Naikin Level Blog dengan Visual di Canva



Zaman sekarang apa sih pekerjaan yang gak mengandalkan Canva? Mau bikin CV yang kreatif aja pasti tujuan utama orang-orang membuka website yang dibuat Melanie Perkins ini. Memang sih paket lengkap ya, mau bikin desain apa saja ada. Memudahkan orang yang gak bisa desain sama sekali. 

Tapi, secanggih-canggih sebuah platform, kalo kita sebagai penggunanya gak terus update sama fitur yang dihadirkan, ya jadinya sayang aja. Menurut saya, Canva meskipun menyediakan template siap pakai, tapi sebagai user kita harus terus ngulik biar desain yang dibikin gak membosankan dan beda dari yang sudah ada. 

Nah, beruntungnya saya bergabung dengan komunitas yang selalu ngasih ilmu ke anggotanya yaitu Indonesian Social Blogpreuner. Salah satu sarana yang diberikan adalah #ISBWORKSHOP Level Up Your Blog with Visual Communication yang diisi oleh Mbak Tuty Queen di Kamis 12 Juni 2025 lalu. 

Mbak Tuty Queen adalah seorang blogger, Digital Creator, dan Canvassador. Beliau spesialisasi-nya lebih ke desain infografis, template, buku, e-book, dan ilustrasi. Fun fact, Mbak Tuty ini gak punya basic ilmu desain lho. Benar-benar skill desain di Canva ia pelajari secara otodidak khususnya saat pandemi. 

Ada banyak insight yang saya dapat dari mengikuti workshop ini. Biar ilmunya gak lupa, saya bakal tulis biar kamu juga ikutan belajar juga!

Elemen Penting yang Biasa Mbak Tuty Pakai di Canva

  • Bermain di warna
  • Typography 
  • Layout 

Bermain warna 

Pemilihan warna yang tepat sangat penting agar desain yang dibuat bisa lebih serasi dan menarik. Memadukan warna pada desain bisa mengandalkan berbagai fitur yang ada di Canva, di antaranya: 

Color palette, color wheel, copy style, apply colors to page, color picker . 

  • Untuk color palette sendiri ada perbedaan untuk Canva yang pro dan yang free. Keuntungan bagi pengguna Canva berbayar bisa membuat sendiri color palette yang diinginkan. Sedangkan buat yang pengguna free terbatas hanya bisa menggunakan Color Palette yang disediakan Canva. Cara mengaksesnya ada di bagian menu Design di sebelah kiri, lalu nanti tersedia pilihan ada Layout, Template, dan Style. Kita bisa pilih yang Style lalu akan muncul menu Color Palette.
  • Color Wheel. Color wheel di Canva memiliki banyak pilihan kombinasi warna, contohnya monokrom yaitu satu warna memiliki turunan warna yang sama. Lalu ada complementary yaitu warna yang bersebrangan. Biasanya hasilnya lebih kontras. 
  • Copy style. Maksudnya adalah menyalin warna dari satu elemen ke elemen lain. 
  • Apply colors to page. Mau mengambil warna dari elemen foto yang ada dalam desain. Misalnya kita sudah punya foto dan ingin warna desain kita sama seperti foto tersebut. Caranya klik aja foto, klik titik 3, paling bawah itu ada Apply colors to page. Jadi nanti otomatis warna dari elemen foto yang kita tambahkan akan mengubah desain yang ada. 
  • Color Picker. Dengan color picker kita bisa memilih warna dari image, text, atau elemen lain dalam desain. 

Typography (Font)

Sebaiknya dalam satu desain itu cukup ada 2-3 jenis font saja. Nah, kalo kita suka susah memadukan font mana yang cocok dan gak mau makan waktu, bisa banget pake fitur Style di menu Design. Jadi bukan cuma Color Picker saja, tapi juga direkomendasikan pasangan font dan warna. Tapi kalo cuma mau pasangan font aja, bisa pilih menu font set. 




Untuk pemilihan warna font pastikan warna font kontras dengan panduan teks gelap-latar terang, teks terang-latar gelap. Mbak Tuty juga ngasih saran nih font sebaiknya dipilih sesuai karakter blog kita. Bukan cuma itu, biar gak ngebosenin teks sebaiknya juga diberikan efek. Di Canva sendiri ada 3 jenis efek yang bisa dipilih yaitu shadow (memberi bayangan pada tulisan), lift (membuat tulisan lebih terang), dan outline (khusus untuk tulisan yang harus muncul besar, misalnya judul). Efek tulisan ini berada di menu effect-outline. 

Layout 

Menurut Mbak Tuty, layout harus dipilih visual benar agar desain kita itu lebih terstruktur dan menarik. 
Umumnya layout itu ada yang simetris dan asimetris. Kalo simetris itu sama proporsinya, balance antara kiri dan kanannya. Sedangkan kalo asimetris ciri khasnya banyak ruang kosongnya dan teksnya lebih sedikit, lebih minimalis, tapi setelah jadi desainnya tetap enak dilihat. 






Manfaatkan Template Canva Buat yang Gak Bisa Bikin Desain dari Nol

Nah, ini adalah jalan ninja bagi orang yang gak paham desain kayak saya buat bisa berkreasi membuat visual yang menarik tanpa repot mikirin elemen apa aja yang harusnya masuk dari nol atau kanvas kosong. Kita bisa pilih sesuai kebutuhan ya. 

Buat permudah, kita bisa masukkan keyword desain yang mau kita buat. Misalnya infografis, brosur, dll nanti keluar tuh semua rekomendasi desainnya. Menariknya, sekarang di Canva bisa lho membuat desain yang sangat spesifik sesuai keeinginan kita. Misalnya, kita lagi mau buat infografis tentang kesehatan mental, nah tinggal ketik aja mental health atau kesehatan mental, nanti bakal keluar rekomendasi infografis yang berkaitan dengan kesehatan mental. 

Sangat Tidak Disarankan untuk 100 Persen Menggunakan Elemen yang Sudah Ada

Meskipun template sudah tersedia, kita sebagai pengguna wajib mengkreasikan kembali desain yang sudah ada dengan menyesuaikan kebutuhan kita. Karena kan di Canva itu ada kreatornya. Jadi, kita perlu juga ubah bisa dari fontnya, warnanya, elemen gambarnya, geser letaknya, dll dengan menggunakan kreasi kita sendiri. Di Canva juga ada yang namanya lisensi. Macam-macam-macam desain dan elemen baik yang free maupun berbayar ada lisensinya, jadi kita perlu cermat juga jangan asal pake aja. 

Yang saya baru tahu, kalo di Canva bisa lho cari elemen yang mirip dengan yang sudah kita pakai. Caranya dengan memanfaatkan menu View Collection. Buat saya yang suka lama dan ragu-ragu milih elemen yang sesuai karena takut gak serasi, ini sih menu yang useful banget. 

Pokoknya kalo mau bikin desain lagi, wajib pake menu ini dan pastinya gak perlu worry lagi gak serasi. 

Bener-bener deh ilmu daging materi ISB Workshop Your Blog with Visual Communication ini. Saya banyak banget dapat insight baru. Kalo gini caranya bisa makin pede deh bikin postingan selanjutnya. Makasih ISB dan Mbak Tuty untuk wadah dan ilmunya ya. Berkah buat yang memberi dan yang menerima :)

You Might Also Like

0 comments