yang menurut saya bisa bermanfaat. Semoga.
Memacu untuk terus belajar
Sebagai narablog (orang
yang mengelola blog sendiri) tentu
kita dituntut terus belajar. Misalnya, kita harus selalu up to
date akan isu-isu yang berkembang di media. Menulis blog, juga membuat kita lebih jeli dalam
melakukan riset untuk topik yang ingin ditulis agar tulisan kita bisa dipahami
secara jelas oleh pembaca.
Menjalin pertemanan dengan bloger
Jujur aja, menjadi bloger membuat
saya berkenalan dengan orang-orang baru baik yang sudah bertemu langsung atau
melalui cara blogwalking dan Whatsapp Group (WAG). Sekarang
sudah banyak juga komunitas online yang bisa menjadi wadah
untuk mengasah kemampuan ngeblog. Bahkan ada komunitas yang terbagi
atas gender, hobi, dan wilayah serta rajin membuat event atau
acara kopdar.
Warisan buat anak saya
Jangan ketawa ya baca
poin ini, hehehe. Meskipun saya belum menikah dan punya anak,
tapi saya pengin ada sesuatu yang bisa saya pamerin ke dia
kalau sudah besar dan dia bisa tertarik juga sama nulis, hehehe. Selain
itu, biar saya dan anak saya bisa sama-sama tahu dan mengingat (buat saya) jika
dulu saya pernah memiliki pengalaman apa, buku apa yang dibaca, dan lain
sebagainya.
Hal-hal yang membanggakan dan diperoleh selama menjadi narablog
Selama kurang lebih 8
tahun menjadi narablog, tentu ada berbagai hal yang saya peroleh, di antaranya:
Punya karya sendiri
Memang karya yang saya
maksud di sini bukan sesuatu yang berprestasi atau memperoleh hadiah jutaan
atau piala. Tapi, kalau ditanya apa yang membuat saya bangga menjadi narablog
adalah setidaknya saya punya karya yang bisa saya tunjukkan ke anak-anak saya
nanti.
Pekerjaan sampingan
Hingga saat ini Alhamdulillah saya
masih suka nerima job sampingan selain dari pekerjaan saya
sebagai content writer, dari blog juga
sesekali ada. Kadang job review atau artikenl blog post.
Memang sampai detik ini
saya belum punya prestasi blog yang membanggakan dan bisa
dihitung dengan jari kompetisi blog yang saya ikuti di tahun
2018. Salah satunya, saya ikut lomba blog yang membahas
tentang aplikasi tempat penyewaan coworking space, meeting, event, dan
lain-lain. Itu lomba blog pertama saya. Pas cek pengumuman
pemenangnya, eh ternyata bang Nodi yang jadi juara
pertama. Nah, ini awal “perkenalan saya” dengan blog Bang
Nodi.
Pasti buat orang-orang
yang tidak menang akan langsung cek blog
para juara. Terus cari tahu apa sih keunggulan tulisan
mereka. Lah ternyata pas dicek, ya gimana enggak menang, Bang
Nodi bikinnya pakai ada infografis lengkap bahkan sampai mesen ruangan
beneran di aplikasi tesebut lagi. Ya pokoknya komplit bangetlah hehehe.
Tapi meski saya enggak jadi juara (emang enggak ngarep-ngarep banget sih. Soalnya
baru pertama ikut lomba juga) saya dapat hadiah hiburan berupa flashdisk yang
kapasitasnya lumayan besar 15 Giga. Hehehe. Lumayan banget.
Saya jadi 30 pendaftar
terpilih di lomba tersebut. Dapat hadiah flashdisk rasanya
senang banget. Dipikiran saya pas nerima hadiah itu, “Oh gini
ya rasanya tulisan kita diapresiasi sama orang lain.”
Hadiah flashdisk yang saya dapatkan |
Dengan hadiah tersebut,
saya berpikir “Kalau saya serius buat konten atau nulis blog kemungkinan
saya bisa menang bisa terbuka lebar.” Saya tahu kalau sesuatu itu sudah
diniatkan untuk hadiah atau mendapatkan uang, ya jadinya karyanya enggak
maksimal. Namun, dengan ikut lomba blog juga bisa memotivasi
buat bikin konten maksimal, iya kan? Makanya banyak orang yang bilang, kalau
ikut lomba itu nothing to lose aja, yang penting melakukan
yang terbaik. Saya sepakat!
Menjadi seorang narablog
pasti ada tantangannya, di tengah era digital saat ini. Apalagi dengan
kemudahannya mengakses informasi membuat siapa saja bisa menjadi dan menyebut
dirinya narablog. Menurut saya sekiranya ada 4 tantangan seorang narablog.
Kalau menengok di tahun
2018 kemarin, Alhamdulillah sebagian besar resolusi saya soal blog terwujud
semua. Tahun itu, saya cuma punya 2 resolusi untuk blog, pertama
saya mau mendaftarkan blog saya menjadi TLD dan mau rajin nulis. Semenjak blog
udah TLD, saya lumayan rajin nulis. Memang belum tentu seminggu sekali atau 1
hari 1 tulisan, tapi seenggaknya tiap bulan saya ada 1 tulisan.
Nah, kalau ngomongin soal resolusi
saya tentang blog di tahun 2019 saya mau belajar lagi memperkaya blog saya
dengan konten yang lebih menarik. Secara, sekarang ada banyak banget bloger yang
lebih bagus dari sisi konten dan tampilan blognya. Di tahun Babi Tanah ini ada 4 resolusi 2019 saya terkait blog.
Apakah resolusi blog
tahun 2019 saya muluk-muluk? Semoga saja tidak ya.
Sampai Kapan Mau Ngeblog
Kalau ditanya mau sampai
kapan saya bekerja sebagai content writer di Agensi? Saya akan jawab mungkin,
maksimalnya 3-4 tahun. Sementara lain lagi, kalau ada yang tanya, mau sampai
kapan jadi narablog? Saya bakal jawab dengan lantang, SEUMUR HIDUP! Bahkan
sampai nanti saya punya anak pun saya pasti bakal share soal tema motherhood dan parenting. Intinya jangan pernah berhenti belajar untuk memperdalam dunia blog, karena di dunia digital ini sangat dinamis dan banyak sekali perubahan.
Sumber referensi: